04

Sania terlihat sangat kacau sekembalinya dari restoran.

Matanya sedikit sembab seperti habis menangis dan memang Sania sempat menangis sewaktu ia akan memesan ojek online tadi dan untungnya masih bisa ditahan saat abang ojolnya sudah datang namun kini Sania terlihat pucat.

Sania berjalan memasuki kantor dan kembali keruanganya namun saat ia baru saja duduk dikursinya..

"Kenapa kamu???" terdengar suara bariton pria dari arah pintu yang membuatnya mengarahkan pandangan pada pemilik suara.

Dan tenyata itu adalah pak Kevin CEO ganteng diperusahan Sukma jaya, tempat Sania bekerja .

"Tidak apa apa pak" ucap Sania sedikit takut .

"Kalau ada masalah sama pacar jangan dibawa ketempat kerja saya tidak suka dengan karyawan yang terlihat tidak profesional" ucap Kevin dingin.

"Baik pak, maafkan saya" ucap Sania sedikit menunduk merasa tak enak namun ia juga binggung, kenapa bos nya itu bisa tau kalau dirinya sedang ada masalah dengan kekasihnya.

"Siapin berkas yang mau dibawa meeting sekarang " ucap Kevin setelahnya itu ia berlalu berjalan meninggalkan Sania diruangan nya yang masih terlihat kebingungan.

Sania mulai menyiapkan segala berkas dan data yang diperlukan pak Kevin untuk meeting dengan klien nya.

Setelah dirasa cukup, Sania bergegas menuju ruangan CEO gantengnya, ya memang Pak Kevin adalah Atasan termuda dan yang pasti paling tampan, banyak wanita dikantornya mengilai pak Kevin dan berharap Kevin menjadikan kekasih mereka, ya mereka teman teman Sania bukan Sania, Sania merasa biasa saja dengan ataasan nya itu.

Sania mengetuk pintu Kevin namun tak ada respon akhirnya ia memasuki ruangan Kevin.

"Permisi pak... Saya sudah menyiapkan semua berkas2 nya pak " ucap Sania sambil membawa tiga buah map berisi data data penting.

"Ya taruh sajaa disitu ." ucap kevin terlihat Kevin sedang duduk bersandar diatas sofa sambil memijat kepalanya sepertinya atasanya itu sedang memikirkan sesuatu.

"Saya permisi pak" ucap Sania, setelah meletakann berkas dan sania segera keluar Dari ruangan Kevin.

Terlihat kevin melihat kepergian sania.

"Cewek ****" ucap Kevin sedikit emosi.

Entah apa yang membuat Kevin tiba tiba berubah mood menjadi kesal dengan sesuatu yang tak ia ketahui.

™™™™

Pukul 18.00 terlihat Sania sedang berberes karena ini sudah waktunya ia pulang. selesai membereskan meja kerjanya Sania nampak mengambil sesuatu di tas yang ia bawa ia mengambil ponselnya dan sangat kecewa karena tidak ada notifikasi satu pun dari kekasihnya padahal Sania berharap Fadhil meminta maaf padanya dan menjemputnya namun nyatanya tidak.

Sania sedikit menghela nafas berat.

"Mungkin Fadhil masih ingin marah" batin Sania.

Sania merasa akhir akhir ini Fadhil sedikit berubah, menjadi lebih egois dan semaunya sendiri.

mengenyahkan segala pemikiranya tentang Fadhil, Sania pun segera turun dan keluar dari kantornya.

Didepan kantor Sania memesan ojek online untuk mengantarkan nya sampai kosnya.

Setelah memesan ojek online dan berhenti didepan warteg dekat kos Sania.

Warteg dekat kos Sania memang sudah menjadi langganan sania setiap pulang kerja.

Terbiasa hidup sederhana membuat Sania juga biasa menikmati makanan yang warteg .

Dulu Sania sempat Ragu makan diwarteg karena ya memang sejak lahir ia hidup seba kecukupan dan berada namun setelah dewasa dan bergaul dengan teman teman yang hidupnya penuh kesederhanaan membuat Sania terbiasa makan diwarteg dan nyatanya jauh warteg lebih enak dan mengenyangkan tidak kalah dari masakan direstoran bintang yang harganya bikin kantong kering.

Sesampainya di kosan Sania bergegas mandi.

Selesai mandi Sania kembali mengecek ponselnya berharap ada notifikasi dari pacarnya tapi nyatanya sama sekali Fadhil tak menghubungi Sania .

Setelah cukup lama berpikir akhirnya Sania mencoba menghubungi Fadhil terlebih dahulu dari pada ia menunggu nyatanya Fadhil tak kunjung memghubunginya.

Segera Sania mendial nomer Fadil , tersambung tapi tidak diangkat.

"Apa Fadhil masih marah" gumam Sania sedikit kecewa karena Fadhil tak menerima panggilanya.

Sedangkan itu Fadhil lihat asik bergumul diranjang dengan salah satu karyawan kantornya.

Ia kesal dengan Sania yang menolak ajakanya akhirnya memutuskan mencari pelampiasan dengan wanita lain, yang tak lain adalah Shilla salah satu karyawan kantornya.

Setelah meeting dengan klien yang dilakukan dikamar hotel berbintang itu dan saat klien sudah pulang Shila sedikit mengoda fadhil.

dengan mengunakan rok span diatas lutut dan terlihat paha mulus nya dan baju putih kerah vneck yang memperlihatkan sedikit dada Shila terlihat membuat Fadhil lupa diri, tentu saja karena Fadhil pria normal.

dan kemudian melampiaskan keinginannya pada Shila.

Tidak sekali dua kali fadhil melakukan dengan Shila tapi sudah berkali kali bahkan sampai tak terhitung, karena selama berpacaran dengan Sania hubungan nya dinilai sangat sehat dan Fadhil pria normal dengan hasrat tinggi tentu saja tidak mudah bagi Fadhil menahan, jika tidak bisa dengan Sania maka ia akan melampiaskan dengan wanita lain seperti malam ini.

Namun kemarin setelah merasakan dengan Sania fadhil berpikir tidak ada yang memberikan rasa seperti milik Sania.

Ya karena mungkin dirinya yang pertama kali untuk Sania dan juga Sania baru melakukan dengannya karena selama ini memang wanita wanita Fadhil sudah tidak perawan.

Dan menginggat Sania tadi siang menolak ajakanya membuat Fadhil merasa kesal.

Dia ingin bercinta bercinta dan bercinta dengan Sania tapi Sania tidak bisa memenuhi apa yang dinginkan nya.

Fadhil memasuki kamar mandi hotel dan mengguyur badan nya dengan Air dingin setelah itu ia kembali mengenakan pakaian nya dan bergegas pergi dari hotel meninggalkan sekertarisnya yang sudah terlelap karena kelelahan melayani hasrat Fadhil padahal Fadhil tak merasakan kenikmatan sama sekali dengan wanita itu.

Fadhil hanya berdecih kemudian keluar meninggalkan hotel tanpa membangukan sekertarisnya.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***