KUBIARKAN SUAMIKU SELINGKUH

KUBIARKAN SUAMIKU SELINGKUH

Chat mesra

Ceklek..

Cepat cepat ku pejamkan mataku lagi, pura pura tertidur saat ku mendengar suara pintu kamar dibuka. Malam ini Mas Evan, kembali pulang ke rumah tengah malam. Sudah tiga bulan terakhir ini ia sering pulang larut malam, yang membuat hatiku tak tenang, resah gelisah mencokol di dada, menduga duga tak jelas apa yang dikerjakan mas Evan hingga tengah malam di luar sana. Benarkah ia selingkuh? seperti kecurigaan ku selama ini. Aku pernah menanyakan, kenapa suamiku itu akhir akhir ini sering pulang larut. Jawabannya selalu sama, banyak kerjaan di kantor. Ia bohong padaku.

Aku menikah dengan Mas Evan Hardika, setelah aku lulus Sarjana Pendidikan, setelah sebelumnya kami menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih, lebih kurang selama tiga tahun. Terbilang cukup untuk mengenal satu sama lain. Kemudian bertunangan dan tak lama setelah itu, memutuskan untuk menikah. Mas Evan pada saat itu bekerja di sebuah Perusahaan BUMD, dengan gaji cukup untuk menghidupi keluarga kecil kami.

Setahun setelah menikah kami dikaruniai seorang putri cantik, Yang kami beri namanya Raisya Putri Evan. Mas Evan sangat menyayangi Raisya kecil, sepulang dari kantor, Mas Evan selalu menyempatkan waktunya untuk sekedar bermain dengan putri kecil kami.

Hingga pada suatu hari, saat itu umur Raisya sekitar 4 tahunan. Mas Evan sudah mulai telat pulang dari kantor. Pulang sering malam dengan alasan lembur kerja, saat aku menghubungi rekan kerjanya, kawannya memberitahukan bahwa Mas Evan tidak lembur di kantor, Mas Evan sudah pulang seperti jam pulang biasanya.

Hatiku mulai tidak tenang, aku mulai me reka-reka kemana Mas Evan setelah jam kantor. aku tidak memberi tahu Mas Evan, kalau aku sudah mengetahui bahwa pria itu tidak pernah lembur di kantor, aku se olah-olah tidak mengetahui apapun

Mas Evan masuk kamar dan melihat aku sudah tertidur. Mas Evan kemudian ke kamar mandi, saat Mas Evan di kamar mandi. Inilah kesempatan buat aku untuk memeriksa ponselnya. Karena akhir - akhir ini, ponselnya tak bisa ku sentuh. Selalu di simpan di saku, atau dipegang, disaat ia berada di rumah.

Dengan perasaan yang berdebar debar karena ketakutan, tanganku menjulur menjangkau ponselnya yang ia simpan di laci meja yang ada di kamar kami. Ya meja, yang sering dibuatnya untuk mengerjakan laporan pekerjaannya.

Deg

Bagai tersambar petir, membuat tubuhku lemas seketika. Hati rasanya hancur berkeping-keping. Laksana bogem mentah diayunkan kencang tepat mengenai ulu hatiku. Membuat darah ini mendidih seketika, membaca puluhan chat mesra dari seorang perempuan. Yang ia tuliskan dengan nama kontak Juli.

Juli..?

Dari isi chat itu, bisa ku pastikan kalau kontak yang bernama Juli ini, adalah seorang wanita.

Memang pernah sekitar dua bulan yang lalu. Kontak yang bernama Juli ini menelpon ke hape Mas Evan. Saat itu Mas Evan sedang di kamar mandi. Aku mengangkat panggilan itu, dan seketika panggilan itu terputus. Aku memberitahu Mas Evan, kalau ada yang menelpon, yang bernama Juli.

Saat itu ia terkejut mendengar laporan ku. Air mukanya mendadak tegang dan panik. Ia pun menginterogasiku, apa aku bicara dengan kontak yang bernama Juli yang menelpon tadi? Aku jawab tidak sempat bicara, karena panggilan terputus. Seketika wajah tegang itu mengendur. Tersenyum tipis padaku. Dan ia sempat sempat nya mencuri satu kecupan di kening ku. Mas Evan memang tipe pria romantis.

Ku baca sekilas deretan chat dari kontak yang bernama Juli dengan perasaan campur aduk, dan secepat kilat saya salin nomor HP Juli, di kertas dan aku simpan dibawah tumpukan pakaianku di lemari. Dengan terburu buru, aku kembali ke tempat tidur.

Hufftt..

Aku mengelus dadaku pelan, hampir saja aku ketahuan. Karena kini Mas Evan sudah keluar dari kamar mandi.

***

Esoknya, masih Shubuh, aku memberanikan diri menghubungi nomor HP Juli. Panggilan ketiga baru diangkat wanita itu, dengan suara serak, seperti orang terpaksa bangun. Aku bilang, aku istrinya Mas Evan, dan mengajaknya berjumpa, Ternyata wanita itu memenuhi permintaan ku untuk berjumpa. Sepertinya wanita itu punya nyali besar.

