Benang Merah

Benang Merah

Chapter 1

Chapter 1 Revisi

"Haih.... " Huang Yi Zhen si dokter menghela nafas lagi.

"Ada apa denganmu? ini sudah yang ke lima kalinya kau menghela nafas, katakan ada apa? " Lin Feng menepuk bahu karibnya itu.

"Hm... "

Huang Yi Zhen menjadi tidak bersemangat ketika mengingat masalahnya. Dengan malas dia mengangkat tangannya dan memperlihatkan pesan yang di kirim pamannya.

Paman

'Yi Zhen, sudah Sepuluh tahun kau tidak pulang. Pulanglah Nak, paling tidak bersihkan makam orang tuamu pada saat festival Qing ming* tiba. '

Lin Feng menatap pesan yang tertera di ponsel temannya itu. Lalu menatap ekspresi malas temannya itu.

"Apa yang salah dengan permintaan Pamanmu? Lagi pula mengapa kau tidak datang saja? Hm.. bagaimana jika aku ikut menemanimu? "

Huang Yi Zhen menatap tatapan semangat sahabatnya. Lalu berkata dengan nada malas.

"Pertama kita harus minta cuti pada Kepala rumah sakit, lalu meminta izin pada istrimu, setelah itu mengabarkan hal ini pada kekasihku" ujar Huang Yi Zhen.

Lin Feng tertawa lebar, seraya berkata. "Gampang itu mah! Ayo bersiap-siap, biar aku yang pergi meminta cuti, kau pulang saja sana, beritahu Kakak sepupumu dan kekasihmu itu " Ujar Lin Feng sembari mendorong Huang Yi Zhen dari kantornya.

Dalam perjalanan pulang, Huang Yi Zhen menyempatkan diri membeli beberapa snack ringan untuk Chu Liu kekasihnya, yang merupakan seorang dokter hewan. Huang Yi Zhen selalu merasa di awasi oleh banyak pasang mata ketika ia ada di rumah orang tuanya, yang terletak di desa terpencil. Itu sebabnya ia menetap di kota beberapa tahun setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Setiap memikirkan ketidak nyamanan itu, ia merasa enggan untuk pulang. Tak terasa telah genap sepuluh tahun ia tak pulang.

Teng teng

Lonceng di pintu klinik kecil itu berbunyi. Huang Yi Zhen memasuki klinik dokter hewan milik kekasihnya. "Selamat datang, eh Kak Zhen. Ada apa? bukankah ini masih jam kerja?" tanya Chu Liu, sambil menerima kantong cemilan.

"Haih... Pamanku memintaku pulang saat festival Qing Ming* " Ucap Huang Yi Zhen sambil medudukkan tubuhnya di kursi.

"Oh, apa Kakak pergi sendirian? " tanya Chu Liu dengan mata menyipit.

"Tidak, aku pergi dengan Lin Feng. Dia sekarang sedang meminta cuti pada kepala Rumah sakit." Huang Yi Zhen meminum air minum yang di berikan Chu Liu. Chu Liu duduk di samping kekasihnya sambil mengusap Jia jia kucing peliharaannya.

Huang Yi Zhen memeluk pinggang ramping kekasihnya, lalu menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya. "Apa Xiao Liu ingin ikut? " tanya Huang Yi Zhen.

Chu Liu adalah gadis pemalu, tindakan Huang Yi Zhen membuatnya gugup. "Tidak, saat festival Qing Ming* tiba, Ibu memintaku untuk berziarah ke makam leluhur. "

Huang Yi Zhen sedikit kecewa lalu bertanya. "Apa yang Xiao Liu inginkan untuk oleh oleh?"

"Hm... apa saja, aku akan menerimanya " ujar Chu Liu sambil tersenyum.

Telpon Huang Yi Zhen bergetar pertanda ada yang menelpon. Huang Yi Zhen menyentuh tombol hijau, dan menjawab telponnya.

"Ya Kakak, ada apa? "

"Saat pulang nanti jangan lupa membeli kecap dan saus tomat, persediaan di rumah sudah habis "

"Baik, akan aku beli nanti. "

Telpon di matikan dan pembicaraan berakhir. "Apa Xiao Liu ingin makan siang bersama? " tanya Huang Yi Zhen.

"Baiklah, lagi pula aku juga harus pulang cepat, festival Qing Ming* akan tiba dua hari lagi, Kak Zhen juga harus bersiap, bukankah jarak desa Wang jia agak jauh? " ujar Chu Liu.

"Ya, karna Xiao Liu bilang begitu mari aku bantu bebenah lalu makan siang bersama "

Kedua dokter itu merapihkan klinik hewan Chu Liu bersama. Setelah selesai mereka menaiki mobil Huang Yi Zhen menuju tempat makan langganan mereka untuk makan siang. Setelah makan siang, Huang Yi Zhen mengantar kekasihnya pulang.

.....

