Chapter 2 Revisi
"Yi Zhen, apa perjalanannya masih lama? " Lin Feng mulai mengeluh ini itu pada Huang Yi Zhen yang menyetir.
"Lin Feng kau adalah seorang Pria, lihat kak Yi saja tidak mengeluh! " ujar Huang Yi Zhen.
Lin Feng mengembuskan nafasnya.
'lama lama aku akan mati kebosanan.' Batinnya.
Perjalanan berlanjut dan benteng kayu yang besar sudah terlihat di kejauhan. Desa Wang Jia terletak di tengah sebuah lembah, di sekeliling areanya terdapat dinding kayu yang membentuk pagar. Seperti sebuah Camp militer, benar-benar hebat!
Huang Yi Zhen melihat ke kejauhan, dalam pandangannya desa Wang Jia terlihat seperti menyembunyikan sesuatu yang gelap. Ia pernah bingung dengan banyak hal yang ada di desa ketika kecil. Seperti mengapa kematian bukanlah hal yang menyakitkan dan menyedihkan di desa. setiap ada orang yang meninggal, keluarganya pasti akan berkata sambil tersenyum " semoga Ming Tian Lei menjagamu."
Huang Yi Zhen selalu merasakan keakraban dari nama ini. Sehingga ia mencari tau segalanya di perpustakaan yang terdapat di kuil leluhur. Ayah dan Ibunya pernah berkata bahwa ia, Huang Yi Zhen, akan menemukan kebenaran dalam waktu dekat, sehingga Huang Yi Zhen tidak perlu melakukan hal-hal tidak berguna. Kebenaran itu akan datang padanya setelah waktu tertentu tiba.
Namun semakin lama Huang Yi Zhen merasa bahwa keberadaanya di desa hanya akan menghambat keingin tahuannya. Saat itulah Huang Yi Zhen memutuskan untuk pergi kekota. Dan Ayah Ibunya mengalami kecelakaan setelah mengantarnya ke kota. Sejak saat itu rumah keluarga Huang yang selalu ramai, sekarang hanya di huni oleh beberapa pelayan dan penjaga biasa. Hal ini membuat kesuraman rumah menjadi lebih besar. Dan Huang Yi Zhen tidak menyukai hal hal suram.
'ugh... tempat ini benar benar mengerikan' batin Huang Yi Zhen.
Begitu mendekati benteng kayu. Seseorang keluar dan mengentikan mobil yang di kendarai Huang Yi Zhen.
"Kalian siapa? jika kalian orang asing, segera kembali, tempat ini tidak menerima orang asing "ujar pria tua pemarah.
"Paman, ini aku dan Kak Yi " Ujar Huang Yi Zhen. Huang Yi Zhen merasa asing dan Canggung ketika berinteraksi dengan penduduk desa, meski dia juga penduduk asli desa.
"Hm... putranya Lao Huang ya? tapi seingatku Lao Huang hanya memiliki satu Putri dan satu Putra yang masih remaja. kamu ini siapa? "
"Aku Huang Yi Zhen paman"
Mendengar nama Huang Yi Zhen, Pria tua pemarah itu tampak tertegun seolah dia mengingat sesuatu. Tiba-tiba pria tua itu tersenyum dan berteriak keras.
"Keponakan dan Putri tertua Lao Huang kembali! Cepat bukakan pintu!" Begitu Pria tua itu berteriak, gerbang besar juga terbuka perlahan.
Huang Yi Zhen menjalankan mobilnya perlahan di jalanan desa yang ramai. Desa Wang Jia kecil dan terpencil, Mobil merupakan hal baru bagi mereka. Mereka merasa ajaib dan hebat ketika melihat Mobil yang hanya ada di televisi. Oleh karna itulah para anak kecil mengelilingi mobil dengan rasa ingin tau, yang mana hal itu membuat mobil terhenti di jalanan desa.
Keributan yang di timbulkan oleh para anak kecil di sekitar mobil juga membuat Huang Mei Yi dan kedua Anak kembarnya terbangun dari tidurnya.
"Umh... apa sudah sampai? " Huang Mei Yi mengusap matanya.
"Iya, tapi... sedikit ramai. " ujar Huang Yi Zhen.
"Hm... Kakak akan menelpon Ayah, hentikan saja mobilnya. " ujar Huang Mei Yi. Huang Yi Zhen mengangguk.
Huang Yi Zhen membuka pintu mobil untuk keluar. Tadi ia merasakan ada sesuatu yang memanggilnya. Anak-anak kecil di sekitar mobil melihat Huang Yi Zhen. Mereka menatap Huang Yi Zhen dengan mata berkilau. Lalu Selendang merah yang tipis tampak terbang entah dari mana. Selendang merah itu mengusap pipi Huang Yi Zhen dengan lembut.
Huang Yi Zhen mencoba menangkap Selendang itu namun, Selendangnya sudah terbang terlalu jauh. Huang Yi Zhen menatap kemana Selendang itu pergi. Selendang itu terbang hingga puncak benteng kayu. Selendang itu tampak berubah menjadi seorang wanita yang terlihat pucat sekali. Huang Yi Zhen melihat wanita itu, Wanita itu menyeringai. Huang Yi Zhen menggosok matanya tak percaya. Namun begitu melihat kembali ke Benteng kayu, Wanita itu sudah menghilang seolah yang di lihat Huang Yi Zhen sebelumnya hanyalah ilusi belaka.
