CLBK Dengan Bosku

CLBK Dengan Bosku

Bos Mata Keranjang

Pletak!!

Augh!

"Sialan, kamu benar-benar wanita kurang ajar!" Pak Jimmy berteriak marah saat heel dari salah satu sepatu milik Cinta mendarat indah di keningnya.

Bagaimana tidak marah, Pak Jimmy, bos di tempat Cinta bekerja sebagai seorang sekretaris malah berniat melecehkannya sore ini.

Saat semua orang sudah diperbolehkan pulang, alih-alih disuruh untuk lembur, Cinta Miranti, sekretaris dari Pak Jimmy malah disuruh untuk tetap tinggal dan diberi cukup banyak pekerjaan karena salah seorang rekannya yang tiba-tiba ijin tidak masuk kerja, dan semua pekerjaannya di alihkan untuk dikerjakan oleh Cinta.

"Bapak yang kurang ajar ya, berani-beraninya bapak bersikap kurang ajar sama saya. Bapak kira saya takut untuk membela diri saya?" kata Cinta penuh dengan emosi.

Sampai-sampai uratnya terlihat di wajahnya yang putih, saat berteriak marah.

"Bahkan untuk ke jalur hukum pun, saya tidak takut untuk berhadapan dengan bapak. Karena saya hanya membela diri saya sendiri dari atasan mesum seperti bapak ini" kata Cinta yang masih berusaha menutupi bagian-bagian tubuhnya.

Kancing dari kemeja kerjanya sudah hilang beberapa butir saat Pak Jimmy menarik bajunya secara paksa. Dan rok ketatnya sudah naik hingga memperlihatkan bayangan dari ****** ********.

Beruntung Cinta masih menggunakan stoking berwarna kulit, hingga tak sampai kelihatan semua aset berharganya.

"Kamu mau melawan saya di pengadilan? Hahaha, jangan bermimpi untuk bisa menang ya, Cinta Miranti yang sangat cantik. Kamu tidak punya bukti akurat untuk menjerat saya, apa mau keadaan terbalik dan kamu yang mendekam di penjara dengan tuduhan akan merampok saya?" geretak si tua botak bertubuh tambun tak tau diri itu.

"Saya punya bukti nyatanya, kamu telah memukul kening saya hingga berdarah. Hahaha, bahkan rasa yang tak seberapa sakit ini bisa membuat kamu mendekam selama bertahun-tahun di penjara, Cintaku yang cantik" kata Pak Jimmy dengan seringai jahat di bibirnya.

"Oh, jadi bapak kira saya ini wanita yang lemah dan bodoh?" tanya Cinta dengan penuh percaya diri setelah memakai jaketnya yang teronggok di senderan kursinya.

Cinta sudah tak memakai sepatu hak tingginya lagi, karena yang sebelah haknya sudah patah saat digunakan untuk memukul atasannya itu.

"Sudahlah Cinta, layani saya. Nanti di akhir bulan, kamu akan saya kasih bonus yang banyak, dan juga setelah ini kamu langsung saya kasih cincin emas ini, sayang" masih ingin meneruskan rencana busuknya, Jimmy masih saja mengiming-imingi Cinta dengan uang.

"Sayangnya, semua uang yang bapak punya tidak akan cukup untuk membayar tubuh saya yang berharga" Cinta sudah bersiap pergi dan mengambil hand phone nya yang berada di atas meja kerjanya.

Hand phone itu sedang berada dalam posisi merekam saat Cinta mengambilnya. Rupanya, Jimmy menyadari sesuatu saat Cinta menekan tombol Off dari mode video di layar ponselnya.

"Wanita sialan, kamu merekam semuanya?" teriak Jimmy pada Cinta yang sudah berada di ambang pintu.

"Sure, bapak itu orangnya licik. Jadi, saya harus bermain licin juga untuk mengimbangi kelakuan nakal bapak" kata Cinta.

"Saya tidak mau berakhir seperti Melani yang harus keluar dari perusahaan ini tanpa pesangon, bahkan gaji terakhirnya harus ditahan karena tuduhan bapak yang tidak masuk akal" kata Cinta mengenang salah satu teman kantornya yang berakhir tragis karena dituduh menggoda si tua bangka ini.

