Bab 03

" Duduklah bersamaku." perintah anggun. Saat itu bramastyo hanya memandang keduanya dengan heran sambil memainkan ponselnya.

" Baik nyonya." kanaya mematuhi perintah majikannya.

" Tolong pijatkan kaki ku rasanya pegal sekali." ucap anggun seraya melonjorkan kedua kakinya yang sudah membengkak, karna mendekati hari persalinan.

Tanpa banyak bicara kanaya mengoleskan lotion yang tersedia di tepi ranjang. Posisinya ia berada di bawah sedangkan anggun duduk di atas ranjangnya. Kanaya mulai menggerakkan kedua tangannya dengan lembut.

" Waw... pijatanmu lihai sekali, mulai sekarang kau hanya boleh mengerjakan pekerjaan yang berhubungan denganku." anggun merasa puas dengan pijatan tangan kanaya.

Semua itu tidak luput dari pandangan bramastyo, ia merasa cukup senang melihat istrinya bahagia dan kanaya yang selalu mematuhi perintahnya.

Kanaya adalah seorang gadis cantik yang polos, ia terpaksa bekerja sebagai seorang BabysiTTer demi kelangsungan hidupnya karna kanaya tidak memiliki sanak ataupun saudara.

Dalam usianya yang masih sangat muda, saat ini ia baru saja berusia 20 tahun, ia harus mampu berdiri di atas kakinya sendiri karna tak ada seorang pun yang peduli akan dirinya.

Kanaya menemukan lowongan pekerjaan sebagai BabysiTTer karna dirinya masuk dalam yayasan tempat para ART. Di situlah ketua yasasan yang menyarankan dirinya agar mendaftarkan diri.Akhirnya dari sekian banyak para ART yang mendaftar, hanya dirinyalah yang di terima bekerja di keluarga Bramastyo Diwangkara tentunya dengan beberapa pertimbangan. Karna baik anggun maupun bramastyo tidak ingin salah mempekerjakan seseorang di kediaman mereka.

" Saya senang jika nyonya menyukai pekerjaan saya." tutur kanaya dengan sopan, ia tidak pernah berani menatap mata majikannya secara langsung, oleh karena itu ia selalu menundukkan kepala.

" Cukup." anggun menurunkan kedua kakinya setelah merasa pegalnya mulai hilang.

" Sekarang kamu pilih pakaian yang kamu suka." anggun menunjukkan beberapa pakaian yang berhamburan di atas ranjangnya.

" Tapi nyonya..."

" Jangan menolak, aku tidak suka penolakan dengan alasan apapun." anggun memotong ucapan kanaya.

" Duh... kalo di suruh milih ....ya.. aku pilih semua deh, semua-muanya aku suka." kanaya membatin, tapi kedua matanya liar menatap seluruh pakaian yang berserakan. Maklum seumur hidupnya baru sekarang ia melihat pakaian mewah dan mahal.

Melihat kanaya yang terdiam, bramastyo segera meraih dua potong pakaian dan memberikannya pada si BabysiTTer nya.

" Ambillah, ini untukmu." ucap bramastyo pada kanaya.

" Terimakasih tuan." masih dengan kepala menunduk. Hingga sampai saat ini kanaya belum pernah melihat secara langsung wajah bramastyo yang tergolong tampan mirip artis korea.

" Kau boleh kembali ke tempatmu, dan... sampaikan pada yang lainnya besok kalian harus mempersiapkan kamar Baby dan mendekornya dengan sebaik mungkin." perintah bramastyo.

" Baik tuan, nyonya... saya permisi dulu." dengan membawa pakaian yang di berikan padanya, kanaya keluar dari kamar itu.

" Kenapa suamiku ? kau tidak suka padanya ?" tanya anggun karena tiba-tiba bramastyo mencampuri urusannya dengan kanaya.

" Kalau tidak begitu mau di apakan lagi, gadis polos sepertinya tidak akan pernah mengambil sesuatu yang di berikan padanya kalau tidak di sodorkan." jawab bramastyo.

" Lagi pula aku ingin menghabiskan hari ini bersamamu." bramastyo melingkarkan kedua tangannya di pinggang anggun yang sudah tak muat lagi.

" My king, kau tidak lihat ini ?" anggun menunjuk perut buncitnya.

Bramastyo berjongkok mengelus perut istrinya seraya berkata.

" My Baby, kau tidak keberatan kan, kalau papa menjenguk mama mu sebentar."

Reflek sebuah tendangan dari dalam perut yang begitu kencang hingga membuat perut bulat itu sedikit mengguncang.

" Tuh si Baby saja tidak keberatan." bramastyo tersenyum senang.

" Itu sih akal-akalan kamu saja." ucap anggun merasa geli dengan tingkah suaminya.

" Bukan akal-akalan My Queen, tapi ingat kata dokter, hubungan itu akan mempermudah jalan lahirnya baby kita nanti."

" Terserah lah, aku tidak mau berdebat denganmu." ucap anggun pasrah, sebab bramastyo tidak akan pernah membiarkannya menikmati hidup sebelum suaminya itu puas menikmati dirinya.

Merasa menang bramastyo tidak menunda lagi, ia segera melancarkan aksinya, aksi yang sangat menguras tenaganya.

*

*

*

Di kamar kanaya.

Kanaya menatap dirinya di cermin, ia terlihat cantik dengan dress ketat dan sedikit terbuka di bagian dadanya.

" Kau sangat cantik nay." gumam kanaya pada dirinya sendiri.

Kanaya memang cantik dan manis tapi semua itu tidak pernah ia perlihatkan, dalam kesehariannya ia tidak pernah berdandan. Hanya dengan menyisir rambutnya ia lalui hari-harinya.

Kanaya melenggak-lenggokkan tubuhnya ke kanan dan kekiri.

" Andai saja aku memiliki seseorang yang bisa mencintaiku apa adanya."

Pikiran kanaya berkabut, ia mulai menginginkan seseorang yang benar-benar mencintainya padahal pada kenyataannya ia tak pernah berhubungan dengan siapapun.

Selama ini jangankan untuk memacarinya, untuk sekedar berkenalan saja ia tak pernah mengalaminya.

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

senangnya hidup di dunia novel... seperti anggun dan Bram...!

2022-10-28

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

in syaa Allah, pasangan loe akan datang Kanaya ... sabar

2022-10-12

2

Hajuya_97

Hajuya_97

Bagus thor, lanjutkan😍

2022-09-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!