You Are My Sunshine

You Are My Sunshine

Chapter 1

Ayuna Kinanti Pradipta seorang gadis berusia 17 tahun yang sekarang menjadi seorang anak yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan yang terjadi sepuluh tahun yang lalu.

Semenjak kepergian orang tuanya, gadis yang biasa disapa Yuna itu kini tinggal bersama om nya, adik dari mamanya, bernama Davian Robert pria berusia 30 tahun. Davian Robert adalah seorang om yang sangat menyayangi Yuna melebihi apapun, bahkan dirinya sendiri.

Seperti saat ini, Yuna tengah menatap wajah om nya yang tertidur dengan kepala di sisi ranjangnya yang kosong, setelah semalaman menjaganya yang sedang demam. Saat siang tadi, Davian langsung meninggalkan pekerjaannya begitu mendengar Ayuna sakit.

Perlahan Yuna mengubah posisi tidurnya hingga miring menghadap Davian. Dengan ragu Yuna mengulurkan tangannya, dan mengelus wajah pria yang sudah merawatnya selama 10 tahun.

"Dengan om yang selalu di sampingku, aku rasa aku tidak butuh laki-laki lain untuk menjagaku," ucap Yuna dalam hati.

Ditelusuri seluruh wajah Davian yang tampak tenang dalam tidurnya, hingga tibalah jari mungil Ayuna di bibir Davian. Diusapnya bibir itu dengan lembut, "Bolehkah aku…" gumamnya dan buru-buru Yuna menarik tangannya saat dia melihat Davian menggeliat.

Dan benar saja tak lama perlahan mata pria itu terbuka, dengan pandangan yang masih sayu, Davian menegakkan badannya dan menempelkan punggung tangannya di kening Ayuna.

Deg

Merasakan sentuhan seperti itu saja membuat jantung Ayuna berdebar, tidak tahu sejak kapan, tapi kira-kira sekitar satu tahun yang lalu Ayuna merasakan hal semacam itu. Dan semakin lama perasaan Ayuna semakin bergejolak.

"Sudah tidak demam," ucap Davian pelan kemudian berdiri dan membereskan peralatan yang dia gunakan untuk mengompres Ayuna yang semalam demam.

"Om!" Rengek Yuna menatap Davian.

"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Davian langsung mendekat bahkan wajah pria itu langsung cemas mendengar rengekan keponakannya.

Yuna menggeleng, "Aku lapar," ucapnya mencoba bangun tapi kembali membaringkan tubuhnya karena masih terasa lemas.

Davian yang melihat itu langsung membantu Yuna untuk duduk. "Baringan saja jika masih merasa lemas," ucapnya.

Ayuna menggeleng, "Tidak mau, tiduran terus malah semakin pusing," ucap Ayuna yang menyadarkan kepalanya di dada Davian yang kini duduk di sampingnya sambil menyusun bantal untuk dijadikan sandaran untuk Ayuna.

"Masih pusing?" Tanya pria itu.

 

Melihat Ayuna yang sakit seperti itu rasanya Davian tidak tega. Apalagi baru kali ini Ayuna sakit, sebelumnya gadis itu sangat jarang sakit.

"Sedikit," jawabnya manja.

"Ya sudah kamu tunggu disini ya, biar Om buatkan sarapan, setelah itu minum obatnya," ujar Davian membantu Ayuna duduk bersandar dan merapikan rambut Yuna yang berantakan.

"Tunggu Om!" Ayuna menggeser duduknya dan menarik tangan Davian agar pria itu duduk di sampingnya, kali ini saja, Ayuna ingin bermanja pada Davian, apalagi mengingat Davian yang sibuk akhir-akhir ini.

Davian menurut dan duduk di samping Ayuna. Tiba-tiba Ayuna duduk di pangkuannya menghadap ke arah Davian. Gadis itu kemudian memeluk Davian erat.

Nyaman itu yang  Ayuna rasakan bersama Davian, dan Ayuna tidak ingin jauh dari om nya, Yuna ingin selalu seperti ini, berdua dengan Davian. Ayuna bahkan berharap waktu berhenti saat ini juga.

"Katanya kamu lapar? Om akan memasakkan untukmu, kamu tunggu disini ya!" Davian hendak menurunkan Ayuna dari pangkuannya tapi Ayuna menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Sebentar Om, biarkan seperti ini!" Ucap Ayuna lirih. "Lima menit, hanya lima menit," tambahnya menghirup aroma Davian dalam-dalam.

