Because Of You
Seorang gadis tampak berjalan linglung sembari memperagakan salah satu adegan yang tertulis di skenario yang ia genggam. Dia adalah Tamara Lin., seorang calon bintang film masa depan. Yah, walaupun sejauh ini dia belum pernah mendapat peran utama dan penggemarnya di medsos pun tidak seberapa.
"Hidupku baru dimulai, tidak mungkin hidupku berakhir secepat ini, kan? Tidak mungkin! Aku baru 21 tahun, tidak pernah merokok ataupun minum alkohol, aku juga selalu makan yang sehat, aku juga rajin olahraga, dan tidak punya riwayat keluarga, lalu?" keluhnya meratapi nasih sendiri.
"Bagaimana mungkin aku menderita leukemia?"
Rupanya hari ini dia baru saja di-diagnosis menderita leukemia. Tapi ini baru dugaan, oleh karena itu dokter menyarankannya untuk tes sumsum tulang belakang dulu untuk menentukan dia benar-benar menderita leukemia atau tidak.
Jiang Ling menolak mempercayainya, "Tidak mungkin! mana mungkin?" Tamara merasa tidak mungkin dia menderita leukemia. Dia keluar dari ruang dokter sembari menatap hasil tes dan menggumam menolak mempercayai tes itu. Dia benar-benar shock hingga kemudian Tamara pingsan.
**
Flashback
7 jam yang lalu saat Tamara memulai hari indahnya dengan baru keluar gedung agensi Tianyi Media dan menelepon supir taksi online yang dipesannya.
Si supir berkata kalau mobilnya adalah mobil hitam, dan tepat saat itu juga, Jiang Ling melihat sebuah mobil hitam di depan. Maka gadis itu langsung saja membuka pintu mobil itu, tapi malah mendapati ada seorang pria ganteng duduk di belakang.
Si pria ganteng dan supirnya sama-sama kaget melihat Jiang Ling Pfft! Jelas dia salah mobil. Tapi alih-alih berpikir kalau dia salah mobil, Tamara malah berpikir kalau Pak Supir mengambil penumpang lain, dia kan tidak bilang kalau dia ingin berbagi mobil dengan orang lain. Maksudnya berbagai sewa.
Pak Supir langsung menatap penuh tanda tanya ke si pria ganteng, tapi pria ganteng itu malah diam saja menatap Tamara yang membuat gadis itu jadi semakin salah paham.
Kalau begitu, Tamara minta diantarkan ke tempat tujuannya dulu, baru Pak Supir mengantar pria ini, Karena hari ini Tamara memiliki sebuah interview .
"Tolong geser!" pinta gadis itu
Tetapi pria itu hanya diam dan terus menatapnya selama beberapa saat hingga akhirnya dia angkat bicara. "Kau yakin mau naik mobil ini?"
Kesal, Tamara malah mengisyaratkan pria itu untuk keluar saja. Alih-alih menjelaskan, pria ganteng itu malah geser ke sebelah dan membiarkan Tamara masuk.
"Pak Supir, ke Hotel Jinzi!"
Pak Supir langsung menatap ragu ke si ganteng. Tamara meyakinkannya untuk tidak khawatir, nanti kalau mereka sudah sampai di tempat tujuannya, dia tidak akan memberikan review bintang satu.
"Aku tahu kok kalau hidup itu sulit. Iya, kan?"
Si pria tampan hanya menatapnya dalam diam lalu memberikan isyarat kecil pada supirnya melalui spion. Mereka akhirnya berangkat.
Dan tepat setelah mereka tancap gas, seorang pria yang gayanya sedikit metroseksual menghampiri, dari penampilannya, sepertinya dia seorang artis dan baru keluar dari gedung, pria itu langsung kaget melihat mobil itu malah sudah melaju meninggalkannya.
Si artis langsung menelepon pria tampan dan memprotes. Namin, pria tampan itu mengklaim jika dia tidak bisa menjemputnya karena ada urusan lain.
"Eh, kakak. Aku akan menjadi juri audisi aktris untuk iklanmu. Aku bahkan sampai membatalkan pekerjaanku loh! Aku sendirian di jalan nih, bagaimana?" protes pira feminim itu.
"Kau kan bisa naik taksi."
"Apa kau pernah melihat seorang superstar naik taksi di pinggir jalan, hah?" Kesal, pria itu langsung menutup teleponnya.
Tapi pria itu tak memedulikan protesnya dan langsung mematikan teleponnya. Tamara mulai memperhatikan si pria tampan di sebelahnya itu dengan keheranan.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajahmu sepertinya tidak asing."
Tapi pria itu malah mengira kalau ucapan Tamara itu sebagai upaya pendekatan, caranya itu terlalu kuno. Tapi... terkadang orang memang merasa familier dengan sesuatu. Itu namanya efek hipokampus (bagian dari otak yang berfungsi untuk pengolahan memori).
"Aku juga merasa kau familier."
Tamara langsung merasa pede mengira si ganteng mengenalinya dari sebuah drama yang ia perankan. Dia muncul di episode 36, jadi pelayan yang meracuni si pemeran utama. Dan drama itu cukup terkenal.
"Maaf, aku jarang nonton TV." jawabnya singkat.
Tamara malu. Tiba-tiba dia mendapat panggilan dari supir taksi online yang sudah menunggunya 10 menit, lalu kapan dia datang? Bukankah Tamara telah menaikinya kini? Jelas bingung, dia kini sudah di mobil sekarang?
"Tapi aku masih berada di depan Tianyi Media sekarang."
