Wanita Tawanan Tuan Grey
Suara hingar-bingar musik disco menghentak dengan keras, bagai hendak memecahkan gendang telinga. Para pengunjung telah terbiasa dengan hal tersebut, mereka justru sangat menikmati alunan lagu-lagu yang dibawakan oleh sang DJ.
Sebagian pengunjung menikmati dengan meliuk-liukkan tubuh mereka di lantai disco dan sebagiannya lagi menikmati suasana gemerlap lampu dalam kegelapan sembari meminum minuman yang mampu menghangatkan tubuh mereka.
Berbeda dengan wanita berambut panjang hitam lebat bernama Alicia, dia tidak terbiasa dengan suasana diskotik tersebut, degup jantungnya tidak karuan di kala suara musik yang begitu keras bercampur dengan perasaan cemas hingga menimbulkan gemuruh dalam relung hatinya.
Wanita yang memiliki paras cantik dengan hidung mancung tengah membuntuti sang kekasih sedang asyik bermesraan bersama orang yang dia kenal. Ya, Alicia sangat terkejut melihat Marvel mencumbu Veronica begitu intim di depan matanya.
Sungguh terluka hati Alicia, menginjak usianya yang baru saja ulang tahun tepat hari ini ke 21, dia mendapatkan kejutan spesial dari kedua orang terdekat. Pasalnya Alicia ingin merayakan bersama sang kekasih, tetapi mengetahui Marvel pergi bersama sahabatnya membuat dia tahu tentang skandal di antara mereka.
Tangan halus nan putih itu mengepal dengan erat untuk menahan gejolak emosi yang membara di hati Alicia. Deru napasnya terasa sesak bagaikan cekikan yang menghantam lehernya, sampai air matanya pun menetes.
"Marvel," ucap Alicia memanggil nama kekasihnya begitu lirih. Namun, sayangnya suara dia kalah dengan dentuman musik DJ hingga sang kekasih tidak menyadari bila ada dirinya yang sedang menatap nanar seraya memanggil.
Sementara di posisi lantai atas diskotik tersebut, sepasang mata menatap ke arah wanita berambut pirang, wanita itu bernama Alice Delmora yang tengah merayakan hari ulang tahunnya ke 21 tahun dengan meriah bersama tunangannya Nicholas.
Suara tepukan tangan bergemuruh ketika Alice meniup lilin yang berjajar rapih di atas kue tart, serta memotong kue tersebut dan memberikannya pada pria yang usianya lebih tua dari Alice tujuh tahun.
"Happy birthday, Sayang!" ucap Nicholas, dia mencium bibir Alice di depan mata yang masih menatapnya dari kejauhan.
"Oh, so sweet!" Alice terharu saat dia mendapatkan kado dari kekasihnya.
Semua teman-teman Alice memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya, mereka memberikan kado mewah pada wanita cantik yang dibesarkan dalam lingkungan orang kaya. Dia pun mengucapkan terima kasih lantas meminta izin untuk pergi ke toilet.
Pada saat itu pula dua orang yang sedari tadi memperhatikan Alice, melihat target sudah menjauh dari perkumpulan teman-teman, bergegas untuk melanjutkan rencana mereka selanjutnya.
"Bos," ucap Pria berkacamata mata.
"Jalankan!" Perintah seorang laki-laki dengan suara baritonnya, lantas bangun dari tempat duduknya dan bergegas pergi dari sana.
***
Di dalam toilet wanita, seorang wanita tengah menangis tersedu-seduh duduk di atas closed. Dia menghabiskan banyak tisu toilet untuk mengelap air mata dan cairan bening yang keluar dari dalam hidung. Tangannya terus memukuli dada yang terasa sesak guna menetralisirkan rasa sakitnya.
"Aku benci sama kalian! Tega kamu sama aku, Veronica! Aku sahabatmu, sampai di hari ulang tahunku kamu malah mengambil Marvel dariku!" Alicia terus menangis memaki sahabatnya.
"Oke, Alicia ... tenang, jangan sedih! Biarkan mereka semaunya di belakangmu! Kamu tinggal ikuti permainan mereka, kamu pasti bisa membalas perlakuan mereka!" Alicia keluar dari dalam toilet tersebut dan membasuh wajahnya dengan air yang berada di wastafel.
Alicia menatap tegar dirinya sendiri dari pantulan cermin wastafel yang besar, kemudian kembali membasuh mukanya berkali-kali dengan air. Senyuman pun terukir di raut wajah manis itu saat dia berusaha meyakinkan dirinya bila dia bisa tanpa Marvel.
Seorang laki-laki yang sepantaran dengan Alicia, mereka bertemu dan menjalani kasih saat kuliah dulu. Namun, sayangnya Alicia tidak melanjutkan kuliahnya karena harus bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.
Pada saat pintu toilet terbuka dan seorang wanita masuk, Alicia menutup wajah dengan rambut panjang hitamnya, dia tidak mau bila orang tersebut melihat matanya yang membengkak sehabis menangis.
Alicia memilih untuk keluar dari toilet tersebut, sedangkan wanita yang baru tiba memperhatikannya dengan aneh saat mereka berpapasan. Akan tetapi, Alicia yang tidak mau mengambil pusing dengan orang lain, dia hanya berlalu pergi keluar seraya mengusap air mata yang masih tersisa.
Setelah Alicia keluar dari dalam toilet, dua orang berbadan tubuh besar mengikutinya dari belakang sampai tiba di halaman parkir wanita cantik itu masih belum sadar bila dirinya sedang menjadi target.
Alicia memberhentikan mobil taksi dengan menjulurkan tangannya, tetapi bukan taksi yang berhenti di depannya melainkan mobil mewah berwarna hitam. Mobil itu membuka pintu mobil secara otomatis pada bagian samping, membuat Alicia bingung.
Tanpa menunggu lama, kedua pria yang mengikuti Alicia dari belakang langsung mendorong tubuh ramping itu hingga masuk ke dalam mobil tersebut, gerakan mereka begitu cepat dan sangat profesional sehingga orang lain pun tidak dapat mencurigai gerak-gerik mereka.
"Aauuh ... sakit! Kalian siapa?" Alicia membenarkan posisinya, begitu menyadari situasi dalam mobil dia pun berteriak, "Penculik! Tolong! Ada Penculik!"
Kedua pria itu langsung membekap mulut Alicia dengan obat tidur, dan mengikatnya meski Alicia terus memberontak tetapi dalam hitungan beberapa detik dia pun langsung tidak sadarkan diri.
***
Dalam kamar hotel, Alicia masih belum sadarkan diri di atas tempat tidur, sedangkan seorang pria dengan suara ciri khas baratonnya tengah berbincang dengan seseorang melalui telepon genggam seraya terus memperhatikan tubuh Alicia yang mulai menggeliat di atas tempat tidur.
"Eeuunghh ... panas!" ucap Alicia yang mulai sadar meski belum sepenuhnya.
"Ok, kerjakan!" Pria itu langsung mematikan sambungan telepon lantas bangun dari duduknya dan berjalan menuju wanita yang mulai kepanasan.
"Si bodoh! Dia pakai obat perangsang segala!" umpat Pria dengan wajah tampan dan memiliki postur tubuh atletis.
"Aah ... panas ... haus!" ucap Alicia yang masih terpejam, dia pun bangun lantas membuka baju di hadapannya.
"Ah, shyitt!" Tangan Pria itu menahan agar wanita yang di hadapannya tidak membuka baju. Akan tetapi, saat tangan kekarnya menyentuh kulit Alicia, wanita itu langsung membuka mata.
Sontak saja membuat keduanya saling terdiam beberapa detik, setelah itu Alicia menarik wajah pria yang ada di hadapannya lantas mencium bibir tebal itu.
"Brengsek! Berani kamu menyentuhku!" Tangan itu langsung mencekik leher Alicia hingga wanita itu kesulitan bernapas seraya memukul tangan kekarnya. Dia pun berkata, "Dasar wanita jallang!"
Alicia membulatkan matanya sempurna dengan warna kornea yang berubah menjadi merah dan berair, dia terus memukul tangan kokoh itu saat dirinya terjerembab berbaring di atas tempat tidur.
Suara Alicia sulit dikeluarkan ketika dia ingin meminta maaf pada pria yang di hadapannya, dia memukul dengan lemas seraya terbatuk-batuk saat tangan itu belum juga mau melepaskannya.
"Mar ... vel! A–am ... pun!" ucap Alicia yang memaksakan membuka suara ketika Pria yang ada di depannya, dia menganggap sebagai kekasihnya.
"Marvel?" Pria itu menaikan satu alisnya tampak bingung.
Tentu saja Pria dengan raut wajah yang sangar itu langsung melepaskan leher Alicia, dia membiarkan wanita itu untuk bernapas lega lebih dulu. Baru setelah itu, dia pun menyeret Alicia untuk masuk ke dalam kamar mandi.
To be continued....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Ning Ning
aku mampir Kaka
2023-03-18
0
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
mampir jugaa kk du tempatn yah kk
2022-11-18
1
💋MILA💋
sadis banget punya temen kyk Veronica😒😤
2022-11-12
0