My Arogant Wife

My Arogant Wife

1. Tidak Butuh Laki-laki

"Rae, kamu pulang jam berapa nak hari ini?"

"Belum tau, ada sedikit masalah di perusahaan. Mungkin aku akan pulang terlambat."

"Jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan, nak. Sudah berapa umurmu. Bahkan teman-teman mamah yang anaknya lebih muda darimu, sudah bisa memamerkan cucu-cucu mereka saat arisan. Cobalah berpikir tentang pernikahan, nak," pinta Sora pada putrinya.

Rea bergeming, tetap menikmati makanannya. Hampir setiap hari mamahnya membicarakan hal yang sama.

"Rae, kurangi pekerjaanmu dan mulailah memikirkan kehidupan pribadimu. Kamu butuh laki-laki untuk sandaran kelak."

"Pah aku tidak butuh laki-laki, aku bisa mengurus perusahaan sendiri...."

"Kau membutuhkannya agar kau bisa hamil dan melahirkan pewaris, Rae. Siapa yang akan meneruskan perusahaanmu kelak kalau kamu tidak mempunyai anak," potong William.

"Tidak untuk saat ini Pah, masih banyak waktu untuk melahirkan anak. Siapa yang akan mengurus perusahaan jika aku menikah dan punya anak."

"Sayang, suamimu kelak bisa membantumu mengurus perusahaan dan kamu bisa tenang mengurus anak," sambung Sora.

Rae meletakkan sendok dan garpunya lalu mengelap mulutnya dengan elegan.

"Tidak Mah. Bagaimana bisa aku menyerahkan perusahaan pada orang lain. Aku sudah kenyang, aku akan berangkat sekarang." Lalu dia pergi berangkat ke perusahaannya.

"Lihat dia Pah! Itu salahmu yang terlalu keras mendidiknya. Yang ada dipikirannya hanya pekerjaan, sampai tidak punya waktu untuk mengurus hidupnya sendiri," omel Sora pada suaminya. "Sudah aku bilang, dia itu perempuan. Tidak perlu terlalu keras padanya. Lihat umurnya sudah hampir tiga puluh tahun tapi belum pernah berkencan dengan pria."

William sadar kalau dia sudah mendidik putrinya terlalu keras, dia tidak membantah pernyataan istrinya. Dia pikir dulu dengan menjadikan Rae menjadi perempuan yang tangguh dan mandiri agar bisa menjalankan perusahaannya. Memang benar dia berhasil, tapi ternyata sang putri malah jauh dari kehidupan pribadinya. Dia mendedikasikan diri sepenuhnya pada perusahaan.

"Aku akan bicara padanya nanti," ujar William. setelah istrinya berhenti mengomel.

"Pokoknya aku tidak mau tau, Papah harus membuat putri kita mau menikah. Tidak peduli dengan pria manapun asalnya dia pria dan bisa membuat Rae hamil." Sora sudah tidak peduli lagi dengan status menantunya kelak. Dia sudah cukup lelah menjodohkan putrinya dengan putra teman sosialitanya. Yang ada dia malu karena Rae selalu sibuk bekerja di manapun.

William pun sama, dia sudah berusaha mencari pasangan yang cocok untuk putrinya tapi mereka menyerah karena Rae terlalu pasif dalam hubungan. Seperti tidak pernah mengirim lebih dulu, bahkan sangat jarang membalas pesan. Jika makan bersama Rae akan lebih banyak fokus pada tab nya dan tidak pernah mau jalan-jalan keluar. Setiap waktunya hanya ada pekerjaan.

...

Mirae Clovis Seorang wanita sukses diusianya yang masih muda. Dia menggantikan ayahnya memimpin perusahaan dari semenjak umurnya dua puluh tahun, saat dirinya masih tercatat sebagai mahasiswi di sebuah universitas terbaik di Seul.

Saat itu ayahnya tiba-tiba terkena serangan jantung dan sempat dirawat beberapa Minggu di rumah sakit. Mau tidak mau Rae harus menggantikan ayahnya untuk memimpin perusahaan. Untunglah sejak kecil sang ayah sudah menjejali nya dengan ilmu bisnis. Dalam waktu singkat Rae bahkan berhasil menerima penghargaan sebagai CEO termuda yang sukses.

Maka dari itu, karena kesibukannya itulah dia tidak punya waktu untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Menurut Rae itu hanya buang-buang waktu, sedangkan waktunya terlalu berharga untuk hal-hal seperti itu yang bisa membuat wanita menjadi lemah. Ya, baginya melibatkan perasaan hanya akan membuat seseorang menjadi lemah.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya Vera. Dia adalah asisten kepercayaan Rae. Sejak tadi dia memperhatikan nonanya dari kaca spion.

"Vera, apa menurutmu aku ini terlihat seperti perawan tua? Apa itu buruk kalau seorang wanita memilih karir dari pada pernikahan," tanya Rae. Dia hanya terbuka pada asistennya itu.

"Anda bahkan masih terlihat muda Nona tapi mungkin perkataan Tuan dan nyonya ada benarnya juga. Anda butuh sosok suami," ujar Vera. Karena kalau anda tidak juga menikah maka saya juga harus menunggunya Nona.

"Laki-laki, bukankah mereka itu merepotkan. Mereka menganggap wanita itu lemah dan dijadikan alat pencetak bayi. Mereka harus tau kalau wanita bisa lebih hebat dari mereka."

Bukankah itu sudah kodrat seorang wanita, Nona. Melahirkan dan menjadi ibu, apa anda tidak ingin memiliki bayi yang lucu. Namun, Vera hanya bisa berkata dalam hati.

Sementara Rae paling tidak suka laki-laki yang menganggap wanita itu makhluk lemah dan hanya dijadikan alat pencetak bayi. Seperti laki-laki yang dikenalkan padanya, Rae sudah menyelidiki sebelumnya. Mereka hanya mengincar posisi CEO perusahaannya. Dengan iming-iming akan memiliki anak yang banyak dengannya dan ini itu. Mereka pasti ingin Rae hanya berdiam diri di rumah, dengan begitu mereka pikir bisa menggantikan posisi Rae.

Mereka sampai di perusahaan. Vera turun lebih dulu untuk membukakan pintu untuk Rae seperti biasanya.

Suasana kantor yang tadinya santai dan riuh, langsung tegang saat pemilik perusahaan itu datang. Mereka semua langsung mengerjakan pekerjaannya meski jam kerja belum berlangsung. Mereka tidak mau terlihat santai dan CEO mereka menegurnya. Semuanya menundukkan kepalanya, tidak ada yang berani menegur sang CEO yang dikenal tegas dan tidak pernah memberikan kesempatan kedua itu. Sedikit saja kesalahan maka bersiaplah keluar dari perusahaan.

Ting. Mereka sampai di lantai paling atas. Vera masih setia mengekori Rae, mengikutinya sampai masuk ke dalam ruangan.

Rae menghempaskan tubuhnya pada kursi kebanggaannya. Lalu menyalakan laptopnya.

"Vera, tolong kau panggil shumin kemari untuk membacakan agendaku hari ini."

"Maaf Nona, shumin sudah mulai cuti hari ini. Saya akan membacakan agenda anda. Nanti pukul sembilan anda ada per--"

"Tunggu! Kenapa tiba-tiba sekali Shumin cuti. Bukankah seharusnya pengajuan cuti itu dilakukan sebulan sebelumnya," potong Rae.

"Shumin sudah mengajukannya sebulan yang lalu dan Nona sendiri yang sudah menyetujuinya," terang Vera menjelaskan.

"Benarkah? Kenapa aku tidak ingat." Rae bergumam. "Memangnya mau apa dia dan cuti berapa lama?" tanya Rae. Dia benar-benar tidak ingat cuti yang diajukan sekretarisnya itu.

"Apa anda juga lupa kalau Shumin sedang mengandung. Bulan ini adalah bulan perkiraan bayinya akan lahir dan berdasarkan peraturan perusahaan, jadi shumin akan cuti tiga bulan pasca melahirkan."

"Apa anda juga lupa tentang peraturan perusahaan Nona?" batin Vera.

"Apanya tiga bulan? Bagaimana mungkin dia cuti selama itu. Bagaimana dengan pekerjaannya?!" sentak Rae.

"Sementara saya akan menghandle pekerjaan Shumin, Nona," jawab Vera.

"Tidak bisa, pekerjaanmu juga sudah cukup banyak. Carikan aku sekretaris yang baru dan besok sudah harus ada," titah Rae seperti biasanya, tidak ada bantahan.

"Lalu bagaimana dengan Shumin, apa anda akan memecatnya?"

"Pindahkan dia ke bagian lain."

"Baik Nona," jawab Vera.

"Ohh ya, aku mau sekretaris yang baru laki-laki. Ya, aku mau sekretaris laki-laki," ujar Rae membuat Vera kebingungan.

Menurut Rae, sekretaris laki-laki akan meminimalisir kejadian seperti ini terulang kembali. Setidaknya laki-laki tidak akan banyak alasan untuk cuti.

"Apa anda serius Nona?" tanya Vera memastikan.

"Apa aku terlihat sedang bercanda." Rae mengangkat kepalanya menatap Vera. Tentu saja dia serius.

Sementara di pikiran Vera justru hal lain. "Ohh, apa sekarang nona Rae sudah berpikir terbuka. Dia sudah mulai membiarkan pria ada di dekatnya. Baguslah, kalau nona punya kekasih. Artinya aku juga punya kesempatan untuk itu."

Terpopuler

Comments

🌺Nadia🍎

🌺Nadia🍎

aku mampir kak, udah follow back juga, cerita nya menarik tulisan nya rapih pokoknya mantap

2022-10-19

2

⚔️🧸🍁YULIANTY❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

⚔️🧸🍁YULIANTY❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

Yeee,akhirx Karya Baru Adeq udh Tayang 🥳🎉💃 ... Lanjutkn,De,q suka temanya, smngt, sukses slalu y, kka mndukungmu 👍🌹❤️🤗😘

2022-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!