6 minggu sudah berlalu semenjak Alvira putuskan hubungannya dengan Dion. Ia mencoba untuk mengembalikan gairah hidupnya dengan berjalan jalan bersama Lani dan Tiara.
Meskipun ada sesuatu yang mengganjal pikirannya..
"Vir, ikut kita yuk..besok kamu kan off..aku pingin main kerumah kakekku diCurug Bogor, disana ada tempat bagus untuk melepaskan kepenatan" ucap Tiara.
"Oh boleh..siapa aja yang ikut?" tanya Alvira.
"Ga ada siapa siapa cuma kita mungkin Lani mau ikut juga..jadi bertiga aja"
"Oke siap aku ikut!"
"Jam 5 pagi aku jemput ya, aku bawa mobil papa"
"Sip..jam 5 aku dah ready"
Memang, dikala hari hari off biasanya Tiaralah yang paling sibuk mencari tempat tempat wisata, ia tau Alvira butuh teman dan penyegaran.
...♡♡♡♡...
Pagi pagi sekali Alvira sudah bangun dan mandi, selain dompet dan telepon genggam ia juga menyiapkan obat masuk angin kecil kedalam tas ransel.Tepat jam 5 pagi kendaraan Tiara sudah datang.
"Asik..pagi pagi buta kita dah berangkat, jadi ga kena macet" ucap Alvira.
Mereka bercengkrama ngalor ngidul..Sebelumnya Tiara sudah wanti wanti ke Lani agar tidak usah menyinggung masalah Dion..pokonya wisata ini dibuat sehappy mungkin.
Namun dasar Lani, dia ga bisa tahan..ia ingin sekali mendengar cerita Alvira tentang Dion.
"Sekarang gimana kabar siDion ?" tiba tiba Lani bertanya.
Tiara melotot kearah Lani yang duduk disampingnya. Aduuh ini bocah! Kan udah dibilang jamgan masuk kepembicaraan itu..gimana sih?
"Hmm..ga tau ya gimana kabarnya dia..soalnya semenjak pisah aku ga pernah mikirin dia lagi, aku mencoba melupakan masa lalu Lani" ucap Alvira kalem.
"Ko bisa ya? Dia curangin kamu terus..emang sih dia keren dan ganteng apalagi posisi kerjanya bagus banget..tapi ya ga boleh juga ya selingkuh gitu.." ucap Lani.
"Lan..udah ah jangan ngomongin itu..kasian Vira lagi" ujar Tiara.
"Ga apa apa Tiara..mungkin Lani belom denger, is okay. Aku juga ga ngerti kenapa dia bisa begitu ya, aku tuh padahal ga apa apa kalo dia mau merubah semuanya..aku akan menerima dia asalkan Dion harus total jujur dan jangan pacaran sama orang lain lagi" Kata Alvira sambil mengengok kearah luar jendela.
"Tuuh..kurang apa lagi coba, terus seumpamanya nih..dia besok call dan bilang mau kembali kamu gimana?" kejar Lani.
"Hmm..gimana ya? saat ini aku belum bisa bilang ya atau tidak..karena, aku masih kecewa berat sama dia. Seluruhnya sudah kuserahkan kepada dia..tapi waktu aku putusin dia malam itu, kayanya dia cuek aja tuh..seakan ga ada apa apa..dan dia juga pergi gitu aja..bahkan semenjak malam itu sampe sekarang ya udah..ga ada kontak apa apa lagi dari dia..ya berarti finish dong"
"Ya ampun..kasian banget kamu Vir"
"Ga apa apa..aku sedang mencoba untuk tegar"
"Ya bagus itu Ver..pokoknya ada kita disampingmu, dunia ga sedaun kelor kata orang" ucap Tiara memberikan sokongan.
"Terima kasih untuk kalian berdua" Mereka tidak sempat melihat ketika kedua mata Elvira sudah mulai berkaca kaca. Cepat cepat ia mengusap matanya. Mereka tidak tau masih ada satu rahasia besar yang disimpan rapih didalam relung hatinya.
Setelah menempuh perjalanan 1 jam lebih sedikit ahirnya mereka sampai didesa Cigandeut kecamatan Sukawangi.
"Ati ati tanahnya ga keras, kayanya abis hujan" ucap Lani.
