Bab 05

Usai merapikan diri kanaya keluar dari kamarnya melangkah menuju kamar utama dimana majikannya berada saat ini.

" Anda seorang Baby sitter ?" tanya perawat yang baru saja selesai memandikan bayi mungil, tampak bayi tersebut menggeliat kedinginan.

" Ya benar saya seorang Baby sitter !" jawab kanaya tersenyum kemudian meraih bayi yang akan di asuhnya.

" Oh tadi saya kira anda seorang bidan." ucap perawat tersebut. Melihat cara kanaya yang begitu tenang membantu persalinan sang majikan membuat perawat tersebut mengira kanaya seorang bidan.

" Oh bukan saya mulai bekerja Dua minggu yang lalu." kanaya membawa bayi mungil yang lucu masuk ke dalam dekapannya.

Kanaya mencium bayi yang tengah di gendong nya berkali-kali, rupanya kanaya sangat menyukai bayi tersebut.

Anggun yang sedang berbaring di ranjangnya tersenyum bahagia melihat kedekatan kanaya dengan putranya yang baru saja ia lahirkan.

" Eeaakk... eaakkk..." bayi mungil itu menggeliat di dekapannya.

" Cup...cup..cup...sayang kenapa..mau ***** ya...haus ya...." kanaya berusaha menimang-nimang bayi mungil di tangannya.

" Sebentar saya akan memberikan suntikan imunisasi dini untuk memperkebal daya imunnya." ucap dokter seraya menyuntikkan obat imunisasi dini, Hepatitis B (HB-0) untuk kekebalan tubuh bagi bayi yang belum berumur 24 jam.

" Ooeekkk...ooeekk....ooeekkk....." tangis bayi mungil itu begitu keras memenuhi ruangan tersebut.

" Cupp... sayang...cup..." kanaya menimang bayi yang tengah di gendong nya.

" Ayo, bawa kesini nay biar aku kasih ASI ." anggun melambaikan tangannya memanggil kanaya.

Ia merasa tidak tega membiarkan sang buah hati menangis meraung-raung. Walaupun baru melahirkan ASI anggun mengalir deras, karna asupan gizinya sangat seimbang.

" Anak mama, pinter ... udah anteng aja." bisik anggun berbicara pada bayinya seperti bayi tersebut mengerti saja ucapannya. Memandangi wajah bayinya yang tampan menggemaskan, secara perlahan sang bayi mulai belajar me****** ****** ibunya.

" Maaf nyonya akan di berikan nama siapa putra anda ini ?" tanya perawat.

" Abizard adskhan diwangkara." seru bramastyo yang sedari tadi diam saja menyaksikan semua orang dengan pekerjaannya masing-masing. Jauh-jauh hari ia telah mempersiapkan nama bayi tersebut, dengan harapan putra nya akan menjadi orang yang hebat melebihi dirinya layaknya seorang pangeran yang gagah berani.

Nama untuk bayi layaknya sebuah kado spesial karna nama itu adalah do'a yang sangat berpengaruh di dalam kehidupannya.

" Wah sebuah nama yang bagus tuan ." ucap dokter tersebut, kemudian mencatat nama bayi itu di buku KIA nya.

"Berikan no rekening kalian." seru bramastyo.

" Saya akan mentransfer bayaran nya." lanjutnya .

Triing...

Triing..

Kedua wanita tersebut membelalakkan matanya,melihat nominal yang tertera di ponselnya.

" Tuan, ini terlalu banyak anda salah kirim." ucap dokter terkejut mengira bramastyo salah mengetik angka yang ia kirimkan.

" Itu hadiah untuk kalian karna telah membantu istri saya melahirkan, hari ini saya sangat bahagia itu adalah bentuk rasa syukur saya atas kebahagiaan ini." ucap bramastyo dengan penuh keyakinan.

" Kami hanya membantu keluarga ini ketika bayinya telah lahir dan mendapatkan hadiah sebesar ini, lalu bagaimana dengan wanita ini karna dia yang membantu nyonya di saat-saat melahirkan apa yang kira-kira ia dapatkan ?" seorang perawat tengah asyik dengan segala pemikirannya. Ia melirik ke arah kanaya yang sedang bersama anggun dan bayinya.

Bagaimana tidak akan syok ketika mendapatkan bayaran 100 kali lipat dari biasanya, bisa-bisa mereka cuti kerja selama setahun hanya dengan menikmati uang itu. Maklumlah keluarga bramastyo adalah orang terkaya di dunia, uang bukan lagi masalah baginya.

" Terima kasih tuan anda baik sekali." ucap dokter membuyarkan lamunan si perawat.

" Iya tuan semoga anda sekeluarga di beri kesehatan serta kebahagiaan." si perawat tersebut menimpali.

Bramastyo menganggukkan kepala.

Kemudian dokter dan perawat tersebut mohon diri karna tugas mereka telah selesai.

" Dua hari lagi kami akan kemari untuk mengontrol kondisi nyonya dan juga bayinya, mohon agar nyonya banyak istirahat dan minum obat secara teratur, Ingat tidak ada pantangan makanan apapun untuk nyonya jadi nyonya bebas mau makan apapun terlebih nyonya harus banyak menkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein tinggi agar asinya semakin lancar." jelas dokter pada kanaya panjang lebar.

" Iya dok saya mengerti." jawab kanaya singkat saja.

Dokter dan perawat itu pun pergi untuk kembali ke rumah sakit karna disana banyak tanggung jawab yang tengah menanti meraka.

" Nyonya boleh saya bawa baby Abizard ke kamarnya ? sementara nyonya bisa istirahat dulu agar kesehatan nyonya cepat pulih." ucap kanaya ketika melihat sang nyonya selesai meneteki bayinya.

" Apa kamarnya sudah siap ?" tanya anggun mengingat mereka belum sempat melihat kamar baby mereka yang tengah di renovasi oleh para pelayan mereka.

" Sudah nyonya baru saja saya mendapat informasi dari kepala pelayan bahwa kamar Baby abizard sudah siap." jawab kanaya kira-kira beberapa menit yang lalu ia mendapatkan pesan dari kepala pelayan yang mengatakan kamar baby telah siap.

" Baiklah jaga dia baik-baik." ucap anggun.

" Nyonya tidak perlu khawatir saya akan menjaganya dengan baik." jawab kanaya bersungguh-sungguh.

Kemudian kanaya pergi dengan membawa baby abizard di dalam gendongannya.

Terpopuler

Comments

Syavininaz

Syavininaz

namanya sama dengan anakku

2022-11-23

1

al-del

al-del

kira" berapa ya bayaran untuk Kanaya 🤔🤔🤔

2022-10-28

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

semoga menjadi anak yang sholeh, Abizard ❤️

2022-10-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!