"Dan asal bapak tahu, dengan bukti ini, bapak tidak akan bisa mengancam saya lagi" Cinta sudah balik kanan, membuka pintu ruangan bosnya dan menutupnya dengan sangat keras.

Hingga Jimmy terjingkrak kaget karena kelakuan Cinta.

"Dasar pelacur kecil, kurang ajar, sialan" umpatan panjang dilancarkan untuk Cinta dari bibir berkumis tipis milik Jimmy yang harus menelan pil pahit dari perbuatannya.

Cinta bergegas pergi, berusaha keluar dari lantai tertinggi di gedung perusahaan furniture terkemuka di kota X ini.

Cinta memang berada satu ruangan dengan bos genitnya itu. Tapi selama ini bosnya masih berperilaku baik padanya. Tak pernah sekalipun bosnya itu bersikap kurang ajar, bahkan Cinta sudah menghormatinya seperti Cinta menghormati ayahnya sendiri.

Tapi belakangan ini, sejak ada kabar skandal si bos dengan salah satu bawahannya, yang juga masih rekan kerja Cinta yang bernama Melani terbongkar, perilaku si bos jadi agak nyeleneh.

"Baik bos, akan kami cari perempuan itu sampai ketemu, dan kami pastikan untuk mengambil ponselnya" Cinta mendengar percakapan beberapa orang bodyguard bosnya yang sedang berdiri rapi di dekat lift.

"Sialan, untung aku masih disini" kata Cinta yang sedang bersembunyi di balik sebuah kubikel di depan ruangan bosnya.

"Aku harus turun lewat tangga darurat ini. Karena pasti mereka nungguin aku di depan lift" gumam Cinta.

Perlahan-lahan dia mengendap-endap menuju tangga darurat. Langkahnya semakin lincah tanpa high heels di kakinya.

Berlari menggunakan rok mini memang sangat tidak nyaman. Berkali-kali Cinta harus menurunkan roknya yang bergerak ke atas.

"Duh, masih kurang sebelas lantai nih. Capek banget" keringat Cinta mulai bercucuran. Hingga rambut panjangnya menjadi lepek.

Ruangan tempat bosnya berada di lantai tiga belas. Di lantai tertinggi dari gedung perkantoran ini.

Singkat cerita, Cinta sudah berada di lantai terbawah. Dia duduk bersender pada pegangan tangga untuk beristirahat sebelum meneruskan langkahnya menuju parkiran karena sepeda motornya masih ada disana.

"Huft, haus banget. Mana air minum sudah habis, masak mau ke pantry dulu buat ambil air?" gumam Cinta.

Apalagi saat Cinta sudah berada di lantai bawah, suasana di luar gedung sudah nampak gelap.

"Maaf bos, kami masih belum bisa menemukan keberadaan wanita itu" samar-samar telinga Cinta mendengar suara dari arah tangga darurat.

"Gawat nih, pasti itu orang-orang suruhannya pak bos genit. Aku harus lari kemana lagi ini?" tanya Cinta pada dirinya sendiri.

Dia celingukan untuk mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

"Nah, disitu" katanya sambil berlari kecil menuju toilet wanita.

Tiba di dalam toilet, dia masih menyempatkan diri untuk meminum air kran karena terlalu haus. Bodo amat lah meskipun air mentah, urusan sakit perut biar diobati nanti setelah sampai di kontrakan saja.

Brak... Brak... Brak...

Suara derap langkah beberapa orang yang memakai sepatu fantofel terdengar lagi.

Kali ini Cinta memasuki salah satu bilik toilet dan menguncinya dari dalam. Cinta yakin, orang-orang itu pasti akan mencarinya hingga ke dalam toilet wanita juga. Karena memang pegawai lainnya sudah banyak yang pulang. Hanya tinggal beberapa security dan dirinya saja.

"Masuk ke situ saja" gumam Cinta yang memasuki salah satu pintu toilet yang tertulis 'sedang rusak'.

Mengunci pintunya dari dalam, lalu Cinta segera naik ke atas closet duduk yang tersedia.

Dan benar saja, tak lama setelah Cinta bersembunyi disana. Beberapa orang memasuki area toilet wanita.

"Pasti dia ada disekitar sini" kata salah seorang dari mereka.

"Saya pikir juga begitu" jawab yang lain.

"Kamu periksa setiap bilik yang ada, saya akan mencari ke sekitar sini. Siapa tahu dia sudah bersembunyi di luar bilik toilet ini" kata yang lain.

Dada Cinta sudah bergemuruh, bukan karena merasakan jatuh cinta, tapi lebih karena dia merasa terlalu takut jika sampai tertangkap oleh mereka.

Pasti dia akan dikembalikan ke ruangan bosnya. Dan kalau sampai semua itu terjadi, Cinta tak tahu lagi bagaimana nasibnya besok.

"Ya Tuhan, tolong hambamu ini. Semoga hamba masih bisa menikmati hari esok dengan senyuman" Cinta berdoa dalam hatinya.

Pria di luar bilik toilet terdengar sedang menendang satu per satu pintu toilet yang ada.

Hati Cinta semakin tak karuan, berdegub sangat kencang hingga dia tak mau membuka matanya. Takut kalau sampai bertatapan dengan mengincarnya.

Jeduk!

"Auh, sial. Pintu yang ini terkunci" keluh pria itu saat tendangannya tak berhasil membuka pintu di bilik yang sedang menyembunyikan Cinta di dalamnya.

"Pasti tuh cewek ada di dalam sini" kata pria itu.

Dari bayang-bayang yang bisa Cinta tangkap di luar bilik, pria itu tengah berjongkok dan mengintip ke dalamnya.

"Hei, bro. Ngapain?" tanya rekannya yang baru saja memasuki toilet.

"Mungkin dia ada di dalam sini" jawabnya.

"Tidak mungkin lah, toilet itu kan rusak. Pasti OB yang membawa kuncinya" kata orang yang tadi.

"Benar juga, memang terkunci sih pintunya" kata pria itu lagi.

"Sudah lah, kita cari di tempat lain saja" kata pria yang satunya.

"Oke" akhirnya semua pria itu sudah pergi dari toilet wanita.

"Selamat" gumam Cinta sambil mengelus dadanya yang masih berdegub kencang.

"Sekarang, aku harus secepatnya pergi dari gedung ini. Semoga kali ini masih diberi keberuntungan" kata Cinta yang sudah berjalan mengendap-endap ke keluar toilet.

Tengok kanan-kiri seperti orang yang akan menyebrang jalan, Cinta kembali berjinjit agar suara langkahnya tak terdengar oleh siapapun.

Sementara di ruangannya, si bos Jimmy berteriak kesakitan saat anak buahnya tengah mengobati luka di keningnya.

"Aahhh .. Sakit, pelan-pelan dong. Kamu ini bodoh banget" umpatnya pada seorang anak buahnya yang sedang membersihkan bekas darah di kening si bos.

Ponselnya berdering, pak bos menyuruh anak buahnya menghentikan kegiatannya sementara waktu agar dia bisa mengangkat teleponnya.

"Hallo, iya ma. Kenapa?" rupanya sang istri sedang mencarinya.

(...)

"Lagi di kantor, lembur aku. Kerjaan lagi banyak banget. Kamu ini nggak percayaan sih sama suami sendiri" keluh pak bos melalui gawainya.

(...)

"Sudahlah ma, itu kan sudah berlalu. Papa kan sudah janji untuk tidak lagi mengulanginya. Mama kenapa nggak percayaan banget sih?" lagi-lagi pak bos mengeluh, memang dasarnya mata keranjang, sampai tua pun tetap saja kelakuannya.

(....)

"Iya, sebentar lagi papa pulang. Pasti papa makan malam dirumah kok" kata pak bos sambil mendelik.

Bibirnya juga ikut berkomat-kamit menirukan suara istrinya yang sedang mengomel melalui telepon.

"Iya ma, dah mama. I Love you, my darling" tapi pak bos segera memuntahkan ucapannya melalui udara.

"Dasar bini cerewet, nggak bisa banget lihat suami senang sedikit. Bawaannya curigaan melulu" gerutu pak bos setelah sambungan teleponnya terputus.

Baru saja ingin meletakkan ponselnya, tapi ponsel itu berdering lagi. Tampilan nama salah satu bodyguardnya terpampang disana.

"Apa? Sudah dapat Cintanya?" tanya Pak bos dengan garang.

(....)

"Sialan. Pokoknya cari sampai dapat. Kalau sampai nggak ketemu, kalian pasti saya pecat" kata pak bos, marahnya sampai ke ulu hati.

"Awas saja Cintaku itu kalau sampai ketemu, kutelanjangi tanpa ampun" kembali dia menggerutu.

"Lanjutin!" perintahnya pada si body guard yang tadi tengah mengobati lukanya.

"Hei, kamu. Cepat cari posisi Cinta dari CCTV" perintahnya pada anak buahnya yang lain.

"Siap bos" ucapnya menurut.

Segera bodyguard itu menyalakan laptop di ruangan si bos dan melihat tayangan CCTV di berbagai tempat.

Dimulainya dari lantai teratas, mengamati dengan serius tampilan layar yang terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai banyaknya cctv disana.

Dan bagaimana nasib Cinta kali ini?

Rupanya dia sudah berhasil memasuki parkiran. Motornya ada di basement. Sengaja dia tak pernah menaruh motornya di parkiran luar karena sayang kalau sampai motor kesayangannya itu terbakar sinar matahari.

Bisa retak body mulusnya yang terawat, karena Cinta selalu memanjakan motor itu di salon cuci motor langganannya setiap akhir pekan.

"Sedikit lagi, sebentar lagi aku pasti bisa keluar dari gedung mengerikan ini" gumamnya yang tengah mencari kunci motornya di dalam tas.

"Haduh, mana sih kunci ini. Kenapa hilang di waktu yang nggak tepat" gumamnya, sedangkan kedua tangannya masih mencari kunci motornya dengan gemetaran. Padahal dia sudah berhasil duduk diatas motornya.

Dan dilantai teratas, saat si body guard suruhan pak bos yang tengah menatap layar monitor mendapatkan gambar Cinta yang berada di parkiran, segera dia berteriak nyaring.

"Bos, non Cinta ada di parkiran" katanya dengan nyaring, hingga membuat pak bos terlonjak kaget.

Plester yang sedang berusaha ditempelkan ke keningnya sampai jatuh ke lantai.

"Cepat suruh yang lainnya segera menyusul kesana. Pastikan kalian mendapatkannya tanpa melukai sedikitpun kulitnya yang mulus itu" perintah pak bos lantang.

Dan segera si bodyguard menghubungi rekan-rekannya untuk meneruskan informasi yang dia dapatkan dari si bos melalui sambungan HT.

"Ah, dapat!" Cinta kegirangan setelah berhasil menggenggam kunci motornya.

Segera dia menyalakan mesin motornya dan menancap gas motor matic itu dengan cukup kencang.

Pengalamannya di kampung yang suka balapan motor sebelum merantau ke kota besar ini sangat berharga kali ini.

Dengan lincahnya, Cinta berlenggak-lenggok mengitari basement untuk bisa mencapai pintu keluar.

"Hei, berhenti" teriak beberapa bodyguard yang berhasil menemukannya.

"Nggak akan" teriak Cinta yang semakin menambah kecepatan motornya.

Menerjang segerombolan bodyguard yang memasang pagar betis di dekat pintu keluar.

"Ah sialan" umpat mereka saat Cinta benar-benar menabrakkan motornya ke arah mereka.

Satu orang terpental beberapa meter saat Cinta menabraknya, sepertinya kepalanya terbentur sesuatu. Karena menimbulkan suaranya seperti saat kau sedang melempar batu ke atas lantai.

Dan beberapa yang lainnya malah minggir untuk menyelamatkan dirinya masing-masing.

Nyatanya, Cinta berhasil keluar dengan selamat dari gedung perkantoran itu.

"Alhamdulillah" teriaknya penuh rasa syukur.

Membelokkan setirnya ke arah jalan raya, untung saja tadi dia tak lupa untuk memakai helm meski sepatunya sudah hilang entah kemana.

Bahkan penutup paha yang biasa dia gunakan masih terlipat rapi didalam jok motornya. Tidak sempat dia memakai itu.

Yang penting Cinta selamat, dan bisa keluar dari gedung itu adalah sebuah pencapaiannya yang terbaik sejauh ini.

Sekarang tujuannya adalah pulang, menuju rumah kontrakan yang dia tinggali bersama Felis. Sahabatnya dari kampung yang juga menjadi perantau di kota X ini.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mugiya is back

Mugiya is back

Mampir dan sudah like subcribe😁

2022-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!