Chapter 2 TAMU KELUARGA

“Keluarga Feng? Siapa?” Aku bertanya pada Huan pelan saat masuk ke dalam mobil. Aku benar-benar penasaran dan ingin tau.

 

“Aku juga tak tau siapa mereka, yang jelas mereka adalah keluarga yang spesial. Buktinya, kita harus berpakaian seperti ini. Ayah dan ibu benar-benar keterlaluan kali ini, sudah tau ini musim panas. Tapi kenapa kita harus berpakaian seperti ini? aku sudah mulai gerah.” Kata Huan lirih dengan menggedikkan bahunya memberi isyarat bahwa dia juga benar-benar tak tau siapa itu keluarga Feng. Namun kemudian dia malah menggerutu kesal. Bibirnya mengerucut menandakan kalau dia benar-benar kesal.

"Iya kan?" Aku menyetujuinya.

Kemudian kami terdiam. Sepi. Senyap sekali. Hanya suara deru halus mini fan kebanggaan kami.

Ayah dan ibuku juga hanya diam saja dalam perjalanan menuju rumah makan. Ini benar-benar sangat aneh menurut kami. Dan tidak seperti biasanya. Karena biasanya, kami benar-benar sangat ramai ketika berada di dalam mobil. Kini benar-benar sepi.

Aku dan Huan pun sesekali saling bertatapan bingung dan curiga dengan maksud bertanya ‘apa yang terjadi?’ namun kami juga sama-sama tak tau dan tak bisa menjawabnya.

Tak berapa lama mobil kesayangan kami akhirnya berhenti di depan sebuah gedung tinggi menjulang dengan lampu-lampu yang berkerlap-kerlip cantik.

Aku bisa menebaknya. Kalau makan malam kali ini akan berada di rumah makan mewah yang berada di gedung ini.

Dengan perasaan bingung aku dan Huan turun dari mobil perlahan. Huan dan aku langsung saling merangkul tangan satu sama lain. Seorang butler kemudian menghampiri kami dan membawa mobil kami pergi ke tempat parkir.

Maklumkan saja. Kami tak pernah berada di gedung mewah seperti ini. Kantorku besarnya hanya sepertiga gedung ini dan kantor ayah juga hanya seperdua saja. Jadi kami tak terbiasa dengan pelayanannya yang serba mewah.

"Mei! Ayo ikut masuk!" Ayahku mengejutkanku yang masih terlihat bingung.

"Ah... eh... iya." Ucapku kemudian sedikit berlari mensejajari ayah dan ibuku yang sudah masuk terlebih dahulu. Tapi aku kembali tertinggal di belakang.

“Maaf kami terlambat.” Ucap ayahku mendekati sebuah meja makan besar di sebuah rumah makan yang terbilang cukup mewah dan sudah direservasi sebelumnya.

Rumah makan itu terletak persis di lantai dasar gedung mewah yang kami masuki.

Sejak awal memasuki rumah makan ini aku sudah mulai merasa bahwa makan malam ini ada yang aneh. Bukan karena apa? Karena keluarga kami biasanya menyukai rumah makan sederhana dengan hidangan tradisionalnya. tapi kali ini 100% bukan gaya keluarga kami.

Dan ini sangat bertentangan dengan kebiasaan kami.

Aku enggan melangkahkan kakiku tapi ibu dan Huan terus menarik lenganku. Hingga akhirnya aku sudah berdiri di dekat ayahku sekarang. Tegang. Ibu mencubit pinggangku pelan untuk memberikan kode agar aku membungkuk memberikan salam kepada mereka berdua yang kini berdiri menyambut kami.

"Tak apa-apa Zhu Long, kami juga baru saja sampai." Ucap paman yang ada di depan kami.

Paman itu terlihat tampan, mungkin masa mudanya dulu dia juga sangat tampan. Aku sangat yakin akan hal itu. Istrinya juga terlihat cantik, tak jauh berbeda dengan ibuku. Tapi sepertinya beliau lebih tua beberapa tahun dari ibuku. Dan lagi, dia sangat anggun. Jauh berbeda dengan ibuku yang sedikit ya.... bisa dibilang ibuku jauh dari kata anggun. Mungkin ke bar-baranku menurun darinya.

