Binar Senja
Binar Senja Prajaya, gadis manis yang selalu ceria. Saat ini, Binar duduk di bangku kuliah semester lima di salah satu universitas terbaik di Kota Gudeg. Ia adalah putri tunggal dari pasangan muda yang nyentrik dan asik. Ayahnya seorang pengusaha (read: bukan CEO-CEO kaya raya seperti dalam cerita lain yang hartanya tidak habis tujuh turunan juga, ya. hihihi) dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang merangkap menjadi mak othor platform pernovelan online.
Pagi ini, Binar bangun dengan wajah yang berseri-seri. Setelah terbangun dari mimpi indah bertemu sang pujaan hati. Siapa lagi kalau bukan cinta pertamanya, mantan kekasihnya saat SMA dulu. Meskipun Binar termasuk dalam jejeran gadis cantik dan manis, ia juga termasuk dalam golongan kaum gagal move on yang belakangan ini semakin merajalela. (Apa hubungannya? Entahlah). Sebenarnya banyak laki-laki yang mencoba mendekati Binar, namun gadis itu masih saja menutup pintu hatinya untuk lelaki manapun, selain untuk mantan kekasihnya tentunya.
Setelah bersiap, Binar datang menghampiri kedua orang tuanya di meja makan.
''Ma, nanti aku pulang malam ya, ada acara di kampus.'' kata Binar.
''Iya. Jangan pulang terlalu larut, uang saku minta papa kamu ya, mama lagi bokek nih belum cair tunjangan dari papa kamu.'' jawab mama Sari.
''Iya, nanti papa transfer.'' balas ayah Binar yang masih fokus dengan kopinya.
''Makasih, papa ganteng deh.'' Balas Binar sambil mencium pipi ayahnya.
''Hei, itu ayang beb mama, jangan sembarangan cium-cium lah kamu!'' teriak mama Sari.
''Yaelah ma, sama anak sendiri juga. Mama tuh pa, bucin abis.'' Ucap Binar yang masih saja heran dengan tingkah ibunya yang seperti abege sedang kasmaran. Namun, itu semua tentu saja menunjukkan keromantisan orang tuanya.
''Udah sana cepetan berangkat, keburu terlambat kamu nanti.'' kata mama Sari.
''Iya iya. Binar berangkat dulu ya pa, ma.'' jawab Binar.
''Eh, sarapan dulu, Bi. Kebiasaan deh kamu.'' teriak mama Sari.
''Ga keburu, Ma. Nanti saja di kampus. Assalamualaikum.'' jawab Binar sambil berlalu.
''Waalaikumsalam.'' jawab papa Ardi dan mama Sari.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit Binar sampai di kampusnya. Ia memarkirkan kendaraan roda empatnya di tempat biasa Ia parkir.
''Pagi mbak Binar, tumben gak telat.'' sapa pak satpam penjaga parkiran kampus.
''Pagi juga Pak Suga, masih ada lima menit lagi, amanlah.'' jawabnya sambil merapikan hijab yang ia kenakan.
''Nama saya Agus mbak, bukan Suga.'' jawab Pak satpam yang bernama Agus.
''Kalau dibalik kan jadi Suga pak.'' lanjutnya sambil cekikikan.
''Kalau dibalik ya tumpah to mbak.'' balas Pak Agus.
''Iya juga ya, yaudah saya duluan ya pak.'' balas Binar sambil berlalu.
''Mangga, mbak.'' jawab Pak Satpam.
''Semangat pagi dayang-dayangku, udah kangen aku belum nih?'' sapa Binar pada kedua sahabatnya.
''Dih, apaan sih.'' jawab Ara.
''Mulai kambuh nih anak.'' balas Lila.
Ara dan Lila adalah sahabat Binar. Mereka mulai bersahabat sejak pertama kali masuk bangku kuliah hingga sekarang.
Ara adalah gadis cantik yang cukup aduhai hingga membuat banyak mata lelaki tak kuasa menolak pesonanya. Banyak lelaki yang mencoba menggoda Ara, namun sayangnya Ara sudah bucin abis dengan kekasihnya yang sebentar lagi akan bertunangan dengannya. (Jodoh orang kok gampang banget sih yaa dapetinnya).
Sedangkan Lila, lebih kalem dan tenang, biasanya menjadi penengah jika Binar dan Ara sedang berdebat. Eits, Lila juga sudah punya kekasih. Lila dan kekasihnya berhubungan jarak jauh Jogjakarta-Ibu kota dan mereka sudah berpacaran sejak SMA.
