Bad Boy In The Good Boy
Visual Tokoh:
Cakra Rayyanza
Clarissa Edlyn
Kayden Khafi
Natasya Claudia
Evan Xaquille
Fidelya Angelina
Ruri Sambara
Davira Salsabila
Davin Alfiansyah
Aislinn Rafita (ibu Clarissa Edlyn)
Kiara Octavia (ibu Cakra Rayyanza)
Demelza Gardenia (ibu Davira Salsabila)
Justin Aquilla (ayah Clarissa)
Stefan Brayden
"ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ɪɴ ᴛʜᴇ ɢᴏᴏᴅ ʙᴏʏ" ku rasa itu sebutan yang pantas untuk geng motor "ᴡᴏʟғ sᴛʀᴏɴɢʜᴏʟᴅ" yang sering meresahkan warga sekitar. Dibalik cover yang mereka tunjukkan sebagai anak motor yang sering di cap sebagai ʙʀᴀɴᴅᴀʟᴀɴ tapi ternyata mereka jauh lebih baik dariku.
Aku Clarissa Edlyn mahasiswa fakultas hukum. Aku memiliki seorang sahabat yang bernama Davira Salsabila. Aku mengenal Cakra Rayyanza dan geng nya karena ketua geng mereka yang sangat menyebalkan bernama Cakra Rayyanza itu menabrak ku di jalan, tetapi dia tidak minta maaf padaku, malah mengajak ku berdebat dan betapa beruntungnya aku dipertemukan secara terus menerus oleh laki-laki yang sangat menyebalkan itu.
"Kenapa ya Ra? kok gw ketemu mulu sih sama cowok menyebalkan itu?" tanya Clarissa pada Davira.
"Kata orang nih ya, bukan kata gw, jika seseorang sering dipertemukan secara tidak sengaja dijalan itu bisa jadi pertanda bahwa seseorang itu adalah jodoh kita" ucap Davira.
"What? jodoh? ngaco lu Ra" ucap Clarissa kesal.
"Hati-hati, jangan terlalu membenci lawan jenis, ingat lho, benci merupakan tahap awal dari tumbuhnya cinta di hati seseorang" ucap Davira tersenyum kecil.
"Idih, apaan sih lu Ra, gak jelas banget" ucap Clarissa kesal.
"Emang kenapa sih? kok lu benci banget sama dia?" tanya Davira.
"Ya gimana gw gak benci sama dia coba, dia aja ngeselin banget begitu, setiap ketemu ngajak ribut, bikin naik darah aja" ucap Clarissa kesal.
"Jangan menilai seseorang hanya dari luarnya aja Sa, manusia itu sama seperti buku" ucap Davira.
"What? buku? kenapa buku deh Ra?" tanya Clarissa.
"Iya buku, lu tahu gak? buku itu kan ada sampul depannya tuh, iya kan?" tanya Davira.
"Iya, terus apa hubungannya sama manusia?" tanya Clarissa.
"Sampul buku kan ada yang gambarnya rame kan, ada yang biasa aja, ada yang polos, ada yang gambar depannya bagus, sesuai dengan porsinya, gak keramaian gitu kan?" tanya Davira.
"Akh muter-muter lu Ra, cepetan napa, gw tungguin juga" ucap Clarissa kesal.
"Iya sabar sayang" ucap Davira.
"Hm, gc" ucap Clarissa.
"Iya" ucap Davira.
"Kenapa manusia itu sama kayak cover buku? nih gw contohkan yang buku dulu ya, misal nih, cover depan bukunya itu polos kan, belum tentu isi bukunya itu polos juga, kan kalau buku pasti ada garis-garis lurusnya kan?" tanya Davira.
"Iya" ucap Clarissa.
"Nah itu berarti cover buku yang polos itu tidak mencerminkan isi di dalam bukunya itu polos juga, buktinya ada garis-garis hitamnya kan? sama aja kayak cowok, dia diawalnya keliatan polos gitu, baik, kayak seolah-olah tuh dia gak akan pernah nyakitin hati kita para ciwi-ciwi, eh gak tahunya, dia penipu yang handal, menjadikan wanita hanya sebagai pelampiasan nafsunya saja, itu kan berarti sama aja kayak covernya yang dia tunjukkan, tidak sesuai dengan sifat aslinya dia, contohnya lagi nih, misal, orang ngira lu itu pendiam, gak asik, eh ternyata pas udah kenal aslinya bobrok, receh, asik banget, itu juga kan sama aja, cover tidak sesuai dengan isi buku kan?" tanya Davira.
"Iya juga ya" ucap Clarissa.
