Kepulangan Tuan Muda Reza

Tuan Muda Reza. Demi menyambut kembalinya Tuan Muda, semua orang sibuk mondar mandir.

Makanan kesukaannya, warna seprai kesukaannya. Semuanya tentang kesukaan tuan Reza

Bahkan Ibu pun ikut sibuk.

Anak laki-laki yang hanya bisa dia hubungi lewat telpon selama 9 tahun terakhir, akhirnya akan kembali pulang.

Dan dia akan bisa memeluk putranya secara langsung.

Anak laki-laki yang bahkan tidak pulang dan hanya menghadiri acara pernikahan kakaknya 3 tahun yang lalu.

Hanya sekedar melihat dari jauh, lalu pergi lagi.

Saat itu, Ibu sangat sedih karena tidak sempat melihat putra bungsunya itu.

"Bu, Cem hari ini gak bisa di rumah karena harus ke rumah sakit nemenin Genta, dia operasi dan Bu Nita musti jagain panti." Izin Cempaka pada Nyonya Besar.

"Iya Cem, semoga Genta cepat sembuh yah!" sahutnya.

Nyonya Besar tahu siapa Genta. Hampir seluruh anak di panti asuhan di hafal semua.

Sambil menemani Genta, Cem kembali pada tugas kuliahnya. Dia tidak mungkin fokus kalau di rumah, karena merasa tidak enak kalau tidak kerja sementara yang lain sibuk menyambut kepulangan Tuan Mudanya.

"Aku harus seleseikan tugas ini cepat-cepat, biar bisa bantuin di rumah" ujar Cem.

Dia sangat ingin cepat kembali ke rumah, tapi di sisi lain, adiknya Genta, masih belum bisa di tinggal karena Bu Nita masih sibuk di Panti.

Karena Bu Nita merupakan salah satu pengurus penting panti.

Siangnya, Bu Nita mengirim Putri untuk menjaga Genta.

Putri masih SMA, pulang sekolah baru bisa ke rumah sakit menjaga Genta.

"Maaf, mbak tinggal yah? Kamu yakin bakalan baik-baik aja kan?" tanya Cem, pada gadis di depannya.

"Iya Mbak, aku sudah biasa kan jagain Genta di Rumah Sakit," jawab gadis itu.

"Kalo ada apa-apa hubungin Mbak, gak ada apa-apapun juga hubungin mbak. Kasi tahu bagaimana perkembangan Genta."

Kemudian gadis itu pergi, setelah merasa tenang meninggalakan Genta dan Putri.

Tiba-tiba teleponnya nya berdering setelah dia naik taksi akan balik ke rumah.

"Halo, Jel? ada apa?" jawabnya.

"kamu gak ke kampus?15 menit lagi bakalan mulai," kata teman Cem yang bernama Angel.

"Emang ada apaan di kampus? bukannya katanya Pak Agus bakalan ada seminar?" tanyanya heran.

"ya ampun, pikiranmu ke mana sih? Emang gak masuk kuliah seperti biasanya, tapi seminar ini ganti jam kuliahnya." sahut Angel.

"Apaaaa?kok aku gak tau?kok bisa. Oh My God, ya udah, aku ke situ. Di Aula Pratama kan?

Pak, ke kampus XX aja pak, kalo bisa cepetan dikit yah?" Dia kalang kabut dan meminta supir taksi berbalik arah.

Padahal, dia sangat penasaran dengan Tuan muda yang jadi misteri di rumah itu.

Foto yang ada di meja tuan besarnya hanya ada foto masa anak-anak.

Meskipun familiar dengan wajahnya, dia masih tidak bisa menemukan seseorang yang dia kenal dengan nama Reza.

Kemudian dia memberitahukan pada Nyonya Besar kalau ia tak bisa pulang karena harus ke kampus dulu dan mungkin pulang agak telat dari biasanya.

Sementara itu, di rumah.

Nyonya besar yang mondar mandir menunggu putranya kembali, sangat gugup. Dia berharap Cem ada di sini membantu ia mengurangi rasa gugupnya.

Ia takut, anaknya merasa terbuang selama 9 tahun ini.

Bagaimana kalau anaknya membencinya? Itu yang ada di benak wanita yang khawatir saat ini.

Tak lama berselang, sebuah mobil datang. Dan turunlah putra bungsunya, dengan wajahnya yang tampan, tapi lebih terlihat kalem dan dewasa.

Tanpa sadar wanita itu menangis, rasa rindu yang tidak tertahankan. Putranya turun, kemudian melihat ibunya yang menangis, Iapun langsung memeluk Ibunya.

"Mama" kata anak itu lirih.

"Rezaaaaa, mama kangen sama Reza. Mama gak nyangka kalo Reza bakalan pergi selama ini," sambil sesegukan dia memeluk putranya.

Rencana awal mereka hanya akan mengirim Reza sampai dia lulus SMA, tapi entah kenapa Reza yang memutuskan untuk hidup di luar negeri sendiri dan lebih lama.

"Kamu sudah sampe?" kata Tuan Besar dari dalam yang ikut menyambut putranya itu.

"Iya pah," kemudian mereka berpelukan.

"jadi?" tanya Papanya.

"jadi apa?" tanyanya heran.

"Jadi, apa kamu sudah baik baik saja? apa kamu sudah bisa melatih kesabaranmu?" tanya tuan besar.

"kalo masalah itu, kita lihat aja, karena selama hidup di sana gak ada yang jadi propokator kemarahan Reza," jawab Reza bercanda.

"Udah, ayo kita ke meja makan, bi Wati udah masak makanan kesukaan kamu.

Padahal mama mau ngenalin kamu sama Cempaka. Tapi dia lagi sibuk di kampus," kata Mamanya agak kecewa.

"wahh...wah... apa aku gak cukup buat hari ini?" tanyanya bercanda.

"bukan gitu, kalo kamu kenal Cempaka, pasti kamu bakalan suka. Dia itu anaknya asyik. Selama lima tahun belakangan ini ada dia yang selalu nemenin Mama sama Papah," jawab Nyonya itu senang menceritakan tentang Cempaka pada putranya.

Mereka berbincang banyak, dari apa saja yang di lakukan di luar negeri, sampe perbincangan tentang Cempaka dari Mamanya yang tidak habis-habis.

Akhirnya, tiba waktunya Reza akan istirahat. "Ma, Pah, Reza ke kamar dulu. Rasanya badan Reza pegal, mungkin kangen dengan kasur Reza.

Jangan bangunin Reza, biar ntar bangun sendiri aja"

Dan laki-laki itupun kembali ke kamarnya, mandi, kemudian istirahat dalam kamarnya.

Mendekati senja, akhirnya gadis yang selalu jadi bahan perbincangan Nyonya Besar kembali.

Dia langsung berjalan menuju dapur, haus dan lapar dia langsung membuka kulkas dan meminum air dingin.

"aaahhh segarnya, kenapa seminarnya baru selesei jam segini? udah itu jajan cuma satu kotak aja" mengoceh sambil mengambil buah apel dari kulkas.

"Non, udah balik?" tanya Bi Siti yang bertugas mengurus dapur.

"iya Bi, Tuan Muda, Ibu sama Bapak di mana?" tanyanya heran melihat rumah sepi.

"Tuan muda di kamar lagi istirahat, minta jangan di ganggu. Kalau Tuan sama Nyonya ke acara peresmian salah satu Cabang di luar kota, besok pagi baru balik," jawab Bi Siti.

"Kok aku gak di kasi tau jadwal Ibu dan Bapak, biar nyiapin gaun Ibu sama jas Bapak?" tanyanya heran.

"aaah, itu tadi di urus sama mbak Silvi, karena Ibu tau katanya Non bakalan pulang telat. Non, mau bibi masakin apa?" jawab Bi siti lagi.

"eemmm, gak usah lah bi, ntar aku masak sendiri aja, selesei mandi ntar aku yang masak," ucapnya sambil berjalan ke kamarnya.

Setelah merasa segar, gadis itu kembali ke dapur dan memasak makan malamnya.

Sambil bersenandung kecil, dia asyik menyiapkan keperluan masaknya, sehingga tak sadar ada seseorang di belakangnya.

"emm, tuan muda belum bangun yah? apa gak makan malam? aku masakin apa gak yah? atau musti tunggu Bi Wati aja yang masakin dia?" Dia mengoceh sendiri sambil melihat bahan masakan yang ada di kulkas.

Laki-laki itu hanya melihat gadis itu sambil tersenyum.

"sekalian aja masakin, biar gak bikin repot" kata laki-laki itu bicara tiba-tiba.

"aaaaaaaahhhh....." dia berteriak dan berbalik nelihat tuan muda yang sejak tadi berdiri di balik meja dapur. Semua sayur di tangannya jatuh ke lantai.

Semua pelayan yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing, masuk bergegas ke dapur. Karena teriakan Cempaka lumayan keras.

"Non, ada apa? kenapa?" tanya bi Siti khawatir.

"gak, cuma kaget, tiba-tiba ada orang bicara di belakang Cem," dia menunjuk ke arah Reza.

"Tuan Muda sudah bangun? mau makan malam sekarang Tuan? biar saya masakin?" tanya bi Wati.

"Gak usah bi, katanya Cempaka mau masak, jadi aku suruh dia sekalian aja masak buat aku. Gak apa-apa kan Cempaka?" tanyanya pada cempaka.

Reza langsung tau kalau gadis itu adalah Cempaka yang sejak kedatangannnya di bicarakan oleh Mamanya.

"iya, gak apa-apa. Biar Cem yang masak sekalian." Dia berkata masih memegang dadanya yang kaget.

Akhirnya semua pelayan itu kembali pada pekerjaannya masing-masing.

"Reaksimu heboh bangett sih, hahahahhahahahaha," Reza yang sejak tadi menahan tawa akhirnya tertawa mengingat reaksi Cempaka.

Cempaka hanya bisa diam dan merasa kesal.

"sabar Cem, ntar juga tuh orang kualat sendiri"

"Seperti kata Mama, mungkin aku gak bakalan bosan di rumah karena gadis ini" pikir lelaki muda itu.

*bersambung...

Terpopuler

Comments

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

bisa aja kak Nana 😁🤭

2020-07-25

0

Kadek

Kadek

like mndarat kk

2020-07-08

0

Wiwin Sutini

Wiwin Sutini

Skuy lanjut,,
Kyaknya semakin seru nih 😀😀

2020-06-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!