"Paman! "

Dua anak kecil berlarian memeluk Huang Yi Zhen. Huang Yi Zhen memeluk keponakannya itu dengan wajah tersenyum.

"Lihat apa yang Paman bawakan untuk kalian" Huang Yi Zhen memberikan sekantong plastik berisi makanan ringan.

"Kau terlalu memanjakan mereka, Yi Zhen " ujar Huang Mei Yi, Kakak sepupunya Huang Yi Zhen yang telah menjanda.

Huang Yi Zhen memberikan Plastik berisi botol kecap dan saus tomat pada Kakak sepupunya.

"Oh iya, Paman memintaku untuk pulang saat festival Qing Ming* nanti, apa Kakak ingin ikut? " tanya Huang Yi Zhen.

"Baiklah, biarkan anak-anak untuk bertemu Kakek Neneknya. " Ujar Huang Mei Yi sambil tersenyum.

Malam tiba dengan cepat. Bulan purnama menyinari langit temaram. Huang Yi Zhen selalu merasa ada yang dia lewatkan. Tapi dia tidak mau ambil pusing. Lekas tidur lalu, bangun pagi untuk melakukan perjalanan besok, pikirnya.

Di sisi lain, Desa Wang Jia...

"Sayang, bukankah ini sebenarnya tidak baik? " tanya Xu Miu pada suaminya Huang Yu Xi, Paman dari Huang Yi Zhen.

"Apa yang tidak baik? Demi kelangsungan hidup desa ini, ini harus dilakukan. Lagi pula ini adalah Janji yang di turunkan oleh leluhur kita " ujar Huang Yu Xi.

"jika Yi Zhen menolak bukankah 'dia' akan murka?"

"Kita sembunyikan semuanya dari Yi Zhen, maka Yi Zhen tidak akan tau" ujar Huang Yu Xi.

Pagi Hari pun tiba. Meja makan di rumah Huang Yi Zhen sudah di penuhi aneka sarapan. Huang Yi Zhen dan Huang Mei Yi menyiapkan sarapan, dua anak kecil Mu Shen dan Mu Xia berlarian menuju dapur.

"Xiao Shen, Xiao Xia, cuci tangan sebelum makan. Setelah itu kita akan pergi ke rumah Kakek dan Nenek " ujar Huang Mei Yi pada anak-anaknya.

Keluarga kecil itu makan bersama di awal hari. Lalu bersiap menuju rumah Lin Feng untuk menjemputnya. Tentunya pemberhentian itu tidak sebentar, karna Mu Shen dan Mu Xia malah asik bermain dengan Lin Tian, anak laki-lakinya Lin Feng.

"Anak-anak, ayo pergi, ucapkan selamat tinggal pada Kak Lin Tian " ujar Huang Mei Yi, membujuk anak-anaknya.

"Kak, dimana Yi Zhen ?" tanya Lin Feng.

"Dia di depan, mungkin sedang menelpon Chu Liu. " jawab Huang Mei Yi.

Lin Feng mengangguk lalu membawa barang bawaannya ke bagasi mobil Huang Yi Zhen. Lin Feng mengintip Huang Yi Zhen yang sedang melakukan panggilan video.

"Iya, Xiao Liu tidak perlu khawatir "

"Aku mana bisa tenang, Desa Wang Jia begitu terpencil, apakah nanti kebutuhan perutmu tercukupi? bawalah makanan yang banyak! "

"Aku akan baik-baik saja oke, jangan khawatir, lagi pula Kakak sepupuku juga ikut."

Lin Feng muncul di belakang Huang Yi Zhen dan berkata pada Chu Liu. "Tenang saja Xiao Liu, aku juga ikut. Nanti jika dia berselingkuh, aku akan melemparnya ke sungai " ujar Lin Feng.

Huang Yi Zhen menatap tajam pada Lin Feng. Lalu berkata dengan lembut pada Chu Liu. "Sudah ya, kami akan berangkat"

"Baiklah, hati-hati di jalan "

"Hm" Huang Yi Zhen mengangguk.

Setelah panggilan Video berakhir, Huang Yi Zhen memanggil keponakan dan Kakak Sepupunya, mereka akan segera pergi.

"Apakah ada barang yang tertinggal? " tanya Huang Yi Zhen.

"Hm... uang kertas* mungkin..." ujar Huang Mei Yi.

"Aku sudah membelinya kemarin " ujar Lin Feng.

"Baiklah, kalau begitu kita berangkat. "

* Festival Qing Ming

Yakni hari dimana semua orang berziarah ke kuburan leluhur mereka. Sebagian orang percaya bahwa pada festival Qing Ming, orang dari alam sana akan datang ke alam manusia.

*Uang kertas

Uang ini bukan uang sungguhan melainkan uang khusus yang di gunakan saat berziarah. Dengan cara di bakar, orang percaya bahwa membakar uang kertas akan membuat orang yang sudah mati menjadi hidup berkecukupan di alam sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!