Cukup lama Sania terdiam didepan televisi memikirkan sesuatu yang terbaik untuk hubunganya dan juga Fadhil.
akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dan menemui Fadhil dikamarnya.
Sania memasuki kamar Fadhil yang tak terkunci itu, sedikit terkagum dengan dekorasi kamar Fadhil yang terlihat nyaman dan tenang dengan warna hitam abu terlihat manly untuk kamar seorang pria. Cukup puas memandangi kamar Fadhil Sania kemudian berjalan mencari Fadhil yang ternyata berdiri diblangkon kamarnya sambil menikmati semilir angin malam.
Sania mendekati Fadhil, sedikit ragu akhirnya Sania memberanikan diri memeluk Fadhil dari belakang. Berharap setelah itu Fadhil sedikit mereda dan tak marah lagi dengan nya.
"Maaafin aku yang nggak bisa buat kamu seneng" ucap Sania dengan nada sedih dan masih memeluk erat Fadhil.
"Hmm nggak apa apa , mungkin kamu masih belum percaya kalau aku serius sama kamu makanya kamu ragu untuk berbuat lebih jauh sama aku, aku beneran nggak apa apa cuma sedikit kecewa aja mengapa kamu bisa setakut itu dengan aku..." ucap Fadhil melepaskan pelukan Sania dan masuk kedalam, duduk diranjanganya.
Sania pun mengekori Fadhil dan ikut duduk disamping Fadhil. Sania sedih mendengar ucapan Fadhil karena semua ucapan Fadhil itu tidak benar, Sania mencintai Fadhil dan mempercayai jika Fadhil serius dengan nya namun memang Sania masih belum siap jika harus melepaskan kehormatan nya sekarang karena status mereka yang masih pacaran dan belum menikah.
"Aku hanya ingin kita melakukan setelah menikah " ucap Sania lirih.
"Ya sudah .. aku taakan memaksa kamu hmmm, maaf jika aku meminta yang aneh aneh.." ucap Fadhil nampak mengelus pipi lembut Sania.
"Jika aku memberikan padamu sekarang apa kamu berjanji tidak akan meninggalkan aku ???" tanya Sania pada Fadhil.
"Tentu saja, aku akan selalu bersama mu sampai kapanpun" ucap Fadhil menyakinkan.
"Apa itu bisa membuatmu bahagia memiliku ???" tanya Sania lagi .
"iya sayang... tapi jika kamu Ragu.. aku taakan memaksa " ucap Fadhil.
"Aku mau ... asal kamu bisa menepati janjimu " ucap Sania mantap.
"Apa kamu yakin sayang ?" tanya Fadhil sekali.lagi dan Sania mengangguk mantap.
Fadhil mulai mencium bibir Sania dengan penuh kelembutan, mulai menyentuh bagian tubuh Sania membuat Sania melayang merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan Sebelumnya.
Sania merasakan geli yang tercampur kenikmatan luar biasa kala Fadhil meyentuh setiap anggota tubuh paling sensitif.
"Ini akan menyakitkan diawal tapi setelahnya aku akan membuatmu menikmati kenikmatan yang luar biasa" ucap Fadhil saat hendak menyatukan dirinya.
Dan benar saja saat penyatuan milik mereka Sania menjerit merasakan sakit yang amat luar biasa. Dengan penuh kelembutan Fadhil memainkan dengan lembut untuk mengurangi rasa sakit Sania, hanya sebentar tak selang berapa lama rasa sakit yang dirasakan sebelumnya kini menjadi nikmat yang luar biasa, kenikmatan yang belum pernah Sania rasakan sebelumnya hingga membuat Sania mengeluarkan desahan desaham yang tadinya ia tahan karena ia malu akhirnya ia tak sanggup untuk tak mendesah.
Kedua sejoli ini menikmati kenikmatan yang entah sampai berapa kali hingga keduanya sama sama lelah dan tertidur.
™™™™
Tepat pukul 6pagi alarm hp Sania bunyi, Sania menggeliat dan mengucek matanya. Membangunkan kesadaran dan mencoba mengingat dimana sekarang ia tidur karena Sania yakin bukan kamarnya melainkan kamar kekasihnya.
