Merebut Hati Mantan Istri
Dua orang beda generasi berlarian saat turun dari mobilnya. Mereka tidak berpikir panjang yang paling penting mereka sudah berhasil lolos masuk ke dalam rumah bak istana itu. Tapi, langkah mereka harus terhenti sejenak karena suara teriakan dari beberapa orang yang berpakaian keamanan berjalan bergerombolan kearahnya.
"Stop!!" Teriak Security itu yang berjalan ke arahnya Pak Ferdi yang berusaha untuk menerobos masuk ke dalam pagar besi yang menjulang tinggi itu.
Pak Ferdy dan cucunya spontan menghentikan langkahnya saat mendengar suara teriakan dari seseorang. Kedatangan Pak Ferdi kerumah besar dan mewah itu karena setelah mendapatkan jika salah satu dari anak kembar keponakannya itu tiba-tiba menghilang. Sehingga mereka berinisiatif mencari informasi dan berita di rumahnya mertua dari keponakannya itu.
Pak Ferdy menatap tidak percaya ke arahnya Security tersebut, "Apa kalian tidak mengenal saya?" Tanyanya dengan sedikit ketegasan.
"Kami sangat tahu Anda itu siapa tapi,kami tidak mungkin menentang perkataan dari Nyonya Besar lagian Nyonya Dwi sudah pergi dari sini," ungkapnya Security tersebut.
"Kakek, dimana Samudera?" Rengeknya Angkasa dengan menarik lengan bajunya Pak Ferdy.
Pak Ferdy tidak tahu harus berbuat apa dan cara menjawab pertanyaan dari Samudera. Ia banyak memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi dari kejadian ini.
"Aku tidak percaya jika Nyonya Dwi tidak ada di dalam, kecuali kalian membolehkan aku masuk ke dalam untuk melihat langsung," geram Pak Ferdy dengan menaikkan sebelah alisnya yang sangat tidak percaya dengan perkataan mereka.
Pak Ferdy beranggapan ini hanya alibi dan alasannya Nyonya Dwi dan mereka semata untuk menyembunyikan keberadaan Samudra dari Audrey Vanessa Mama kandungnya anak kembar tersebut.
Security itu saling berpandangan lalu segera menghubungi kepala pelayan untuk menginformasikan apa yang telah terjadi di depan pagar.
"Kalau bapak tidak percaya, aku akan segera menelpon nomor kepala pelayan kami, agar Bapak bisa yakin dan percaya jika kami tidak berbohong atau pun mengada-ada saja," ungkapnya Security itu yang menatap jengah ke arah Pak Ferdy.
Setelah beberapa saat kemudian, Security itu mengijinkan Pak Ferdy dan Angkasa untuk masuk memeriksa langsung keadaannya. Agar keduanya bisa percaya dengan apa yang mereka sudah jelaskan.
Pagar menjulang tinggi itu terbuka lebar, Angkasa langsung berlari kencang masuk ke area rumah yang bagaikan istana itu. Dia kemudian mencari keberadaan adik kembarnya hingga ke seluruh penjuru rumah.
"Samudra… kamu di mana? Kakak datang menjemputmu!!" Teriaknya Angkasa dengan suaranya yang cukup tinggi dan melengking membuat bising ruangan tersebut.
Beberapa maid maupun pelayan yang mendengar teriakannya dan melihat langsung kedatangannya tidak ada yang berani berkomentar atau pun mendekatinya seperti biasanya jika dia datang berkunjung ke rumah itu.
Mata mereka hanya memandang penuh kasihan, rasa iba kearahnya Angkasa mantan Tuan Muda mereka. Para maid semua yang tahu apa yang telah terjadi dengan anak kembar itu tapi, satupun dari mereka tidak ada yang berani untuk membuka mulutnya lalu berbicara.
Ketakutan mereka mengalahkan rasa iba yang ada di dalam hatinya sehingga, membuat mereka terlalu takut dengan ancaman dari Nyonya Dwi junjungannya yang menjadi atasan mereka.
"Apa yang terjadi di sini? Kenapa ada anak kecil yang berlarian di dalam rumah lalu berteriak-teriak seakan-akan rumah ini adalah hutan belantara yang dipenuhi dengan pohon dan hewan," sarkas kepala Pelayan Pak Johnny dengan tatapan merendah ke arah Angkasa dan Pak Ferdy berada.
Pak Jonny dengan wajahnya yang jumawa, congkak dan penuh kesombongan berdiri di depan Pak Ferdy seakan-akan dia lebih hebat dari segala-galanya yang dimiliki oleh Pak.
Pak Ferdy terkejut dan terperangah melihat betapa besar perubahan yang terjadi di sana setelah kepergian dan meninggalnya Ariel. Baru dalam hitungan jam saja Ariel meninggal dunia dan disemayamkan di taman makam umum setempat, sudah nampak jelas semua antek-anteknya Nyonya Dwi yang jahat.
"Makasih banyak atas sambutannya Pak Kepala Pelayan, saya sungguh tersanjung dengan semua ini!" sarkas Pak Ferdy dengan menekan perkataannya yang paling ujung.
Pak Johnny raut wajahnya langsung berubah menjadi penuh amarah, tangannya mengepal kuat hingga tatapannya berubah tajam penuh kebencian terhadap Pak Ferdy membalas menatap ke arah Pak Jonny dengan tatapan mencemooh dan merendah.
"Kami kesini hanya ingin menjemput pulang Samudra, karena di sini bukanlah rumahnya," geram Pak Ferdy yang sangat tahu sepak terjangnya Pak Johnny di dalam rumah besar itu selama ini.
Hahahaha," maaf dengan sangat terpaksa saya harus mengatakan kepada Anda Tuan Ferdy pengacara terhebat dan terhormat yang dimiliki oleh keluarga Perkasa tapi, sayangnya tertipu oleh kehebatan Nyonya Dwi kalau Nyonya Besar Dwi satu jam yang lalu sudah meninggalkan tanah air tercinta," jelas Pak Johnny dengan gayanya yang pongah dan congkak itu.
"Kalau seperti itu kenyataannya, ijinkan kami untuk memeriksa semua ruangan di dalam istana ini untuk meyakinkan kami apakah Bapak Johnny yang agung tidak membual dan berbicara kebohongan!" Pungkasnya Pak Ferdy yang sudah muak melihat tampang penjilat dan bermuka dua miliknya Johnny.
"Silahkan! kalau memang apa yang saya sampaikan semuanya kepada Anda dan situ tidak percaya, monggo dicek hingga Anda capek!!" gertak Pak Johnny lagi.
Pak Ruslan segera menyusul Daffa untuk mencari keberadaan dari Samudra adik kembarnya tapi, langkahnya terhenti ketika melihat Angkasa berjalan dengan lunglai, loyo dan tidak bersemangat sedangkan wajahnya sudah dibanjiri oleh air matanya.
"Ya Allah… aku sangat tidak percaya jika ada manusia yang berhati kejam dan tega melakukan kejahatan seperti ini," Pak Ferdy membatin.
Pak Ferdy sangat tidak menduga jika semuanya berubah 180 derajat hanya dalam hitungan detik saja. Tapi, dunia ini dipenuhi orang-orang baik, jika kita tak bisa menemukannya maka jadilah salah satunya.
Kadang Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang bukan hanya sebagai pendamping hidup, melainkan kita harus belajar banyak hal darinya.
Sebetulnya tidak pernah ada yang mengecewakan kita, hanya saja kita memilih untuk kecewa. luaskan hati kita maka semuanya akan terasa ringan dan jangan pernah menaruh harapan yang lebih pada sesama manusia jika tidak ingin kecewa, berharaplah hanya pada Allah karena hanya Dia lah yang tidak akan pernah mengecewakan kita.
Dan juga tidak pernah ada yang menyinggung kita, hanya saja kita memilih untuk tersinggung. andai saja kita bisa melapangkan hati kita maka semua akan terasa manis.
Kita yang memilih rasa dalam hati kita, maka jika sekiranya kita masih bisa memilih berlapang dada maka pilihlah kelapangan. Karena kita akan merasa tenang dan selalu bahagia. semua tentang rasa yang kita sendiri yang memilikinya dan kita juga yang memilihnya.
Berbuatlah hal-hal kebaikan agar yang kita dapatkan juga kebaikan. Karena sejatinya apa yang kita perbuat hari ini esok ataupun lusa pasti akan kembali pada diri kita sendiri. Apa yang kita tanam dan itu lah yang akan kita tuai.
Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga" ada give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.
...----------------...
Makasih banyak atas dukungannya terhadap "Makna Cinta"..
Tetap dukung MC dengan cara:
Like Setiap babnya, Rate bintang lima, Favoritkan agar selalu mendapatkan notifikasi updatenya, Berikan sarannya dan gift poin atau koinnya yah..
Jangan lupa untuk mampir ke Novel aku yang lain judulnya:
Hanya Sekedar Baby Sitter
Pesona Perawan
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Cinta Kedua CEO
Pelakor Pilihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Janitra
awal yang bagus
2023-01-27
0
Rahmawaty❣️
Msih nyimak
2023-01-22
0
Ghiie-nae
awal yang bagus mak
2022-10-16
3