Coretan Pena Hawa

Coretan Pena Hawa

Maling berkedok wanita teraniaya

" Bu, aku minta tolong, tolong hutangi aku ponsel buat sekolah anakku, sebentar lagi dia mau masuk SMP, tapi tidak punya ponsel. Nanti akan aku bayar secara angsur setiap bulannya, yang murah murah saja Bu, tolong ya." Nanik perempuan tambun yang ditinggal suami nya kerja ke luar negri memohon padaku dengan air matanya yang jatuh membasahi pipi gembul nya yang penuh dengan bekas jerawat. Bahkan dia bercerita kalau suaminya tidak lagi memberikan nafkah yang layak. Iba tentu saja, karena aku juga punya anak perempuan seusia anaknya.

" Hape apa Bu? tapi bener ya, nanti ngangsurnya jangan sampai mbulet, karena uangnya juga muter dibuat usaha yang lain. Tau sendiri lah, aku juga berjuang sendirian, bahkan tidak punya siapa siapa untuk sekedar jadi sandaran." balasku panjang lebar, agar tetanggaku itu juga bisa mengerti jika keadaanku juga biasa saja.

" Iya Bu, masa gak percaya sama aku, kalau boleh aku mau ambil hape merk OPPA itu loh."

Aku pun menyanggupinya dengan berbekal percaya dan kasihan, dengan angsuran perbulan tiga ratus lima puluh selama sepuluh bulan.

Bulan pertama Nanik memberikan uang angsuran sesuai dengan jumlah yang sudah disepakati, dan aku juga melihat jika usaha catering nya sedang rame, karena dia selalu aktif membuat status di aplikasi hijau dan biru nya, bahkan dia juga seorang tik tokers sejati. Hampir setiap hari melakukan live di akun tiktoknya itu, suaranya terdengar jelas dari dalam rumahku, dengan suaranya yang dibuat semanja mungkin, wanita tambun itu sepertinya sudah tidak malu jika polahnya di dengar oleh para tetangganya.

Aku memang tidak begitu akrab dengan nya, hanya sekedar kita itu tetangga. Untuk bagaimananya ya itu bukan menjadi ranahku untuk mengurusinya, bahkan saat ada desas desus tentang kabar perselingkuhannya.

Aku pikir itu masalah keluarganya, selagi dia masih berniat untuk membayar hutangnya aku sih tidak perduli dengan berita heboh yang tersebar tentangnya yang tertangkap basah sedang berbuat mesum dengan pria selingkuhannya.

Bulan kedua, dia masih menyetor angsuran dengan jumlah yang sama, tapi dengan keadaan yang terlihat berbeda, datang dengan wajah sembabnya, bahkan dia sudah terusir dari rumah suaminya yang ada di samping rumahku.

" Kenapa Bu, kok wajahnya kayak habis nangis gitu?" sapaku basa basi saat dia datang membayar hutangnya.

" Biasa Bu, masalah sama keluarga suamiku. Sekarang aku juga di usir dari rumahnya, dan tinggal dikontrakkan desa sebelah, nelongso rasane." keluhnya dengan air mata yang deras mengalir, lagi lagi aku dibuatnya iba dan masih di mode pura pura tidak tau kabar perselingkuhannya yang kini rame jadi perbincangan para warga.

" Ya, yang sabar. Insya Alloh pasti ada jalan, selama kita berada di jalan yang benar." hanya itu yang bisa keluar dari bibir ini, karena memang aku tipe orang yang tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain, apa lagi dengan masalah rumah tangga.

Setelah beberapa saat, akhirnya Nanik pamitan untuk kembali pulang, aku pun mengiyakan tanpa ada prasangka buruk sedikitpun.

Setelah kepergian Nanik, Bu Cindi datang menghampiriku. " Mbak Salma, itu Nanik kenapa? masih punya tanggungan di sampean to?"

" Iya Bu, baru dapat dua angsuran. Kemarin ambil hape buat sekolah anaknya." jawabku sopan dan mempersilahkan Bu Cindi masuk ke dalam rumah.

" Wah, mendingan segera minta di lunasi saja mbak, wong dia itu sudah di usir dari rumahnya. Ketahuan kikuk kikuk sama laki laki lain. Kemarin juga punya hutang sama aku dua ratus ribu, tapi sudah dikembalikan, aku tagih pas ketemu di gang depan. Untung di kasih." celoteh Bu Cindi panjang lebar.

" Semoga saja, Bu Nanik tetap punya itikad baik, meskipun sudah tidak tinggal disini, masih mau bertanggung jawab dengan hutangnya Bu, kok saya jadi kepikiran ya." sahutku mulai merasa cemas.

" Semoga saja mbak, pokoknya hati hati saja. Jujur, aku tidak suka sama dia, tingkahnya itu loh, berkali kali kok kasusnya tetap sama, selingkuh. Naudzubilahmindalik." sahut Bu Cindi bergidik.

Aku hanya menghembuskan nafas dalam, tidak tau harus menimpali bagaimana ucapan Bu Cindi yang ada benarnya itu. Sambil dalam hati terus beristigfar memohon ampun agar tak ikut mencela.

☘️☘️☘️☘️☘️

Desas desus tentang Nanik semakin santer, bahkan satu persatu orang yang di hutangi muncul mencari sosoknya untuk menagih hutang, tidak hanya satu atau dua orang yang menjadi korban, tapi ada belasan orang yang menjadi korban hutangnya Nanik.

Jujur aku mulai panik, apa lagi saat ada yang bilang jika Nanik menghilang. Dengan bekal alamat yang diberikan tetangga yang pernah dimintai tolong mengangkut baju bajunya di kontrakan, aku datangi dengan arahan Mbah google. Tempat yang dituju sudah sepi tak berpenghuni. Aku pun berusaha mencari tau dari tetangga sebelah kontrakannya, dan mereka bilang kalau Nanik sudah kabur dari semalam, katanya pas tengah malam Nanik mengangkut kembali barang barangnya, bahkan rumah yang dia kontrak juga belum dibayar olehnya.

Ya Tuhan, ternyata apa yang aku cemaskan terjadi. Aku berusaha menghubungi nomornya sudah tidak aktif, bahkan saat dihubungi lewat aplikasi birunya, aku pun tiba tiba diblokir.

tapi polahnya membuat hati ini geram setengah mati, saat melihat akun tik tok nya live setiap hari dari pagi siang dan sore, sungguh menjijikkan sekali tingkahnya, tanpa tau malu berangkulan dengan laki laki selingkuhannya, bahkan terlihat tanpa ada beban sedikitpun, padahal sedang meninggalkan hutang sana sini dengan jumlah yang tidak sedikit.

Saat dia live, aku coba mengetik pesan tapi langsung dia blokir, fix artinya dia memiliki niat jahat, penipu dan bertingkah super menjijikkan, hidup seatap dengan laki laki yang belum sah menjadi suaminya, bahkan urusannya dengan suaminya belum beres. Satu yang pantas disematkan pada diri perempuan sepertinya, menjijikan, tidak tau malu.

Dengan seiring waktu, aku berusaha mengiklaskan bahkan tak ingin lagi tau seperti apa kabar perempuan filter itu. Iya, perempuan filter aku menyebutnya, karena semua foto fotonya tidak ada yang asli, alias editan semua. Terakhir kali aku dengar, dia sedang hamil dengan laki laki selingkuhannya, aku pun hanya bisa berdoa, semoga Tuhan memberi balasan yang setimpal pada perempuan itu.

Waktu terus berlalu, dan Alhamdulillah Tuhan memberikan ganti yang melimpah padaku, rejekiku semakin lancar dan usahaku juga berjalan makin maju, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Rasa syukur terus terucap dan istighfar terus membasahi bibir ini. Karena hati akan semakin sakit dan berlahan berkarat oleh rasa dendam dan benci akibat perbuatan culas orang lain, hanya iklas dan pasrah yang mampu mengobatinya.

Kabar terakhir yang terdengar setelah beberapa bulan, Nanik mengalami kecelakaan dan menjadi lumpuh, bahkan dia di tinggalkan oleh laki laki selingkuhannya. Miris. Itulah akibat perbuatan nistanya, mendzolimi orang banyak dan menjadi beban bagi hidup orang lain, bahkan saat dia sedang tak bisa apa apa, tidak ada satupun yang Sudi membantunya, sekarang hidupnya tergantung dari belas kasih orang lain dan tidur di emperan toko dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

# Jangan pernah sekali kali dengan sadar mendzolimi orang lain demi keuntungan diri sendiri, karena doa orang yang tersakiti mampu menembus langit.

Selesai.

Terpopuler

Comments

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

Coba mampir ya Thor. barangkalai Ada yg bisa di Ambil sisi positifnya

2023-02-15

1

UQies (IG: bulqies_uqies)

UQies (IG: bulqies_uqies)

aku mampir kak

2022-11-04

1

harie insani putra

harie insani putra

kikuk kikuk...

2022-09-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!