"Mah, Clarissa berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap Clarissa berlari menuju pintu depan rumah.
"Rissa, kamu gak makan dulu nak?" tanya ibunya.
"Enggak mah, nanti aja di kampus udah telat soalnya" ucap Clarissa.
"Oh gitu, ya udah, hati-hati dijalan ya nak" ucap ibunya tersenyum.
"Iya mah, assalamualaikum mah" ucap Clarissa mencium punggung tangan ibunya.
"Wa'alaikumsalam nak" ucap ibunya tersenyum.
Di perjalanan menuju kampus, ia melihat ada seorang pria yang tengah memberikan makanan kepada seorang wanita tua di jalanan.
"Masha Allah, ternyata masih ada ya cowok kayak gitu" ucap Clarissa tersenyum.
Clarissa terus memandangi pria itu sembari tersenyum, ketika pria itu menoleh ke arah Clarissa tak berkedip, Clarissa membuang muka dan langsung pergi dari sana, pria itu sepertinya tertarik akan kecantikan wajah Clarissa.
"Masha Allah, cantik banget wanita itu, astagfirullahaladzim, dia bukan mahram ku" ucap Cakra menundukkan wajahnya.
"Jika mas menyukainya, dekati ia" ucap ibu tua yang Cakra berikan makanan.
"Iya bu, saya akan mendekatinya melalui jalan yang di ridhoi oleh-Nya, yaitu ikatan suci pernikahan, tetapi saya tidak mengetahui siapa namanya, dan dimana ia tinggal, jika saya mengetahuinya, saya pasti akan langsung meminangnya" ucap Cakra tersenyum.
"Cari tahu nak siapa namanya, dan dimana ia tinggal, karena perasaan jika terus dipendam tanpa pernah diungkapkan, itu sama aja menumpuk dosa semakin banyak lagi" ucap ibu tua itu tersenyum.
"Iya bu, saya akan mencarinya, ketika saya lulus nanti, karena yang terpenting saat ini untuk saya, adalah ibu saya, karena ibu saya wanita terhebat yang pernah ada di dunia" ucap Cakra tersenyum dan berlinang air mata.
"Masha Allah nak, jarang sekali pria seperti mu di akhirat zaman ini, ibumu pasti sangat bangga, mempunyai anak seperti kamu" ucap ibu itu tersenyum berlinang air mata.
"Aamiin, terima kasih bu, tetapi saat ini, Cakra masih belum bisa membahagiakan ibu, Cakra belum bisa kasih ibu uang, yang ada Cakra malah menambah beban ibu dengan melanjutkan studi di perguruan tinggi" ucap Cakra menunduk meneteskan air matanya.
"Kamu tidak salah nak, ibumu, hanya ingin terbaik untuk kamu, kamu bukan beban untuk kamu, ya mungkin saat ini kamu masih belum bisa menafkahi ibumu, tapi ada banyak cara lain untuk membahagiakan ibumu, contohnya dengan menghormatinya dan selalu menyayanginya, ibu yakin, jika ibumu tahu sifat kamu sangat baik seperti ini kepada orang lain, ibu yakin, ibumu pasti sangat bangga mempunyai anak seperti kamu, jangan bersedih, kamu harus kuat untuk ibumu, ngomong-ngomong ayah kamu kemana nak?" tanya ibu itu.
"Ayah pergi ninggalin ibu dan lebih memilih wanita lain" ucap Cakra meneteskan air matanya.
"Astagfirullahaladzim, yang sabar ya nak" ucap ibu itu mengelus pundak Cakra.
"Iya bu, terima kasih" ucap Cakra tersenyum sembari menghapus air matanya.
"Sama-sama nak" ucap ibu itu tersenyum.
"Bu, Cakra pamit ya, assalamualaikum" ucap Cakra tersenyum.
"Iya nak, wa'alaikumsalam, hati-hati" ucap ibu itu tersenyum.
Setibanya dikampus, Clarissa melihat Davira dan mengejarnya.
"Ra Ra bareng dong" ucap Clarissa pada Davira sahabatnya.
"Eh Clar lu udah ngerjain tugas belum?" tanya Davira.
"Emang ada tugas?" tanya Clarissa.
"Ada, lu lupa?" tanya Davira.
"Astagfirullahaladzim, kok lu gak bilang sih Ra?" tanya Clarissa kesal.
"Gw kira lu udah" ucap Davira.
"Belom Ra, lu udah?" tanya Clarissa.
"Kan gw nanya sama lu pengen nyontek gitu maksudnya hehe, kan lu rajin" ucap Davira mengangkat alisnya
"Astagfirullahaladzim sama aja lo Ra" ucap Clarissa menepuk jidatnya.
