Menjadi Wanita Penghibur Di Dunia Novel
...༻⑅༺...
Lova merasa ada sesuatu yang berdengung di telinga. Dia perlahan memegangi kepala. Lalu membuka matanya lebar-lebar.
Lova Angelina, begitulah namanya. Sering dipanggil dengan sebutan Lova. Seorang gadis berparas cantik, cerdas, dan ahli bela diri. Dia juga berasal dari keluarga konglomerat. Lova merupakan putri terpandang dari pasangan pebisnis sukses.
Sejak kecil, Lova terbiasa menjalani hidup dengan baik. Dia gadis yang penurut dan selalu berpakaian rapi. Tetapi sekarang semuanya terasa aneh.
Setelah mengalami kecelakaan, Lova terbangun di tempat asing. Ia benar-benar bingung. Karena secara logika seharusnya dia terbangun di rumah sakit.
Dahi Lova berkerut tatkala menyaksikan dirinya mengenakan gaun minim sepangkal paha. Dia juga berada di sebuah kamar yang asing.
Lova bingung bukan kepalang. Seingatnya, dia baru saja mengalami kecelakaan. Namun keadaan badannya terasa sehat.
Ceklek!
Seorang pria berjanggut mendadak keluar dari kamar mandi. Dia terlihat mengenakan handuk kimono. Tersenyum nakal dengan mata yang jelalatan ke arah Lova.
"Siapa kau?!" timpal Lova.
"A-apa? Siapa kau bilang? Aku adalah pelanggan setiamu setiap hari kamis. Bagaimana bisa kau melupakanku? Kau bilang aku adalah salah satu yang terbaik," ujar pria berjanggut itu. Dia mendekati Lova. Lalu memegangi dagu gadis tersebut.
"Kau bicara apa?" Lova sigap menolak sentuhan pria berjanggut itu. Dia keheranan. Lova tentu tidak mengenal lelaki yang sekarang ada di hadapannya.
"Apa kau sakit, Arlova sayang? Atau kau ingin memberi kejutan untukku?" Pria berjanggut mencoba memegangi jidat Lova.
Lova kembali menepis. Dia juga beringsut mundur untuk menjauh. Lova berusaha keras menutupi pangkal pahanya yang terpampang jelas. Ia juga merasa tidak nyaman dengan gaun bertali spageti yang dikenakannya. Gaun seminim itu bukanlah gaya Lova.
'Kenapa pakaianku seperti pelac-ur?' batin Lova.
"Kau jangan main-main denganku. Aku sudah membayar mahal untuk menghabiskan waktu denganmu malam ini!" ujar si pria berjanggut. Dia hampir membuka ikatan handuk kimononya.
"Kau mau apa?! Jangan coba-coba menyentuhku! Maka aku tidak akan segan-segan memukulmu!" ancam Lova. Dia sama sekali tidak takut. Hal itu dikarenakan dirinya menguasai beberapa ilmu bela diri. Lova mempelajari ilmu bela diri semenjak berusia sepuluh tahun.
"Bwahahaha! Apa kau bilang? Memukulku?" remeh si pria berjanggut. Tertawa sampai membuat perut buncitnya bergerak naik turun.
"Eh, malah ketawa lagi. Aku serius!" geram Lova. Dia selalu benci melihat orang yang meremehkannya. Gadis itu hendak beranjak dari ranjang. Akan tetapi sang pria berjanggut sigap memegangi salah satu kakinya.
Srak!
Apa yang dilakukan pria berjanggut itu sukses membuat gaun Lova sedikit sobek.
"Menarik. Aku suka suara sobekan gaunmu. Membuatku merasa lebih bergairah. Inikah tujuanmu bersikap begini, Arlova sayang?" ucap si pria berjanggut. Pegangannya semakin erat.
"Lepaskan!" Lova berusaha keras memberontak. Dia tidak hanya merasa dilecehkan. Tetapi juga terhina.
Karena merasa terancam, Lova menendang wajah sang pria berjanggut dengan kaki yang satunya. Sang pria berjanggut sontak mengaduh. Tendangan Lova berhasil membuat hidungnya bercucuran darah. Entah pingsan atau tidak, pria tersebut ambruk ke lantai.
Lova memanfaatkan waktu untuk melarikan diri. Saat tidak sengaja melewati cermin, dia dikejutkan dengan beberapa titik tubuhnya yang lebam. Lova semakin bingung.
"Bukankah aku baru mengalami kecelakaan? Kenapa lukanya terkesan seperti aku baru dipukuli?" gumam Lova.
Lova berpikir sejenak mengenai semua rentetan kejadian setelah kecelakaan. Segalanya benar-benar aneh. Dari mulai pakaian, pria berjanggut tadi, dan tubuhnya yang terdapat lebam.
"Apa aku diculik oleh mafia?" Segala praduga digumamkan Lova. Dia lekas menggeleng tegas dan mencoba berpikir positif. Lova mencoba mengabaikan keanehan itu. Ia segera berlari ke arah pintu.
'Apapun yang menimpaku. Hal terpenting adalah kembali pulang!' pikir Lova sembari membuka pintu.
Mata Lova membulat sempurna. Dia kaget bukan kepalang. Bagaimana tidak? Dia menemukan dirinya berada di lorong yang diterangi lampu temaram. Biasanya tempat seperti itu tersedia di kamar-kamar yang disediakan oleh tempat hiburan malam.
Suara musik perlahan terdengar ke telinga Lova. Terutama ketika dia terus melangkah maju melewati lorong.
Dari arah depan, Lova menyaksikan seorang wanita yang juga terlihat mengenakn gaun minim sepertinya. Dia mengarahkan jari telunjuk ke arah Lova.
"Aku?" Lova heran. Satu tangannya menunjuk ke dada. Kemudian menengok ke belakang. Memastikan apakah ada orang atau tidak di sana. Namun Lova tidak menemukan siapapun. Yang mengartikan bahwa wanita itu memang menyapanya.
"Lova! Kenapa cepat sekali? Apa Tuan Darwin tidak sekuat biasanya lagi?" tegur wanita berkulit kecokelatan tersebut. Raut wajahnya tampak kurang bersahabat. Dia sering disapa dengan panggilan Felly.
"Kau siapa?" Lova justru berbalik tanya.
"Apa aku tidak salah dengar? Apa sekarang kau benar-benar sengaja bersikap seperti idiot?" timpal Felly dengan tatapan menyelidik.
"Felly?" kening Lova mengernyit. Dia memang tidak mengenal Felly. Akan tetapi namanya terdengar tidak asing.
"Maaf. Aku tidak punya kenalan bernama Felly," ujar Lova. Dia buru-buru meninggalkan Felly.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara teriakan wanita. Beberapa orang segera berlarian mendatangi wanita yang berteriak tadi. Namun Lova malah terus melajukan langkahnya.
Ternyata alasan wanita tersebut berteriak, karena dia baru memasuki kamar Lova dan pria berjanggut tadi. Dia kaget karena menyaksikan wajah si pria berjanggut dipenuhi darah.
Madam Jessy sebagai germo di tempat hiburan bernama Eden Night itu marah besar. Dia menyuruh anak buahnya untuk mengobati luka pria berjanggut yang bernama Darwin tersebut.
"Mana Lova?! Beraninya dia memperlakukan pelanggan setia kita dengan cara begini!" ujar Madam Jessy dengan mata yang menyalang.
Semua bawahan wanita di dekatnya langsung menundukkan kepala. Madam Jessy memang akan berubah jadi sangat mengerikan ketika sedang marah.
"Semuanya! Cepat cari Lova! Dan bawa dia ke hadapanku!" titah Madam Jessy. Seluruh anak buah lelakinya yang berbadan kekar langsung melaksanakan. Mereka berpencar untuk menemukan Lova.
Sementara itu, Lova tengah memasuki ruang utama tempat hiburan. Di sana dipenuhi oleh banyak sekali orang. Atensinya tertuju ke arah penari striptis yang ada di panggung.
Lova berjalan pelan. Sampai pembicaraan dua orang pria membuat langkahnya terhenti.
"Axenia sekarang sedang di masa suram. Semuanya karena Raja Renald yang sedang mengalami sakit parah."
"Iya, aku tahu. Di antara tiga pangeran yang ada, aku berharap Titan atau Finn yang akan menjadi raja selanjutnya. Jangan sampai Pangeran Nathan!"
"Sebenarnya Pangeran Nathan tidak seburuk itu. Aku pikir, dia adalah yang terbaik dibanding kedua saudaranya. Nathan hanya saja, terlalu sering hilang kendali."
Pembicaraan dua lelaki tersebut terdengar jelas di telinga Lova. Dia dapat mendengarnya karena dua lelaki itu bicara cukup lantang.
"Tunggu! Pangeran Nathan? Pangeran Titan? Axenia? Bukankah itu nama-nama yang ada di novel Putri & Tiga Pangeran Axenia? Apa aku..." Mata Lova bergetar. Dia menduga, tetapi sulit untuk percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Maria Hedwig Roning
woww,,,
2022-10-08
0
Rose_Ni
novel baru Thor?gak bilang-bilang
2022-10-07
1
Wanda Wanda i
mampir Thor baru ketemu crita ni
2022-10-02
1