Sistem Kekayaan Kreditor

Sistem Kekayaan Kreditor

SKK 01 | Sebuah Sistem?

“Tenggat waktu yang Bos Hendra berikan sudah akan habis. Jadi, kapan Kamu akan membayar semua utangmu itu, Bayu?” tanya Adit.

“Bentar lagi, Bang Adit. Aku masih belum gajian bulan ini. Aku juga perlu mengganti barang milik toko yang hilang. Jadi, aku meminta kelonggaran agar bisa membayarnya sedikit lebih lambat dari biasanya,” jelas Bayu.

“Kelonggaran? Setiap bulan Kamu selalu saja mengatakan hal itu. Nggak punya uanglah, ganti uang toko yang hilanglah. Semua itu hanya omong kosong. Kami nggak akan pernah ngasih Kamu kelonggaran. Uang itu perlu Kami putar untuk membiayai bisnis.”

 “Jadi Kamu perlu mengingat bahwa sehari saja Kamu terlambat membayar, maka utangmu itu akan berlipat ganda. Sekarang ini utangmu sudah mencapai dua ratus juta. Dengan gajimu yang nggak seberapa itu, mau sampai kapan Kamu mau membayar utang?”

 “Aku tahu, Bang. Aku akan mengusahakannya. Aku janji.”

 Setelah Bayu membujuk Adit dan beberapa rekannya bahwa ia akan segera membayar, akhirnya rombongan pereman itu pergi. Kedatangan mereka ke tempat kerja Bayu membuat laki-laki itu malu dengan rekan kerjanya yang lain.

Sebenarnya, ini bukanlah kali pertama Bayu didatangi rentenir ke tempat kerjanya. Hampir setiap hari setiap seminggu sebelum jatuh tempo bulanan tiba, anak buah Herman akan mendatangi Bayu. Jika kalian bertanya, kenapa Bayu, yang bisa dibilang masih sangat muda, bisa sampai memiliki utang sebanyak itu, jawabannya hanya satu, karena Bayu ingin menjadi anak yang berbakti.

 Bayu merupakan anak yatim sejak berusia lima tahun. Mulai saat itu, ibu Bayu banting tulang demi membiayai hidup mereka. Mungkin ketika itu ibu Bayu bekerja terlalu keras. Pada akhirnya, banyak penyakit yang menyerang ibu Bayu.

 Biaya rumah sakit yang perlu Bayu keluarkan untuk membiayai pengobatan cukuplah besar. Ia sampai menjual semua harta benda yang mereka miliki, termasuk rumah yang selama ini mereka tempati. Pada akhirnya, karena biaya untuk pengobatan ibunya kurang, Bayu terpaksa meminjam uang dari rentenir.

 “Mereka kembali menagihmu lagi, Bay?” tanya Putra, rekan kerja Bayu yang sama-sama menjadi kasir pada sebuah gerai minimarket.

“Ya, Bang. Mereka kembali menagihku. Padahal, jatuh temponya masih beberapa hari lagi loh.”

“Ini sudah ke berapa dalam minggu ini? Dua atau tiga kali?”

 “Lebih dari itu, Bang. Enam kali mereka mendatangiku untuk menagih utang dalam minggu ini. Tiga kali di tempat kera, tiga kali di kosan. Tiap deket jatuh tempo bulanan, mereka selalu menagihku seperti ini. Bulan kemarin saja kalau aku tidak salah ingat, mereka mendatangiku dua puluh kali dalam seminggu. Bayangkan betapa menjengkelkannya itu Bang.”

 “Mana bunga mereka tinggi banget pula. utangku yang dulu cuma lima belas juta, sekarang berubah menjadi ratusan juta. Jika kayak gini, gimana aku bisa ngelunasin utang? Mau jual ginjal?”

 Putra tidak bisa memberikan komentar apa pun untuk permasalahan ini. Ia tahu bahwa Bayu berutang kepada para rentenir karena memang dia terpaksa melakukan hal itu. Jika saja pada waktu itu Putra memiliki tabungan lebih, maka ia rela meminjamkan uangnya kepada Bayu. Sayangnya, saat itu Putra juga memerlukan uang yang cukup banyak untuk membiayai persalinan istrinya.

