Kubenci Kau Dengan Segenap Hatiku
Cempaka adalah gadis berusia 20 tahun yang sekarang kuliah di universitas xx, salah satu Universitas ternama.
Dia mengambil jurusan Administrasi Negara guna membantu orang yang dia hormati.
Orang itu, tidak lain adalah majikannya.
Sudah hampir lima tahun Cempaka tinggal di rumah megah ini.
Sebelumnya, Ia tinggal di panti asuhan di usia 10 sampai 15 tahun, setelah bibinya merasa tak sanggup merawatnya.
Ia merasa sangat beruntung bertemu dengan majikannya sekarang.
Ia tak sengaja bertemu dengan Ibu (Nyonya Besar Rahadi) yang kebetulan saat itu sedang kesusahan karena baju yang di pakainya tiba-tiba sobek di area dekat pesta berlangsung.
Karena Cempaka memiliki keahlian menjahit, dengan sigap ia membantu Nyonya Besar tersebut. Dan Nyonya besar tidak menyangka, dengan usia segitu, dia sudah sigap dengan keadaan genting.
Mulailah saat itu, dia di bawa ke rumah megah itu, niatan awal mereka ingin mengangkatnya menjadi putri karena mereka tak mempunyai putri. Mereka hanya mempunyai dua putra.
Tapi Cempaka menolaknya, karena dia tidak ingin diangkat menjadi putri di usianya yang dia anggap sudah mandiri.
Meski ada alasan lain di balik penolakannya.
Awalnya, Ia hanya bekerja membersihkan sekitar rumah untuk menambah biaya sekolahnya. Dia hanya menerima tawaran menjadi tukang bersih-bersih dalam rumah.
Karena saat itu Nyonya Besar memberikannya uang dengan jumlah yang besar sebagai rasa terima kasih.
Keluarga Rahadi, adalah keluarga konglomerat yang mana usahanya di mulai dari bawah. Dalam kurun waktu 45 tahun usahanya bisa berkembang seperti saat ini.
Sehingga mereka tidak sombong ataupun memandang rendah orang lain.
Mereka terkenal sangat dermawan dan baik hati.
Tuan Besar Wisnu Rahadi atau yang biasa d panggil Bapak oleh Cempaka, akan memasuki dunia politik.
Sebenarnya rencana ini sudah lama, karena itu Cempaka kuliah mengambil jurusan itu, supaya bisa bermanfaat untuk Bapak dan membantu Bapak.
Meskipun tidak di angkat menjadi anak, tapi Cempaka di perlakukan seperti putri sendiri di rumah megah itu.
Karena itu, dia sangat berterima kasih pada Ibu dan Bapak, karena sudah melihat potensinya.
Meski dibilang beruntung, Cempaka juga sudah pernah mengalami pahitnya hidup.
Di usia 5 tahun, ketika Ibu dan Ayahnya keluar kota untuk mengantar barang, mereka mengalami kecelakaan.
Pengasuh yang saat itu bertugas menjaganya, izin beberapa hari karena anaknya sakit.
Sehingga tak ada yang sadar, gadis itu kelaparan, ketakutan dan hampir mati lemas dalam rumahnya selama hampir 4 hari.
1 tahun dia perlu di rawat karena trauma tak dapat bicara, usia 6 tahun dia mulai di rawat bibinya. Dia di rawat hanya sampai usia 10 tahun,
Setelah itu, ia juga masih harus bekerja keras untuk bertahan hidup di panti.
Dia adalah gadis yang cerdas, sehingga ia tak kesulitan menyesuaikan diri.
Dia pelajari yang bisa dia pelajari. Pendidikan dan keahlian.
Karena sikap dewasa, keuletannya, keahlian dan kemandiriannya dia sudah mulai bekerja di usia 12 tahun.
.........
.........
"Cem, Nyonya Besar akan menghadiri pesta 3 jam lagi, katanya di suruh bantu siap-siap," kata Bi Wati yang merupakan kepala pelayan.
"eh..iya Bi, hampir lupa, padahal saya sudah siapkan itu dari pagi. hehe," dia berlari menuju ruang ganti Ibu.
"Bu, ini Cempaka," sambil mengetuk pintu.
"masuk Cem, Ibu baru selesei mandi," sahutnya dari belakang pintu.
Kemudian Cempaka menyiapkan semuanya, tinggal di kenakan dan Ibu akan siap, tinggal menata rambut dan riasan Ibu.
Bapak akan bersiap 1 jam sebelum berangkat dan semua itu Cempaka yang akan mengurusnya.
Bisa dibilang Cempaka adalah asisten multi tasking di rumah ini.
Dia mengurus keperluan di dalam rumah, sementara asisten pribadi bapak, Pak Didi akan mengurus hal di luar rumah dan hal yang berhubungan dengan pekerjaan Tuan Besar.
Dan dia dengan senang hati melakukannya. Selain gaji yang besar, sejak ia bekerja di sini
Tuan Wisnu dan istrinya selalu menyumbang sangat besar untuk panti tempat yang pernah dia tinggali, karena disana masih banyak anak-anak yang masih butuh bantuan.
Meski begitu, separuh gajinya pun masih ia kirimkan ke panti untuk adik-adiknya di sana.
Setelah Ibu dan bapak berangkat, Cempaka kembali ke tugas kampusnya. Dia duduk di meja makan, supaya bisa sambil mengobrol dengan pelayan lainnya.
Meskipun hanya berstatus pelayan atau asisten atau apapun sebutannya, pelayan lain tahu bahwa Cempaka itu di anggap seperti putri sendiri oleh Tuan dan Nyonya Besar.
