Sania turun dari montor ojol yang barusan ditumpangi , menyerah kan helm dan tidak lupa mengucapkan terimakasih pada driver ojol yang dipesan nya.
Sania masuk kantor terlihat menunggu pintu lift terbuka.
"Woyyyy" sedikit kaget Sania menoleh dan terlihat sahabat nya di kantor nyengir memperlihatkan gigi nya yang rapi.
"Apa sih Yaya, masih pagi jangan bikin orang jantungan dehh" ucap Sania pada Yaya sahabatnya.
"Gitu aja jantungan gimana kalo Lo liat cowok Lo sama perempuan lain mau mati Lo " jawab Yaya setengah tertawa.
"Udah deh ga usah bawa bawa fadhil, dia kan sayang sama gue jadi ga mungkin dia mau macem macem dibelakang gue" ucap Sania dengan nada pamer.
"Gue saranin jangan terlalu percaya deh sama ucapan cowok Lo dari pada Lo nanti sakit hati " imbuh Yaya
"Gitu banget Lo sama sahabat , doain yang baik baik kenapa??? " ucap Sania sedikit kesal .
"Bukan apa apa , gue cuma nggak mau Lo sakit hati aja karena terlalu percaya sama Fadhil !!? "ucap Yaya sambil masuk ke dalam lift dikuti Sania.
"Iya iyaa tau kok emang sahabat gue yang satu ini paling care banget sama gue , ter the best pokonya ??!" puji Sania sambil memeluk tubuh Yaya .
"Btw semalem Lo ga balik kos kemana??Lo tidur di apartemen Fadhil, jangan bilang Lo udah gituan sama Fadhil" pertanyaan Yaya yang membuat Sania terkejut takut Yaya tau.
"Engga lah , semalem gue pulang kerumahnya nyokap, biasa nyokap kangen" bohong Sania sedikit ragu karena telah membohongi sahabatnya.
Yaya mengangguk saja, cukup membuat Sania sedikit lega.
Yaya teman sebelah kos serta sahabat Sania jadi tau apapun tentang Sania.
Termasuk Sania yang ternyata anak seorang anggota DPR dan ibunya seorang dosen.
Meski begitu Sania bukanlah cewek manja yang selalu meminta orangtuanya. Justru Sania mau bersusah payah dalam hidupnya.
Sania hanya ingin belajar hidup mandiri, memulai semua dari nol karena ia ingin berhasil dengan usahanya sendiri , tidak seperti anak orang kaya lainya yang suka menghambur kan uang orangtuanya hanya untuk mencari kesenangan.
Cukup membanggakan dengan semua kehidupan Sania yang jauh dari kata mewah , memilih keluar dari rumah , hidup tanpa kemewahan dari orang tuanya.
Memulai bekerja di sebuah perusahaan sebagai asisten Ceo.
Bukan berarti dia berpenampilan seksi yang menarik perhatian kalangan pria.
Cukup dengan pakaian simpel tapi terlihat stylish sebagai seorang asisten Ceo.
™™™
Jam istirahat dimulai , Sania mulai meregangkan otot-otot tangan setelah beberapa jam berkutat dilayar komputer.
Sania mengambil ponselnya dan melihat ada satu chat dan Dilihat notifikasi chat itu ternyata dari pacarnya Fadhil.
"Istirahat makan bareng ya , aku tunggu di resto favorit kita😘"
Begitulah pesan singkat dari Fadhil pacarnya.
Sania bergegas memesan ojol dan langsung menuju restoran favorit nya bersama Fadhil.
Sania telah sampai di depan resto dan mulai masuk, Sania celinggukan mencari Fadhil hingga ia menemukan sosoknya.
Terlihat Fadhil dengan gaya khas sebagai CEO di perusahaan milik orang tua Fadhil , terlihat sangat tampan, senyum Sania mengembang dan segera Sania menghampiri Fadhil.
"Udah lama yank?!?"Tanya Sania memulai percakapan sambil menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Fadhil.
"enggak kok baru aja nyampe, Lagian udah biasa juga kalo pacarku ini suka telat"ucap Fadhil sambil mencubit pipi Sania yang sedikit tembem membuat Sania cemberut lucu.
"Kamu tuh cubit cubit... sakit yank!!!" ucap Sania sambil masih menggerutu sebal.
