NovelToon NovelToon

Hadirkan Ia Kembali

Salahku apa?

"Jadi..apa maumu?" tanya Dion dengan ketus.

"Dion..maafkan aku..Kali ini aku sudah tidak kuat lagi, sudah beberapa kali kejadian demi kejadian terulang dan terulang terus. Diahir setiap pertengkaran kamu selalu meminta maaf dan berjanji tidak akan lakukan lagi. Tapi..itu hanya permainanmu saja. Kamu terus menyakiti hatiku..Kali ini aku harus mengalah dan biarkan aku pergi dari sisimu, maafkan aku yang memang tidak bisa membahagiakan kamu.." ucap Alvira sambil menutup wajahnya, ia tenggelam dalam tangisan.

"Hmm..baiklah, kalau memang itu maumu..aku tidak bisa memaksakan" ucap Dion dengan enteng, tanpa basa basi ia melangkah meninggalkan Alvira yang duduk bersila dipojok ruangan kamar kosnya sambil menangis.

Itulah awal dari perpisahan hubungan cinta Dion dan Alvira. Sebenarnya mereka sudah saling kenal dan menjalin hubungan mesra selama 1 tahun, namun diawal tahun ke 2 ini, Dion telah berubah. Ia menjadi seorang priya yang gemar melakukan selingkuh.

Dion bekerja sebagai seorang Marketing manager disalah satu perusahaan ekspor impor. Posisinya bagus dan kedepannya sangat cerah, income cukup besar. Wajahnya tampan dengan tubuh yang atletis, penampilannya selalu menawan apalagi Dion selalu memakai minyak wangi Armani. Membuat para wanita tergiur untuk mendekatinya.

Dion tidak sadar bahwa Alvira telah mencatat dalam buku hariannya, semenjak pesta ahir tahun baru, sudah 4 kali Dion ketahuan berhubungan mesra dengan wanita lain. Setiap kali ketauan awalnya ia pasti memungkiri tapi kalau sudah terdesak Dion akan ngaku dan berjanji untuk tidak akan mengulangi.

Dion memang telah berubah..janji janji manis yang awalnya ia lontarkan setahun lalu kini hanyalah sebuah kenangan belaka.

Alvira sudah cape, perasaannya sering disakiti, kehidupan di megapolitan Jakarta memang penuh tantangan. Ia sendiri berasal dari kota kecil di Klaten, setelah lulus SMA Alvira melanjutkan studynya di Sekolah Tinggi Pariwisata Jogjakarta dibidang hotel management. Dengan bekal ilmu perhotelan ia bekerja diJakarta disebuah hotel bintang 5.

Karirnya ia rintis dimulai sebagai room attendant, pindah ke reseptionis dan sekarang menjabat sebagai Duty manager.

Ditengah kesedihan yang mendalam, Alvira masih ingat ketika disatu hari minggu ia sedang on morning duty datanglah seorang pemuda yang ingin cek in. Kebetulan saat itu staff resepsionis lainnya sedang sibuk melayani beberapa tamu, Alvira memilih untuk melayaninya agar cek in pagi itu berlancar cepat dan aman.

"Selamat pagi bapak, welcome to Shantima Hotel. Cek in pagi ini?" sapa Alvira dengan senyum manis.

"Hai selamat pagi juga..iya cek in mba untuk 2 hari. Selasa pagi saya sudah cek out" ucap priya tampan itu.

"Maaf..Boleh saya minta identitasnya?" tanya Alvira.

"Oh iya sebentar" Priya itu menarik sebuah dompet dari saku celananya dan mengeluarkan KTP.

"Bapak sendirian?" tanya Alvira.

"Saya sedang menunggu adik saya, tapi booking atas nama saya ya"

"Baik pak..ini tercantum bapak booking Deluxe suite room, berarti hanya ada 1 King bed, apa perlu extra single bed mungkin?"

"Hmm..tidak apa apa, satu bed saja" jawab priya itu sambil tersenyum.

Ahirnya cek in selesai dan Alvira menyerahkan kunci kamar.

"Bapak..ini kunci kartunya, masukan kartu ini dislot lampu pas waktu buka pintu untuk menyalakan lampu..Bell boy kami bisa bantu antar bapak kekamar"

"Oh tidak apa apa..saya bisa cek in sendiri terima kasih mba..saya akan duduk dilobi sambil menunggu kedatangan adik saya"

"Silahkan bapak..enjoy your stay dihotel kami bapak" ucap Alvira sambil tersenyum.

Priya itu sekilas memandang wajah Alvira, setelah melemparkan senyuman maut ia berjalan kearah sebuah sofa dilobi.

Jantung hati Alvira berdegup kencang, ya Tuhan keren banget! Tapi ia tepis perasaan itu dan tenggelam dalam urusan hotel dipagi yang sibuk itu, maklum hari minggu banyak yang cek out.

Itulah awal pertemuan dengan Dion, setelah hari itu apabila ada waktu Dion akan turun kelobi dan berbincang dengannya.

Dari pertemuan awal itu ahirnya terjadilah rencana pertemuan pertemuan lainnya diluar hotel. Hubungan mereka terus menjadi akrab. Setelah satu bulan berjalan, Dion mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta dan ingin menjadi pasangan abadi Alvira. Gayung bersambut Alvira menyetujui dan terjalinlah kisah asmara diantara mereka.

Satu tahun mereka berbahagia bersama, setiap ahir shiftnya Dion pasti datang menjemput dilobi hotel. Dunia serasa milik mereka berdua.

...♡♡♡♡...

Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung 1 tahun, bahkan pada acara perayaan malam tahun baru Dion tiba tiba menelpon Alvira mengatakan bahwa orang tuanya meminta Dion mengantar mereka pulang ke Solo tempat asal mereka. Dengan perasaan sedih Alvira merayakan malam tahun baru sendirian.

Dan kejadian aneh bersusulan terjadi, ia mendengar dari beberapa temannya bahwa mereka pernah melihat Dion jalan dengan mesra bersama seorang wanita diBogor atau tempat lain.

Alvira tidak begitu saja percaya, dan ia sudah beberapa kali menanyakan temuan itu kepada Dion, dengan penuh keyakinan Dion membantahnya.

"Vira! Aduh gimana ya..aku mau cerita tapi takut kamu jadi gimana gitu.." ucap Tiara teman dekatnya disatu siang.

"Ada apa Tiara? Ga apa apa cerita aja" tukas Alvira.

"Hmm..kemarin aku sama mas Anton ke mal PIM 2 waktu kita mau makan steak kita meliat siDion duduk dipojok ruangan sama cewe. Aku yang baru mau duduk jadi ga jadi..kita pilih resto depan Angus steak..Kira kira setengah jam mereka keluar, aku liat jelas Dion gandeng tangan cewe itu!" kata Tiara

"Ya ampun!" ucap Alvira sambil menutup mulut dengan telapak tangannya.

"Maaf ya Vir..aku hanya mau sampaikan kekamu..supaya kamu cek deh kebenarannya"

"Oke Tiara thanks ya..sorry aku sibuk banget nih lagi banyak cek out, entar kita ngobrol lagi ya..see you"

Itu hanya salah satu dari yang ia dengar, hingga ahirnya disatu saat Alvira menyaksikan sendiri ketika Dion dengan seorang wanita keluar dari sebuah motel.

Padahal Alvira sudah pernah bilang, bahwa sebaiknya putuskan saja hubungan mereka. Lagi lagi Dion selalu mengatakan bahwa ia sangat mencintai Alvira. Ia selalu katakan bahwa ia tidak mencintai mereka, karena cinta yang sejati sebetulnya hanya untuk Alvira.

Pada pertengahan tahun ini, tepatnya diawal bulan Juni kejadian fatal itu ahirnya ia temukan. Secara tidak sengaja Alvira yang sedang ada keperluan melintasi daerah Cawang dan dari dalam mobil Grab yang ia tumpangi ia melihat dengan mata kepala sendiri ketika Dion keluar dari sebuah motel dibilangan Cawang bersama seorang wanita yang cantik.

Malam hari ketika Dion datang ketempat kosnya, pertengkaranpun kemudian terjadi. Lagi lagi Dion menyangkal..ia mengatakan bahwa ia baru saja mengadakan meeting dengan beberapa manager. Kemungkinan pada waktu Alvira melihat, ia keluar bersama seorang wanita. Tapi itu adalah clientnya bukan siapa siapa. Dan ia ditugaskan mengantarkan pulang sang client setelah meeting selesai.

Alvira sudah letih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal..oleh sebab itu telah diputuskan dengan bulat ia harus merelakan Dion berjalan sendiri. Biarkan ia mencari apa yang ia cari.

Malam itu tanpa basa basi lagi Dion meninggalkan Alvira ditempat kosnya. Dion sudah tidak memikirkan Alvira lagi. Kebetulan malam itu ia ada janji dengan Lisa seorang wakil perusahaan kargo pengiriman barang keluar negeri.

Dion tidak mau memikirkan dan tidak mau tau kepedihan yang dialami Alvira. Ia meninggalkan Alvira yang sedang menangis, dengan tenang didalam kendaraanya ia menghubungi Lisa.

"Hai Lisa apa kabar? apa kamu jadi mau makan malam?" tanya Dion dengan suara yang mesra.

"Hai Dion..jadi dong..bisa jemput dirumahku?"

"Oke..kamu diTebet kan? aku meluncur kesana sekarang..boleh?"

"Aku tunggu ya"

Sepeninggalan Dion, Alvira tenggelam dalam kesedihan yang amat sangat. Namun ia berpikir lebih baik begini..daripada ia harus mendengar gossip dan juga ia sudah membuktikan sendiri kelakuan Dion itu.

Kedua matanya sembab, bibirnya gemetar..air matanya terus membasahi pipinya.

"Ya Tuhan..berikan aku kekuatan menghadapi cobaanmu ini" bisiknya pelan.

...☆☆☆●●☆☆☆...

Dion berkibar.

Dion yang sedang naik daun, perasaannya sangat bahagia. Dunia seakan menjadi miliknya, semua orang mendekati dan ingin menjadi temannya. Dikantornya Dion selalu dianggap sebagai orang yang sukses. Ketika break makan siang, biasanya Dion hanya pergi bersama Agung seorang manager keuangan dikantornya. Kini pak Bambang Nuryanto sang General Manager mengajaknya makan siang dan ia pasti mengundang ibu Tuti Direkur perusahaan untuk ikut juga.

Kontrak ekspor biji besi yang menjadi andalan utama perusahaan sudah dikantongi Dion. Jumlahnya cukup fantastis, setelah dipotong biaya angkut, biaya kapal dan biaya lainnya keuntungan masuk masih ada sekitar 1 juta dollar Amerika bersih.

Kapal tangker akan diberangkatkan awal bulan depan, bonus untuk Dion dari ibu Tuti sudah mulai dibicarakan.

"Dion! Congrats ya! kita bangga sama kamu! tolong book makan siang di Arts Cafe yang di Rafles hotel ya..booking untuk 4 orang, soalnya putrinya bu Tuti mau ikut juga" ucap pak Bambang ditelepon.

"Baik pak! jam 12 siang ya"

"Iya jam 12"

Dion senang sekali mendapat undangan makan siang sama bu Tuti apalagi ada Sarah putrinya yang sexy itu wow! Dan..ia tercengang mendengar perintah pak Bambang untuk memesan tempat di Arts Cafe! Wah kesempatan emas baginya untuk kemungkinan bertemu dengan pejabat teras atas Indonesia..

...♡♡♡♡...

"Halo sayang lagi ngapain?" tanya bu Tuti telepon ke putrinya.

"Santai mam dirumah kenapa?" tanya Sarah sambil mengelus anjing pudelnya.

"Papa dah berangkat?"

"Baru aja keluar kekantor"

"Oke. nanti jam 11 kekantor ya dianter pak Rusli, mama mau ajak makan siang..ada Dion lho" ucap bu Tuti sambil tersenyum.

"Oh oke mam..pakaian rapih atau santai?"

"Pake baju Channel yang mama belikan diKorea sama celana hitam aja jangan lupa tas Hermes dipake ya hehe"

"Waduh mama..oke siap, Kalo ada Dion emang harus oke punya hihihi" jawabnya kecentilan.

"Ya udah nanti jam 11 dah disini ya..bye"

"Bye mam love you"

Sarah memang sudah pernah ketemu sama Dion waktu acara ulang taun mamanya dikantor, cowo itu selain gayanya keren tutur katanya yang halus, bau tubuhnya membuat ia sangat suka. Hari ini ia harus memberikan kesan kejut kepada cowo itu.

"Hai Lia..pa kabar? guess what?" ucap Sarah mengontak sahabatnya Lia.

"Apa? cepet kasih tau gue..Bieber ada dikamar tidur lho?!"

"Ah ngawur iih..ya almost the samelah..tapi ini lebih legit..inget staff mamaku yang super guanteng dulu waktu diacara ultah mama?"

"Eh iya yg hot itu kan? kenapa dia Sarah?"

"Siang ini mama ngajak makan siang..katanya Dion cowo keren itu akan ada disana..gila! sampe mau pipis dengernya!" kata Sarah.

"Gila! itu mah top banget! Elo fotoin dia ya..lumayan untuk ngelamun!" jawab Lia sembarangan.

"Awas jangan ngelamun jorok! dia bakal jadi cowo guwe!"

"Alah..coba guwe mau liat naksir ga dia sama elo..Nih guwe kasih waktu 1 minggu dia harus jatuh cinta..kalo ngga gue yang akan dapetin!" pungkas Lia.

"Emang elo punya nomor ponselnya gitu?"

"Pokonya 1 minggu..itu waktumu sayang, setelah itu dia akan jadi milikku hahaha"

"Iih serem! kaya dukun deh elo..ya udah, entar gue call ya dari sana..Jangan ngiri hehe"

"Oke siap..enjoy your lunch dear..bye!"

Setelah Sarah mematikan hubungan ia membuka laci lemari kaca tempat ia menyimpan semua alat alat kosmetikanya..ia memilih perfume apa yang akan ia pakai..Okay aku mau semprotin Miss Dior dileherku dan balurin Body lotion Coco Chanel diseluruh tubuhku..siapa tau dia langsung lengket.

...♡♡♡♡...

Tepat jam 11 kendaraan yang dinaiki Sarah sampai digedung bertingkat lima dijalan Saharjo Tebet, kantor pusat PT Sarana Exim Indonesia kepunyaan mamanya.

Dengan langkah yang pasti Sarah keluar dari Lexus NX250, 2 satpam langsung berdiri tegak dan satunya lagi membukakan pintu masuk terbuat dari kaca.

"Selamat siang mba Sarah" ucap pak Satpam sambil tersenyum.

"Nah gitu dong, jangan panggil buk lagi kaya kemaren hihihi" kata Sarah.

"Iya maafkan saya" katanya sambil tersenyum.

Semua karyawan gedung ketika berpapasan, melihat kecantikan Sarah yang begitu aduhai apalagi karyawan priya semuanya jatuh cinta sama anak big bos perusahaan mereka.

"Selamat siang mba Sarah" ucap resepsionis.

"Hai..selamat siang" ucap Sarah dengan nada riang.

Sarah langsung menuju kelift, Didalam lift ada 2 office boy. Seumur umur mereka belum pernah mencium bau aroma perfume yang begitu enak dicium. Ketika Sarah keluar dilantai 5, ke 2 office boy langsung saling berpelukan gembira.

"Oh sayangku..harumnya engkau"

"Iya sayang..kamu juga harum seperti bau telek kambingku hmmm.."

Mereka tidak sadar pintu lift terbuka di lantai 4, 2 gadis office girl masuk. Mata mereka terbelalak melihat 2 office boy saling berpelukan.

"Idiih diih ngapain elo Mat?" ucap salah satu office girl.

"Wah LGBT hahha gawat!" ucap seorang lagi sambil melangkah masuk kedalam lift.

Office boy bernama Mamat langsung mendorong Ucin temannya.

"Haha..kagak! lagi becanda doang!" ucapnya sambil malu.

"Alah ga apa apa..santai aja.." ucap seorang office girl.

"Kagak! kita cuma becandaan..tadi liat ibu Sarah masuk cantik banget!"

"OOo.. kirain, ya udeh permisi saya mau pencet lantai 1"

"Oh iya monggo den ayu!"

"Ih sebel! awas!!"

...♡♡♡♡...

Sarah melangkah masuk mendekati seorang seketaris mamanya.

"Hai mba..langsung masuk ya, ibu sudah menunggu"

"Halo mba Rini! apa kabar?"

"Alhamdulillah baik..wow cantik banget mba Sarah hari ini!" kata Rini memuji.

"Makacih.." ucap Sarah dengan manja.

Mamanya langsung merentangkan dua tangannya ketika melihat sang putri masuk keruangannya yang super besar.

"Cantiknya anak mama! kamu ga makan apa apa kan?" kata bu Tuti.

"Ya ngga mam..makanya agak laper, kita berangkat jam berapa?"

"Okay, sebentar aku mau panggil pak Bambang dan Dion kesini ya..kita langsung berangkat soalnya takut macet"

Tidak lama pak Bambang dan Dion masuk keruang kerja bu Tuti.

"Selamat siang bu oh..sudah ada mba Sarah" ucap pak Bambang.

"Selamat siang ibuk..siang mba Sarah" ucap Dion dengan hormat sambil melemparkan senyum mautnya.

Jantung Sarah berdenyut lebih keras melihat cowo keren ini memasuki ruangan..Aduuh body nya kaya atlet banget! pikirnya. Diam diam Sarah memperhatikan gerak tubuh Dion.

"Okay..semua siap? yuk kita turun..Dion kendaraan sudah dibawah?" tanya bu Tuti.

"Sudah buk, Alphard sudah siap, Lexus juga"

"Kita semua pakai 1 mobil saja ya pak Bambang"

"Iya buk..naik Alphard asik, semuanya masuk hehe"

"Oke ayo Sarah bangun..ko bengong sih?"

"Ayok let's go!" Sarah bangun sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.

...☆☆☆●●☆☆☆...

Reload perasaan yang gundah.

6 minggu sudah berlalu semenjak Alvira putuskan hubungannya dengan Dion. Ia mencoba untuk mengembalikan gairah hidupnya dengan berjalan jalan bersama Lani dan Tiara.

Meskipun ada sesuatu yang mengganjal pikirannya..

"Vir, ikut kita yuk..besok kamu kan off..aku pingin main kerumah kakekku diCurug Bogor, disana ada tempat bagus untuk melepaskan kepenatan" ucap Tiara.

"Oh boleh..siapa aja yang ikut?" tanya Alvira.

"Ga ada siapa siapa cuma kita mungkin Lani mau ikut juga..jadi bertiga aja"

"Oke siap aku ikut!"

"Jam 5 pagi aku jemput ya, aku bawa mobil papa"

"Sip..jam 5 aku dah ready"

Memang, dikala hari hari off biasanya Tiaralah yang paling sibuk mencari tempat tempat wisata, ia tau Alvira butuh teman dan penyegaran.

...♡♡♡♡...

Pagi pagi sekali Alvira sudah bangun dan mandi, selain dompet dan telepon genggam ia juga menyiapkan obat masuk angin kecil kedalam tas ransel.Tepat jam 5 pagi kendaraan Tiara sudah datang.

"Asik..pagi pagi buta kita dah berangkat, jadi ga kena macet" ucap Alvira.

Mereka bercengkrama ngalor ngidul..Sebelumnya Tiara sudah wanti wanti ke Lani agar tidak usah menyinggung masalah Dion..pokonya wisata ini dibuat sehappy mungkin.

Namun dasar Lani, dia ga bisa tahan..ia ingin sekali mendengar cerita Alvira tentang Dion.

"Sekarang gimana kabar siDion ?" tiba tiba Lani bertanya.

Tiara melotot kearah Lani yang duduk disampingnya. Aduuh ini bocah! Kan udah dibilang jamgan masuk kepembicaraan itu..gimana sih?

"Hmm..ga tau ya gimana kabarnya dia..soalnya semenjak pisah aku ga pernah mikirin dia lagi, aku mencoba melupakan masa lalu Lani" ucap Alvira kalem.

"Ko bisa ya? Dia curangin kamu terus..emang sih dia keren dan ganteng apalagi posisi kerjanya bagus banget..tapi ya ga boleh juga ya selingkuh gitu.." ucap Lani.

"Lan..udah ah jangan ngomongin itu..kasian Vira lagi" ujar Tiara.

"Ga apa apa Tiara..mungkin Lani belom denger, is okay. Aku juga ga ngerti kenapa dia bisa begitu ya, aku tuh padahal ga apa apa kalo dia mau merubah semuanya..aku akan menerima dia asalkan Dion harus total jujur dan jangan pacaran sama orang lain lagi" Kata Alvira sambil mengengok kearah luar jendela.

"Tuuh..kurang apa lagi coba, terus seumpamanya nih..dia besok call dan bilang mau kembali kamu gimana?" kejar Lani.

"Hmm..gimana ya? saat ini aku belum bisa bilang ya atau tidak..karena, aku masih kecewa berat sama dia. Seluruhnya sudah kuserahkan kepada dia..tapi waktu aku putusin dia malam itu, kayanya dia cuek aja tuh..seakan ga ada apa apa..dan dia juga pergi gitu aja..bahkan semenjak malam itu sampe sekarang ya udah..ga ada kontak apa apa lagi dari dia..ya berarti finish dong"

"Ya ampun..kasian banget kamu Vir"

"Ga apa apa..aku sedang mencoba untuk tegar"

"Ya bagus itu Ver..pokoknya ada kita disampingmu, dunia ga sedaun kelor kata orang" ucap Tiara memberikan sokongan.

"Terima kasih untuk kalian berdua" Mereka tidak sempat melihat ketika kedua mata Elvira sudah mulai berkaca kaca. Cepat cepat ia mengusap matanya. Mereka tidak tau masih ada satu rahasia besar yang disimpan rapih didalam relung hatinya.

Setelah menempuh perjalanan 1 jam lebih sedikit ahirnya mereka sampai didesa Cigandeut kecamatan Sukawangi.

"Ati ati tanahnya ga keras, kayanya abis hujan" ucap Lani.

"Iya..aku mau parkir deket pohon itu kayanya tanahnya agak keras, kita turun jalan kaki ga jauh dari pohon itu rumah kakek nenekku"

Dengan hati hati Tiara memarkirkan mobil didekat pohon yang juga ga jauh dari sebuah warung.

"Buk..punten nya..saya parkir mobil disitu..kita mau kerumah abah Sobirin" kata Tiara kepada ibuk pemilik warung.

"Oh mangga neng! ibuk liatin dari sini, ga apa apa..ini siapa?" tanya siibuk.

"Abdi Tiara..cucuna abah Sobirin dari Jakarta"

"Ooh..iya, mangga wae atuh.."

"Ayuk..kita jalan, mana sweatermu Lani?" tanya Tiara.

"Eh ya Allah..ketinggalan dimobil!"

"Alah si bocah ini repot! bentar aku ambilin" Tiara membuka pintu dan mengambil sebuah sweater coklat dikursi depan.

"Hmm sejuk dan tenang banget daerah ini" kata Alvira.

"Banget Vir..aku dari kecil emang paling suka kesini"

Suasana pagi itu memang masih sepi dan dingin, Lani langsung mengenakan sweaternya. Ia bersukur membawa sweater yang agak tebal.

"Lan..nanti depan nenekku jangan ngroko ya, ga enak..dia orangnya religius banget"

"Yah ampun..baru aku bilang dalam hati, ngopi sama ngudut pasti asik"

"Ya nanti kita liat aja gimana perkembangannya..katanya mau stop smoking gimana sih buk Lani?"

"Insya Allah secepatnya" ucap Lani sambil tersenyum.

"Perasaan bulan lalu bilang Insya Allah juga deh" tukas Tiara.

"Susah Tiara..kamu ga perokok jadi ga tau rasanya neng yang cantik"

...♡♡♡♡...

"Assalamualaikum! Abah!" teriak Tiara dari luar rumah kakeknya.

"Wuih enak rumahnya, teduh banget..itu ada kolam ikan lagi" ucap Lani.

Alvira berjalan mendekat kekolam, disana ternyata banyak ikan mas, mereka semua kepermukaan air. Mereka mengira akan ada orang yang akan memberikan makanan.

"Eh ya Allah! mbah..ini incu dateng!" terdengar suara seorang wanita tua dari dalam rumah.

Seorang wanita tua keluar dari rumah dan memeluk Tiara, ga berapa lama seorang laki laki tua juga ikut keluar.

"Ya ampun! padahal tadi malam kita lagi ngomongin..mana siTiara ko ga muncul..eh orangnya dateng! sama siapa ini?"

"Kake!..ini namanya Alvira dan yang ini Lani, temen main diJakarta"

"Hayu atuh pada masuk! Pagi pagi amat dah sampe sini! Alhamdulillah.."

Ternyata keadaan didalam rumah sangat sangat asri dan meneduhkan. Satu sofa terbuat dari bahan rotan terbujur diruang tamu dan 2 kursi kayu dengan alas bantal berbentuk bundar diatasnya.

"Lagi pada ngapain?" tanya Tiara

"Emang pas banget! nenek lagi buat nasi uduk.."

"Yumm..pantes bau daun pandan dan jahe tercium kencengnya bikin perut laper" kata Tiara.

"Ayo duduk dibelakang sambil liat sawah..nenek buatin wedang jahe panas untuk semuanya"

Ke 3 wanita muda itu beranjak kearah belakang dan memang betul pemandangan dibelakang sangat indah. Pagi itu embun masih banyak yang mengambang diatas sawah, beberapa burung sudah mulai berterbangan.

"Ini bagus untuk kesegaran pikiranmu Vira, gunakan waktu ini sebaik mungkin..refresh dan reload positip aura kedalam pikaranmu" ucap Tiara kepada Alvira.

"Terima kasih Tiara, kamu sahabatku sejati" Ia mendekat dan mendekap Tiara. Tiba tiba Lani ikut berdiri dan juga memeluk mereka berdua.

"Aku juga ikut dong..kita 3 serangkai yay!"

Tiara tersenyum ke Alvira..

"Hadeeh Ni anak..sini ikut peluk kita" ucap Tiara.

...☆☆☆●●☆☆☆...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!