"Yi Zhen! "
Huang Yi Zhen berbalik, Pamannya datang untuk menyambutnya. "Anak-anak bermainlah ke tempat lain, Paman ini ingin kerumah Kakek " Ujar Pamannya Huang Yi Zhen, Huang Yu Xi.
.....
"Yi Zhen, kamu tidak di izinkan untuk menginap di tempat Paman " Ujar Huang Yu Xi.
"Eh!? kenapa? Aku sangat lelah... "
"Tidak! Mei Lu antar sepupumu ke kediamannya "perintah Huang Yu Xi pada Putranya.
Huang Mei Lu mengangguk dan membantu Huang Yi Zhen membawa kopernya. Begitu sampai di gerbang rumah orang tuanya Huang Yi Zhen. Huang Mei Lu bertanya. "Kak, mengapa Kakak begitu tidak ingin beristirahat di rumah ini? "
'Bukankah sudah jelas! tempat ini membawa hawa buruk! Aku dapat merasakan sesuatu mengawasiku di kejauhan! ' batin Huang Yi Zhen.
Huang Yi Zhen menjawab sambil membuka pintu gerbang kediaman. "Em.. bukan apa apa, apakah di rumah ini ada pelayan? apa aku akan tinggal sendiri di sini? "
"Tidak juga, Kakak akan tinggal dengan beberapa pelayan di pagi hari dan beberapa pelayan di malam hari. "
Huang Yi Zhen dan Huang Mei Lu di sambut beberapa pelayan. "Selamat datang kembali, Tuan Muda"
Huang Yi Zhen mengangguk dan beberapa pelayan itu membawa mereka ke ruang tamu.
Huang Mei Lu meletakkan koper milik Huang Yi Zhen di lantai, lalu beberapa pelayan membawa koper tersebut ke kamar tidur utama di kediaman.
"Maksudmu pelayan di siang hari dan malam hari akan menjadi orang yang berbeda? " tanya Huang Yi Zhen, ia berbicara sambil duduk di ruang tamu.
Seorang pelayan datang untuk mengambil koper yang ada di sisi kaki Huang Yi Zhen dan meletakkannya di kamar utama kediaman. Kemudian seorang lelaki tua yang berpakaian tradisional datang menyajikan teh.
"Benar, oh iya ini adalah Paman Huo, dia adalah kepala pelayan. untuk memastikan keamanan kediaman ini, Ayah membiarkan Paman Huo tetap tinggal di kediaman. Sementara para pelayan lainnya akan pulang ke rumah masing masing begitu tugas mereka selesai, dan ada pergantian jam kerja pada jam 4 sore dan 4 dini hari." ujar Huang Mei Lu sambil mengangkat bahu.
"Menyapa Tuan Muda, saya adalah Huo Lu kepala pelayan rumah ini sejak lama, seharusnya Tuan Muda masih mengingat saya bukan? " tanya Tuan Huo.
Huang Yi Zhen menyeruput tehnya, sambil mengenang kembali ke masa kecilnya. Ia mengingat bahwa ada seorang Pria di kediaman ini yang seusia dengan Ayahnya, Pria itu selalu memjaganya seperti menjaga Putranya sendiri. Pria itu adalah Tuan Huo.
"Aku ingat. "
"Baguslah kalau kakak ingat, aku akan pulang untuk makan malam. Selamat istirahat. " ujar Huang Mei Lu sambil berlari ke arah gerbang kediaman.
"Um.. kalau begitu paman, aku akan mandi "
"Baiklah Tuan Muda, saya akan meminta pelayan menyiapkan air mandi. "
Huang Yi Zhen menunggu air mandi sambil berjalan-jalan di sekitar kediaman. Melihat taman bunga, Huang Yi Zhen menjadi ingat ketika ia kecil ia pernah di marahi oleh Ibunya karna mencuri bunga.
"Yi Zhen! kamu mencuri bunga itu baik-baik saja, tapi mengapa mencuri bunga untuk di berikan pada Tian Tian! "
"Um... apa yang salah Ibu? Tian tian adalah teman baikku dan aku menyukainya. Dia pandai memasak dan baik hati, aku sangat menyukainya. " Saat itu Huang Yi Zhen masih seorang anak kecil 10 tahun.
"Huang Yi Zhen! Keluarga Huang kita tidak boleh sembarangan mengakui orang sebagai kekasih "
"Memangnya kenapa?" Huang Yi Zhen kecil tidak terima jika ia di marahi karna hal ini.
"Kamu adalah milik Ming-"
"Chi, jangan terlalu keras padanya, Yi Zhen masih kecil..." sela Ayahnya Huang Yi Zhen.
"Tapi... "
"Sudahlah, Yi Zhen kemari..."
"Sudah lama sekali ya, Ayah ibu." Huang Yi Zhen bergumam sembari menatap langit senja yang menawan.
"Tuan Muda, air mandi sudah siap." Ujar Tuan Huo.
"Baiklah, aku akan pergi mandi. "
"Tuan Muda ingin makan apa untuk makan malam?"
"Aku ingin makan hot pot buatan paman, sudah lama aku tidak memakannya." Huang Yi Zhen berkata sambil tersenyum.
Huang Yi Zhen berhenti tersenyum dan menoleh ke sudut belakang, secara tiba-tiba. Ia merasakan ada sesuatu yang menatapnya dari sana.
"Ada apa Tuan Muda? "
"Bukan apa-apa, mungkin hanya perasaanku saja." Huang Yi Zhen mempercepat langkahnya.
Paman Huo mengikuti dibelakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments