Pertengkaran Ruri dan Kay

"Udah adzan belum sih tadi?" tanya Cakra.

"Gak tahu deh, gak denger gw, si Kay berisik banget sih" ucap Ruri.

"Jam setengah delapan" ucap Kay.

"Astagfirullahaladzim, udah kelewat dong berarti, salat bro" ucap Cakra menepuk tangan temannya bergiliran.

"Kalian duluan aja deh, pegel pinggang gw" ucap Kay.

"Sama nihh gw juga pegel banget" ucap Evan.

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا

(Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir) artinya sejak dari matahari tergelincir (sampai gelap malam) hingga kegelapan malam tiba; yang dimaksud adalah salat Dzuhur, Asar, Maghrib, Isya(dan bacaan di waktu fajar) yakni salat Subuh (sesungguhnya bacaan di waktu fajar/salat subuh itu disaksikan) oleh malaikat-malaikat yang berjaga pada malam hari dan malaikat-malaikat yang berjaga pada siang hari.

Diriwayatkan juga dari Mu'adz bin Jamal, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda

مَنْ تَرَكَ صَلاَةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّداً فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللَّهِ

"Barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas darinya. " (HR. Ahmad no. 22128).

"Hm" ucap Evan.

"Rur, lu kenapa jadi kayak Cakra sih?" tanya Kay pada Ruri.

"Salat udah ayok bangun, males banget" ucap Ruri menarik tangan Kay.

"Iya, iya" ucap Kay.

"Salat disini aja kali ya?, kalau nyari musholla udah keburu kelewat waktunya" ucap Ruri.

"Iya juga sih" ucap Cakra.

"Siapa duluan?" tanya Cakra.

"Lu aja duluan" ucap Kay.

"Oke" ucap Cakra.

Mereka pun melaksanakan salat berjamaah di dalam kamar penginapannya dan Cakra sebagai imamnya.

"Tidur guys, udah malem" ucap Ruri.

"Gw tidur dimana?" tanya Kay.

"Disana" ucap Ruri menunjuk atap kamar mereka.

"Lu kira gw tikus apa?, tidur di loteng" ucap Kay.

"Itu kan kasur ada 2, lu mau tidur sama siapa?" tanya Ruri pada Kay.

"Sama Cakra aja deh yang aman, sama si Evan iseng dia yang ada gw malah gak bisa tidur" ucap Kay.

"Ya udah, gw sama Evan berarti" ucap Ruri.

"Ini guling jangan dipindahin ya, buat tembok pembatas, entar lu meluk gw lagi" ucap Evan.

"Ogah Van, gw masih normal kali" ucap Ruri.

"Ya kali gitu, lu tidur mimpiin meluk cewek semok terus kebawa ke dunia nyata meluk gw, ikh jijik!" ucap Evan.

"Gw gak kayak lu kali Van, udah akh berisik lu, ngantuk gw" ucap Ruri.

"Ini kok kita gak dapet guling sih?" tanya Kay pada Cakra.

"Jatuh kali Kay, coba cari dibawah" ucap Cakra.

"Gak ada, wah Van, kalau lapar makan nasi dong, jangan makan guling gw" ucap Kay pada Evan.

"Lu kira gw tikus apa makanin guling lu?" tanya Evan.

"HAHA!, ya kali gitu, lu bosen makan nasi, pengen makan kapas" ucap Kay tertawa.

"Itu ada lemari, coba cari di dalem lemari, kali aja ada" ucap Ruri menunjuk ke arah lemari.

"Lah iya ada lemari, kok gw baru liat ya? tanya Kay kebingungan menggaruk kepalanya.

"Lu mh apa sih Kay yang ngeliat?" tanya Evan.

"HEHE!, gak liat gw beneran dh" ucap Kay kebingungan menggaruk kepalanya.

"Kutuan lu Kay?" tanya Ruri.

"Kagak, emang kenapa?" tanya Kay.

"Garuk-garuk mulu daritadi" ucap Ruri.

"Udah kayak monkey lu garuk-garuk" timpal Evan.

"Awas Cak si Kay kutuan, entar terbang aja kutunya ke rambut lu" ucap Ruri.

"Bungkus kepalanya si Kay tuh biar gak nular kutunya" timpal Evan.

"Apa sih lu pada?, gw gak kutuan ya, lu pada kali yang kutuan" ucap Kay kesal.

"HUST!, udah, udah, berisik banget kalian" ucap Cakra.