"Nah, makanya, berhenti menilai seseorang hanya dari cover yang ia tunjukkan, bisa aja si Cakra yang lu benci itu, malah jauh lebih baik dari lu, apa yang terlihat jahat dimata manusia, belum tentu sama dengan apa yang Allah SWT lihat, hanya Allah SWT yang tahu, bagaimana sifat asli seseorang, hina dimata manusia, belum tentu hina dimata Sang Pencipta, jadi jangan menghakimi seseorang dengan opini lu sendiri, karena belum tentu,. opini lu itu sesuai dengan kenyataan yang ada, terkadang malah opini yang malah menjatuhkan kita sendiri, contoh lagi nih, lu beropini kalau si Cakra brandalan, pas lu udah deket sama dia terus lu tahu bagaimana dia, ternyata dia malah jauh lebih baik dari opini lu itu, apa lu gak merasa malu, sama diri lu sendiri? jangan munafik ya, semua orang pasti malu jika kenyataan tidak sesuai dengan opininya, hanya saja tidak diungkapkan dengan kata, hanya diucapkan melalui hati nurani" ucap Davira.
"Jadi intinya apa lu ngomong kayak gitu?" tanya Clarissa.
"Hm, ternyata gw ngomong panjang × lebar × jajar genjang gak di dengar, akh, keberadaan ku tak dianggap ada oleh mu" ucap Davira.
"Apa sih Ra, serius napa, gw gak paham, maksud lu ngomong kayak gitu apa?" tanya Clarissa.
"Maksud gw itu, lu kenali Cakra lebih jauh sebelum lu membencinya, kalau ternyata Cakra lebih baik dari lu terus lu membencinya, itu sama aja kan kayak lu buang berlian ke jalanan, sayang dong kalau berlian dibuang ke jalanan" ucap Davira.
"Jadi maksud lu, gw harus deketin si cowok rese itu hah?" tanya Clarissa.
"Yaps, kurang lebihnya seperti itu" ucap Davira.
"Idih ogah, emangnya gw cewek apaan hah deketin cowok duluan?, kalau lu suka sama dia, lu ambil aja sana, gw sih ogah deketin duluan, lu kan orangnya bar-bar, jadi lu bisa dong dapetin hatinya si Cakra Rayyanza itu" ucap Clarissa.
"Sesama cewek bar-bar, tidak boleh saling menghina satu sama lain, you know?" tanya Davira.
"Gw gak bar-bar, cuma kadang khilaf aja, tapi gak bar-bar pokonya" ucap Clarissa.
"Heleh!, ngeles aja lu!" ucap Davira menyeringai.
"HAHAHA!, udah akh, gak penting banget sih, bahas si cowok menyebalkan itu" ucap Clarissa.
"Yang bahas duluan kan lu Sa, bukan gw" ucap Davira.
"Hm, ngapa jadi gw dh? kan daritadi yang ceramah elu, ngapa jadi gw yang lu bawa-bawa?" tanya Clarissa kesal.
"Tadi siapa yang bilang, kenapa ya Ra? kok gw ketemu mulu sih sama cowok menyebalkan itu? hah? setan yang bilang?, oh gw tahu, berarti tadi yang bilang kayak gitu itu mbak Kunti dong, atau mbak suster ngepet, eh ngepet jadinya, ngesot maksud gw, mbak suster ngesot ya tadi yang bilang?, tapi kok mukanya mirip sama lu ya?, apa jangan-jangan tadi itu setan yang menyerupai wajah lu Clarissa Edlyn, atau jangan-jangan lu punya kembaran gaib ya?, tadi yang ngomong itu jin qorin lu ya?, ikh gw hebat banget ya ternyata, bisa ngomong sama jin qorin lu" ucap Davira menepuk tangan 2 kali dan tersenyum.
"Apa sih lu Ra, gak jelas banget deh jadi orang, iya, iya, gw akuin, tadi itu gw yang ngomong, puas lu?" tanya Clarissa kesal.
"Lagian pakai acara ngeles segala, mending les beneran sana lu biar pinteran dikit" ucap Davira.
"Hm, dahlah, gak jelas ngomong sama lu, bikin puyeng dong, bye" ucap Clarissa melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Davira.
"Yeh ngambek nih orang, yowes sana, gak butuh gw, hm, emang lu sapa? anak raja? sampai gw harus ngejar lu" ucap Davira menyeringai dan pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Pink Blossom
Astaga Davira, mkin ngefans aj nih sm kmu🤗🥰
2023-01-22
2
Pink Blossom
wkwkwk🤭
2023-01-22
2
Pink Blossom
Keren banget sih Davira, nih😍
2023-01-22
2