Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN

Hari ini mood ku sungguh kacau sekali hingga aku sungguh merasa sangat malas sekali bekerja. Sepertinya semangatku terbang menghilang begitu saja enta ke mana. Aku juga merasa, waktu bekerja kali ini terasa begitu lama sekali.

Karena merasa jenuh dan bosan, aku hanya meltakkan kepalaku di meja dan menggambar-gambar sesuatu yang tak jelas di kertas hvs.

Sepertinya seseorang tengah memperhatikanku sedari tadi. Karena aku merasakan pandangannya telah menusuk ke dadaku.

“Ya... kau kenapa?” Lingfei mendekatiku pada akhirnya setelah beberapa menit dia hanya memperhatikanku dari meja kerjanya.

Ya, Ling Lingfei dia adalah teman terdekatku di kantor. Bisa dibilang dia adalah separuh aku. Karena dia sangat mengenalku dengan baik.

Aku menoleh ke arahnya sesaat kemudian melanjutkan kegiatanku lagi.

“Entahlah... aku merasa sangat malas sekali hari ini.” Ucapku mendesah lelah kemudian melanjutkan menggambar lagi.

Ling menatapku tajam menyelidik.

“Kau tak biasanya seperti ini.” dia benar-benar merasa sangat curiga. “Aku sangat yakin jika ada sesuatu yang terjadi denganmu.” Ucap Ling masih menatapku heran.

Belum sempat menjawab pertanyaan Ling, ponselku bergetar. Dengan malas ku raih ponselku dan ku lihat sekilas siapa pemanggil tersebut. Aku mengernyitkan kening melihat nomor tak di kenal yang berada di layar ponsel.

Ling hanya memperhatikanku sembari menyeruput machiato yang dibelinya dari cafe seberang.

Tanganku seperti tengah terbelenggu besi baja ribuan ton sehingga mau menekan tombol hijau pada ponsel saja serasa berat sekali.

“Maaf... saya tak butuh asuransi.” Jawabku asal saat menerima panggilan itu kemudian hendak mengakhiri panggilan itu. Namun belum sempat aku mengakhirinya terdengar tawa renyah di seberang.

“Chhh.... konyol sekali.” Suara sedikit berat di seberang sana sepertinya mengenalku dengan baik.

Aku berpikir sejenak kemudian aku teringat akan seseorang. Yang spontan membuatku melongo tak percaya. Sesaat Ku jauhkan ponsel dari mulutku kemudian aku sedikit mengumpat setelah puas, ku dekatkan kembali ke telingaku lagi.

Ling yang masih berada di dekatku begitu terkejut dan menatapku aneh.

“Ah.... maaf... aku pikir orang asing yang menawarkan asuransi.” jawabku malas dan agak canggung.

“Bibi yang telah memberikanku nomormu ponselmu” Dia mulai menjelaskan tanpa ku tanya dari mana dia mendapatkan nomor ponselku. “Ahh... Jam berapa kau pulang?” tanyanya lagi sok akrab.

“Ahh... biasanya jam 5. Kenapa?” Aku balik bertanya padanya heran. Kenapa dia menanyakan kapan aku pulang dari kantor.

“Baiklah, mungkin... sekitar setengah jam lagi ku jemput di tempatmu bekerja.” Ucapnya santai.

"Wait!! Kk... k... kau mau menjemputku?? untuk apa???" Spontan aku langsung duduk tegak geragapan.

"Untuk apa? Tentu saja untuk mengantarkanmu pulang. Atau kau mau kita makan malam di luar dulu?" Sambungnya polos. Tidak.... sebenarnya polos atau memang dia sengaja menggodaku??

"A... apa???" Aku bertanya lagi untuk memastikan apakah pendengaranku baik-baik saja atau bermasalah.

"Tunggu setengah jam lagi aku sampai." Pesannya mengingatkanku.

Setengah jam lagi? Aku melihat ke arah jam dinding. Benar saja, ini sudah setengah 5. Aku mendesah kesal.

“Memangnya kau tau di mana aku bekerja?” tanyaku menyelidik.

