Samudera spontan meneteskan air matanya begitu pun halnya dengan Audrey Vanesaa yang baru sehari tidak melihat anaknya rasa rindunya sudah sangat besar.
"Mami! Jangan tinggalin Angkasa, kalau Mami juga pergi pasti aku tidak akan tahu bagaimana nasibnya Angkasa lagi," ujarnya Angkasa yang merengek di hadapan maminya dengan berlinang air matanya.
Audrey Vanessa memeluk erat tubuh putra pertamanya itu dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih. Air matanya pun sudah menetes tanpa aba-aba. Ia tidak tahu harus berbicara apa menyambut kedatangan anaknya itu. Hanya air mata kesedihan dan kegundahan hatinya mampu mewakili apa yang saat itu dia rasakan.
"Angkasa tidak mau sendirian tanpa Mami," Angkasa sesegukan dalam pelukan Audrey Vanessa maminya.
"Ya Allah… aku tidak boleh terus larut dalam kesedihan, pasti Mas Sakti juga akan sedih melihatku seperti ini, aku harus kuat dan sabar menghadapi semua ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadaku," gumam Vanessa.
Vanessa sudah bertekad untuk lebih kuat, strong dan ikhlas menjalani kehidupan dan takdirnya. Waktu terus berlalu dan waktu tidak akan menunggu kita sampai berubah.
Keesokan paginya.. Pak Ferdy kembali ke rumah sakit karena kemarin hanya datang untuk mengantarnya Angkasa
a. Pak Ferdy tidak lupa membawa beberapa makanan dan cemilan untuk mereka berempat.
Tetapi, tadi pagi sebelum kedatangannya di rumah sakit belaiu menyempatkan dirinya untuk singgah ke rumahnya Nafeesa. Tapi, apa yang terjadi di sana matanya melihat terpasang sebuah segel yang bertuliskan rumah itu dijual.
Betapa terkejutnya Pak Ferdy setelah melihat dan mengetahui hal tersebut. Dia tidak menyangka jika, rumah pribadi yang dibeli oleh Ariel mendiang suaminya menggunakan gajinya sendiri pun diakuisisi oleh Nyonya Dwi Handayania.
"Ya Allah.. apa yang harus aku katakan pada Vanessa dan anak-anaknya, walaupun aku menuntut dan membawa ke jalur hukum pasti kami tetap akan kalah tapi aku harus bertanya pada Vanesa mungkin saja dia yang sudah pegang sertifikat dari rumah mereka," cicitnya Pak Ferdy
Dia segera masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena, tidak sabar ingin bertemu dengan Vanessa kemudian membicarakan hal itu. Beberapa saat kemudian, Pak Ferdy sudah sampai di dalam kamar ruangan perawatan Vanessa.
Dia melihat Vanessa sedang duduk berdampingan dengan Angkasa putranya. Ia yang menyadari kedatangan Pak Ferdy segera tersenyum menyambut kedatangan pria yang sudah seperti bapak kandungnya sendiri.
"Pak Ruslan,makasih banyak atas bantuannya,Saya dan Mas Sakti sangat bersyukur karena bapak selalu ada disaat kami butuh bantuan," ucap Nafeesa yang berterima kasih dan bersyukur karena masih dikelilingi oleh orang-orang baik.
Aida dan Aimah yang sejak kemarin bersamanya ikut tersentuh hatinya. Air matanya mereka menetes melihat kondisi dari Nafeesa dan Putranya.
"Sama-sama Nak, ini sudah menjadi tanggung jawabnya Paman, kamu sudah Paman anggap anakku sendiri jadi jangan lagi sekali-kali berkata seperti itu karena Ayah dan anaknya tidak pernah ada kata terima kasih," tutur Pak Ferdy
Pintu terbuka lebar dan masuklah dokter serta beberapa perawat bersamanya. Mereka memeriksa kondisi dari Vanessa dengan teliti.
"Bagaimana dokter, kapan saya bisa keluar dari sini?" Tanyanya Vanesa setelah selesai diperiksa.
"Syukur Alhamdulillah keadaan Nyonya sudah membaik dan hari ini juga sudah bisa pulang ke rumah," jawabnya Pak Dokter dengan seulas senyumannya yang teduh itu.
"Alhamdulillah, kalau seperti itu Dok, berarti sekarang juga saya sudah bisa pulang," tutur Vanesa yang sumringah karena akan segera keluar dari RS setelah dua hari di rawat.
"Ibu bisa pulang karena kondisi ibu yang sudah sehat tapi tolong dijaga baik-baik kondisi psikologisnya jangan biarkan terlalu berlarut larut dalam kesedihan, wajar jika ibu sedih dan kecewa, tapi pesanku jangan sampai itu berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya Ibu yang akan berakibat fatal," terangnya Dokter Fadli dengan penuh pesan dan mewanti-wanti Vanesa.
"Insya Allah dokter, makasih banyak atas bantuannya," pungkasnya Vanessa yang bahagia karena kesehatannya sudah membaik.
Angkasa dan maid dua orang itu hanya melihat interaksi mereka secara bergantian sembari menyantap makanan yang dibawa oleh Pak Ferdy sebagai sarapan paginya. Mereka makan siang tapi pikiran mereka tertuju pada tempat lain.
"Kalian bersabarlah, insya Allah semua akan ada jalan keluar yang terbaik dari permasalahan ini," batinnya Pak Ferdy pengacara keluarga besar Ariel.
...----------------...
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Hikayat Cinta Syailendra loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Hanya Sekedar Baby Sitter
Kau Hanya Milikku
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap Hikayat Cinta Syailendra dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya.
Makasih banyak all readers…
I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Amalia Siswati
ngeleg bacanya,selalu tertukar tokoh.
2024-12-30
0
Asha
tetap berkarya kak
2023-01-29
0
Puspita Sari
Vanessa dan angkasa pasti bahagia
2022-10-13
0