SKK 02 | Menjadi Seorang Kreditor?

Bayu merasa dirinya terjebak di tempat ini sangat lama. Entah berapa lama waktu yang sudah ia habiskan di sini, Bayu tidak bisa mengetahuinya. Berkali-kali Bayu mencoba bangun dan tersadar dari semua hal, yang ia anggap sebagai halusinasi ini.

Bayu juga sudah berusaha berteriak, masih berpikir positif bahwa semua ini bukan halusinasinya. Ia berharap suara Sistem yang sebelumnya ia dengar, kembali terdengar. Namun, suara itu tidak juga muncul.

[Ding]

[Pemindaian telah selesai. Sistem telah menentukan apa yang terbaik untuk membantu kehidupan Tuan Bayu.]

[Maaf telah membuatmu menunggu terlalu lama Tuan Bayu.]

“Sistem, Kamukah itu?” tanya Bayu ingin meyakinkan dirinya bahwa semua ini adalah hal nyata. Ia tidak mau suara itu kembali menghilang begitu saja.

[Ya, Tuan Bayu. Maaf membuatmu menunggu terlalu lama. Sistem perlu melakukan pemindaian penyeluruh untuk menentukan apa yang terbaik bagi Tuan Bayu yang sekarang.]

“Apakah benar aku memiliki Sistem? Jadi, apa Sistem yang akan aku miliki?”

[Ya, Tuan Bayu. Anda benar-benar menjadi pemilik Sistem sekarang. Anda tidak sedang berhalusinasi. Semua ini adalah kenyataan.]

[Sekarang ini, Tuan Bayu menjadi pemilik resmi dari Sistem Kekayaan Kreditor.]

“Sistem Kekayaan Kreditor? Sistem seperti apa itu? Apakah aku bisa menjadi kaya hanya dengan memberi hutang kepada orang lain?” tanya Bayu tidak yakin.

Apakah Sistem memintanya menjadi seorang rentenir seperti Hendra? Jika seperti itu, tentu saja Bayu tidak mau melakukannya. Menurut Bayu, pekerjaan yang paling ia benci di dunia ini adalah seorang rentenir. Mereka mendapatkan uang yang cukup banyak dengan membuat orang lain menderita.

[Tepat sekali, Tuan Bayu. Anda bisa menjadi kaya dengan menjadi seorang kreditor atau pemberi hutang. Semakin banyak orang yang meminjam uang kepada Anda, maka Anda akan menjadi semakin kaya.]

“Itu berarti aku harus menjadi seorang rentenir untuk menjadi kaya?”

[Tentu saja tidak, Tuan Bayu. Anda tidak akan menjadi rentenir untuk menjadi kaya. Kekaayan yang akan Anda dapat bukan dengan cara mendapatkannya dari bunga pinjaman yang tinggi.]

“Lalu, dari mana aku mendapatkan cukup banyak uang untuk menjadi kaya dengan meminjamkan uang kepada orang lain, jika bukan dengan mengambil bunga yang tinggi?”

[Tentu saja dari Sistem. Sistem akan memberikan cashback kepada Tuan Bayu setiap keterlambatan pembayaran dari hutang para pelanggan. Nominal cashback akan ditentukan dari besarnya level yang Tuan Bayu miliki.]

“Cashback dari keterlambatan membayar hutang? Jadi, untuk menjadi kaya aku harus berharap bahwa orang yang berhutang padaku, terlambat membayar hutang?” tanya Bayu.

[Ya, Tuan Bayu.]

Sebuah senyuman langsung muncul di wajah Bayu. Ini terlalu mudah menurutnya. Menurut Bayu, delapan puluh persen orang selalu menunda untuk membayar hutang. Mereka lebih memilih mengedepankan kebutuhan yang lainnya.

Tentu saja itu tidak termasuk hutang yang memiliki jaminan. Namun, ketika Bayu nanti meminjamkan uang, sudah pasti tidak akan ada jaminan. Ada kemungkinan bahwa orang yang berhutang padanya berlagak lupa ingatan dan menganggap dia tidak berhutang sepeser pun kepada Bayu.

[Tuan Bayu tetap harus menagih hutang kepada para pelanggan. Anda tidak bisa hanya menunggu mereka semua membayar hutang, Tuan.]

“Seperti itu rupanya. Lalu, berapa nominal casback yang akan aku terima nantinya Sistem?”

[Anda bisa melihatnya di Panel Sistem Tuan.]

“Kalau begitu, perlihatkan panel itu padaku,” pinta Bayu.

[Nama : Bayu Andrian Santoso]

[Umur : 23 tahun]

[Level Sistem : 0 (0/100)]

[Nominal Cashback : 2 persen]

[Nominal Modal : Rp 10.000.000,-]

“Hanya dua persen? Lalu aku aku diberi modal awal untuk meminjamkan uang kepada orang lain sebesar sepuluh juta? Berarti, jika uang ini habis, maka aku hanya akan mendapatkan uang dua ratus ribu saja?”

[Iya, Tuan Bayu. Setiap Tuan Bayu berhasil meminjamkan satu juta rupiah, maka Tuan Bayu akan mendapatkan satu poin. Ini berlaku kelipatan. Jadi, dari uang sepuluh juta tersebut, Tuan Bayu bisa mendapatkan sepuluh poin untuk membantu meningkatkan level Sistem.]

“Jadi seperti itu rupanya. Apakah nggak ada cara lain untuk mendapatkan poin lebih cepat? Aku ingin menaikkan levelku lebih cepat lagi.”

[Tentu saja bisa, Tuan Bayu. Jika Tuan Bayu menjalankan misi, maka Tuan bisa mendapatkan poin yang lebih besar untuk meningkatkan level Sistem. Apakah Tuan Bayu sudah siap untuk menerima misi pertama Tuan?]

“Tentu saja. Berikan padaku misi itu. Aku masih punya hutang yang harus segera aku lunasi. Hanya dengan memakai uang cashback itu aku bisa membayar hutangku. Aku tebak Kamu pasti tidak akan memperbolehkanku memakai uang darimu selain uang cashback.”

[Baik, Tuan Bayu.]

[Ding]

[Misi telah diterima.]

[Ding]

[Tuan Bayu, Anda perlu meminjamkan uang Rp 10.000.000,- kepada lebih dari dua orang dalam waktu 7 hari.]

[Hadiah : 100 poin, uang sebesar Rp 1.000.000,- untuk keperluan Tuan Bayu.]

Hukuman : kehilangan Sistem dan ancaman nyawa Tuan Bayu diambil paksa oleh Sistem.]

“Hanya itu rupanya misinya. Itu terlihat sangat mudah. Eh, hukumannya, kenapa hukumannya berat seperti ini Sistem? Aku masih bisa mengerti jika aku gagal dan kehilangan Sistem, tapi kenapa nyawaku juga harus diambil?” tanya Bayu.

Bayu memang sangat berharap dirinya mati dan tidak lagi perlu memikirkan semua hutang miliknya. Namun, laki-laki itu tidak akan bisa menerima jika ada seseorang yang sengaja membunuhnya. Apalagi dibunuh oleh Sistem yang baru saja ia terima ini.

[Tentu saja itu sangat perlu, Tuan Bayu. Tuan sudah mengetahui mengenai keberadaan Sistem. Misi pertama ini sama halnya dengan percobaan untuk Tuan, apakah Tuan pantas dan sanggup menjadi pemilik Sistem.]

[Sebenarnya, Sistem bisa saja tidak mengambil nyawa Tuan Bayu. Sistem bisa menghapus semua ingatan yang Tuan miliki. Namun, semua itu akan membuat Anda menjadi gila, Tuan Bayu. Lalu, ada kemungkinan Anda akan mati setelah ingatan Anda dihapus. Jadi, daripada Anda melewati sesuatu yang tidak pasti, hukuman yang akan Anda terima, langsung pada hukuman terberat.]

“Seperti itu rupanya. Aku tidak bisa melakukan apa pun selain menjalankan misi ini?”

[Ya, Tuan.]

Dua hari sudah berlalu begitu saja. Selama dua hari ini Bayu tidak bisa melakukan apa pun, selain hanya berbaring di ranjang rawatnya. Kecelakaan yang Bayu alami membuat kedua kakinya mengalami patah tulang, jadi pergerakan Bayu terhambat sekarang.

Selama dua hari ini, Bayu hanya bisa termenung memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini. Waktu terus berjalan dan Bayu sama sekali belum menemukan orang yang bisa ia pinjami uang. Sisa waktunya hanya tersisa lima hari lagi. Jika dalam lima hari ia tidak bisa menemukan setidaknya tiga orang untuk dipinjami uang, maka hidupnya akan tamat.

“Memikirkan ini semua justru membuatku semakin pusing. Keadaanku belumlah terlalu sehat dan kini aku harus memikirkan siapa yang akan aku pinjami uang untuk bisa bertahan hidup,” ucap Bayu kesal sembari mengusap kasar wajahnya. Seharusnya ia beristirahat untuk memulihkan diri. Namun, Bayu justru memaksakan diri untuk memikirkan mengenai misi yang Sistem berikan.

Ketika Bayu asyik melamun, pintu kamar tempatnya di rawat terbuka. Bayu tidak menghiraukan itu karena mengira yang datang adalah perawat, atau mungkin keluarga dari pasien yang berada satu kamar dengannya.

“Bang Bayu,”sapa sebuah suara milik seorang perempuan.

“Fina? Kamu kok bisa sampai di sini?” tanya Bayu cukup kaget dengan kehadiran perempuan tersebut.

Fina adalah salah satu tetangga kos Bayu. Kamar mereka berhadapan satu sama lainnya. Meski mereka tidak terlalu sering berinteraksi karena kesibukan masing-masing, tetapi hubungan mereka cukup baik.

“Ya tentu aja bisalah. Kok Bang Bayu nggak ngomong sih kalo kecelakaan dan dirawat di rumah sakit? Kalau aja Aku nggak liat mini market tempat Abang kerja lagi banyak polisi, aku nggak bakalan tahu kalau Kamu kecelakaan, Bang,” jelas Fina.

“Ponselku rusak saat kecelakaan. Aku tidak bisa mengubungi siapa pun sekarang. Terima kasih sudah datang menjengukku,” ucap Bayu tulus.

Keadaan perekonomiannya yang buruk membuat banyak teman Bayu menjauhinya. Mereka takut Bayu meminjam uang, jadi mereka perlahan menjauhi Bayu. Jadi, selama dua hari dirawat, tidak banyak yang menjenguk Bayu di rumah sakit.

“Sama-sama, Bang. Jadi gimana keadaanmu sekarang?”

“Seperti yang Kamu lihat, kedua kaki aku mengalami patah tulang, aku nggak bisa bergerak bebas untuk beberapa waktu.”

“Kamu pasti bosan berada di sini. Apakah Kamu mau pergi keluar? Aku bisa pinjam kursi roda untuk membawamu ke taman rumah sakit. Aku lihat bunga-bunga di sana bermekaran sekarang. Setidaknya melihat pemandangan seperti itu lebih baik dari pada di sini terus,” jelas Fani.

“Ke taman? Apa itu nggak akan ngerepotin Kamu?” tanya Bayu.

Bayu sendiri sebenarnya ingin keluar dari kamar inapnya untuk mencari suasana baru. Lebih tepatnya mencari target yang mungkin saja membutuhkan pinjaman uang. Namun, ia tidak ingin merepotkan orang lain untuk membawanya ke sana. Apalagi harus meminta perawat mengantar.

“Tentu saja tidak keberatan. Aku akan dengan senang hati mengantarmu ke taman, Bang. Aku akan mengambil kursi rodanya dulu, tunggu bentar,” jelas Fani.

Terpopuler

Comments

nath_e

nath_e

pinjemin aja ke.perawat apa yg rawat inap deh pasti mau😁

2023-05-30

0

nath_e

nath_e

eeh pie... pie 🙈

2023-05-30

0

nath_e

nath_e

🙄🙄mikir keras saya

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!