“Ayolah... aku selalu tau di mana pun kau berada.” Ucapnya kemudian. "Aku dalam perjalanan. Cepat selesaikan pekerjaanmu."

Tut... tut...

Ucapnya terakhir kali kemudian menutup panggilannya.

"Ya... Feng Jinyi... tung..." percuma saja aku berteriak di telepon toh sambungannya sudah terputus.

Ku lemparkan ponselku di atas meja dengan kesal dan menjambak rambutku sendiri gemas.

Ling terlihat ketakutan menatapku yang tengah kesetanan.

“Hidupku berakhir Ling.” Aku meratap ke arah Lingfei yang masih heran tak mengerti.

Tapi dia sepertinya memyadari seseuatu. Karena sedari tadi dia berada di sini saat Jin menelpon.

“Berakhir bagaimana??? Kau tak menceritakan apapun kepadaku, dari mana aku bisa tau masalahmu?” dia balik membentakku sebal. "Dan itu... siapa itu Feng... Feng... Aku seperti mengenal namanya. Kenapa namanya tak asing di telingaku?" Ling mengingat beberapa yang dia dengar.

Dan ini bisa gawat.

“Aku akan cerita tapi tidak sekarang ok? Ah sebaiknya aku harus cepat-cepat sebelum dia mengomel.” Ucapku pada Ling dan bergegas meninggalkannya sendirian yang masih mengingat-ingat nama Feng yang aku sebutkan.

Aku berjalan keluar sambil menuliskan nama mr. Ice pada kontak yang hampir lupa aku simpan. Sepertinya nama itu sangat cocok dengannya yang dingin dan tak berperasaan seperti balok es. Berada di dekatnya saja seperti berada di kutub selatan yang nyaris membunuhmu karena aura dinginnya yang menusuk hatimu.

Langkah kakiku spontan berhenti ketika mataku melihat sebuah mobil yang ku naiki kemarin telah terparkir manis di depan gedung.

“Hufh....” aku menghela napas berat saat ku lihat dia sudah berada di depan mobilnya dan duduk setengah bersandar pada cap mobilnya menungguku.

Dia melambaikan tangan ke arahku dan melemparkan senyum dinginnya yang hanya ku balas dengan wajah masamku. Dia tersenyum, namun senyum itu terasa sangat dingin sekali. Tapi aku tak memungkiri jika dia memang sangat tampan. Entahlah... karena aku sudah terlanjur kesal padanya makanya aku tak merasa menyukainya.

“Kenapa masam begitu?” tanyanya setelah aku mendekatinya dan berdiri di depannya.

Aku tak menjawabnya dan hanya menatapnya sebal. Bibirku benar-benar cemberut karenanya.

“Baiklah... masuklah!” perintahnya dan tertawa lirih karena melihat ekspresiku yang kesal.

“Tidakkah kau langsung mengantarku pulang?” tanyaku padanya ketus setelah kami berada dalam mobilnya.

“Tentu saja tidak.” Dia menatapku sekilas dengan memamerkan senyumnya yang terasa sangat dingin.

"Apa???" Aku terkejut.

Dia tak menjawab dan malah menekan pedal gasnya perlahan berlalu meninggalkan gedung kantorku.

“Feng Jinyi???" Aku memanggil namanya merajuk, ingin menangis lagi rasanya.

“Kita akan menikah, tidakkah seharusnya kita berkencan lebi dulu?” dia mengatakan itu tanpa ekspresi apa pun dan menatap lurus ke jalan.

“Ya... Feng Jinyi!!.” Mentalku semakin melemah.

“Seharusnya kau memanggilku dengan sebutan yang lebih enak di dengar, karena aku calon suamimu.” dia membenarkan.

“Apa?” aku tak percaya akan pendengaranku.

“Mungkin semacam honey? Baby?.” Dia kembali menegaskan dengan tertawa ringan.

“Astaga.....” Aku yang awalnya ingin berteriak mendadak menyerah. Dan dia hanya terkekeh pelan melihatku. “Yaa.... aku belum berkata aku mau menikahimu. Aku belum menyetujui perjodohan kita.” Aku menegaskan.