"Si Kay tuh" ucap Evan.

"Lah kok gw dh? jelas-jelas si Ruri duluan yang bahas kutuan, kenapa jadi gw?" tanya Kay kesal.

"Lah yang kegatelan siapa? gw apa lu?" tanya Ruri mengangkat alisnya.

"Gw" ucap Kay.

"Nah itu ngaku, terus kenapa jadi gw deh?" tanya Ruri mengangkat alisnya.

"Gak jelas lu Rur" ucap Kay kesal.

"Udah, udah, kok malah pada berantem sih?" tanya Cakra.

"Si Ruri duluan tuh yang mulai" ucap Kay kesal menunjuk Ruri.

"Lu!, bukan gw!" ucap Ruri yang tidak mau disalahkan.

"Ruri!, Kay" bentak Cakra.

"Udah sih udah berisik banget lu berdua, udah kayak sekampung aja" ucap Evan.

"Tau lu berdua, udah pada tua juga masih aja berantem karena hal sepele, udah kayak bocah kecil aja" ucap Cakra.

"Akh imut dong gw" ucap Ruri tersenyum menunjuk pipinya dengan jari telunjuk dan kedua tangannya.

"Hah? imut? amit lu mh, bukan imut" ucap Kay kesal.

"Lu itu amit-amit, gw mh imut-imut" ucap Ruri.

"Idih!, gak ada kaca ya lu? nih gw kasih kaca, ngaca tuh" ucap Kay menghadapkan layar ponselnya ke wajah Ruri.

"Akh imut kok gw, hp lu aja yang kentang" ucap Ruri tersenyum memainkan rambutnya.

"Geser otak lu?" tanya Kay.

"Astagfirullahaladzim, masih aja berantem" ucap Cakra.

"Mending lu ambil gulingnya sana di lemari terus tidur, capek gw dengerin lu ribut mulu" ucap Evan.

Kay pergi membuka lemari hotel untuk mencari guling.

"Eh ini ada, kenapa ditaruh sini ya sama mbak-mbak nya?" tanya Kay membawa guling yang ia temukan di dalam lemari.

"Udah akh gw mau tidur, jangan ada yang berisik" ucap Ruri.

"Kan lu yang berisik Rur daritadi sama si Kay" ucap Evan.

"Nah iya tuh bener" timpal Cakra.

"Berisik lu akh pada, gw mau tidur, HUST!, yang berisik, diharapkan keluar dari kamar, cukup sekian terima gaji" ucap Ruri.

"Terima gaji? kerja juga kagak lu" ucap Evan.

"HUST!, pangeran tampan mau tidur dulu" ucap Ruri tersenyum memejamkan matanya.

"Apaan Rur? pangeran tampan? lu kata negeri dongeng" ucap Cakra.

"Huh!, gimana perasaannya bestie di jegal so pendiam?" tanya Evan menyeringai.

"Rasa coklat brother, udah akh, mau bobo gw" ucap Ruri.

"Tidur mulu lu, baru juga jam berapa" ucap Kay.

"Kay berisik, kasian yang mau tidur, gw juga ngantuk, mau tidur" ucap Cakra memejamkan matanya.

"Hm ga seru lu pada, lah udah pada tidur, baru pada bertengkar, bisa-bisanya langsung pada ke negeri dongeng, ya udah deh gw tidur juga, masa gw begadang sendirian, kagak ada temennya, kali aja ya kan, gw ketemu sama bidadari kayangan di alam mimpi, terus dia minta di nikahin, apa yang gw pengen dijadikan kenyataan sama dia, akh itu pasti akan menjadi kenyataan yang sangat membahagiakan, walaupun hanya di alam mimpi, tapi itu cukup membuat gw terbang hingga ke langit ketujuh" ucap Kay tersenyum dan memejamkan matanya.

Mereka pun terlelap hingga pagi hari.

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

sudah aku tambahin ke fav. ya...