"Iya..aku mau parkir deket pohon itu kayanya tanahnya agak keras, kita turun jalan kaki ga jauh dari pohon itu rumah kakek nenekku"
Dengan hati hati Tiara memarkirkan mobil didekat pohon yang juga ga jauh dari sebuah warung.
"Buk..punten nya..saya parkir mobil disitu..kita mau kerumah abah Sobirin" kata Tiara kepada ibuk pemilik warung.
"Oh mangga neng! ibuk liatin dari sini, ga apa apa..ini siapa?" tanya siibuk.
"Abdi Tiara..cucuna abah Sobirin dari Jakarta"
"Ooh..iya, mangga wae atuh.."
"Ayuk..kita jalan, mana sweatermu Lani?" tanya Tiara.
"Eh ya Allah..ketinggalan dimobil!"
"Alah si bocah ini repot! bentar aku ambilin" Tiara membuka pintu dan mengambil sebuah sweater coklat dikursi depan.
"Hmm sejuk dan tenang banget daerah ini" kata Alvira.
"Banget Vir..aku dari kecil emang paling suka kesini"
Suasana pagi itu memang masih sepi dan dingin, Lani langsung mengenakan sweaternya. Ia bersukur membawa sweater yang agak tebal.
"Lan..nanti depan nenekku jangan ngroko ya, ga enak..dia orangnya religius banget"
"Yah ampun..baru aku bilang dalam hati, ngopi sama ngudut pasti asik"
"Ya nanti kita liat aja gimana perkembangannya..katanya mau stop smoking gimana sih buk Lani?"
"Insya Allah secepatnya" ucap Lani sambil tersenyum.
"Perasaan bulan lalu bilang Insya Allah juga deh" tukas Tiara.
"Susah Tiara..kamu ga perokok jadi ga tau rasanya neng yang cantik"
...♡♡♡♡...
"Assalamualaikum! Abah!" teriak Tiara dari luar rumah kakeknya.
"Wuih enak rumahnya, teduh banget..itu ada kolam ikan lagi" ucap Lani.
Alvira berjalan mendekat kekolam, disana ternyata banyak ikan mas, mereka semua kepermukaan air. Mereka mengira akan ada orang yang akan memberikan makanan.
"Eh ya Allah! mbah..ini incu dateng!" terdengar suara seorang wanita tua dari dalam rumah.
Seorang wanita tua keluar dari rumah dan memeluk Tiara, ga berapa lama seorang laki laki tua juga ikut keluar.
"Ya ampun! padahal tadi malam kita lagi ngomongin..mana siTiara ko ga muncul..eh orangnya dateng! sama siapa ini?"
"Kake!..ini namanya Alvira dan yang ini Lani, temen main diJakarta"
"Hayu atuh pada masuk! Pagi pagi amat dah sampe sini! Alhamdulillah.."
Ternyata keadaan didalam rumah sangat sangat asri dan meneduhkan. Satu sofa terbuat dari bahan rotan terbujur diruang tamu dan 2 kursi kayu dengan alas bantal berbentuk bundar diatasnya.
"Lagi pada ngapain?" tanya Tiara
"Emang pas banget! nenek lagi buat nasi uduk.."
"Yumm..pantes bau daun pandan dan jahe tercium kencengnya bikin perut laper" kata Tiara.
"Ayo duduk dibelakang sambil liat sawah..nenek buatin wedang jahe panas untuk semuanya"
Ke 3 wanita muda itu beranjak kearah belakang dan memang betul pemandangan dibelakang sangat indah. Pagi itu embun masih banyak yang mengambang diatas sawah, beberapa burung sudah mulai berterbangan.
"Ini bagus untuk kesegaran pikiranmu Vira, gunakan waktu ini sebaik mungkin..refresh dan reload positip aura kedalam pikaranmu" ucap Tiara kepada Alvira.
"Terima kasih Tiara, kamu sahabatku sejati" Ia mendekat dan mendekap Tiara. Tiba tiba Lani ikut berdiri dan juga memeluk mereka berdua.
"Aku juga ikut dong..kita 3 serangkai yay!"
Tiara tersenyum ke Alvira..
"Hadeeh Ni anak..sini ikut peluk kita" ucap Tiara.
...☆☆☆●●☆☆☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments