Mencintai Baby SiTTer Anakku

Mencintai Baby SiTTer Anakku

Bab 01

" I love you ."

" I love you too ."

Seorang pria bertubuh kekar ( Bramastyo Diwangkara ), pria yang berumur 35 tahun sedang bersama sang istri tercinta ( Anggun Dwi lestari ) wanita cantik nan seksi berumur 25 tahun yang mampu membuat bramastyo tergila-gila padanya. Namun keseksiannya tak terlihat lagi sejak kehamilannya berumur 7 bulan.

Keduanya hidup rukun dan damai penuh cinta, segala kebutuhan mereka terpenuhi tanpa kekurangan suatu apapun.

Bramastyo Diwangkara menjabat sebagai CEO di perusahaan terbesar PT. Pertamina persero. Perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar di indonesia dengan pendapatan RP 820.659 triliun, dengan laba bersih RP 29.191 triliun.

Di dalam kehidupan serba mewah serta memiliki istri yang cantik membuat Bramastyo sangat menikmati hidupnya.

" Aku ingin hidup seribu tahun lagi bersamamu." ucap Bramastyo kepada Anggun yang saat itu sedang hamil besar.

" My Queen ." lanjut Bramastyo mengecup kening sang istri.

Panggilan My Queen adalah panggilan kesayangan untuk sang istri, yang merupakan satu-satunya istri dalam hidupnya.

" Aku juga tak ingin berpisah darimu My king." jawab Anggun memeluk erat sang suami.

My Queen dan My King panggilan sehari-hari mereka untuk mengungkapkan besarnya rasa cinta dan kasih sayang mereka.

" Aww... " Anggun mengeluh saat tiba-tiba si jabang bayi menendang perutnya.

" Rupanya My baby juga merasakan kebahagiaan kita." Bramastyo mengelus perut istrinya yang telah membuncit.

Lagi-lagi si jabang bayi merespon, menendang perut ibunya dengan lebih kuat.

Anggun tidak tahan lagi menahan rasa ngilu di perutnya titik air mata mulai menetes di sudut matanya. Membuat Bramastyo tidak tega melihatnya.

" Andai saja bisa ku ganti posisi mu, pasti kau akan merasa lebih tenang." ucap Bramastyo penuh rasa iba.

" Ini kan akibat ulah mu My king." Anggun menarik hidung suaminya dengan manja, meninggalkan jejak merah di sana.

" Tapi kau juga menikmatinya bukan ?"

" Ya... saking nikmatnya sampai-sampai aku kekenyangan." ucap Anggun sambil meraba perutnya.

Keduanya tertawa bahagia.

Hari-hari mereka jalani penuh kebahagiaan. Mereka hanya tinggal berdua di rumah mewah yang sangat luas tentunya dengan beberapa pembantu dan seorang baby sitter.

Walau belum melahirkan Anggun telah mempekerjakan seorang baby sitter untuk berjaga-jaga jika dirinya melahirkan secara mendadak. Mengingat usia kandungannya yang telah menginjak 9 bulan.

" My king..." panggil Anggun dengan manja.

" Hhmmm" Bramastyo hanya menjawab dengan berdehem.

" Kamu mau berjanji padaku ?" Anggun menatap sang suami penuh harap.

" Kau tidak akan berpaling dariku." ucapnya lagi.

" Mengapa kau bertanya seperti itu ?" Bramastyo mengerutkan dahinya.

" Karna diriku sudah tak seksi lagi." jawab Anggun menunduk. Hatinya merasa gelisah.

Bramastyo meraih wajah sang istri, membuat kedua mata mereka saling beradu.

" Bagiku kau wanita paling seksi di dunia, percayalah cinta dan kesetiaan ku hanya untukmu." Bramastyo mencoba menenangkan hati istrinya.

" Benarkah ?"

" Aku janji."

" Oh, My king... I love you.."

" I love you too My Queen."

Kata-kata cinta serta ungkapan kasih sayang menyertai hari-hari mereka. Seperti tak pernah bosan mereka mengucapkan kata-kata itu, membuat para pembantu mereka menggigit jari melihat adegan mesra yang selalu mereka tampilkan tanpa ada rasa malu.

Bramastyo sengaja dalam sebulan kedepan cuti dari kantor perusahaannya. Ia ingin menemani hari-hari sang istri agar tidak merasa jenuh dengan kehamilannya.

Bramastyo sangat memanjakan anggun, sejak diketahui istrinya hamil, bramastyo lah yang selalu menyiapkan semua kebutuhan Anggun.

Apalagi saat ini Anggun merasa kerepotan untuk memakai pakaian sendiri karna perutnya yang semakin membesar. Dengan senang hati Bramastyo membantu istrinya memakaikan pakaiannya.

" Ini sudah tak muat lagi." ucap Anggun melepaskan pakaian yang hendak di pakainya.

" Kalau begitu tidak usah memakainya, aku lah yang akan menghangatkanmu." goda Bramastyo, saat itu mereka sedang berada di dalam kamar karna merasa sesak Anggun ingin mengganti bajunya, namun tak satupun di antara baju-bajunya yang mampu membuatnya nyaman.

" Kalau aku tidak pakai baju, itu mu akan selalu berdiri dan tidak mau di tidurkan, maka akulah nantinya yang akan kerepotan." ucap Anggun dengan bibir mengkerucut.

Bramastyo tertawa melihat ekspresi wajah sang istri.

" Sebentar akan aku datangkan butik paling top untukmu." ucap Bramastyo lalu mengambil ponselnya, menghubungi si pemilik butik.

Walaupun sedang hamil Anggun tidak pernah memakai baju hamil atau daster. Ia sangat memperhatikan penampilannya dengan selalu memakai tunik atau dress bermerk. Menampilkan postur tubuhnya dengan perut yang membuncit.

Sejak kehamilannya Anggun menjadi wanita yang sangat manja, apapun yang menjadi keinginannya harus terpenuhi. Bramastyo melayaninya dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Baginya pengorbanan sang istri yang telah rela mengandung keturunannya tidak sebanding dengan apapun yang ia berikan padanya.

Pengorbanan yang cukup besar dan nyawa menjadi taruhannya.

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

baru baca episode awal aku dah terkesan, aku lanjut episode berikutnya ya Thor....😊

2022-10-28

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

udah mampir ya Thor, in syaa Allah lanjut lagi 🤗

2022-10-01

2

Anita

Anita

Karya baru semoga berminat

2022-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!