“Kamu hanya perlu bersabar. Bukankah ada pepatah mengatakan bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada hambanya melebihi apa yang hambanya bisa terima bukan? Berharap saja ada keajaiban yang terjadi yang membantumu melunasi semua utangmu itu,” ucap Putra mendoakan.

 “Ya, aku hanya bisa berharap begitu, Bang.”

 Ketika Bayu tengah asik mengobrol dengan Putra, tiba-tiba saja terdengar keributan dari luar mini market. Dari kaca mini market, Bayu bisa melihat sebuah truk besar melaju cukup kencang ke arah mini market. Parahnya, truk tersebut melaju ke arah kasir tempat Bayu dan Putra berada.

 Semua itu berlangsung begitu cepat. Bayu tidak sempat melangkahkan kakinya untuk menyelamatkan diri. Truk tersebut langsung menghantam Bayu beserta Putra, membuat mereka terhimpit di antara bagian depan truk dan tembok yang mulai runtuh.

 “Mungkinkah ini akhir dari hidupku? Jika ini benar, itu lebih baik. Aku akan mati dan tidak perlu lagi memikirkan semua masalah ini. Aku bisa menyusul Ibu dan berkumpul lagi dengannya,” gumam Bayu pelan sebelum ia kehilangan kesadaran.

….

Sakit. Bayu merasa tubuhnya begitu kesakitan. Bukankah orang mati tidak lagi mengalami kesakitan pada tubuhnya? Apakah mungkin Bayu masuk neraka sekarang? Inikah yang namanya siksaan neraka? Lalu, kenapa pula Bayu harus masuk neraka? Bukankah dia anak yang berbakti?

Mungkinkah dia masuk ke neraka karena selama hidupnya dia hanya bisa menyusahkan ibunya, tanpa pernah membuatnya bahagia? Ya mungkin karena itu. Bakti Bayu kepada ibunya masih jauh dari kata cukup.

“Mas, Mas. Mas bisa mendengarku?”

Suara seorang perempuan sayup-sayup terdengar di telinga Bayu. Laki-laki itu juga merasa tubuhnya ada yang menggoyangkan. Apakah dirinya tidak mati? Tapi bagaimana mungkin? Bayu ingat dengan jelas bahwa dirinya terhimpit di antara truk dan tembok. Dengan kondisi seperti itu, bagaimana Bayu bisa selamat?

Untuk memastikan semua itu, Bayu mencoba membuka matanya. Meski berat, ia berusaha melakukannya. Pandangan Bayu masih terasa kabur, tetapi ia mulai bisa melihat keadaan di sekitarnya.

Tubuh Bayu saat ini berada di atas ranjang. Ruangan sekelilingnya berwarna putih dengan beberapa aksen biru di beberapa tempat. Di samping Bayu, seorang perempuan berpakaian serba hijau berdiri sembari tetap menggoyangkan tubuh Bayu.

“Mas, bisa mendengar suaraku?” tanya suster tersebut.

Bukannya menjawab, Bayu justru berbalik bertanya kepada suster tersebut. “Siapa yang nanti akan membayar biaya rumah sakit?” tanya Bayu.

Dirinya sekarang sudah sangat miskin. Tidak ada uang sepeser pun di dompetnya. Di rekening lebih parah lagi, hanya ada uang lima puluh ribu, yang tentu saja tidak bisa Bayu tarik. Keadaan keuangannya yang sekarang jelas tidak memungkinkan bagi Bayu membayar semua biaya ini, yang jelas tidak sedikit.

“Asuransi yang akan membayarnya, Mas. Kalau Mas bisa menjawab seperti ini, berarti tidak ada efek samping yang buruk setelah melakukan operasi. Sebentar lagi Mas akan dipindahkan ke ruang rawat inap,” jelas suster tersebut sebelum membuat catatan mengenai keadaan Bayu saat ini.

Tidak lama setelah kepergian suster tersebut, Bayu kembali tidak sadarkan diri. Ia sedikit lega mendengar bahwa asuransi yang akan membayar semua ini. Mungkin karena Bayu mengalami kecelakaan di tempat kerjanya sehingga asuransi masih bisa membantunya membayar semua ini.