Tamara sontak tercengang menyadari dirinya sudah salah masuk mobil. Dia bukan supir taksi onlinenya? "Jadi ini bukan mobil sewaan?"
"Apa pernah ada yang bilang padamu kalau ini adalah mobil taksi online atau mobil sewaan?"
"Maaf, maaf, aku sudah salah mobil. Turunkan saja aku di depan."
"Tidak perlu. Kami juga menuju Hotel Jinzi."
"Sungguh? Kalau begitu, maaf sudah merepotkan mereka untuk mengantarkannya ke sana." Tamara langsung memalingkan mukanya dengan malu. Hmm ... Apakah si pria tampan mulai tertarik pada Tamara.
.
Mereka tiba di hotel bersamaan dengan si artis yang kontan penasaran melihat si pria tampan semobil bersama seorang wanita.
Tamara sungguh berterima kasih padanya. Tanpa bantuannya, dia pasti bakalan terlambat ke audisi. "Audisi apa?" tanya si pria tampan.
"Audisi untuk model iklan Group Li," jawab Tamara.
Pria tampan itu berniat membukakan pintu untuknya, tapi Tamara bergerak secara bersamaan dengannya sehingga kepalanya tak sengaja menubruk pria itu. Sepertinya lensa kontaknya jadi terjatuh gara-gara kejadian tersebut.
Mengira jatuh ke bajunya si pria tampan, Tamara santai saja meraba-raba da da si pria tanpa menyadari keterkejutan si supir dan si artis, Tapi dia tak menemukan apapun di sana. "Ah, yah sudahlah, aku bisa terlambat nanti. Dadah!" Tamara pamit kepada pria itu dan masuk ke dalam hotel Jinzi.
.
Si artis sepertinya mulai cemburu melihat kedekatan mereka dan langsung melabrak si pria tampan, yang ternyata adalah Presdir Group Li, yakni Even Li.
"Siapa wanita itu?" sentak si artis yang bernama Aron.
"Aku tidak mengenalnya." jawab Evan.
Aron tak percaya, wanita itu keluar dari mobil Evan dan Evan berkata tidak mengenalnya? Tidak kenal tapi meraba-raba da da Evan? "Apa karena si ja lang itu kau tidak jadi menjemput aku?" tukas Aron kesal.
"Oh, aku tahu... sekarang si pendatang baru lebih baik daripada yang lama, begitu? Aku tahu, wanita-wanita itu berusaha keras untuk mendekatimu. Tapi jangan khawatir. Untungnya kau punya aku. Aku akan melindungimu dan mengendalikanmu dalam genggaman tanganku!" imbuhnya lagi.
"Lepaskan tanganmu."
"Tidak mau!" Aron terus memegang Evan.
"Hentikan aktingmu!"
Aron akhirnya melepaskannya. Tetapi dia tetap bingung. "Siapa sih wanita itu?" Dan Evan menegaskan kalau wanita itu cuma salah masuk ke mobilnya.
Tak lama kemudian, Tamara memperkenalkan dirinya di hadapan para juri yang salah satunya adalah Aron. Karena dia berasal dari Tianyi Media, juri yang lain berkomentar kalau dia satu perusahaan dengan Aron.
"Oh yah? Kalau begitu, kau harus tampil dengan baik. Karena semua orang di perusahaan kita hebat." sindir Aron sambil menampilkan senyum palsunya.
Tamara menjelaskan jika dia baru main di beberapa drama saja dan mengasah kemampuan aktingnya dengan belajar di akademi film. Dia juga sering tampil di banyak drama musikal.
Mendengar itu, Aron ingin mengetes kemampuan dasar aktingnya. Pernah dengar cerita berjudul 'Kisah Tang Bohu mencintai Qiuxiang'? Tentu saja, "Apa Anda menginginkan saya untuk berakting jadi Qiuxiang?" tanya Tamara berapi-api.
"Tidak. Aku ingin kau berakting jadi si wanita super jelek bernama 'Kakak Shiliu'." tantang Aron.
Ekspresi Tamara seketika berubah jahat dan mulai melancarkan akting serangan ke Aron. Dia bahkan langsung naik ke atas meja dan mendekati Aron. sampai membuat Aron tegang bukan main dan buru-buru menyudahi aktingnya Tamara.
Kedua juri lainnya sampai harus menahan tawa melihat reaksi ketakutan Aron karena didekati cewek. Aron beramah tamah memuji aktingnya Tamara lalu buru-buru mengakhiri sesi audisi ini.
Tapi Tamara buru-buru menghentikannya untuk meminta tanda tangannya Aron, Tamara berdalih ingin memberikan tanda tangan Aron untuk temannya, Karena teman Tamara adalah penggemarnya Aron. Tentu saja, Aron dengan asal membubuhkan tanda tangannya ke sebuah kertas sambil menatap Tamara dengan sengit seolah dia adalah saingan cintanya.
Tamara benar-benar heran memikirkan sikap Aron yang kasar kepadanya tadi, "Memangnya aku ini salah apa ke Aron? Perasaan, kita baru pertama kali bertemu hari ini."
Tak lama kemudian, dia mendapat telepon dari seseorang yang mengabarinya tentang hasil audisinya. Wah, cepat sekali. Tapi sayangnya, Tamara gagal terpilih.
Tamara kecewa, padahal aktingnya bagus kok, tapi kenapa dia malah tidak terpilih?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Iza
masukin Fav dulu, ah, baca nanti
2022-11-17
0
[AIANA]
baruuuu
2022-10-01
0
Mega
Gas polll
2022-09-20
3