"Tokk.. tokk.. cepat buka pintunya" suara laki-laki bersuara kencang depan pintu rumah Cakra.
"Wa'alaikumsalam, ada apa ya?" tanya Cakra.
"Ada apa, ada apa, bayar utang bapak lu, ini udah jatuh tempo" ucap pria itu dengan nada tinggi.
"Utang? utang apa ya pak? ayah saya gak pernah ngutang, ayah saya juga gak pernah pulang sejak saya kecil" ucap Cakra.
"Gw gak mau tahu ya soal itu, pake sok-sokan gak tau lagi lu, bokap lu itu ada utang ke bos gw, paham!" ucap pria bernada tinggi.
"Cakra ada apa nak? siapa yang datang?" tanya ibunya keluar dari dalam kamar.
"Eh pak Subroto" ucap ibunya.
"Cepat bayar hutangnya atau rumah ini akan kami sita" ucap pria itu dengan nada tinggi.
"Iya pak tunggu sebentar, saya ambil uangnya dulu ya" ucap ibunya.
"Gitu dong daritadi, lama banget!" ucap pria itu menyeringai.
"Bu, ada apa ini sebenarnya?" tanya Cakra bingung.
"Udah Cakra, nanti ibu jelasin" ucap ibunya.
"Ini pak uangnya" ucap ibu Cakra memberikan sejumlah uang.
"Apa-apaan ini kok cuma segini? memangnya anda pikir bos saya pengemis apa dikasih uang segini, recehan pula" ucap pria itu.
"Maaf pak, saya baru ada uang segitu" ucap ibu Cakra.
"Ya sudah lah, saya pergi dulu, jangan lupa sisanya di lunasin" ucap pria itu.
"Iya pak" ucap ibu Cakra.
"Bu, emang bapak punya utang? utang bapak berapa bu?" tanya Cakra.
"200 juta nak" ucap ibu Cakra.
"Hah 200 juta? seriusan bu? uang sebanyak itu untuk apa bu?" tanya Cakra.
Ibunya terdiam sejenak, kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan itu.
"Untuk melunasi biaya rumah sakit ibu, makanya bapak meminjam ke rentenir 100 juta, tapi karna bapak mencicilnya sedikit-sedikit, jadi bunganya bertambah nak jadi 200 juta" ucap ibunya.
"Maafkan ibu nak, ibu terpaksa membohongi mu, agar kamu tidak semakin membenci ayah mu itu, bagaimana pun juga, dia tetap ayah mu" batin ibunya.
Sebenarnya, suaminya tidak berhutang untuk biaya rumah sakitnya, namun suaminya berhutang, untuk biaya mahar melamar wanita lain.
"Jadi sebelum bapak selingkuhin ibu itu bapak punya utang sama rentenir bu?" tanya Cakra.
"Iya nak" ucap ibunya menunduk.
"Ibu kenapa gak bilang ke Cakra sih bu?" tanya Cakra.
"Ya karena ibu mau kamu fokus dengan kuliah kamu dulu" ucap ibunya.
"Ibu maafin Cakra" ucap Cakra meneteskan air mata dan memeluk ibunya.
"Bro entar malem balapan yuk di Sentul, lumayan hadiahnya gede kalo menang" notifikasi wa di hp Cakra dari Evans.
"Bayarannya berapa?" tanya Kay.
"10 juta lumayan kan?, ayok lah kapan lagi dapet duit 10 juta cuma balapan motor doang, ya emang sih harus daftar dulu 500 ribu" ucap Evan.
"Wah mantep tuh, gw mah ayok aja" ucap Kay.
"Si Cakra sama Ruri gimana mau kagak tuh anak?, kalau mau entar gw daftarin sekalian, eh tapi nama gengnya apaan nih bro yang enak? masa anak motor gak ada nama gengnya sih hambar banget" ucap Evan.
"Stronghold aja gimana?" tanya Kay.
"Hm kayak kurang srek sih gw" ucap Evan.
"Ada apa sih kawan kok rame banget?" tanya Ruri.
"Ke Sentul ayolah lumayan dapet 10 juta kalau menang, cuma bayar 500 ribu doang lagi" ucap Evan.
"Wih! mantep tuh, gw ikut dong" ucap Ruri.
"Oke, si Cakra gimana?" tanya Evan.
"Gw ragu sih kalau si Cakra ikut juga, kan tahu sendiri dia anaknya begitu" ucap Kay.
"Hm, iya juga sih" ucap Evan.
"Eh ada chat nih dari Evan" ucap Cakra saat melihat notifikasi WhatsApp di hp nya.
"Eh si Cakra ngeread tuh" ucap Kay.
"Bro gimana lu ikut juga kagak?" tanya Evan.
Dalam agama jelas melarang aksi
balapan liar sebagaimana terkait dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 195 yang berbunyi
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Yang berbunyi: Wa anfiqụ fī sabīlillāhi wa lā tulqụ bi`aidīkum ilat-tahlukati wa aḥsinụ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn.
Yang artinya: dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Itu berarti kita harus menjaga sikap dan perilaku kita agar tidak terjerumus dalam kebinasaan seperti melakukan balapan liar, yang kelakuannya dapat membahayakan orang lain tetapi tetap melakukannya, hal tersebut sama saja bahwa mereka tidak menjaga perilaku dan senantiasa menjerumuskan dirinya dalam kebinasaan.
