Liveline

Liveline

Bolos

Derap langkah kaki sahut-menyahut memenuhi lorong SMA MADRA JAYA. Bulir keringat sudah bercucuran deras, membasahi pelipis tiga orang remaja yang sudah menjalankan rencana untuk bolos bersama untuk menghindari pelajaran matematika.

Hal lumrah jika sebagian siswa laki-laki yang paling sering dicap sebagai siswa yang sangat jarang menaati peraturan sekolah, tapi hal tersebut tidak berlaku kepada seorang gadis bernama Ladira Devinika, yang sama sekali tidak perduli dengan namanya peraturan.

"HEI, BERHENTI. BERANI KALIAN BOLOS LAGI!" Teriakkan menggelegar dari seorang guru BK, yang berusaha secepat mungkin mengejar ketiga ramaja yang bersorak gembira, karena Bu Tani yaitu guru BK yang mulai tertinggal jauh di belakang.

...***...

"Ayolah sayang. Ini panas banget loh, kamu gak kasihan sama aku yang nanti bisa gosong kayak ikan kering." Danael Aranda, salah satu siswa pelanggar aturan sekolah, kini berdiri di bawah teriknya matahari. Tidak lupa tangan kanan yang dipaksakan untuk tetap hormat di depan tiang bendera.

Gadis itu menggeleng, "aku kan udah kasih tahu, kalau kamu bolos lagi kan jadinya harus nerima konsekuensinya."

"Plis lah Nai, gue capek," rengek Ladira yang sudah mulai merasa pegal di tangannya.

Naira Agaena, seorang ketua OSIS SMA MADRA JAYA. Dirinya sangat terkenal dari banyak segi positif, tapi dari segi negatif, banyak yang berkomentar tidak baik mengenai hubungannya dengan seorang bad boy seperti Danael. Sifat mereka sangat bertolak belakang, tapi ada pula yang mendukung hubungan mereka karena merasa dua pasangan itu terlihat serasi karena paras tampan dan cantik mereka.

Naira menggeleng pelan, "maaf ya Ra, gue juga gak tega lihat kalian harus nerima hukuman. Tapi kan kalian juga harus dapatin ini supaya kalian gak sering bolos. Bertahan sebentar ya, lagian Arsa gak ngeluh kok dari tadi. Masa kalian kalah sama dia," kekeh Naira diakhir kalimat.

Arsa Danaes, salah satu partner yang selalu ikut bersama Danael dan Ladia untuk bolos bersama. "Habis ini, siapin gue minum ya Nai," pinta Arsa dengan senyum tipisnya.

"Apa lo minta-minta sama pacar gue," sergah Danael lalu memukul bahu Arsa, sehingga cowok itu mundur beberapa langkah ke belakang.

"Iya-iya, gue tau Nai pacar lo. Sensi amat sih," ucap Arsa lalu kembali ke posisi semula.

Sampai 10 menit berlalu, cuaca semakin tidak mendukung Danael, Arsa dan Ladira yang mati kepanasan di tengah lapangan. Terik matahari semakin menyengat, membuat mereka semakin mengeluh, mengingat waktu hukuman masih tersisa 10 menit lagi.

"Gean, gue capek. Mau izin duluan," lirih Ladia pelan lalu berjalan pergi tanpa perduli apa jawaban wakil ketua OSIS yaitu Gean Arzani, salah satu sahabat Danael dan Arsa.

"Yah, kita juga capek." Arsa dan Danael ingin pergi, tapi Gean tidak membiarkan dan kembali menahan mereka untuk tetap menjalankan hukuman.

"YAAMPUN. TOLONGIN LADIRA PINGSAN"

Suara teriakan seorang siswi, membuat Gean dan kedua sahabatnya segera berlari menghampiri Ladira yang sudah tidak sadarkah diri.

Sampai di sana, Danael langsung menggendong Ladira dan membawanya menuju UKS.

...***...

Bau obat-obatan tercium jelas di Indra penciuman Ladira, yang baru saja sadarkan diri. Setelah beberapa detik mengumpulkan nyawa, dia kembali mengingat, bahwa beberapa waktu yang lalu, dia pingsan di pinggir lapangan.

Ladira memperhatikan sekeliling ruang UKS, lalu terfokus kepada satu objek yaitu Gean.

Laki-laki itu tidur dengan nyenyak di sebuah sofa yang tida jauh darinya.

"Kok muka Gean pucat?" Gumam Ladira, memperhatikan raut wajah Gean yang terlihat tidak baik-baik saja.

Perlahan, Ladira turun dari bankar dan menghampiri Gean. Terlihat jelas bibir Gean yang terlihat semakin pucat. "Pantesan dia diam aja di lapangan tadi, kayaknya demam," gumam Ladira. "Gue mau cek suhu tubuhnya, tapi takut orangnya bangunan"

Setelah terdiam beberapa detik, Ladira meyakinkan diri untuk menempelkan punggung tangannya di dahi Gean. "Uhh, panas juga."

Walaupun sikap gadis itu tidak mencerminkan sifat seorang siswi yang baik di mata guru dan teman-temannya, tapi di balik itu, Ladira masih memiliki rasa simpati kepada orang lain. Terbukti, kalau Ladira khawatir dengan keadaan Gean, dan memutuskan untuk membuat kompres hangat untuk laki-laki itu.

"Lo ngapain?" Suara yang Ladira kenal, membuatnya diam sesaat, dan berbalik menghadap Gean yang sudah bangun.

"Buat kompres hangat, lo demam," jawab Ladira lalu tak lama kemudian

"Gak perlu. Gue mau ke ruang OSIS, lo istirahat," jawab Gean bangkit berdiri, setelah merapikan sedikit penampilannya yang berantakan.

"Gak usah sok perhatian," potong Gean, sebelum Ladira sempat membuka mulut untuk bicara.

Sebelum Gean membuka pintu UKS, Ladira tidak sengaja menjatuhkan baskom kecil di tangannya. Hal itu membuat langkah Gean terhenti, dan segera menghampiri Ladira yang kaget, sehingga langsung membersihkan tumpahan air di lantai.

"Ceroboh," umpat Gean, tapi masih bisa di dengar oleh Ladira, yang membuat gadis itu menatap kesal ke arah Gean yang ada di depannya.

"Lo ngeselin tau gak?" Desis Ladira pelan.

"Gak masalah, itu emang diri gue yang asli," lontar Gean saat mendengar desisan kecil, keluar dari mulut Ladira.

Ladira memutar bolanya malas, "gue udah ada niat baik! Kenapa gak bisa hargain gue sih?" Tekan Ladira. Saat dirinya sudah mulai kesal kepada Gean yang menanggapi dirinya begitu santai.

Gean berdecak pelan, tanpa menjawab pertanyaan Ladira, laki-laki itu langsung pergi setelah membereskan kekacauan yang Ladira buat.

"Dasar sialan tuh cowok"

...***...

"Lo oke kan, sorry tadi gue gak bisa nemenin lo ke UKS. Soalnya Naira minta anterin ke rumah, buat ngambil berkasnya yang ketinggalan di rumah buat rapat OSIS." Jelas Danael. Saat mereka yang duduk berdua di halaman belakang, hal lumrah jika mereka begitu dekat. Karena banyak orang yang sudah mengetahui bahwa Danael dan Ladira sudah bersahabat sejak mereka masih kecil.

"Hm" jawab Ladira singkat, tanpa mengalihkan perhatiannya dari kotak makanan berisi roti yang sudah dia bawa dari rumah.

Danael mengangkat sebelah alisnya, "kok hm aja, lo ngabek atau gimana?" Tanya Danael.

"Gak papa, gue oke," jawab Ladira santai, tapi lagi-lagi tidak mengalihkan perhatiannya kepada cowok itu.

"Lo ngabek sama gue?" Tanya Danael, begitu mengenal sifat Ladira yang berubah.

Ladira menggeleng.

"Cemburu?"

Ladira terdiam sesaat, lalu mencubit paha Danael. Sehingga cowok itu terlonjak kaget. "Aduh-aduh, Ra..Ra... Jangan di cubit," rengek Danael lalu segera berlari menghindari Ladira.

"Sejak kapan gue cemburu?" Lontar Ladira kesal.

"Siapa tau kan lo juga suka sama gue," Danael menaik-turunkan alisnya untuk menggoda Ladira.

"Ih, gak akan ya!" Jawab Ladira lalu berlalu pergi dan meninggalkan Danael yang tertawa.

"RA, JANGAN LUPA. NANTI BOLOS LAGI YA SAMA-SAMA," teriak Danael sebelum Ladira menghilang di balik tembok.

...***...

Bel pertanda bahwa pembelajaran hari ini telah berakhir, membuat siswa-siswi bersorak gembira karena jam pulang telah tiba.

Danael sudah berjalan berdua bersama Naira, menuju parkiran untuk mengambil motor Danael yang terparkir di sana.

"Hai Ra!" Sama Naira, kepada Ladira yang berdiri di samping motor Danael.

"Hai," jawab Ladira, balas menyapa.

"Em, Ra. Lo bisa kan pulang sendiri hari ini, soalnya Naira mau minta anterin ke Gramedia." Bisik Danael agar Naira tidak mendengar dan tidak merasa direpotkan.

Ladira menghela nafas pelan, "iya" jawabnya lesu. "Nai, gue pulang duluan." Ucap Ladira berangsur pergi tanpa menjawab pertanyaan Naira.

"Ladira kenapa?" Monolog Naira merasa aneh karena perubahan sikap Ladira.

"Yaudah, gak perlu dipikir. Dia emang gitu. Mendingan kita berangkat sekarang," ucap Danael yang sudah siap di atas motor, lalu memasangkan Naira helm.

...***...

Terpopuler

Comments

Adiba Fajri

Adiba Fajri

Seru...

2022-11-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!