"Kelas aja yuk, entar nyontek ke siapa kek gitu" ucap Davira menarik tangannya.
"Ra, Ra itu kan cowok lu si Davin' ucap Clarissa berbisik pada Davira.
"Apa sih Clar, cowok-cowok aje lo, dia bukan cowok gw!" ucap Davira kesal.
"Cocok kok, namanya aja sama-sama DAVI" ucap Clarissa mengangkat sebelah alisnya.
"Apa sih Clar" ucap Davira memukul lengannya.
"Akh sakit tau" ucap Clarissa mencubit lengannya.
"Lagian jodoh-jodohin orang aja, jodoh itu di tangan Allah SWT tahu" ucap Davira kesal.
"Iya sihh, tapi ridho sahabat juga menjadi pendukung haha, kalo gw gak ridho ya lu gak boleh deket sama tuh cowok" ucap Clarissa mengangkat sebelah alisnya.
"Dih! emang siapa lu?" tanya Davira kesal.
"Sahabat lu wleee!" ucap Clarissa menjulurkan lidahnya.
"Hai cantik, duduk samping aku aja kosong kok" ucap Davin pada Davira.
"Udah sini duduk" ucap Clarissa menarik Davira.
"Apa sih Clar, itu kan di depan kosong, ke depan aja yuk" ucap Davira menarik tangan Clarissa.
"Ogah ah, udah belom ngerjain tugas mau duduk di depan, yang ada entar kena hukuman gimana sih lu!" ucap Clarissa.
"Ya, ya, tapi jangan disini juga kali Clar" ucap Davira.
"Ya terus dimana Davira? liat tuh bangku belakang pada penuh semua ini doang yang kosong, udah sih diem aja 2 jam ini kan? bukan seharian" ucap Clarissa menahan tawanya.
"2 jam sama kayak 2 abad kalau deket sama dia" ucap Davira kesal.
"Udah deh diem aja" ucap Clarissa.
"Davin" ucap Clarissa.
"Kenapa Clar?" tanya Davin.
"Udah ngerjain tugas belum? liat dong, gw sama Davira belum nih" ucap Clarissa.
"Udah nih" ucap Davin memberikan bindernya.
"Davira ambil dong" ucap Clarissa.
"Lah kok gw dah?" tanya Davira kesal.
"Ya kan lu duduk di sampingnya si Davin" ucap Clarissa.
"Yang nyuruh gw duduk disini kan elu, ya lu ambil sendiri lah" ucap Davira kesal.
"Emang lu gak mau nyontek?" tanya Clarissa.
"Ya mau sih" ucap Davira menggaruk kepalanya.
"Ya udah makanya ambil bukunya" ucap Clarissa.
"Iya bawel" ucap Davira.
"Idih apaan sih lu pegang-pegang lagi!, belum muhrim tahu!" ucap Davira saat Davin memegang tangannya.
"Mau di muhrimin?" tanya Davin menyeringai mengangkat alisnya.
"Ogah gw nikah sama lu!" ucap Davira membuang wajahnya.
"Jangan benci-benci, ingat, benci bisa jadi cinta lho" ucap Clarissa menertawakannya.
"Gak bakalan gw cinta sama dia, amit-amit deh gw punya suami kayak dia!" ucap Davira menatap sekilas Davin.
"Gw demen lu jatuh cinta beneran sama si Davin" ucap Clarissa pada Davira.
"Iyuhh!, nauzubillahi min dzalik" ucap Davira memegang jidatnya dan memukul meja.
"HAHAHA! Davira!, Davira!" ucap Clarissa menggelengkan kepalanya.
"Ketawa lagi lu" ucap Davira.
"Lucu sih lu" ucap Clarissa tertawa menggelengkan kepala.
"Demen banget nyomblangin orang padahal dia sendiri jomblo, UPS! keceplosan!" ucap Davira menutup mulutnya.
"Hey gw itu gak jomblo, gw punya cowok kok" ucap Clarissa.
"Siapa cowok lu? kok gw gak tau ya?" tanya Davira.
"Ada, tapi masih kesasar dihati yang salah" ucap Clarissa.
"Itu mh namanya lu belum punya pacar Clarissa, Clarissa!" ucap Davira menepuk jidatnya.
"Kan tadi gw bilangnya cowok, bukan pacar gimana sih lo?, cowok sama pacar tuh beda!" ucap Clarissa.
"Iyain aja deh biar cepet" ucap Davira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
Betul buatmu 💯
2023-01-21
2