2. Menjadi Sekretaris

Pagi itu, keesokan harinya.

"Vera, kenapa lama sekali. Aku bisa terlambat meeting." Rae panik, dia ada meeting penting dengan investor dari luar negeri pagi ini.

"Saya juga tidak tau Nona, padahal jalan ini biasanya tidak pernah macet."

"Ini hampir sudah jam delapan lewat, coba kamu cek ke depan," perintah Rae.

"Baik Nona."

Vera pun mengecek apa yang terjadi di depan. Bagaimana mungkin jalanan yang biasanya lancar bisa sampai terjadi kemacetan panjang seperti ini. Dia melihat banyak orang berkerumun di depan sana. Vera pun menerobos kerumunan itu dan bertanya pada orang yang ada di sana.

"Ada apa ini?"

"Ahh itu, Nona. Laki-laki itu sedang menuntut ganti rugi pada pria itu karena sudah menabrak neneknya tapi pria itu tidak mau."

Ternyata hanya masalah kecil seperti itu yang menyebabkan kemacetan.

"Anda bisa saya laporkan ke polisi kalau tidak bertanggung jawab!" ancam pria yang sedang bersitegang dengan pria yang terduga melakukan tabrak lari.

"Dia sendiri yang berlari ke mobilku, seharusnya anda menjaga wanita gila ini dengan baik. Bukannya membiarkannya berkeliaran di jalanan."

"Jaga ucapanmu, nenek saya tidak gila!!"

"Lalu apa namanya? Semua orang juga bisa melihat kalau dia gilaa!"

"Dia tidak gilaa, itu karena penyakit alzheimer yang menyerangnya. Lihatlah sekarang, kaki nenek saya terluka gara-gara anda. Sekarang juga saya minta anda bertanggung jawab, bawa nenek saya ke rumah sakit."

"Hahaha ... modus kejahatan seperti kamu ini banyak di jalanan. Kamu pasti sengaja menjebakku menggunakan nenek gillaa itu. Biar kamu bisa minta uang ganti rugi. Benar tidak?" Orang itu mencari pembelaan dari warga. "Orang sepertinya itu seharusnya diberi pelajaran, laporkan polisi biar kapok dan tidak menggangu pengguna jalan lagi."

Laki-laki itu geram karena tampaknya semua warga pun tidak ada satupun yang mendukungnya. Dia sebenarnya malas mengemis meminta uang ganti rugi itu tapi keadaan ekonominya benar-benar tidak sedang baik-baik saja. Dia baru saja terkena dampak pengurangan karyawan. Dia tidak akan sanggup membiayai pengobatan sang nenek.

"Ada apa ini?!" Suara seorang wanita yang terdengar begitu tegas membuat semua orang terdiam.

Vera pun menjelaskan pada nonanya apa yang terjadi. Rae paham dengan mendengar sekilas, hal seperti itu saja sampai menghambat jalannya.

"Vera, berikan uang pada laki-laki itu. Kita tidak punya waktu banyak untuk melihat drama mereka."

"Baik Nona." Vera pun mengeluarkan beberapa lembar uang untuk diberikan pada pria menjadi korban itu.

"Hai Nona, jangan tertipu olehnya. Pria seperti dia tidak patut dikasihani. Dia hanya penipu yang melakukan apapun demi uang. Lihatlah, bahkan dia mengorbankan neneknya yang gilla untuk mencari mangsa."

Rae tidak menanggapi, yang terpenting sekarang dia bisa segera pergi dari sana.

"Vera berikan itu."

Pria itu mengepal kuat, dia tidak terima dihina dan difitnah seperti itu. Para orang kaya memang sombong, mereka merasa bisa menyelesaikan semuanya dengan mudah uang. Memang dia membutuhkannya, tapi dia juga ingin pria itu minta maaf pada neneknya.

"Maaf Nona, simpan saja uang anda." Setelah berkata seperti itu, pria itu maju dan menendang salah satu kaki pria yang menghinanya tadi.

"Awwww kau gillaa! Apa yang kau lakukan pada kakiku."

"Sekarang kita impas, kamu juga merasakan apa yang nenek saya rasakan."

"Kau!! Aku akan membuatmu menyesal! Aaaww siaaalaann!" Pria itu mengaduh kesakitan.

Sementara pria yang tadi sangat kesal berusaha menggendong neneknya dan pergi dari sana.

Rae cukup terpukau dengan keberanian laki-laki itu.

"Nona, bagaimana dengan uangnya?" tanya Vera.

"Bagaimana lagi, dia sendiri yang menolaknya. Ayo pergi, kita sudah terlambat."

...

Sammy membawa sang nenek ke klinik kecil untuk mengobati lukanya. Dia tidak sanggup membayar biaya rumah sakit.

"Bagaimana keadaan nenek saya Dok? Apa lukanya parah, tadi nenek saya tidak bisa menggerakkan kakinya."

"Tidak apa-apa, lukanya memang cukup dalam tapi masih ringan. Mungkin dia hanya syok. Nanti kalau sudah tenang pasti bisa berjalan lagi."

"Terimakasih Dok."

Mendengar penuturan dokter, Sammy menjadi tenang. Dia pun masuk ke dalam untuk melihat keadaan neneknya.