Dengan sedikit malas-malasan aku tersenyum dan membungkuk pada dua orang teman ayahku itu, yang sepertinya jika dilihat dari sekilas saja mereka adalah sepasang suami istri.

Kenapa aku bisa menyimpulkan demikian? Karena paman dan bibi itu sangat serasi. Alasan yang aneh kan? Hanya karena serasi aku menyimpulkan demikian. Aku memang suka aneh-aneh.

“Selamat malam paman, bibi?” sapa ku sesopan mungkin pada mereka sok akrab dengan melemparkan senyum terindah yang aku punya. Tentu saja Ini terasa sangat aneh buatku.

“Wah... kau cantik sekali nak! Mari-mari silahkan duduk!” senyum mereka sembari menyanjungku. Aku tersipu tentu saja. Kemudian mereka mempersilahkan seluruh keluargaku untuk duduk.

“Ini anak sulungku Zhang Xiumei dan ini adiknya si bungsu Zhang Xiuhuan.” Ucap ayahku memperkenalkan kami pada mereka berdua. Aku dan Huan hanya tersenyum mengangguk pada mereka sopan.

“Dan... mereka adalah paman dan bibi Feng teman lama dan sahabat dekat ayah tentu saja.” Ayahku dengan bangganya berganti mengenalkan mereka padaku dan Huan.

Aku bisa melihat betapa ayahku sangat mengagumi dan membanggakan mereka.

Aku menatap mereka yang tersenyum ramah padaku hingga membuatku salah tingkah dan merasa tak nyaman. Karena, mereka terus saja memperhatikanku.

“Waaah... Xiumei sudah dewasa rupanya, kau terlihat semakin cantik saja nak. Xiuhuan juga sudah besar, sepertinya dia juga akan menjadi pria yang sangat tampan nantinya.” Kata paman Feng menyanjung kami sembari tersenyum.

‘Kapan mereka bertemu denganku? Kenapa seolah-olah mereka mengenalku sejak aku kecil?’ aku bertanya-tanya dalam hati.

“Kau heran?” suara bibi Feng mengagetkanku yang tengah terbang melayang dalam lamunan bertanya-tanya.

"Ayahmu selalu mengirimkan kami foto setiap ulang tahunmu, sejak kau masih bayi. Makanya kami sangat tau perkembanganmu.” Ucap bibi Feng memberikan jawaban atas keherananku.

“Ah... demikian rupanya.” Aku tersenyum paham pada mereka namun merasa canggung kembali.

Pantas saja mereka seperti telah mengenalku sejak lama. Ternyata seperti itu ceritanya.

Ku cubit paha Huan yang duduk tegang di sampingku. Seketika Dia langsung menoleh ke arahku dengan sedikit meringis menahan sakit.

Aku memberikan isyarat padanya kalau aku tak nyaman berada di sini. Dia pun membalas isyaratku dengan maksud yang sama denganku juga, bahwa dia merasa canggung dan merasa sangat tak nyaman.

Tapi di mana anak mereka? apakah mereka tak mempunyai anak? Kenapa ayah mengajak keluarganya semua sedangkan mereka tidak. Aku bertanya-tanya lagi dalam hati. Aku berharap jika anak mereka adalah seorang perempuan dan seusia denganku. Dengan begitu setidaknya aku bisa berbincang santai dengannya tanpa kecanggungan seperti ini.

Atau mungkin seorang pria? galak? kejam? tidak... melihat wajah kedua orang tuanya seperti mereka pasti anaknya tak seburuk yang aku duga. Atau... mereka bahkan tak punya anak. Soalnya mereka tak menyinggung perihal anaknya sama sekali.