Mana ada, pelayan yang shoping dan ketawa ketiwi dengan Nyonya Besarnya layaknya putri dan ibu.
Tidak kalah dengan Tuan Besar, kadang mereka mengobrol, berdebat masalah politik, perusahaan dan apapun yang Tuan tantang.
Kadang Tuan Besar pulang dari luar kota pasti membawakan hadiah untuk istrinya dan Cempaka.
Jika pelayan rumah ini tak tahu, maka mereka akan mengira Cempaka itu putri kandung mereka.
"oh ya Bi, Tuan Muda bukannya bakalan pulang minggu depan?"
"iya Non, "jawab Bi Ida.
Selain Bi Wati, pelayan lain akan memanggil Cempaka dengan sebutan Non, padahal dia selalu mengoreksi mereka, tapi dia lelah. Jadi dia biarkan saja.
"eemmmm....terus musti ngapain?" tanya Cempaka.
"tuan muda udah pergi kurang lebih 9 tahun, tapi kita gak tau, apa makanan kesukaan tuan muda masih sama apa gak?" jawab bi Wati.
"ya udah , tanyain aja sama Ibu besok," jawab Cempaka.
"Udah, Bibi semua masuk aja tidur duluan, biar Ibu sama Bapak saya yang tungguin, kebetulan tugas ini perlu di seleseikan secepatnya," kata gadis itu sambil lanjut mengetik di laptopnya.
"ya sudah, kalian istrahat saja, biar Nyonya dan Tuan, saya dan Cem yang akan tunggu." jawab Bi Wati menyuruh pelayan yang lain untuk tidur.
"ssstt..bi, aku gak pernah nanyain ke Ibu, kenapa sampai tuan muda gak balik ke rumah selama hampir 9 tahun?" tanya Cem pelan.
"Tuan Muda, pernah mukulin orang sampe hampir eeeeemmm....pkoknya parah lah. Jadi Tuan Muda di kirim keluar negeri untuk intropoksi, intros, ealah..pkoknya perbaiki diri gitu lah," jawab Bi wati, dia memberi tahu Cempaka, karena dia tahu kalau Cempaka adalah gadis yang bisa dipercaya.
"Emang ada alasan apa, dia mukulin orang?" tanya Cempaka lagi.
"Katanya sih, percintaan gitu, dan lain-lainlah. Bibi juga waktu itu gak terlalu ngerti karena Tuan Besar, marah besar, jadi bibi gak berani lah deketin ruang kerja. Udah malah tuan muda juga darahnya lagi panas-panasnya. Darah anak muda gitu," jawab bi Wati.
"hehehehehe" Cempaka cekikikan mendengar kalimat bi Wati.
Mereka mengobrol agak lama, sekitar hampir tengah malam, akhirnya Tuan dan Nyonya Besar kembali.
"Ibu, bagaimana pestanya??" Cempaka lari memeluk Ibu dan menemaninya ke kamar ganti.
"ahhh. biasalah, gosipan orang-orang. Bahkan Reza pun nggak luput jadi bahan gosip. Mending asikan gosipan kamu," jawab Ibu malas.
"hihihihi, gosip di pasar lebih hot, karena gosipnya tentang orang-orang yang gak kita kenal" cekikikan, sambil membantu ibu melepaskan gaunnya.
Bapak masuk ke ruang ganti.
"Bapak gi mana?" tanyanya kepada Tuan Besarnya.
"gimananya gi mana? semua omongannya sama semua," jawabnya.
"eeehhhh? Tapi maklumlah pak,
kan bapak bakalan masuk dunia politik orang ngelirik sana sini, cari pendukung bisnis"
"Tapi entah kenapa, bapak mikir lagi buat masuk dunia politik. Katanya ombaknya besar," Kata bapak ragu.
"Asal bapak luruskan niat, meskipun tidak semudah meluruskan gigi pake behel. Ada Ibu, Cem, sama Tuan-Tuan Muda yang bakalan bantuin bapak," jawab Cem.
Setelah selesei, membantu Ibu dan Bapak mengganti pakaian.
"ahh.tadi Ibu beliin martabak telor kesukaanmu, terus bapak suruh Pak Ridwan antar ke dapur," Bapak memberi tahu Cem yang baru ingat membeli sesuatu.
Kemudian gadis itu keluar berlari menuju dapur.
"Paaakkk Ridwaaan, seriusan habis?" dia melihat kotak martabak kosong dan pak Ridwan menjilati jarinya.
"enakk banget Cem, bapak gak tahan diri," jawabnya.
"udah Bang, jangan jahilin Cem, dia udah seneng-seneng, lihat tuh dia jadi pengen nangis," Bi Wati mengambil piring yang masih penuh dengan martabak.
"Iihhh. Pak Ridwan mah gitu, suka ngejahilin orang, entar kualat sama yang lebih muda". Sambil melahap martabak yang ada di atas meja.
Pak Ridwan adalah supir dan suami Bi Wati, mereka sudah ada di rumah ini kurang lebih 30 tahun.
Semenjak kedatangan gadis muda itu, rumah megah itu kembali penuh tawa.
*bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
hai....aku sudah mampir salam sari Rahasia Hati
2020-07-25
0
Sumarniati S
Lanjut baca..seru..kayaknya.
2020-07-12
1
Kadek
aku mampir kk,
aku dh baca novelnya kk,
ceritanya seru
aku kasi like n rate 5 dehhh
semngt ya kk
mari saling dukung
salam dari
kisah pendekar ramalan
2020-07-08
0