Meski ia tidak lagi memikirkan biaya rumah sakit, tetapi Bayu tidak bisa merasa selega itu. Ia masih hidup, ini berarti ia masih harus membayar semua utang-utang miliknya.

“Eh, kenapa terang sekali? Bukankah aku sekarang ini sedang tidak sadarkan diri? Apakah aku sedang berhalusinasi?” gumam Bayu.

Saat ini Bayu berada di sebuah tempat yang cukup terang. Sejauh mata memandang, hanya ada rerumputan tanpa ada apa pun yang menghalangi. Cukup aneh ketika ia tidak sadarkan diri dan berada di tempat seperti ini.

Bayu merasa ketika berada di sini ia benar-benar sadar dan bisa berpikir secara jernih. Lalu, keadaan tempat ini juga cukup stabil. Jika ini alam mimpi, maka pemandangan ini tidak akan stabil. Akan ada perpindahan pemandangan yang cukup cepat dan random, seperti mimpi-mimpi yang masih Bayu ingat.

Tiba-tiba saja Bayu mendengar sebuah suara mekanikal khas suara robot. Namun, munculnya suara itu tidaklah mengagetkan Bayu. Isi dari ucapan suara itulah yang membuat Bayu menjadi kaget.

 [Ding]

[Selamat Tuan Bayu Andrian Santoso sebagai pemilik Sistem yang baru.]

[Mari bekerja sama untuk menjalankan semua misi yang ada.]

 “Sistem? Aku memiliki sebuah sistem? Apakah ini sebuah Sistem seperti halnya Sistem yang diterima oleh karakter utama dalam sebuah novel online? Jika benar ini sungguh keren. Aku bisa merubah hidupku setelah ini,” ucap Bayu dengan penuh semangat.

 Jika dipikirkan lebih jauh, jalan hidup Bayu memang terlihat seperti berada di dalam novel. Kehidupannya sungguh dramatis penuh dengan cobaan yang berat. Lalu sekarang, ia mendapatkan angin segar untuk mengubah hidupnya dengan kehadiran Sistem ini.

 [Ya, Tuan Bayu. Sekarang Anda menjadi pemilik sebuah Sistem.]

[Mohon tunggu sebentar lagi. Saat ini Sistem tengah melakukan pemindaian menyeluruh kepada Tuan Bayu untuk menentukan Sistem terbaik bagi Tuan Bayu saat ini.]

 “Sistem apa yang akan aku terima? Sistem kekayaan? Sistem kekuatan super? Ataukah Sistem lainnya? Apa pun itu, aku harap itu bisa membantuku untuk melunasi semua utang yang aku miliki,” ucap Bayu penuh dengan semangat.

Sayangnya, tidak ada jawaban yang Bayu terima. Tempat itu kembali hening, seakan tidak ada kehidupan lain.

 “Sistem? Apakah Kamu benaran ada? Jawab aku? Buatlah sebuah suara!” pinta Bayu. Lagi-lagi tempat itu masih hening. Tidak ada jawaban yang Bayu terima.

 “Mungkinkah semua ini hanya halusinasiku aja? Sial. Hidupku sangat susah sampai aku berhalusinasi mendapatkan sebuah Sistem. Bayu, sadarlah! Di dunia modern seperti ini, jangan mengharapkan muncul sesuatu seperti di dunia fantasi. Ini adalah dunia nyata, bukan sebuah novel,” ucap Bayu, meratapi nasibnya sendiri.

 Laki-laki itu masih ingat bahwa suster yang tadi membangunkannya mengatakan ia baru saja menyelesaikan operasi. Bayu langsung menyalahkan semua halusinasi yang ia alami, akibat efek samping dari obat bius yang ia terima selama operasi.

“Setelah ini hidupku tidak akan pernah berubah. Aku hanya akan menjadi seseorang yang gajinya habis untuk membayar utang dan hanya bisa memakan nasi dengan kecap sebagai lauknya.”

Terpopuler

Comments

nath_e

nath_e

🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2023-05-30

0

nath_e

nath_e

Weh inget anu serba hijau😂

2023-05-30

0

nath_e

nath_e

😪😪begini ini yg bikin kejebak sama anu

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!