Sebuah mobil mewah dengan sarat muatan sedang memasuki area perumahan elit di jakarta timur tepatnya di daerah cililitan.
Jl. agen properti RT 013/RW 004 no 11.
Di alamat itulah mobil mewah tersebut berhenti di tempat parkiran.
Empat orang pria bertubuh tegap turun dari mobil dengan membawa beberapa paket besar dalam jumlah yang cukup banyak.
" Tuan, paketnya sudah datang ." ucap kepala pelayan memberitahukan pada Bramastyo bahwa pesanannya sudah datang.
Paket yang baru beberapa jam yang lalu ia pesan melalui internet.
" Ya, katakan pada mereka sebentar lagi kami turun." jawab Bramastyo.
" Baik tuan." kepala pelayan tersebut pergi menuju ruang tamu.
" Paket apakah itu, suamiku ?" tanya Anggun.Saat itu mereka sedang bersantai. Anggun turun dari pangkuan suaminya.
" Paket untukmu ." jawab Bramastyo.
" Ayo kita ke bawah." Bramastyo bangkit dari duduknya, lalu mengulurkan tangan berniat membantu Anggun yang sedang kesusahan untuk berdiri.
Perlahan-lahan Anggun berjalan menuju ruang tamu, Bramastyo selalu setia mendampinginya, ia merasa khawatir takut istrinya terjatuh.
" Sebanyak ini paketnya ? ini baju-baju ku semua ?" tanya Anggun setengah terkejut melihat paket berukuran besar begitu banyak. Sekitar lima puluh paket.
" Tidak semuanya istriku, yang itu ... " Bramastyo menunjuk beberapa paket berukuran besar terletak agak jauh dari paket yang lebih kecil.
" Itu perlengkapan untuk My Baby." lanjutnya.
" Oh My king, Thankyou.. mmuaah." Anggun mencium pipi suaminya.
Para pelayan yang melihatnya menjadi malu sendiri, beruntung saat itu petugas yang mengantarkan paket sudah pergi. Karna pembayaran paketnya telah di lakukan melalui via transfer. Sedangkan kepala pelayan yang menandatangani formulir tanda terimanya.
Anggun memberi perintah kepada para pelayannya agar memindahkan paket khusus untuknya ke kamar utama sedangkan paket khusus untuk bayinya di pindahkan ke kamar yang telah tersedia memang khusus bayi.
Di kamar.
Secara bergantian anggun mencoba pakaian-pakaian tersebut.
Dalam sekejap kamar itu telah di sulap layaknya seperti sebuah butik, pakaian beraneka merk berhamburan memenuhi rauangan tersebut.
" Semua nya bagus-bagus, merk nya terkenal lagi." ucap anggun berdecak kagum mencoba pakaian barunya.
" Kamu suka ?" tanya bramastyo, ia memang telah menduga sebelumnya kalau brand pakaian pilihannya pasti akan langsung di sukai oleh sang istri. Bagaimana tidak semua pakaian itu ia pilih dari brand termahal di dunia.
Louis vuitton, Christian dior, Versace dan Channel. Semua brand tersebut adalah brand termahal dan paling ngetop di dunia. Bahkan harganya mencapai puluhan juta Rupiah.
Anggun memakai tunik bermerk Louis vuitton selain bahannya bagus desainnya pun elegan membuat ia merasa nyaman memakainya.
Maklum lah anggun sangat memperhatikan penampilannya karna sebelum menikah ia adalah seorang modeling terkenal bahkan berkali-kali menjalani kontrak di luar negri. Namun ketika menikah ia di larang menjalani profesinya sebagai model, karna bramastyo menginginkan dirinya menjadi seorang istri seutuhnya tanpa memikirkan hal yang lainnya.
" My King..." bisik anggun dengan manja.
Bramastyo yang sedang memainkan ponselnya menghentikan gerakannya.
" Ada yang kurang ?" bramastyo bertanya. Ia berpikir telah membeli semua kebutuhan sang istri mulai dari dalaman segitiga, bra dan lain-lainnya.
Anggun menggelengkan kepala.
" Aku hanya ingin berbagi dengan para pelayan kita, terutama kanaya." ucap anggun.
" Memangnya kenapa dengan kanaya ?" bramastyo merasa heran karna tiba-tiba sang istri menyebut nama si Babysitter. Padahal telah dua minggu kanaya kerja di rumah mereka dan baru kali ini anggun menyebut namanya.
" Kasihan suamiku, sepertinya dia tidak akan mampu membeli baju semahal ini, bukankah nanti kalau baby kita lahir, dia akan sering ikut dengan kita untuk menghadiri suatu acara." ucap anggun sambil memilah beberapa pakaian yang akan ia berikan pada para pelayannya.
" Terserah kau saja, selagi itu mampu membuat mu bahagia." ucap bramastyo.
Anggun menelfon kepala pelayannya memberi perintah agar mereka semua menemui dirinya di kamar utama.
" Ada yang bisa kami bantu nyonya ?" tanya kepala pelayan saat ia dan teman-temannya berada di depan pintu yang terbuka.
" Kemarilah." anggun melambaikan tangannya. memberi isyarat agar mereka semua mendekat.
Dengan langkah bingung para pelayannya mendekat.
" Ini, untuk kalian semua." anggun menyerahkan dua buah kardus yang tadinya adalah bungkus paket.
Dengan mata membelalak kepala pelayan menerima pemberian majikannya.
" Tapi nyonya, ap ini tidak terlalu berlebihan." ucap kepala pelayan.
" Sudah terimalah, di pakai jika ada acara tertentu ya..." pesan anggun yang kemudian di angguki oleh para pelayannya.
"Terima kasih nyonya, semoga nyonya di berikan umur panjang, rizki yang berlimpah dan anak yang sholeh." kepala pelayan mendoakan anggun, majikannya.
" Ok thankyou, sekarang kalian boleh kembali ke tempat masing-masing." perintah anggun.
" Kanaya kamu tetap disini." anggun menghentikan langkah kanaya yang hendak pergi.
" Baik nyonya." jawab kanaya dengan patuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
al-del
bagus lah si anggun gak judes jadi seorang nyonya...!
2022-10-28
1
Conny Radiansyah
Untuk penulisan nama diawali huruf besar ya thor.
2022-10-12
2
Neti Jalia
mampir
2022-09-19
3