2023-01-21

1

Mom La - La

Mom La - La

top bangat deh pokoknya

2023-01-21

1

Vinaaa 👸

Vinaaa 👸

Ruri lagi pgn sok imut ygs😆

2023-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Clarissa Bertemu Cakra
3 Peresmian Wolf Stronghold
4 Stay Cation
5 Pertengkaran Ruri dan Kay
6 Perbucinan Bias
7 Tumbuhnya Rasa Cinta
8 Jodoh Cerminan Diri Sendiri?
9 Keingintahuan Clarissa Pada Cakra
10 Syarat Dari Ruri
11 Bingung Pilih Baju
12 Kencan Pertama Ruri dan Davira
13 Cakra Makan Nasi Kuntilanak
14 Jurus Andalan Ruri
15 Davira dan Clarissa Running
16 Ribut di Tukang Roti Bakar
17 Mengingat Masa Lalu Yang Indah
18 Rencana Pernyataan Cinta Ruri
19 Apa Ini Yang Dinamakan Cinta?
20 Dijodohkan Oleh Circle Dengan Musuh
21 Nikah Dadakan
22 Saksi Bisu Kay dan Natasya
23 Menyatakan Cinta Pada Guling
24 Persiapan Sebelum Lamaran
25 Pindah Rumah
26 Merendah Untuk Meroket
27 Ribut-but-but
28 Lamaran Ruri Diterima Davira
29 Berteduh
30 Kasmaran
31 Rencana Ngelamar Bareng
32 Ruri Ngambek
33 Ruri Batal Ngelamar Davira
34 Lamaran Ruri Diterima Keluarga Davira
35 Wanita Itu Ternyata Ibu Sambung Ku
36 Rencana Pertemuan Keluarga Davira dan Angel
37 Persetujuan untuk Nikah Bareng
38 Konsep Pesta Pernikahan
39 Booking Resto dan Ngukur Baju
40 Mengundang Clarissa
41 Ngundang Kay & Cakra
42 Rencana Jahat Davin
43 90% Ready
44 Lukisan Misterius
45 Lukisan Hangus Terbakar
46 Salah Paham
47 Hari Pernikahan
48 Malam Pertama
49 Pelunasan Hutang Justin
50 Benci Jadi Cinta
51 Terbongkarnya Perselingkuhan
52 Permintaan Maaf Atas Perselingkuhan
53 Why do They Feel so Afraid of Losing Cakra?
54 Cakra Meninggal Dunia
55 Flashback Cakra Berjualan Ketika Masih Kecil
56 Hari Wisuda (End)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
Clarissa Bertemu Cakra
3
Peresmian Wolf Stronghold
4
Stay Cation
5
Pertengkaran Ruri dan Kay
6
Perbucinan Bias
7
Tumbuhnya Rasa Cinta
8
Jodoh Cerminan Diri Sendiri?
9
Keingintahuan Clarissa Pada Cakra
10
Syarat Dari Ruri
11
Bingung Pilih Baju
12
Kencan Pertama Ruri dan Davira
13
Cakra Makan Nasi Kuntilanak
14
Jurus Andalan Ruri
15
Davira dan Clarissa Running
16
Ribut di Tukang Roti Bakar
17
Mengingat Masa Lalu Yang Indah
18
Rencana Pernyataan Cinta Ruri
19
Apa Ini Yang Dinamakan Cinta?
20
Dijodohkan Oleh Circle Dengan Musuh
21
Nikah Dadakan
22
Saksi Bisu Kay dan Natasya
23
Menyatakan Cinta Pada Guling
24
Persiapan Sebelum Lamaran
25
Pindah Rumah
26
Merendah Untuk Meroket
27
Ribut-but-but
28
Lamaran Ruri Diterima Davira
29
Berteduh
30
Kasmaran
31
Rencana Ngelamar Bareng
32
Ruri Ngambek
33
Ruri Batal Ngelamar Davira
34
Lamaran Ruri Diterima Keluarga Davira
35
Wanita Itu Ternyata Ibu Sambung Ku
36
Rencana Pertemuan Keluarga Davira dan Angel
37
Persetujuan untuk Nikah Bareng
38
Konsep Pesta Pernikahan
39
Booking Resto dan Ngukur Baju
40
Mengundang Clarissa
41
Ngundang Kay & Cakra
42
Rencana Jahat Davin
43
90% Ready
44
Lukisan Misterius
45
Lukisan Hangus Terbakar
46
Salah Paham
47
Hari Pernikahan
48
Malam Pertama
49
Pelunasan Hutang Justin
50
Benci Jadi Cinta
51
Terbongkarnya Perselingkuhan
52
Permintaan Maaf Atas Perselingkuhan
53
Why do They Feel so Afraid of Losing Cakra?
54
Cakra Meninggal Dunia
55
Flashback Cakra Berjualan Ketika Masih Kecil
56
Hari Wisuda (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!