Ayuna semakin erat memeluk Davian seolah itu adalah hari terakhirnya bersama Davian, air mata Ayuna terjatuh, dia takut, benar-benar takut jika sampai Davian tahu perasaannya, Davian akan meninggalkannya.

Davian merasakan degup jantung Ayuna yang tidak beraturan saat memeluknya, merasa aneh dengan hal itu, Davian pun segera menepisnya.

Perlahan tangan Davian terangkat hingga akhirnya membalas pelukan gadis itu. Cukup lama mereka berpelukan mungkin lebih dari lima menit tidak seperti yang Ayuna katakan.

"Sudah," kata Ayuna melepaskan pelukannya dan menatap Davian. 

"Kenapa? Tanya Davian melihat Ayuna yang menatapnya tanpa berkedip.

Ayuna menggeleng, "Ayuna sayang Om," ucapnya kemudian.

Davian tersenyum mendengar penuturan keponakannya. Dirapikannya rambut Ayuna yang berantakan, Davian menangkup kedua pipi Ayuna yang terlihat sedikit tirus padahal baru satu hari sakit.

"Om juga sayang Ayuna," ucap Davian dan mencium kening gadis itu.

Darah Ayuna seakan berdesir mendengar ucapan sayang dari om nya, walaupun Ayuna tahu jelas maksud kata sayang yang om nya ucapkan, mengingat itu, rasanya Ayuna merasa sedih, Ingin Ayuna berharap jika dirinya tidak dilahirkan dari rahim ibunya, atau kalau tidak Ayuna berharap jika Davian  bukan adik dari ibunya, Ayuna pasti akan merasa  senang, karena dengan itu perasaan yang dia rasakan tidak salah, tapi semua itu hanyalah harapan Ayuna saja. Bahkan Ayuna juga terus berharap ada keajaiban yang bisa mendukung perasaannya terhadap Davian, tapi semua tidaklah mungkin terjadi.

"Kenapa pipimu memerah?" Tanya Davian menyentuh kedua pipi Ayuna membuat gadis itu jadi salah tingkah.

"Tidak, oh ya ayo katanya Om mau memasak," kata Ayuna mengalihkan pembicaraan.

Ayuna tidak ingin jika Davian tahu, kedua pipinya memerah karena ucapan Davian tadi yang bilang sayang padanya.

"Oh ya, Om hampir lupa," Davian menurunkan Ayuna dari pangkuannya, kemudian dirinya pun turun dari ranjang.

"Gendong!" Ucap Ayuna manja.

Davian tersenyum, membalikkan badannya membelakangi Ayuna, sedikit membungkukkan badan, agar Ayuna bisa naik ke punggungnya.

Ayuna merasa senang, inilah yang paling Ayuna suka, om yang selalu perhatian dan baik padanya, rasa suka yang kini berubah menjadi rasa cinta.

"Sudah?" Tanya Davian dan Ayuna pun mengangguk mengiyakan.

Ayuna melingkarkan kedua tangannya di leher Davian yang kini berjalan keluar dari kamar Ayuna menuju ke dapur.

Ayuna terus saja menatap wajah Davian dari arah samping. Davian yang masih tampan di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, bagaimana Ayuna tidak tertarik dengan pria  yang berstatus sebagai om nya itu. Andai saja Davian bukan om nya, tentu saja Ayuna akan pastikan jika Davian akan menjadi miliknya.

"Kenapa Om Davian harus menjadi Om ku?" Gumam Ayuna tepat di telinga Davian hingga Davian bisa mendengar gumaman Ayuna dengan jelas.

"Memangnya ada masalah jika Om jadi om kamu?" Davian menolehkan sedikit kepalanya agar bisa melihat wajah Ayuna.

"Hah? Oh itu? Tidak, tidak, sama sekali tidak masalah karena Yuna suka punya Om seperti Om Davian, bahkan Yuna sangat  beruntung karena Om Davian adalah Om kesayangan Yuna yang paling the best," kata Yuna mencubit kedua pipi Davian merasa gemas dengan Davian yang saat ini tengah tersenyum bangga mendengarkan ucapan Ayuna barusan.

Terpopuler

Comments

Indra Nur Laraswati

Indra Nur Laraswati

aq mampir thor
baru nyimak💪💪💪

2022-10-04

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

gw mampir thoooorrrr.....

2022-09-22

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

adik.angkat paling o.....jdi boleh lah

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!