"Nenek, maafkan aku tidak bisa menjagamu dengan baik. Syukurlah nenek baik-baik saja." Sammy meneteskan air mata, rasanya dunia Sammy terasa hancur saat melihat sebuah mobil menghantam tubuh sang nenek tercinta. Hanya wanita tua itu yang ia miliki, sang nenek adalah satu-satunya keluarganya.

Sammy hanya tinggal berdua dengan neneknya, sedangkan kedua orangtuanya sudah tiada. Tadi rencananya dia ingin mengajak neneknya berjalan-jalan karena sudah lama dia tidak membawa sang nenek keluar rumah. Semenjak sang nenek di vonis mengidap alzheimer, Sammy tidak mengijinkannya keluar rumah. Karena sang nenek tidak akan bisa mengingat di mana rumahnya, pada diri sendiri saja kadang dia lupa. Kadang bertingkah seperti anak kecil kadang seperti seorang gadis.

Dan kemarin Sammy yang baru saja diberhentikan dari pekerjaannya, mengajak neneknya jalan-jalan tapi dia teledor dan membiarkan sang nenek lepas dari pengawasannya. Kejadian itu pun terjadi.

Setelah sang nenek sadar dan keadaannya membaik. Sammy pun membawanya pulang.

"Apa sekarang perasaan nenek sudah lebih baik?" tanya Sammy.

"Hai kamu siapa pria tampan, apa kamu mau menggodaku ...." Membelai wajah cucunya.

Sammy tersenyum, dia senang melihat sang nenek sudah bisa tersenyum lagi.

Paginya.

Semalaman Sammy mencari lowongan kerja lewat internet dan dia pun mengirimkan surel lewat email. Dia memang tidak berniat menganggur terlalu lama karena dia harus mengumpulkan uang untuk pengobatan sang nenek. Meski kemungkinan kesembuhannya kecil, setidaknya dengan meminum obat yang benar. Kondisi neneknya tidak akan terlalu buruk. Namun, dia tidak menyangka kalau akan mendapatkan balasan secepat itu. Dengan terpaksa hari ini dia mulai meninggalkan neneknya lagi.

"Nenek, aku pergi dulu. Nenek harus baik-baik di rumah. Jangan pernah memegang apapun yang aku larang. Apa nenek mengerti?"

"Iya, aku sedang main sama boneka kesayangan aku. Namanya Bobi."

Sammy tersenyum melihat tingkah neneknya, mungkin bagi orang lain sang nenek seperti orang yang keterbelakangan mental. Namun bagi Ming, itu adalah hiburan tersendiri untuknya. Dia tidak pernah membenci wanita itu, justru dia sangat menyayangi sang nenek yang mengurusnya sedari kecil.

"Aku pergi nek."

Tak lupa Sammy mengunci pintu, neneknya sudah biasa ditinggal sendirian. Barang-barang yang berbahaya juga sudah is singkirkan sebelumnya. Kadang dia juga bertanya pada tetangga dekatnya untuk melihat sang nenek.

"Sammy, sudah mau kerja? Katanya baru berhenti?" tanya bibi sebelah rumahnya.

"Iya Bi, aku sudah mendapatkan pekerjaan baru."

"Waahh bibi senang mendengarnya, kamu tenang saja bekerja. Nanti bibi bantu melihat nenekmu. Bagaimana keadaannya, bibi dengar nenek Asha terluka kemarin. Maaf bibi belum sempat melihat.

"Tidak apa-apa, nenek sudah baik-baik saja. Terimakasih bibi Rose, aku banyak merepotkan bibi. Aku akan mentraktir bibi dan paman hot pot kalau sudah mendapatkan gaji." Sammy tersenyum tulus, dia sangat bersyukur masih ada orang yang peduli pada ia dan nenek.

"Tentu, bibi tidak akan menolak hotpot."

...

Sammy sudah sampai di perusahaan yang mengirimkan email padanya. Dia bertanya pada resepsionis dan mereka menghubungi kepala HRD.

"Anda yang bernama Sammy?"

"Iya saya."

"Bagus! Terimakasih sudah mau datang. Hari ini juga kamu akan mulai bekerja. Nanti aku akan mengantarmu ke tempatmu."

"Sekarang tanda tangan di sini," sambungnya menyodorkan surat perjanjian kontrak.

Setelah Sammy tanda tangan, kepala HRD itu menjabat tangan Sammy dengan penuh semangat. Dia seperti baru saja keluar dari jurang kematian. "Aku selamat, dengan cepat aku menemukan orangnya." Mengusap dada.

"Tuan, kalau boleh tau di bagaian mana saya bekerja?" tanya Sammy.

"Apa kau tidak membaca surat kontraknya dengan benar tadi?"

"Ah tidak, aku pikir itu surat kontrak kerja biasa."

"Kau akan menjadi sekretaris CEO kami," ungkap kepala HRD.

Terpopuler

Comments

🌺Nadia🍎

🌺Nadia🍎

asik baca nya, cara nulis nya sama kayak aku sih pake nona nona, terkadang aku nona muda 🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2022-10-19

1

Murni

Murni

lajuuuuut thor

2022-10-05

1

𝐘𝐖💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

𝐘𝐖💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ

Kyx, ada yg bakaln ktemu utk yg kedua kali dst nya, ini 🤭🤭🤭 ... Lnjtkn,De 👍🌹❤️🤗😘

2022-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!