Sania ingat jika semalam adalah mereka melakukan nya, ya Sania akhirnya melakukanya untuk pertama kalinya dengan pria yang sangat ia cintai itu. Sania merelakan kehormatanya untuk membuktikan jika ia benar benar mencintai Fadhil.
Sania menghela nafas dan melihat disampingnya sudah kosong. tempat tidur Fadhil sudah tidak ada, Sania sedikit heran karena ini masih pukul 6pagi namun Fadhil sudah tidak ada.kemana Fadhil pergi??? batin Sania.
Sania beranjak dari kasur dan dilihatnya seprai ada bercak darah.
Ya darah keperawanan nya yang sudah diserahkan pada Fadhil kekasihnya.
Sania ingat betapa Fadhil memperlakukanya dengan lembut semalam dan Sania berharap semoga ia tak akan menyesal karena telah melakukan sesuatu yang seharusnya tak Ia lakukan.
Sania hanya berharap setelah ini Fadhil semakin mencintai dan menyayangi sania.
Dan hubungan mereka semakin harmonis sampai Fadhil menikahinya.
Sania berdiri dan merasakan miliknya masih terasa sakit, bagaimana tidak sakit jika Fadhil saja mengulang hingga beberapa kali.
Sania pelan menuju kamar mandi dan Setelah melakukan ritual mandi Sania keluar dan binggung dengan apa yang akan ia pakai hari ini, tak mungkin jika ia memakai seragamnya yang kemarin karena mungkin sudah kotor tapi jika ia hrus kembali ke apartemen nya mungkin ia akan terlambat masuk bekerja.
Sania yang binggung akhirnya berjalan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk, dan betapa terkejutnya Sania karena Fadhil sudah menyiapka satu stell seragam wanita yang akan dipakai Sania, sesaat senyum Sania mengembang melihat Fadhil begitu peka terhadapnya.
Selesai mengenakan seragamnya dan berdandan natural dengan make up seadanya didalam tas, akhirnya Sania keluar dan menuju meja makan yang sudah disediakan sarapan serta terdapat sepucuk surat disamping sarapan nya.
"aku udah siapin baju buat kamu sayang 😘Semoga kamu suka dengan bajunya dan maaf aku berangkat lebih awal karena ada rapat jam 7pagi jadi aku langsung pergi kekantor, aku gak bangunin kamu karena aku tau kamu masih kecapekan,love you my honey , jangan lupa habiskan sarapanmu sayang.."
Terlihat Sania tersenyum membaca sepucuk surat dari kekasihnya itu.
Terlihat dimeja makan sudah disiapkan satu omelette daging dan sayuran, roti bakar selai strawberry dan susu.
"Aku tau kamu suka omelette dan roti bakar, aku udah pesenin buat kamu... dimakan ya sayang, oh ya disampingnya surat ini ada obat diminum ya sayang, harus diminum jangan sampai ga diminum , love you honey 😘"
setelah membaca kertas satunya lagi yang juga disamping makanannya Sania mengernyit dan melihat satu pil kecil disamping air putih.
Yaa itu obat yang sudah Fadhil siapkan untuk Sania .
Sedikit penasaran dengan obat apakah itu ???
Namun Tanpa pikir panjang Sania langsung memakan sarapan yang sudah dibelikan oleh Fadhil dengan lahap dan meminum obat yang Fadhil siapkan.
Sebelum berangkat tak lupa Sania membereskan meja makan serta mencuci peralatan makan yang baru saja ia pakai.
Setelah dirasa selesai, Sania bergegas keluar apartmen Fadhil untuk berangkat kerja mengunakan taksi yang ia tunggu didepan apartemen Fadhil.
Entah mengapa perasaan Sania sedikit berbunga bunga kali ini , ia merasa bahagia karena selama 6 bulan menjalin hubungan dengan Fadhil, jarang sekali Sania mendapatkan perhatian yang sekarang ia rasakan kali ini.
Sania hanya berharap semoga hubunganya dengan Fadhil bisa selalu seperti ini dan akan selalu bahagia.
Bersambung....
jangan lupa like vote dan komen....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
laki2 udh dpt yg di mau, ntar juga di lempar gitu aja
2024-04-24
0
Sri Wahyuni
pasti lah mrasa d perhatiin s fadhil ada mau nya yg lbih
2023-04-16
0
VS
pengin uleg2 Fadhil pake cabai level terpedas di dunia
2021-11-10
0