"Mas, bekal nya..!" Aku yang baru selesai memandikan Raisya, cepat cepat menyusul suamiku ke beranda rumah. Karena mendengar suara mesin motornya. Itu artinya ia akan berangkat kerja. Dan bekal siang nya masih teronggok di meja makan.

"Aku gak bawa bekal. Nanti siang makan di luar dengan bos." Ujarnya datar. Aku mendekatinya, ia meraih kepalaku, mencium keningku sekilas. "Malam ini aku tidak makan di rumah." Sahutnya masih dengan ekspresi wajah tak bersalah.

Apa Mas Evan akan bersama wanita itu lagi setelah pulang kantor. Aku memnathin, menatap nya lekat.

"Mas, berubah." Tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulutku.

"Aku pergi dulu, dada putri ku sayang..!"

Dia mengabaikan ucapan ku, cepat membuang pandangannya, menatap ke arah putri kami. Yang datang menghampiri kami, dengan handuk kecil yang membelit tubuh mungil nya.

"Dada Ayah..!" Raisya membalas lambaian tangannya ayahnya itu dengan cerianya.

Kedua mataku yang berkaca kaca, tetap setia menatap punggung Mas Evan, hingga punggung itu menghilang dari jangkauan mataku. Dan aku pun meraih Risya, menggendongnya masuk lagi ke dalam rumah.

Aku harus cepat siap siap, waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 Wib. Aku tak mau telat masuk kerja.

Tepat pukul 07.00 Wib, aku akhirnya sampai di tempat bekerja. Setelah sebelumnya aku mengantarkan Raisya yang sekolah PAUD nya, dekat dengan tempat ku bekerja. Aku bekerja sebagai guru. Tepatnya hanya sebagai guru Honorer di salah satu Madrasah Tsanawiyah. Madrasah Tsanawiyah, itu setingkat jenjang SMP.

Hufftt...

Aku menarik napas panjang berulang kali, dan menghembuskan nya berat, setelah mendaratkan bokongku di kursi meja kerja ku. Ku rogoh ponsel ku cepat dari tas tote ku.

Aku pun mulai mengirim pesan pada Juli. Wanita yang ku yakini, adalah selingkuhan suamiku. Karena tadi pagi, aku belum mengatakan di mana kami bertemu. Aku mengatakan padanya, kalau kami bertemu di tempat bekerja ku saja. Peraturan di sekolah kami sangat ketat. Guru tidak diperkenankan keluar dari pekarangan sekolah, disaat jam kerja. Kecuali ada kepentingan penting. Dan itu harus permisi pada kepala sekolah. Dan minta izin ke kepala sekolah, panjang urusannya. Ia akan meminta alasan kuat, kenapa ingin meninggalkan sekolah disaat jam kerja. Dan aku akan pusing untuk mencari alasannya itu. Karena kepala sekolah kami itu orang nya detail dan teliti.

Kalau aku mengajak Juli bertemu setelah pulang kerja. Itu artinya, aku harus mengajak Risya. Dan itu tak mungkin sekali.

Hufftt...

"Hampir saja, aku lupa finger!" keluh Bu Ros, yang baru saja duduk di bangku nya. Meja bu Ros, bersebelahan dengan meja ku.

"Apa... Finger..!?"

Aku pun berlari ke ruang tempat finger itu berada. Syukur sekali, masih ada sisa waktu satu menit, sehingga aku tidak tergolong guru yang terlambat. Aku hampir lupa absen pagi ini, karena memikirkan masalah rumah tangga ku.

Finger datang, atau finger pagi di tempat ku bekerja itu rentang waktu 06.30-07-30 wib. Jika lewat daru pukul 07.30 Wib. Maka akan dikatakan terlambat.

"Muallimah Alda, anda telat lagi..?" tanya pak kepala Madrasah, saat kami berpapasan di ambang pintu, ruang tempat finger dan bel berada.

"Iii, itu, tidak pak." Sahut ku tergagap. Setahu ku, Pak Armand masih dinas luar. Makanya, aku berani gak ikut apel pagi. Setiap guru diwajibkan ikut berbaris, saat apel pagi, oleh beliau.

"Kalau tidak terlambat, kenapa Muallimah ada di sini, dan tidak ikut berbaris?" tanya nya dengan muka dinginnya. Pak kepala kami ini memang terkenal dengan kedisiplinan nya serta ketegasan nya. Terkadang banyak guru yang tak suka dengan sikap nya yang terlalu tegas, dan kadang suka marah.

"Iya Muallim, aku terlambat!"

Puas...!

Teriak ku dalam hati.

TBC.

Hai readers sayang, beri dukungan pada novel baru ku ini ya! 😁🤭😍

Akan ada give away untuk readers yang memberi dukungan terbanyak.

Untuk penggemar yang dapat level Diamond akan mendapatkan pulsa 50 Ribu. Dan itu akan diambil untuk peringkat 1-3.

🙏

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Assalamualaikum permisi numpang duduk dl ya kak

2023-08-18

0

Ayra

Ayra

suka thor, semangat

2022-10-02

0

Mawar

Mawar

semangat thor, awal yang buat penasaran

2022-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!