Hadirkan Ia Kembali
"Jadi..apa maumu?" tanya Dion dengan ketus.
"Dion..maafkan aku..Kali ini aku sudah tidak kuat lagi, sudah beberapa kali kejadian demi kejadian terulang dan terulang terus. Diahir setiap pertengkaran kamu selalu meminta maaf dan berjanji tidak akan lakukan lagi. Tapi..itu hanya permainanmu saja. Kamu terus menyakiti hatiku..Kali ini aku harus mengalah dan biarkan aku pergi dari sisimu, maafkan aku yang memang tidak bisa membahagiakan kamu.." ucap Alvira sambil menutup wajahnya, ia tenggelam dalam tangisan.
"Hmm..baiklah, kalau memang itu maumu..aku tidak bisa memaksakan" ucap Dion dengan enteng, tanpa basa basi ia melangkah meninggalkan Alvira yang duduk bersila dipojok ruangan kamar kosnya sambil menangis.
Itulah awal dari perpisahan hubungan cinta Dion dan Alvira. Sebenarnya mereka sudah saling kenal dan menjalin hubungan mesra selama 1 tahun, namun diawal tahun ke 2 ini, Dion telah berubah. Ia menjadi seorang priya yang gemar melakukan selingkuh.
Dion bekerja sebagai seorang Marketing manager disalah satu perusahaan ekspor impor. Posisinya bagus dan kedepannya sangat cerah, income cukup besar. Wajahnya tampan dengan tubuh yang atletis, penampilannya selalu menawan apalagi Dion selalu memakai minyak wangi Armani. Membuat para wanita tergiur untuk mendekatinya.
Dion tidak sadar bahwa Alvira telah mencatat dalam buku hariannya, semenjak pesta ahir tahun baru, sudah 4 kali Dion ketahuan berhubungan mesra dengan wanita lain. Setiap kali ketauan awalnya ia pasti memungkiri tapi kalau sudah terdesak Dion akan ngaku dan berjanji untuk tidak akan mengulangi.
Dion memang telah berubah..janji janji manis yang awalnya ia lontarkan setahun lalu kini hanyalah sebuah kenangan belaka.
Alvira sudah cape, perasaannya sering disakiti, kehidupan di megapolitan Jakarta memang penuh tantangan. Ia sendiri berasal dari kota kecil di Klaten, setelah lulus SMA Alvira melanjutkan studynya di Sekolah Tinggi Pariwisata Jogjakarta dibidang hotel management. Dengan bekal ilmu perhotelan ia bekerja diJakarta disebuah hotel bintang 5.
Karirnya ia rintis dimulai sebagai room attendant, pindah ke reseptionis dan sekarang menjabat sebagai Duty manager.
Ditengah kesedihan yang mendalam, Alvira masih ingat ketika disatu hari minggu ia sedang on morning duty datanglah seorang pemuda yang ingin cek in. Kebetulan saat itu staff resepsionis lainnya sedang sibuk melayani beberapa tamu, Alvira memilih untuk melayaninya agar cek in pagi itu berlancar cepat dan aman.
"Selamat pagi bapak, welcome to Shantima Hotel. Cek in pagi ini?" sapa Alvira dengan senyum manis.
"Hai selamat pagi juga..iya cek in mba untuk 2 hari. Selasa pagi saya sudah cek out" ucap priya tampan itu.
"Maaf..Boleh saya minta identitasnya?" tanya Alvira.
"Oh iya sebentar" Priya itu menarik sebuah dompet dari saku celananya dan mengeluarkan KTP.
"Bapak sendirian?" tanya Alvira.
"Saya sedang menunggu adik saya, tapi booking atas nama saya ya"
"Baik pak..ini tercantum bapak booking Deluxe suite room, berarti hanya ada 1 King bed, apa perlu extra single bed mungkin?"
"Hmm..tidak apa apa, satu bed saja" jawab priya itu sambil tersenyum.
Ahirnya cek in selesai dan Alvira menyerahkan kunci kamar.
"Bapak..ini kunci kartunya, masukan kartu ini dislot lampu pas waktu buka pintu untuk menyalakan lampu..Bell boy kami bisa bantu antar bapak kekamar"
"Oh tidak apa apa..saya bisa cek in sendiri terima kasih mba..saya akan duduk dilobi sambil menunggu kedatangan adik saya"
"Silahkan bapak..enjoy your stay dihotel kami bapak" ucap Alvira sambil tersenyum.
Priya itu sekilas memandang wajah Alvira, setelah melemparkan senyuman maut ia berjalan kearah sebuah sofa dilobi.
Jantung hati Alvira berdegup kencang, ya Tuhan keren banget! Tapi ia tepis perasaan itu dan tenggelam dalam urusan hotel dipagi yang sibuk itu, maklum hari minggu banyak yang cek out.
Itulah awal pertemuan dengan Dion, setelah hari itu apabila ada waktu Dion akan turun kelobi dan berbincang dengannya.
Dari pertemuan awal itu ahirnya terjadilah rencana pertemuan pertemuan lainnya diluar hotel. Hubungan mereka terus menjadi akrab. Setelah satu bulan berjalan, Dion mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta dan ingin menjadi pasangan abadi Alvira. Gayung bersambut Alvira menyetujui dan terjalinlah kisah asmara diantara mereka.
Satu tahun mereka berbahagia bersama, setiap ahir shiftnya Dion pasti datang menjemput dilobi hotel. Dunia serasa milik mereka berdua.
...♡♡♡♡...
Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung 1 tahun, bahkan pada acara perayaan malam tahun baru Dion tiba tiba menelpon Alvira mengatakan bahwa orang tuanya meminta Dion mengantar mereka pulang ke Solo tempat asal mereka. Dengan perasaan sedih Alvira merayakan malam tahun baru sendirian.
Dan kejadian aneh bersusulan terjadi, ia mendengar dari beberapa temannya bahwa mereka pernah melihat Dion jalan dengan mesra bersama seorang wanita diBogor atau tempat lain.
Alvira tidak begitu saja percaya, dan ia sudah beberapa kali menanyakan temuan itu kepada Dion, dengan penuh keyakinan Dion membantahnya.
"Vira! Aduh gimana ya..aku mau cerita tapi takut kamu jadi gimana gitu.." ucap Tiara teman dekatnya disatu siang.
"Ada apa Tiara? Ga apa apa cerita aja" tukas Alvira.
"Hmm..kemarin aku sama mas Anton ke mal PIM 2 waktu kita mau makan steak kita meliat siDion duduk dipojok ruangan sama cewe. Aku yang baru mau duduk jadi ga jadi..kita pilih resto depan Angus steak..Kira kira setengah jam mereka keluar, aku liat jelas Dion gandeng tangan cewe itu!" kata Tiara
"Ya ampun!" ucap Alvira sambil menutup mulut dengan telapak tangannya.
"Maaf ya Vir..aku hanya mau sampaikan kekamu..supaya kamu cek deh kebenarannya"
"Oke Tiara thanks ya..sorry aku sibuk banget nih lagi banyak cek out, entar kita ngobrol lagi ya..see you"
Itu hanya salah satu dari yang ia dengar, hingga ahirnya disatu saat Alvira menyaksikan sendiri ketika Dion dengan seorang wanita keluar dari sebuah motel.
Padahal Alvira sudah pernah bilang, bahwa sebaiknya putuskan saja hubungan mereka. Lagi lagi Dion selalu mengatakan bahwa ia sangat mencintai Alvira. Ia selalu katakan bahwa ia tidak mencintai mereka, karena cinta yang sejati sebetulnya hanya untuk Alvira.
Pada pertengahan tahun ini, tepatnya diawal bulan Juni kejadian fatal itu ahirnya ia temukan. Secara tidak sengaja Alvira yang sedang ada keperluan melintasi daerah Cawang dan dari dalam mobil Grab yang ia tumpangi ia melihat dengan mata kepala sendiri ketika Dion keluar dari sebuah motel dibilangan Cawang bersama seorang wanita yang cantik.
Malam hari ketika Dion datang ketempat kosnya, pertengkaranpun kemudian terjadi. Lagi lagi Dion menyangkal..ia mengatakan bahwa ia baru saja mengadakan meeting dengan beberapa manager. Kemungkinan pada waktu Alvira melihat, ia keluar bersama seorang wanita. Tapi itu adalah clientnya bukan siapa siapa. Dan ia ditugaskan mengantarkan pulang sang client setelah meeting selesai.
Alvira sudah letih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal..oleh sebab itu telah diputuskan dengan bulat ia harus merelakan Dion berjalan sendiri. Biarkan ia mencari apa yang ia cari.
Malam itu tanpa basa basi lagi Dion meninggalkan Alvira ditempat kosnya. Dion sudah tidak memikirkan Alvira lagi. Kebetulan malam itu ia ada janji dengan Lisa seorang wakil perusahaan kargo pengiriman barang keluar negeri.
Dion tidak mau memikirkan dan tidak mau tau kepedihan yang dialami Alvira. Ia meninggalkan Alvira yang sedang menangis, dengan tenang didalam kendaraanya ia menghubungi Lisa.
"Hai Lisa apa kabar? apa kamu jadi mau makan malam?" tanya Dion dengan suara yang mesra.
"Hai Dion..jadi dong..bisa jemput dirumahku?"
"Oke..kamu diTebet kan? aku meluncur kesana sekarang..boleh?"
"Aku tunggu ya"
Sepeninggalan Dion, Alvira tenggelam dalam kesedihan yang amat sangat. Namun ia berpikir lebih baik begini..daripada ia harus mendengar gossip dan juga ia sudah membuktikan sendiri kelakuan Dion itu.
Kedua matanya sembab, bibirnya gemetar..air matanya terus membasahi pipinya.
"Ya Tuhan..berikan aku kekuatan menghadapi cobaanmu ini" bisiknya pelan.
...☆☆☆●●☆☆☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments