Selepas kepergian Dani dan Karina, suasana kantin menjadi tenang kembali. Binar bersama kawan-kawannya melanjutkan sarapan mereka yang sempat tertunda akibat ulah Karina ce-es.
'Bi, sebenernya kamu kenapa sih?'' tanya Lila pada Binar yang masih saja diam.
''Enggak biasanya kamu kaya putri keraton gini.'' sambung Ara.
''Lagi males aku.'' jawab Binar.
''Kalau kamu belum mau untuk cerita, nggak kenapa-kenapa, Bi. Tapi kamu harus inget, kamu punya kita.'' jelas Lila.
''Ntar deh, aku pasti cerita ke kalian. Tapi enggak sekarang.'' jawab Binar.
''Yaudah ke kelas yuk, bentar lagi jamnya Pak Tio nih.'' sambung Ara.
''Yuk lah.'' jawab Lila.
Selama pembelajaran berlangsung, Binar masih saja terdiam. Ara dan Lila pun hanya saling berbisik melihat keanehan sahabatnya itu.
...ΩΩΩ...
Disebuah taman, masih di kampus ungu.
''Kamu ngapain sih kaya tadi?'' bantak Dani pada Karina.
''Kok kamu bentak aku sih, sayang?'' rajuk Karina.
''Kamu tuh enggak berhak buat ngelarang aku berteman sama siapa aja, termasuk sama Binar!'' balas Dani.
''Kok kamu gitu sih yang? Aku kan cewek kamu.'' jawab Karina tidak terima.
''Sejak kapan kita jadian? Aku enggak pernah ya bilang kita jadian.'' balas Dani.
''Tapi kan kita udah pernah.' jawab Karina.
''Stop! Kita enggak ngelakuin apa-apa. Dan saat itu juga aku lagi nggak sadarkan diri! Jadi jangan pernah bahas itu lagi!'' jawab Dani sambil berjalan meninggalkan Karina yang hampir menjatuhkan air matanya.
''Argh! ****!'' teriak Dani dengan frustasi.
Sebenarnya Dani mengetahui jika Binar masih menyimpan rasa padanya. Begitu pula dengan Dani. Namun, untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya pada Binar atas kejadian di masa lalu Dani tak mampu. Ya, Dani akui. Dia memang sepengecut itu.
*FLASHBACK*
Gemerlap lampu di sebuah ballroom hotel ternama menghiasi malam itu. Alunan musik berdendang memecah hening malam diantara banyaknya anak remaja yang menggoyangkan tubuhnya mengikuti alunan musik.
Saat itu, sedang diadakan pesta topeng untuk merayakan keberhasilan sekolah mereka dalam lomba antar sekolah.
Binar datang bersama kekasihnya, Dani. Mereka adalah pasangan yang serasi. Dani bak seorang pangeran berkuda tampan dan Binar bagaikan seorang cinderella dengan long dress peach yang senada dengan topeng wajah yang ia kenakan.
Semakin malam, acara semakin meriah. Setelah rangkaian acara pembuka selesai, tibalah pada acara utama dimulai. Malam ini akan diumumkan siapakah pasangan yang akan menjadi raja dan ratu pesta topeng.
Suara pemandu acara memecah sorak sorai banyaknya pasangan di dalam ruangan.
''Halo halo halo! Selamat malam semua.'' teriak sepasang pemandu acara dengan heboh.
''Masih semangat?'' lanjut pemandu acara perempuan.
'Masih..'' sahut muda-mudi tersebut.
''Kayanya udah enggak sabar banget yaa, menantikan acara puncak malam ini.'' tanya pemandu acara laki-laki.
''Iya dong. Kita udah enggak sabar untuk menyematkan gelar raja dan ratu pesta topeng malam ini.'' sambung pemandu acara perempuan.
''Sabar dulu sebentar lagi akan kita umumkan.'' balas pemandu acara laki-laki.
''Sekarang banget ini kita umumkan?'' tanya pemandu acara perempuan.
''Iya. sekarang! sekarang! sekarang!'' teriak muda-mudi tersebut.
''Baiklah, tanpa menunggu waktu lama lagi. Kita buka amplop ini ya. Yang terpilih menjadi raja dan ratu malam ini, akan mendapatkan hadiah menarik dan akan memimpin pesta dansa.'' jelas pemandu acara laki-laki.
Semua orang berteriak dengan meriah. Mereka sangat menantikan pengumuman siapa yang akan menjadi pasangan raja dan ratu malam ini. Binar dan Dani pun juga berharap mereka yang akan memenangkannya. Sepanjang acara, Dani tak sedikitpun melepas genggamannya dari tangan Binar. Mereka nampak seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.
''Oke. Udah enggak sabar banget ya?'' kata pemandu acara laki-laki.
''Kita hitung sama-sama ya.'' kata pemandu acara perempuan.
''Satu dua tiga.'' teriak mereka bersama-sama.
''Gelar raja dan ratu pesta topeng kita malam ini diberikan kepada Kak Dani dan Kak Binar.'' teriak sepasang pemandu acara tersebut.
Semua orang dalam ruangan berteriak heboh. Gemuruh tepuk tangan mewarnai acara malam ini. Begitupun dengan Binar dan Dani. Mereka sangat gembira mendapatkan gelar tersebut.
Binar dan Dani naik ke atas panggung. Mereka diberikan kesempatan untuk saling mengungkapkan rasa sayang mereka di atas panggung.
''Binar, kamu tahu seberapa banyak bintang malam ini?'' tanya Dani pada Binar sambil menggenggam erat tangan Binar.
Binar yang biasanya sangat banyak bicara dibuat mati kutu. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus. Ia tidak mampu menyembunyikan rasa malu dan bahagianya yang bercampur menjadi satu.
''Banyaknya bintang malam ini, masih kalah jauh dibandingkan dengan banyaknya cinta kakak padamu.'' lanjut Dani dengan mesra.
''Kamu adalah gadis tercantik yang pernah kakak temui. Semoga kita bisa saling bergandengan tangan, melengkapi dan saling menemani kemanapun langkah kaki ini pergi.'' lanjut Dani.
Semua orang di dalam ruangan itu dibuat melting dengan berbagai ungkapan cinta yang Dani ucapkan pada Binar. Ya, Dani termasuk salah seorang laki-laki yang beruntung bisa menjadi kekasih Binar. Gadis manis, cantik, ramah, dan juga termasuk dalam salah satu siswa berprestasi di sekolah mereka.
Dani dan Binar mengawali pesta dansa malam ini karena mereka terpilih menjadi raja dan ratu pesta topeng. Dilanjutkan dengan beberapa pasang muda-mudi yang juga berdansa. Seluruh orang dalam ruangan itu nampak bahagia.
Disalah satu sudut ruangan, terdapat seorang gadis yang sedari tadi menyendiri duduk mengamati susana pesta. Tangannya mengepal seraya menahan amarah yang gemuruh dalam hatinya. Dia adalah Karina. Gadis yang sejak pertama kali masuk sekolah sudah menyukai Dani. Karina adalah teman satu kelas Dani sejak kelas sepuluh. Namun sayangnya, tak sekalipun Dani tertarik padanya. Meliriknya saja pun tidak. Karina tidak cukup berani untuk mengutarakan cintanya pada Dani.
Karina adalah gadis pendiam yang tak punya banyak teman. Ia lebih sering menyendiri dibandingkan bersenda gurau dengan kawan-kawannya. Ia merasa tidak percaya diri. Padahal apabila dilihat dari segi penampilan, tidak ada yang salah dengan gadis itu.
Melihat kemesraan yang begitu melukai hatinya, Karina tak mampu menahan amarah jiwanya. Karina menaburkan beberapa serbuk ramuan pada sebuah minuman yang rencananya akan ia berikan pada seseorang.
Ia pun menyuruh salah satu pelayan hotel untuk memberikan minuman itu kepada orang yang ia tunjuk di seberang sana.
Karina memperhatikan Dani dari kejauhan, sehingga tak ada seorangpun yang menyadari keberadaannya. Karina terus mengamati seseorang yang sedang meminum minuman yang baru saja diberikan oleh pelayan tadi. Karina tersenyum senang.
Dari kejauhan Karina melihat Dani berjalan menuju toilet.
Setelah keluar dari toilet, Dani berjalan gontai dan tiba-tiba tubuhnya mulai limbung. Dengan sigap ada sesosok tubuh yang menangkap tubuh Dani dan memapahnya keluar dari toilet.
......................
Setelah beberapa saat, Binar mulai tidak tenang. Acara sudah hampir selesai dan Dani belum juga kembali. Ia melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah lebih dari dua puluh menit Dani meninggalkannya untuk meminta izin ke toilet.
Tak sanggup menahan gundah hatinya, Binar menyusul ke toilet. Namun, ia tak menemukan sosok kekasihnya tersebut. Ia mencoba menghubungi nomor telepon Dani tapi nomer yang ia tuju sedang tidak aktif. Binar pun memutuskan untuk kembali ke ruangan acara dan menunggu Dani di tempat semula. Berharap Dani segera menemuinya.
Tepat pukul sepuluh malam, acara telah selesai. Dani belum juga kembali. Setelah menunggu lebih dari setengah jam, akhirnya Binar memutuskan untuk pulang dengan menaiki taksi yang sudah ia pesan melalui aplikasi online di handphone-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hoo JD ini alasan Dani putus
2024-10-22
0
Kanjeng ayu
sampai sini, bagus ceritanya. ditunggu up nya thor
2022-10-01
4