“Tapi kau sudah pasti akan menikah denganku." Ucapnya santai. "Ahh... Ibuku merindukanmu, aku dimintanya untuk membawamu pulang.” lanjutnya.

“Kau berbohong kan? Aku bahkan belum menerimamu menjadi calon suamiku, mana mungkin bibi Feng meminta hal itu." Aku mencari celah.

“Buat apa aku berbohong?” dia melirikku sekilas, “Aku tau jawabanmu meskipun kau tak mengatakannya padaku.” Dia mengatakannya lagi.

“APA???” aku berteriak tak percaya. Memangnya apa jawabanku?? Aku saja belum memikirkan apa jawabanku.

“Mereka menunggumu di rumah untuk membicarakan hal ini.” Jin memberikan sebuah clue.

“Kenapa mereka tak memberitahuku lebih dulu? Jahat sekali.” Aku memukul dashboard mobilnya dengan tanganku ringan karena aku merasa kesal.

Mereka sepertinya benar-benar ingin menjebakku.

“Aku sudah memberitahumu sekarang.” Dia berkata benar dan hanya ku balas dengan tatapan jengahku.

Tak berapa lama, Mobilnya berhenti di sebuah garasi kecil setelah memasuki pekarangan sebuah rumah sederhana. Aku bertanya dalam hati, ‘ini rumah siapa? Bukannya dia mengajakku ke rumahnya?’

“Kau tak mau turun?” dia bertanya padaku dan beranjak keluar kemudian. Dengan cepat aku mengikutinya. Pikiranku masih bertanya-tanya ini rumah siapa? Namun kemudian aku menyadari bahwa inilah rumahnya ketika ku lihat mobil ayahku berada di sana juga.

***

Terpopuler

Comments

Pecinta Halu

Pecinta Halu

Kakang Jin dehhhhh

2022-05-12

1

Alfiah

Alfiah

kayaknya laki-lakinya gk dingin, tp santai sj orangnya

2020-03-26

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2 Chapter 2 TAMU KELUARGA
3 Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4 Chapter 4 KEPUTUSAN
5 Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6 Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7 Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8 Chapter 8 MEMERGOKINYA
9 Chapter 9 PERASAAN KACAU
10 Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11 Chapter 11 GOYAH
12 Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13 Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14 Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15 Chapter 15 PERHATIAN
16 Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17 Chapter 17 KONYOL
18 Chapter 18 PESTA LAJANG
19 Chapter 19 PERNIKAHAN
20 Chapter 20 MALAM PERTAMA
21 Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22 Chapter 22 MESUM
23 Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24 Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25 Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26 Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27 Chapter 27 RAPUH (part I)
28 Chapter 28 RAPUH (part II)
29 Chapter 29 HEART BEAT
30 Chapter 30 JEALOUS
31 Chapter 31 JEALOUS (part II)
32 Chapter 32 KELUAR KOTA
33 Chapter 33 PSIKIATER
34 Chapter 34 MALAM BIRU
35 Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36 Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37 Chapter 37 KODE KERAS!
38 Chapter 38 DIA SUAMIKU
39 Chapter 39 MERAYU
40 Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41 Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42 Chapter 42 KENANGAN
43 Chapter 43 RIVAL
44 Chapter 44 PERANG DIMULAI
45 Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46 Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47 Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48 Chapter 48 FEELING (part I)
49 Chapter 49 FEELING (part II)
50 Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51 Chapter 51 AKU MILIKMU
52 Chapter 52 INGATAN
53 Chapter 53 INGATAN (part II)
54 Chapter 54 INGATAN (part III)
55 Chapter 55 PERLAWANAN
56 Chapter 56 TERKEJUT
57 Chapter 57 SABOTASE
58 Chapter 58 KONFLIK BARU
59 Chapter 59 JATUH SAKIT
60 Chapter 60 TAKUT
61 Chapter 61 DOKTER
62 Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63 Chapter 63 MAAFKAN AKU
64 Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65 Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66 Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67 Chapter 67 PROTEKTIF
68 Chapter 68 KEJUTAN
69 Chapter 69 KETAKUTAN
70 Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71 Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72 Chapter 72 KETEGASAN
73 CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74 Chapter 74 PERUSUH
75 Chapter 75 BADAI
76 Chapter 76 PERTENGKARAN
77 Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78 Chapter 78 BERITA
79 Chapter 79 MENYELINAP
80 Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81 Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82 Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83 Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84 Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85 Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86 Chapter 86 MENGERTI
87 Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88 Chapter 88 PENGAKUAN
89 Chapter 89 MEMAHAMIKU
90 Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91 CHAPTER 91 FIRASAT
92 Chapter 92 KECELAKAAN
93 Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94 Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95 Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96 Chapter 96 STARVING
97 Chapter 97 MERASA SIMPATI
98 Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99 Chapter 99 MENGACAU
100 Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101 Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102 Chapter 102 TERANCAM
103 Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104 Chapter 104 EMERGENCY
105 Chapter 105 START A NEW DAY
106 Chapter 106 SEBUAH NAMA
107 Chapter 107 MALAIKAT
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2
Chapter 2 TAMU KELUARGA
3
Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4
Chapter 4 KEPUTUSAN
5
Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6
Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7
Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8
Chapter 8 MEMERGOKINYA
9
Chapter 9 PERASAAN KACAU
10
Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11
Chapter 11 GOYAH
12
Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13
Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14
Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15
Chapter 15 PERHATIAN
16
Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17
Chapter 17 KONYOL
18
Chapter 18 PESTA LAJANG
19
Chapter 19 PERNIKAHAN
20
Chapter 20 MALAM PERTAMA
21
Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22
Chapter 22 MESUM
23
Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24
Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25
Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26
Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27
Chapter 27 RAPUH (part I)
28
Chapter 28 RAPUH (part II)
29
Chapter 29 HEART BEAT
30
Chapter 30 JEALOUS
31
Chapter 31 JEALOUS (part II)
32
Chapter 32 KELUAR KOTA
33
Chapter 33 PSIKIATER
34
Chapter 34 MALAM BIRU
35
Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36
Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37
Chapter 37 KODE KERAS!
38
Chapter 38 DIA SUAMIKU
39
Chapter 39 MERAYU
40
Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41
Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42
Chapter 42 KENANGAN
43
Chapter 43 RIVAL
44
Chapter 44 PERANG DIMULAI
45
Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46
Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47
Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48
Chapter 48 FEELING (part I)
49
Chapter 49 FEELING (part II)
50
Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51
Chapter 51 AKU MILIKMU
52
Chapter 52 INGATAN
53
Chapter 53 INGATAN (part II)
54
Chapter 54 INGATAN (part III)
55
Chapter 55 PERLAWANAN
56
Chapter 56 TERKEJUT
57
Chapter 57 SABOTASE
58
Chapter 58 KONFLIK BARU
59
Chapter 59 JATUH SAKIT
60
Chapter 60 TAKUT
61
Chapter 61 DOKTER
62
Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63
Chapter 63 MAAFKAN AKU
64
Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65
Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66
Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67
Chapter 67 PROTEKTIF
68
Chapter 68 KEJUTAN
69
Chapter 69 KETAKUTAN
70
Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71
Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72
Chapter 72 KETEGASAN
73
CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74
Chapter 74 PERUSUH
75
Chapter 75 BADAI
76
Chapter 76 PERTENGKARAN
77
Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78
Chapter 78 BERITA
79
Chapter 79 MENYELINAP
80
Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81
Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82
Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83
Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84
Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85
Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86
Chapter 86 MENGERTI
87
Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88
Chapter 88 PENGAKUAN
89
Chapter 89 MEMAHAMIKU
90
Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91
CHAPTER 91 FIRASAT
92
Chapter 92 KECELAKAAN
93
Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94
Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95
Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96
Chapter 96 STARVING
97
Chapter 97 MERASA SIMPATI
98
Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99
Chapter 99 MENGACAU
100
Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101
Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102
Chapter 102 TERANCAM
103
Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104
Chapter 104 EMERGENCY
105
Chapter 105 START A NEW DAY
106
Chapter 106 SEBUAH NAMA
107
Chapter 107 MALAIKAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!