Hm.
"Salah lu pan nanya ke si Cakra" ucap Kay.
"Hm, iya" ucap Evan.
"Jadi lu gak mau ikut nih Kra? ikut lah, ga setia kawan banget sih jadi orang" ucap Evan.
"Bukan masalah gak setia kawan atau apa, ya masa lu ngelakuin dosa ngajak-ngajak sih?" tanya Cakra.
"Hm, gw tau kok, lu lagi pusing kan?, mikirin gimana caranya ngelunasin hutang bokap lu" ucap Evan.
"Tahu darimana lu?" tanya Cakra.
"Gw tadi lewat depan rumah lu, ya mungkin lu gak liat, tapi gw liat dan denger semuanya, bokap lu punya utang kan 200 juta? gw tau kali, gw cuma mau bantu lu doang, kalau lu gak mau juga gpp sih, ya emang sih, cara gw salah, tapi lu tau sendiri kan, gw gak ada uang, kalau untuk biaya pendaftarannya sih gw ada, gimana?" tanya Evan.
"Biar gw yang bayarin deh biaya pendaftaran lu" ucap Kay pada Cakra.
"Nah, tuh mau dibayarin sama si Kay, udah si terima aja, lu gak kasian apa sama ibu lu?" tanya Ruri.
"Hm, nanti deh gw pikir-pikir dulu ya" ucap Cakra.
"Hm, oke" ucap Kay.
"Aku harus kerja apalagi? untuk membayar hutang bapak, semakin lama aku melunasinya, bunganya akan semakin banyak, ditambah Cakra juga masih kuliah, aku gak mau dia berhenti kuliah" ucap ibu Cakra menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya.
"Kasian ibu, kalau aku ikut, lumayan bisa bantu ibu ngelunasin hutang bapak tapi akh... !" ucap Cakra kesal dan meneteskan air matanya.
"Oke gw mau" ucap Cakra pada teman-temannya.
"Hah seriusan nih? seorang Cakra Rayyanza mau ikut balapan" tanya Ruri terheran.
"Iya gw serius" ucap Cakra.
"Kenapa cepet banget berubah pikiran lu?" tanya Kay.
"Iya tadi gw mau ke dapur ngambil air, eh gw gak sengaja denger ibu gw nangis, gak tega gw dengernya" ucap Cakra.
"Oh" ucap Ruri.
"Ah oh ah oh aja lu Rur" ucap Kay.
"Bingung gw mau bales apaan wkwk" ucap Ruri.
"Cakra fix nih lu ikut?" tanya Evan.
"Iya" jawab Cakra.
"Ya udah gw daftarin ya" ucap Evan.
"Hm, oke" ucap Cakra.
"Nama geng kita apa nih? hambar banget" ucap Evan.
"Hm, gimana kalau "Wolf Stronghold" aja?" tanya Cakra.
"Hm, bagus juga" ucap Kay.
"Hm, boleh tuh, gimana Pan?" tanya Ruri.
"Oke lah jadi mulai sekarang nama geng kita "Wolf Stronghold" ya?" tanya Evan.
"Yoi" ucap Kay.
"Ketuanya "Cakra Rayyanza" kan dia yang nemuin nama geng kita" ucap Ruri.
"Iya dong pasti, udah gw daftarin ya, totalnya jadi 2 juta ya ber-empat" ucap Evans.
"Oke" ucap Ruri.
"Gw aja yang transfer, entar aja kalian bayar ke gw pas disana" ucap Kay.
"Oke" ucap Evan.
"Sekarang tanggal berapa sih?" tanya Ruri.
"Gak tau dah gw lupa, gak mikirin tanggal wkwk" ucap Kay.
"Tanggal 29 September, kenapa emang?" tanya Cakra.
"Peresmian "Wolf Stronghold" lah pake nanya lagi, biar orang-orang pada tau gitu haha" ucap Ruri.
"Wih mantep tuh!" ucap Evans.
"Eh itu pertandingannya tanggal berapa?" tanya Ruri.
"Akhir bulan ini" ucap Evan.
"Wih mantep tuh!" ucap Kay.
"Mantep-mantep aja lu, ngampus gimana?" tanya Cakra.
"Kuliah mulu pinter juga kagak gw" ucap Evan.
"Itu si Cakra pinter buktinya, emang lu nya aja yang males Pan Pan" ucap Ruri.
HEHEHE!
"Ketawa lagi lu Pan" ucap Ruri.
"Udah gw transfer ya, eh kapan kita mau ke Sentul nya guys?" tanya Kay.
"Besok kali ya?" tanya Evan.
"Elu ditanya malah balik nanya gimana sih?" tanya Kay.
"Ya udah besok aja sekalian liburan gimana?, kan seru tuh" ucap Ruri.
"Oke, tapi gw bilang ke nyokap gimana deh?" tanya Cakra.
"Bilang aja sih mau liburan gitu" ucap Ruri.
"Nah bener tuh, atau gini aja nanti kita ke rumah lo deh" ucap Kay.
"Oke" ucap Cakra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Mom La - La
aku suka novel yang kayak gini
2023-01-21
1
Vinaaa 👸
Kirain imannya Cakra teh kuat ternyata tergoda-goda juga🤦🏻♀️😆
2023-01-10
2