Dan diantara mereka bertiga, hanya Binar yang masih saja menyabet gelar jomblo gagal move on. Bahkan, oleh teman-teman sekampusnya Binar sampai diberikan predikat sebagai ketua sebuah himpunan, apalagi kalau bukan HIMAJO (Himpunan Mahasiswa Jomblo). Gelar yang sangat membanggakan bukan? Ck.
''Ntar malam jadi kan kita nonton pertunjukkan teaternya?'' Tanya Lila.
''Jadi yuk, mumpung kosong nih jadwal.'' Jawab Ara.
''Jadilah, ada ayang beb tampil tau.'' Jawab Binar bersemangat.
''Dih, move on lah Bi, bangga amat sih lu gagal move on.'' balas Ara.
''Ntar lah, kalo udah capek.'' jawab Binar dengan gaya selengekannya.
Ya, mantan kekasih Binar adalah kakak tingkat dimana Binar duduk di bangku kuliah sekarang namun mereka berbeda jurusan. Binar dan Dani berpacaran saat Binar masih kelas XI SMA dan Dani kelas XII. Hubungan mereka berjalan kurang lebih satu tahun. Sampai pada akhirnya jalinan kasih mereka harus kandas saat Dani mulai fokus pada ujian akhir sekolah. (Salah satu senjata buat mutusin pacarnya, mau fokus belajar dulu. Ah.. basi gak sih?). Dan sialnya, saat ini Binar kembali satu almamater dengan dengan Dani. Karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, Binar menjadi gagal move on, ditambah dengan intensitas seringnya mereka bertemu dalam beberapa kesempatan, menjadikan Ia semakin gagal move on saja.
Malam harinya, setelah rutinitas kampus yang cukup menguras tenaga. Binar dan kedua sahabatnya sudah nangkring di kursi penonton untuk menyaksikan pertunjukan drama andalan kampus mereka. Dani, mantan kekasih Binar adalah salah satu aktor dalam teater tersebut.
Alunan musik mulai dimainkan. Pelakon pertunjukan silih berganti memainkan peran. Tiba saatnya tirai diturunkan disertai gemuruh tepuk tangan penonton mewarnai gedung teater pertanda pertunjukkan selesai dimainkan. Para penonton mulai meninggalkan stage disertai dengan decak kagum atas pertunjukan yang baru saja mereka saksikan.
Binar, Ara, dan Lila pun beranjak dari tempat itu.
Sesaat sampai di pintu keluar gedung pertunjukan.
''Bi, kamu nonton juga. Makasih ya.'' kata Dani kepada Binar saat mereka berpapasan.
''Eh iya kak, keren seperti biasanya.'' balas Binar dengan senyum termanisnya.
''Makasih ya, Bi udah nonton tadi.'' balas Dani.
Belum sempat Binar menjawab, tangan Dani ditarik oleh seorang perempuan dan dibawa pergi menjauh dari tempat itu.
''Duh potek hati adik bang!'' teriak Binar ala-ala drama Indonesia yang nasib percintaannya berakhir dengan tragis.
''Makanya move on, udah tau Kak Dani banyak ceweknya. Masih aja cinta mati.'' balas Ara.
''Iya Bi, mending kamu move on deh dari Kak Dani. Aku gak tega lihat kamu patah hati terus. Balas Lila dengan bijak.
''Tidak semudah itu, Rosalinda! Udah yuk, cabut. Emak udah telfon mulu nih dari tadi.'' jawab Binar.
''Beneran kamu gak nginep di kos aku aja? Ini udah malam, Bi.'' tanya Lila.
Ara dan Lila mereka tinggal satu kos namun berbeda kamar. Maklumlah, mereka anak perantauan yang menuntut ilmu di kota pelajar.
''Enggaklah, aku balik ya. Takut disusul emak.'' jawab Binar.
''Hati-hati, Bi. Kabarin kalo udah sampai. Bye..'' jawab Ara.
''Yoi, kalian juga. Bye.'' balas Binar sambil berlalu menuju parkiran mobilnya.
Saat Binar sedang mencari kunci mobilnya, tiba-tiba tangannya dicekal seseorang dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
kemari gara-gara sugaaaaa hhhhhhhhhhhh
2024-10-22
0
suci dari debu
bagus thor ceritanya, nggak bikin overthingking wkwk
2022-10-20
3
Winti Snk
Cerita khayal untuk menghibur duka & lara. Penghilang penat setelah seharian penuh sambat. Semoga terhibur dan menjadi pelipur.
Selamat membaca 🤗
2022-10-20
5