“Ah... kenapa dia lama sekali?” ucap bibi Feng kepada suaminya. Dan ini mungkin jawaban pertanyaan dalam benakku. Mereka tengah menanyakan anaknya yang tak kunjung datang. Mungkin.

Sedikit bersorak hatiku mendengarnya, karena aku juga penasaran padanya. Aku bahkan sudah membayangkan bahwa dia adalah gadis yang ceria dengan melihat kedua orangtuanya yang ramah seperti ini. Karena aku benar-benar berharap anak mereka adalah seorang perempuan bukan laki-laki.

“Tidak apa-apa, pengusaha muda seperti dia pasti sangat sibuk sekali. Kami sangat memakluminya.” Ibuku menimpali.

Aku dan Huan hanya cengar cengir tak karuan, bingung mendapati makan malam canggung ini. Perutku yang sudah terasa perih harusnya sudah terisi penuh sejak tadi. Tapi ini sama sekali belum kemasukan sebutir nasi pun. Karena mereka semuanya belum ada yang memulai makan dan masih terus berbincang-bincang. Mungkin menunggu anaknya? mungkin begitu.

Aku semakin bosan dan merasa hampir mati karena kelaparan. Cacing-cacing dalam perutku semakin memberontak. Sepertinya mereka tengah berdemo di dalam sana.

“Maaf saya terlambat!” Di saat aku menunduk lemas menahan lapar, Sebuah suara dengan tone yang sedikit berat mengejutkanku sehingga membuatku spontan mendongak ke arah suara yang berada di dekat kursi kosong sebelahku.

 

***

Terpopuler

Comments

Pecinta Halu

Pecinta Halu

ooouuuuwww si Oppaaaa

2022-05-12

1

Pecinta Halu

Pecinta Halu

Aduh kok sprti ikut dalam adegan deh yaaa thor hehehehe

2022-01-29

1

Riyanti

Riyanti

lidah ku lumayan belipat ini tor🤣🤣

2021-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2 Chapter 2 TAMU KELUARGA
3 Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4 Chapter 4 KEPUTUSAN
5 Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6 Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7 Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8 Chapter 8 MEMERGOKINYA
9 Chapter 9 PERASAAN KACAU
10 Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11 Chapter 11 GOYAH
12 Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13 Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14 Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15 Chapter 15 PERHATIAN
16 Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17 Chapter 17 KONYOL
18 Chapter 18 PESTA LAJANG
19 Chapter 19 PERNIKAHAN
20 Chapter 20 MALAM PERTAMA
21 Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22 Chapter 22 MESUM
23 Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24 Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25 Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26 Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27 Chapter 27 RAPUH (part I)
28 Chapter 28 RAPUH (part II)
29 Chapter 29 HEART BEAT
30 Chapter 30 JEALOUS
31 Chapter 31 JEALOUS (part II)
32 Chapter 32 KELUAR KOTA
33 Chapter 33 PSIKIATER
34 Chapter 34 MALAM BIRU
35 Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36 Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37 Chapter 37 KODE KERAS!
38 Chapter 38 DIA SUAMIKU
39 Chapter 39 MERAYU
40 Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41 Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42 Chapter 42 KENANGAN
43 Chapter 43 RIVAL
44 Chapter 44 PERANG DIMULAI
45 Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46 Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47 Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48 Chapter 48 FEELING (part I)
49 Chapter 49 FEELING (part II)
50 Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51 Chapter 51 AKU MILIKMU
52 Chapter 52 INGATAN
53 Chapter 53 INGATAN (part II)
54 Chapter 54 INGATAN (part III)
55 Chapter 55 PERLAWANAN
56 Chapter 56 TERKEJUT
57 Chapter 57 SABOTASE
58 Chapter 58 KONFLIK BARU
59 Chapter 59 JATUH SAKIT
60 Chapter 60 TAKUT
61 Chapter 61 DOKTER
62 Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63 Chapter 63 MAAFKAN AKU
64 Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65 Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66 Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67 Chapter 67 PROTEKTIF
68 Chapter 68 KEJUTAN
69 Chapter 69 KETAKUTAN
70 Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71 Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72 Chapter 72 KETEGASAN
73 CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74 Chapter 74 PERUSUH
75 Chapter 75 BADAI
76 Chapter 76 PERTENGKARAN
77 Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78 Chapter 78 BERITA
79 Chapter 79 MENYELINAP
80 Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81 Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82 Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83 Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84 Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85 Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86 Chapter 86 MENGERTI
87 Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88 Chapter 88 PENGAKUAN
89 Chapter 89 MEMAHAMIKU
90 Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91 CHAPTER 91 FIRASAT
92 Chapter 92 KECELAKAAN
93 Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94 Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95 Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96 Chapter 96 STARVING
97 Chapter 97 MERASA SIMPATI
98 Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99 Chapter 99 MENGACAU
100 Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101 Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102 Chapter 102 TERANCAM
103 Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104 Chapter 104 EMERGENCY
105 Chapter 105 START A NEW DAY
106 Chapter 106 SEBUAH NAMA
107 Chapter 107 MALAIKAT
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2
Chapter 2 TAMU KELUARGA
3
Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4
Chapter 4 KEPUTUSAN
5
Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6
Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7
Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8
Chapter 8 MEMERGOKINYA
9
Chapter 9 PERASAAN KACAU
10
Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11
Chapter 11 GOYAH
12
Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13
Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14
Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15
Chapter 15 PERHATIAN
16
Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17
Chapter 17 KONYOL
18
Chapter 18 PESTA LAJANG
19
Chapter 19 PERNIKAHAN
20
Chapter 20 MALAM PERTAMA
21
Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22
Chapter 22 MESUM
23
Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24
Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25
Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26
Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27
Chapter 27 RAPUH (part I)
28
Chapter 28 RAPUH (part II)
29
Chapter 29 HEART BEAT
30
Chapter 30 JEALOUS
31
Chapter 31 JEALOUS (part II)
32
Chapter 32 KELUAR KOTA
33
Chapter 33 PSIKIATER
34
Chapter 34 MALAM BIRU
35
Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36
Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37
Chapter 37 KODE KERAS!
38
Chapter 38 DIA SUAMIKU
39
Chapter 39 MERAYU
40
Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41
Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42
Chapter 42 KENANGAN
43
Chapter 43 RIVAL
44
Chapter 44 PERANG DIMULAI
45
Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46
Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47
Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48
Chapter 48 FEELING (part I)
49
Chapter 49 FEELING (part II)
50
Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51
Chapter 51 AKU MILIKMU
52
Chapter 52 INGATAN
53
Chapter 53 INGATAN (part II)
54
Chapter 54 INGATAN (part III)
55
Chapter 55 PERLAWANAN
56
Chapter 56 TERKEJUT
57
Chapter 57 SABOTASE
58
Chapter 58 KONFLIK BARU
59
Chapter 59 JATUH SAKIT
60
Chapter 60 TAKUT
61
Chapter 61 DOKTER
62
Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63
Chapter 63 MAAFKAN AKU
64
Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65
Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66
Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67
Chapter 67 PROTEKTIF
68
Chapter 68 KEJUTAN
69
Chapter 69 KETAKUTAN
70
Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71
Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72
Chapter 72 KETEGASAN
73
CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74
Chapter 74 PERUSUH
75
Chapter 75 BADAI
76
Chapter 76 PERTENGKARAN
77
Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78
Chapter 78 BERITA
79
Chapter 79 MENYELINAP
80
Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81
Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82
Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83
Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84
Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85
Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86
Chapter 86 MENGERTI
87
Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88
Chapter 88 PENGAKUAN
89
Chapter 89 MEMAHAMIKU
90
Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91
CHAPTER 91 FIRASAT
92
Chapter 92 KECELAKAAN
93
Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94
Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95
Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96
Chapter 96 STARVING
97
Chapter 97 MERASA SIMPATI
98
Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99
Chapter 99 MENGACAU
100
Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101
Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102
Chapter 102 TERANCAM
103
Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104
Chapter 104 EMERGENCY
105
Chapter 105 START A NEW DAY
106
Chapter 106 SEBUAH NAMA
107
Chapter 107 MALAIKAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!