Fadhil hanya tertawa melihat tingkah lucu pacarnya yang terlihat imut.
"Aku udah pesenin udang saos Padang kesukaan kamu sama es coklat kesukaan kamu" ucap Fadhil sambil memegang tangan kekasih nya penuh sayang.
"Makasih sayang , tau banget sih makanan favorit aku..." ucap Sania sedikit manja dan terlihat sumringah.
"Ya dong... apapun yang kamu suka tentu aja aku tau semuanya" ucap Fadhil mengoda Sania.
"Idih.... gombal bangettt" ucap Sania dan Fadhil pun hanya terkekeh.
"Yank nanti tidur diapartemen aku lagi ya???" ajak Fadhil dengan nada serius.
"Hmmm.. bukanya aku nolak yank.. tapi kan jangan tiap hari juga, bukannya aku nolak yank , tadi Yaya nanyain aku kok kemaren ga pulang, takut aja kalau sampe Yaya tau aku nginep ke apartemen kamu"ucap Sania memberi pengertian pada Fadhil.
"Biarin aja kenapa sih yank, namanya pacaran ya wajar kalo nginep itu,. Yaya aja gak pernah pacaran ngpain coba nglarang kamu!!! " sedikit ketus ucapan Fadhil membuat Sania menghela nafas .
Akhirnya makanan tiba, terlihat Fadhil menyantap makanan nya sedangkan Sania sedikit berkurang nafsu makannya karena ucapan Fadhil yang membuatnya sedikit tak nyaman.
"Fadhil sayang nggak sih sama aku, egois banget nggak mau ngertiin posisi aku" batin Sania.
Terlihat Fadhil kesal melihat Sania melamun dan tidak menghabiskan makan siang nya.
"Kenapa nggak dihabisin ??" Tanya Fadhil dengan nada dingin.
"Aku udah kenyang" Jawab Sania singkat.
"Habisin , nanti perut kamu kosong" ucap Fadhil.
Dan akhirnya Sania menurut menghabiskan makanan nya.
"Dah jam segini yank, aku harus balik kekantor" ucap Sania sambil melihat jam tangan nya.
"Ya udah aku anter balik kantor" ucap Fadhil masih dengan nada dingin.
"Aku pesen Ojek online lagi aja , kamu kan harus balik kekantor lagian kejauhan nanti baliknya kalau nganter aku dulu" ucap Sania nampak mengeluarkan ponselnya.
Bukanya Sania menolak namun memang jarak kantor Sania dan Fadhil cukup jauh dan tidak searah.
"Aku anter !!!' ucap Fadhil galak sambil merebut ponssel Sania.
"Nggak ... aku mau balik sendiri" ucap Sania tak kalah kesal melihat ponselnya direbut oleh Fadhil.
Merasa Sania terlihat kesal akhirnya Fadhil mengembalikan ponsel Sania kemudian menyambar kunci mobil yang ada dimeja dan langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata pada Sania.
Sania sangat terkejut dengan sikap kekasihnya yang belum ia ketahui itu, semarah marahnya Fadhil tak akan membiarkan Sania sendirian.
Memang hubungan Sania dan Fadil baru seumur jagung jadi wajar saja jika ia belum mengetahui banyak sifat Fadhil.
Sania akhirnya kembali duduk termenung meratapi hubungan nya yang ia pikir setelah kejadian semalam membuat Fadhil semakin mencintai nya ternyata pemikiran Sania itu salah justru Fadhil malah semakin terasa egois. Itu yang Sania rasakan sekarang.
Segera Sania mengenyahkan pemikiran nya itu dan masih berharap semuanya baik baik saja nanti, ya ia akan menemui Fadhil nanti setelah semuanya dingin, sekarang menemui pun percuma, jika sedang marah baik Fadhil maupun Sania memang susah untuk bisa mengalah salah satunya.
Sania kembali mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja dan mulai membuka aplikasi ojek online agar ia bisa segera kembali kekantor.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
nichic
jgn2 fadhil ga tau derajat sania ap
2022-04-20
0
istikoma basory
kok di hapus? direvisi kan jlas thor ga "di hapus"tulisan nya....😠😠😠
2020-08-02
1
Nana
bodoh sich....
2020-06-23
1