Chapter 5

Chapter 5 Revisi

"Huang Yi Zhen! Apa kau sudah tanya kami, kamu boleh pergi atau tidak?!" Ujar beberapa penatua.

Huang Yi Zhen menatap orang-orang tua di depannya. Saat ini Huang Yi Zhen sedang membantu Zhuo Gu Chu membenahi barang-barangnya. "Paman masuk saja ke dalam duluan, aku akan bicara ke para penatua desa" ujar Zhuo Gu Chu.

Huang Yi Zhen mengangguk. Zhuo Gu Chu mendekati para penatua itu. Zhuo Gu Chu mengangkat wajahnya. "Berlutut" bisiknya.

Tiga penatua itu segera berlutut tanpa di ketahui penyebabnya.

"Dengar, Ming Tian Lei sudah meminta saya untuk mengurus ini. Kalian para manusia rendahan tidak perlu ikut campur." Mata merah Zhuo Gu Chu segera membuat mereka gemetaran tidak berani mendekat.

"Xiao Chu, apakah sudah selesai?"

"Sudah." Zhuo Gu Chu berjalan ringan ke arah Huang Yi Zhen. Mobil berjalan dengan Zhuo Gu Chu dan Lin Feng di dalamnya.

Para penatua yang masih gemetaran saling memandang. "Mengapa Jendral Gu, ada bersama Huang Yi Zhen ?"

"Heh... ini pasti siasat Ming Tian Lei." Ujar salah satu penatua sambil menyeringai.

Di sisi lain, Huang Yi Zhen yang berkendara menepi ketika melihat sebuah Stasiun pengisian bahan bakar. Huang Yi Zhen ingin beristirahat sebentar. Zhuo Gu Chu duduk santai bersama Lin Feng dan Huang Yi Zhen.

'Srak, srak '

Semak di sisi tempat duduk mereka bergoyang. Huang Yi Zhen bergerak ingin melihat. Lin Feng menghentikannya. "Yi Zhen hati-hati, bisa saja itu adalah ular."

Namun Huang Yi Zhen merasa jika ia tidak melihat sesuatu di balik semak, ia akan mati karna rasa penasaran. Maka Huang Yi Zhen membuka semak dengan hati-hati. Pupil Huang Yi Zhen membulat ketika melihat Rubah hitam yang mungil terluka.

"Wah, lucu sekali" Huang Yi Zhen menggendong rubah itu.

Zhuo Gu Chu menatap rubah itu dengan wajah terkejut. "Nyo-" Kalimatnya terputus oleh kikikan rubah kecil.

"Kik"

Zhuo Gu Chu mengangguk paham. Lalu membujuk Huang Yi Zhen. "Paman, bagaimana jika kita membawa bayi rubah ini untuk di pelihara? "

Huang Yi Zhen melihat rubah di tangannya. Kaki belakang rubah kecil terluka. Rubah kecil juga sepertinya kehilangan ibunya. Sebenarnya Huang Yi Zhen tidak begitu menyukai hewan kecil, namun rubah ini memberikannya perasaan yang berbeda.

Huang Yi Zhen melihat sepasang mata merah si rubah. "Baiklah, akan ku bawa" ujarnya.

Bayi Rubah tampaknya berterima kasih pada Huang Yi Zhen. Ia mendusel-dusel kepala mungilnya ke tangan Huang Yi Zhen. Huang Yi Zhen dengan hati hati memeluknya, agar tidak mengenai lukanya.

"Yi Zhen, sepertinya bayi Rubah itu sangat menempel padamu. Kalau begitu biarkan aku saja yang menyetir." Tawar Lin Feng.

"Baiklah"

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju kota. Zhuo Gu Chu lebih tenang dari pada perkiraan Huang Yi Zhen dan Lin Feng. Huang Yi Zhen tersenyum puas. Mungkin karna kehidupannya yang lebih sulit dari anak biasanya, membuat Zhuo Gu Chu lebih dewasa pikir Huang Yi Zhen.

Lin Feng yang sedang mengemudi melirik Rubah kecil yang sedang duduk di pangkuan Huang Yi Zhen. Rubah itu juga meliriknya dengan mata penuh peringatan. Seolah-olah mengatakan kalimat 'Jangan ganggu kami'. Lin Feng merasa bayi rubah ini bukan rubah biasa. Sama seperti Bocah Zhuo, Bayi rubah memiliki aura dingin di sekitarnya. Anehnya Huang Yi Zhen sepertinya tidak menyadari hal itu.

Lin Feng menghela nafas panjang. Dia merasakan bahwa bencana kemungkinan sedang menunggu Huang Yi Zhen. Lin Feng memandang langit perkotaan di kejauhan.

'Sebenarnya ada apa di balik desa Wang Jia itu?' Batinnya.

Hari mulai sore, Huang Yi Zhen yang tertidur mulai bangun. Mobil juga telah mendekati area perumahan Lin Feng. Huang Yi Zhen merenggangkan tubuhnya yang kaku. Rubah kecil yang merasakan gerakan Huang Yi Zhen, segera kembali bertingkah manja.

Begitu sampai di rumah Lin Feng. Lin Feng berkata "Yi Zhen, apa kau ingin mampir? "

"Hm... " Huang Yi Zhen menatap luka rubah kecil.

"Tidak, aku terburu-buru, jika lukanya tidak segera di sembuhkan, bisa saja luka Momo akan terkena infeksi."

"Momo? kau menamainya?!"

Huang Yi Zhen mengangkat bahu.

"Apa yang salah dengan itu? Sudah sana, istrimu pasti merindukanmu."

