Bab 4 - Gairah Pangeran Nathan

...༻⑅༺...

Lova dibuat kaget dengan ciuman Nathan yang begitu tiba-tiba. Gadis itu segera mendorong Nathan sekuat tenaga. Hingga membuat lelaki tersebut jatuh terjungkal.

Nathan terkejut bukan main. Sebagai seorang pangeran, dia tentu merasa terhina.

"Kau kenapa, Lova? Tidak biasanya kau begini?" tukas Nathan sembari melebarkan kelopak mata. Ia segera berdiri. Lalu menarik tangan Lova.

Kini Nathan yang mendorong Lova. Sampai gadis itu jatuh terhempas ke ranjang. Sebelum menggauli Lova, Nathan menghabiskan satu gelas bir terlebih dahulu.

Karena tergesak-gesak, cairan beralkohol yang diminum Nathan belepotan kemana-mana. Bahkan sampai menetes ke dagu dan leher.

Lova memanfaatkan waktu untuk beranjak dari ranjang. Tetapi Nathan sigap menghentikan. Lelaki itu memegang kuat kedua tangan Lova.

"Aku sudah katakan kepadamu, Lova. Kau itu seperti obat bagiku," ungkap Nathan. Ia menindih Lova dengan tubuhnya.

"Hei! Kau tidak bisa begini." Lova berusaha keras bertahan. Walau dia sekarang berperan sebagai wanita PSK, bukan berarti dirinya akan menyerahkan tubuhnya begitu saja. Terlebih wajah tampan Nathan sangatlah menggoda.

"Hei? Kau?! Sejak kapan kau bicara secara tidak hormat kepadaku?" balas Nathan.

"A-aku sebenarnya sedang ada masalah! Sungguh! Aku tidak bisa melakukannya. Aku yakin kau juga tidak seburuk itu," ujar Lova.

Mendengar Lova berkata begitu, Nathan melemah. Dahinya berkerut samar. Perkataan Lova tadi berhasil menghentikan niatnya untuk memaksa berhubungan intim.

Nathan mendengus kasar. Ia mengambil botol berisi alkohol. Kemudian merebahkan diri ke ranjang.

Berbeda dengan Lova yang justru memilih duduk. Dia bingung menyaksikan sikap Nathan yang mendadak berubah. Lova yakin, lelaki tersebut sedang mempunyai masalah serius.

'Aku yakin menjadi anggota kerajaan tidak semudah itu,' batin Lova. Dia lantas mengambil segelas alkohol.

Lova menatap minuman dalam gelas. Sebenarnya dia ragu. Sebab dalam seumur hidup, Lova tidak pernah memimun alkohol.

Dengan raut wajah yang meringis, Lova menyesap minuman dalam gelas. Rasa pahit langsung menghantam. Lidah Lova bahkan sampai terjulur keluar.

"Hahahaa...." Nathan tergelak melihat reaksi Lova. Ia perlahan merubah posisi menjadi duduk. Tidak tanggung-tanggung, Nathan meminum alkohol langsung dari botol.

"Luar biasa," komentar Lova sembari geleng-geleng kepala.

Nathan lagi-lagi terkekeh. Menatap Lova dengan sudut matanya.

"Apa yang terjadi kepadamu? Sikapmu sangat berbeda," cetus Nathan.

Lova tersenyum singkat. Menurutnya dia bisa bicara jujur dengan orang yang sedang mabuk. Lagi pula, dirinya yakin pasti Nathan tidak akan percaya.

"Apa kau benar ingin tahu? Aku bersedia menceritakannya," sahut Lova. Ia memutar badan menghadap Nathan. Lelaki itu lantas melakukan yang sama. Hingga keduanya duduk berhadapan di atas ranjang.

"Aku tidak sabar mendengarnya. Kau tahu..." Nathan menjeda ucapannya demi menenggak alkohol. Setelah selesai, dia melanjutkan, "baru pertamakali aku melihatmu terlalu banyak bicara. Biasanya Lova yang aku tahu selalu diam dan pasrah dengan apapun."

"Maka dari itu aku akan beritahu alasannya kepadamu," ucap Lova. Sedikit mencondongkan kepala ke arah Nathan.

"Hmm..." Nathan siap mendengarkan.

"Sebelumnya, apa kau percaya sihir?" tanya Lova.

Nathan tergelak. Sampai menampakkan deretan gigi atasnya yang rapi. "Ya, aku percaya. Minuman ini adalah sihir bagiku," sahutnya sambil memperhatikan botol berisi alkohol yang dipegang.

Lova memutar bola mata jengah. Dia mengerti apa yang dimaksud Nathan. Namun dirinya di sini benar-benar menyinggung perihal sihir. Karena berada di dunia yang tidak biasa, Lova sekarang percaya kalau sihir itu ada. Mengingat dia juga menemukan kartu tarot misterius tanpa alasan jelas.

"Aku bicara mengenai sihir yang bisa merubah seseorang menjadi apapun. Dan itulah yang aku alami sekarang. Aku sebenarnya bukan Lova yang ini, tapi Lova dari dunia lain!" Lova menepuk dadanya dua kali.

"Apa kau bilang? Ceritamu agak membuatku pusing. Kau Lova tapi bukan Lova?" Nathan bingung. Baginya penjelasan Lova terlalu ambigu.

"Iya! Bisa dibilang begitu. Wajahku memang sama. Tapi aku memerankan identitas orang lain. Kau tahu hal yang lebih gila? Aku tahu bagaimana alur cerita dunia ini berjalan. Setidaknya setengah halaman," ungkap Lova. Bicara menyerocos begitu saja.

"Bwahahaha! Kau semakin aneh. Sepertinya efek alkohol yang baru saja kau minum. Aku tahu kau itu mudah sekali mabuk." Nathan tentu tidak mempercayai penuturan Lova. Baginya dunia sekarang terlalu modern untuk mempercayai sesuatu seperti sihir.

"Ah benar. Coba lihat ini!" Lova tidak peduli terhadap tanggapan skeptis dari Nathan. Dia justru mengeluarkan kartu tarot misterius dari dalam bra. Lalu memperlihatkannya kepada Nathan.

"Apa? Aku tidak melihat apapun. Apa kau mengajakku bercanda?" mata Nathan menyipit. Ia tidak bisa melihat kartu tarot yang dipegang oleh Lova.

"Tidak melihat? Benarkah? Coba perhatikan lagi." Kini Lova memperlihatkan kartu tarot lebih dekat ke mata Nathan. Namun reaksi lelaki itu tetap sama.

Nathan malah terkekeh. Dia meraih tangan Lova dan mengecupnya dengan lembut. "Kau sengaja memberikanku aroma khas buah dadamu kan?" tanggapnya seraya tersenyum nakal. Tangan Nathan perlahan menyentuh paha Lova yang sejak tadi terpampang jelas.

"Terserah. Aku sudah menduga kau tidak akan percaya. Bahkan saat mabuk begini," sahut Lova sembari menjauhkan tangan Nathan dari paha. "Aku sebenarnya sedang datang bulan," ucapnya berusaha melindungi diri.

"Kau hari ini terlihat bicara lebih melantur dibandingkan aku. Tapi aku merasa kepribadianmu lebih menyenangkan. Kau memang seperti obat bagiku, Lova..." ungkap Nathan. Ia segera merebahkan kepala ke pangkuan Lova. Memejamkan matanya dengan tenang.

Lova terdiam seribu bahasa. Dia masih heran dengan kartu tarot yang dirinya miliki. Bagaimana bisa Nathan tidak bisa menyaksikan kartu tersebut? Lova tentu tidak mempercayai respon Nathan tadi. Ia akan mencoba menanyakan orang lain.

Lova yang merasa lelah, menggeser kepala Nathan ke samping. Sebab kakinya sudah pegal menumpu kepala berwajah tampan itu. Sekarang dia merebahkan diri ke tepi ranjang. Sengaja menjaga jarak dari Nathan.

Ketika waktu menunjukkan jam tiga dini hari, terdengar ketukan dari pintu. Lova menjadi orang yang lebih dulu bangun. Ia langsung membuka pintu. Ternyata orang yang datang adalah Jaden.

"Sudah waktunya Pangeran harus pulang. Bisa bahaya jika kedatangannya ke sini diketahui orang lain," imbuh Jaden.

"Tapi dia masih tidur!" Lova membuka lebar pintunya. Ia juga menyempatkan diri untuk menguap. Jaden mengerutkan dahi saat melihat gadis tersebut. Terkesan santai dan berbeda jauh dengan sikap Lova yang sebenarnya.

"Pengawal akan membopongnya keluar. Kau bisa kembali ke kamar," ucap Jaden.

Lova mengangguk. Dia segera berjalan menuju kamar. Jujur saja, Lova ingin kembali tidur.

Sambil melangkahkan kaki dengan malas, Lova melenggang menyusuri lorong. Dimana di sisi kiri dan kanan terdapat pintu-pintu kamar yang banyak.

Salah satu pintu kamar terbuka. Felly muncul sembari memperbaiki baju. Dia nampaknya baru saja melayani salah satu lelaki hidung belang.

Felly berseringai menyaksikan Lova. Mengetahui Lova masih mengantuk dan tidak fokus, Felly mengulurkan kakinya ke tengah jalan. Ulahnya sukses membuat Lova tersandung. Gadis itu jatuh terjerembab ke lantai.

"Hahaha! Kau itu memang cantik. Tapi selalu bersikap bodoh, Lova. Kebodohan keledai bahkan tidak bisa menandingimu." Felly tertawa puas. Ia juga menyempatkan diri untuk menempelkan jejak sepatunya ke wajah Lova.

"Hei!" geram Lova yang tak menyangka dengan serangan Felly. Wajahnya terlihat kotor karena tanah yang menempel di sepatu Felly.

Terpopuler

Comments

Fitriani Fitriani

Fitriani Fitriani

untung bisa di luluhkan pangerannya,kirain langsung di terkam

2022-09-26

1

◦◉✿°han_na°✿◉◦

◦◉✿°han_na°✿◉◦

ceritanya bagus👍 lanjut thor.. semangat🥰

2022-09-19

1

zeaulayya

zeaulayya

Thor visualnya donk ,biar ngahalunya lancar🤭😁

2022-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kecelakaan
2 Bab 2 - Panik
3 Bab 3 - Bertemu Pangeran Nathan
4 Bab 4 - Gairah Pangeran Nathan
5 Bab 5 - Bertahan Sementara
6 Bab 6 - Masalah Di Eden Night
7 Bab 7 - Jaden Baik Atau Jahat?
8 Bab 8 - Pergi Bersama Pangeran
9 Bab 9 - Tidak Bisa Membuang Waktu
10 Bab 10 - Pelanggan Spesial
11 Bab 11 - Hampir Disentuh
12 Bab 12 - Ungkapan Perasaan Nathan
13 Bab 13 - Hampir Terbunuh
14 Bab 14 - Nenek Misterius
15 Bab 15 - Terpaksa Berujung Nikmat
16 Bab 16 - Tiga Ronde Yang Dilupakan [Bonus Visual]
17 Bab 17 - Bersembunyi Di Gudang
18 Bab 18 - Merasa Di Amati
19 Bab 19 - Desas-Desus
20 Bab 20 - Mencari Tahu
21 Bab 21 - Kembalinya Felly
22 Bab 22 - Misi Pertemuan Dengan Pangeran
23 Bab 23 - Bertemu Di Istana
24 Bab 24 - Tidak Bisa Pulang?
25 Bab 25 - Bertemu Pangeran Titan
26 Bab 26 - Niat Utama Pangeran Titan
27 Bab 27 - Raja Baru Axenia
28 Bab 28 - Kepercayaan Pangeran Nathan
29 Bab 29 - Nekat Melarikan Diri
30 Bab 30 - Tinggal Di Desa
31 Bab 31 - Kabar Pergantian Raja Axenia
32 Bab 32 - The Fool
33 Bab 33 - Jebakan Jaden
34 Bab 34 - Axenia Di Bawah Pimpinan Raja Titan
35 Bab 35 - Pengkhianatan Terbesar?
36 Bab 36 - Axenia Semakin Terancam
37 Bab 37 - Rencana Lova & Jaden
38 Bab 38 - Menyamar Jadi Puteri
39 Bab 39 - Bertemu Pangeran Nathan
40 Bab 40 - Di Penjara
41 Bab 41 - Siapa Yang Akan Jadi Rajanya?
42 Bab 42 - Perlawanan Jaden
43 Bab 43 - Rencana Melengserkan Raja Titan
44 Bab 44 - Eksekusi Mati Untuk Jaden
45 Bab 45 - Kekacauan
46 Bab 46 - Pilihan Lova
47 Bab 47 - Jaden Menjadi Raja?
48 Bab 48 - Penobatan Raja & Hari Pernikahan
49 Bab 49 - Happy Ever After?
50 Bab 50 - Ending
51 NOVEL WANITA KUAT
52 NOVEL BARU!
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 - Kecelakaan
2
Bab 2 - Panik
3
Bab 3 - Bertemu Pangeran Nathan
4
Bab 4 - Gairah Pangeran Nathan
5
Bab 5 - Bertahan Sementara
6
Bab 6 - Masalah Di Eden Night
7
Bab 7 - Jaden Baik Atau Jahat?
8
Bab 8 - Pergi Bersama Pangeran
9
Bab 9 - Tidak Bisa Membuang Waktu
10
Bab 10 - Pelanggan Spesial
11
Bab 11 - Hampir Disentuh
12
Bab 12 - Ungkapan Perasaan Nathan
13
Bab 13 - Hampir Terbunuh
14
Bab 14 - Nenek Misterius
15
Bab 15 - Terpaksa Berujung Nikmat
16
Bab 16 - Tiga Ronde Yang Dilupakan [Bonus Visual]
17
Bab 17 - Bersembunyi Di Gudang
18
Bab 18 - Merasa Di Amati
19
Bab 19 - Desas-Desus
20
Bab 20 - Mencari Tahu
21
Bab 21 - Kembalinya Felly
22
Bab 22 - Misi Pertemuan Dengan Pangeran
23
Bab 23 - Bertemu Di Istana
24
Bab 24 - Tidak Bisa Pulang?
25
Bab 25 - Bertemu Pangeran Titan
26
Bab 26 - Niat Utama Pangeran Titan
27
Bab 27 - Raja Baru Axenia
28
Bab 28 - Kepercayaan Pangeran Nathan
29
Bab 29 - Nekat Melarikan Diri
30
Bab 30 - Tinggal Di Desa
31
Bab 31 - Kabar Pergantian Raja Axenia
32
Bab 32 - The Fool
33
Bab 33 - Jebakan Jaden
34
Bab 34 - Axenia Di Bawah Pimpinan Raja Titan
35
Bab 35 - Pengkhianatan Terbesar?
36
Bab 36 - Axenia Semakin Terancam
37
Bab 37 - Rencana Lova & Jaden
38
Bab 38 - Menyamar Jadi Puteri
39
Bab 39 - Bertemu Pangeran Nathan
40
Bab 40 - Di Penjara
41
Bab 41 - Siapa Yang Akan Jadi Rajanya?
42
Bab 42 - Perlawanan Jaden
43
Bab 43 - Rencana Melengserkan Raja Titan
44
Bab 44 - Eksekusi Mati Untuk Jaden
45
Bab 45 - Kekacauan
46
Bab 46 - Pilihan Lova
47
Bab 47 - Jaden Menjadi Raja?
48
Bab 48 - Penobatan Raja & Hari Pernikahan
49
Bab 49 - Happy Ever After?
50
Bab 50 - Ending
51
NOVEL WANITA KUAT
52
NOVEL BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!