Huang Yi Zhen pun pulang ke apartemen miliknya yang sudah kosong beberapa hari. Huang Yi Zhen membuka pintu rumah di susul Zhuo Gu Chu yang datang membawa beberapa kopernya.

"Anggap ini rumahmu sendiri, sekarang kau akan belajar di bawah bimbinganku." Huang Yi Zhen mengusap kepala Zhuo Gu Chu.

Zhuo Gu Chu tampak terharu, ia hampir meneteskan air mata yang menggenang di balik bulu matannya. Huang Yi Zhen merasakan sedikit rasa simpati untuk Zhuo Gu Chu.

"Laki-laki tidak boleh menangis."

"Iya... Chu chu tidak akan menangis."

'Sial, ini kedua kalinya aku menangis sebagai hantu! ' batin Zhuo Gu Chu.

Huang Yi Zhen meletakkan bayi rubah kecil di sebuah bantal empuk. Huang Yi Zhen mengusap kepala kecil bayi Rubah. Kemudian berkata.

"Momo, aku akan mengobatimu terlebih dulu"

Huang Yi Zhen pun dengan cekatan mengobati luka Xiao Mo (bayi rubah). Huang Yi Zhen membersihkan lukanya, kemudian membalutnya dengan perban. Di sepanjang proses pengobatan, Rubah kecil menjilati ujung jari Huang Yi Zhen. Sudut bibir Huang Yi Zhen berkedut.

'Entah mengapa aku merasa bahwa rubah kecil ini sedikit mesum.' Batin Huang Yi Zhen.

Setelah selesai mengobati Xiao Mo, Huang Yi Zhen memesan makanan online. Kemudian melanjutkan bebenah barang. Setelah selesai Huang Yi Zhen memilih untuk mandi.

Huang Yi Zhen memasuki kamar mandi dengan sebuah handuk di tangannya. Yang tidak dia sadari adalah Bayi Rubah yang melompat dan berubah menjadi kabut hitam. Lalu kabut hitam itu mengikutinya ke kamar mandi.

Saat Huang Yi Zhen mandi, ia merasa suasana di kamar mandi lebih dingin dan gelap dari biasanya. Huang Yi Zhen mengambil sabun cuci muka miliknya. Namun matanya melihat sekilas melalui cermin, bahwa ada sosok yang berdiri di belakangnya.

Huang Yi Zhen berbalik. Tidak ada apa-apa, Huang Yi Zhen meneguk ludah. Mungkin itu hanya perasaannya saja. Huang Yi Zhen memejamkan matanya, ia mencoba untuk mengabaikan apa yang dia lihat dan dia rasakan.

Huang Yi Zhen merasakan sebuah tangan dengan kuku panjang, mengusap lehernya dari belakang dengan usapan halus. Tak hanya itu, Huang Yi Zhen merasakan ada sesuatu yang memeluknya dari belakang. Sepertinya sebuah tangan juga mengusap-usap perutnya.

'Sial, sebenarnya apa yang sedang menempel padaku?! ' Batin Huang Yi Zhen.

Huang Yi Zhen membuka matanya, menatap cermin. Lagi-lagi ia tidak melihat apa-apa. "Tidak mungkin! Sentuhan tadi terasa begitu nyata! Apa jangan-jangan ada Bibi-bibi mesum bersembunyi di rumahku?! " Huang Yi Zhen menjadi khawatir.

Di belakangnya, Ming Tian Lei yang berdiri dengan wajah tidak suka. "Dari mana aku menjadi Bibi tua yang mesum! Humph! " Ming Tian Lei kembali berubah menjadi kabut hitam dan terbang ke luar kamar mandi. Ming Tian Lei kembali ke bentuk bayi Rubah betina.

Huang Yi Zhen yang berada di kamar mandi segera menyelesaikan mandinya. Begitu dia keluar Bayi Rubah itu menatapnya dengan mata bersinar. Tatapannya seperti orang mesum, tidak berpaling sedikitpun dari tubuh Huang Yi Zhen. Huang Yi Zhen mengabaikan tatapan itu kemudian memakai bajunya dengan terburu-buru.

'TING TONG' Bel apartemennya berbunyi.

Huang Yi Zhen yang telah rapih berpakaian, segera berlari menuju pintu depan. Dan makanan pesanannya sampai. Setelah membayar Huang Yi Zhen mengajak Zhuo Gu Chu untuk makan, tentunya Bayi Rubah juga ikut makan.

Ketika hari mulai larut, Huang Yi Zhen meminta Zhuo Gu Chu untuk tidur. Huang Yi Zhen melangkah ke tempat tidur dengan tubuh yang kelelahan. Huang Yi Zhen yang sedang berniat untuk tidur merasakan ada yang salah dengan hawa di sekitarnya.

Suasana Kamar Huang Yi Zhen begitu gelap dan suram. Lampu utama yang ada di kamar padam. Pencahayaan di ruangan itu hanya dapat mengandalkan cahaya bulan, yang merembes melalui sela jendela. Huang Yi Zhen yang mulai mengantuk merasakan usapan tangan seseorang di kepalanya. Huang Yi Zhen ingin memarahi orang itu, namun ia terlalu mengantuk. Huang Yi Zhen pun memilih untuk tidur.

Ming Tian Lei menatap suami manusianya yang telah tidur. Mata merahnya menatap Bulan. Meski sebuah dunia memisahkannya serta meski dua kehidupan telah yang telah berlalu. Dia, Ming Tian Lei tidak akan menyerah pada kekasihnya, Huang Yi Zhen. Ming Tian Lei memeluk Huang Yi Zhen. Kemudian ikut tidur di sisinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!