Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN

“Maaf saya terlambat.!” Sebuah suara dengan tone yang sedikit berat mengejutkanku yang tengah menunduk sehingga membuatku spontan mendongak ke arahnya.

“Ada rapat yang memakan banyak waktu.” imbuhnya.

Ternyata seorang pria, aku hanya melihatnya sekilas kira-kira dia lebih tua dariku membungkuk ke arah kami.

'Siapa pria ini?' aku bertanya-tanya dalam hati. Namun perasaanku berkata bahwa aku sedikit merasa tak begitu asing dengannya.

Aku meliriknya lagi. Dia sangat berkharisma dan berwibawa. Tapi dia terkesan dingin dan kaku. Kalau dinilai dari wajahnya, aku akui dia memang tampan. Aahh... aku baru sadar, apa karena dia begitu mirip dengan aktor Yang Yang sehingga aku merasa tak asing dengannya?

Aku tidak melebih-lebihkan, dia memang sangat mirip dengan Yang Yang.

“Ah... baru saja aku akan menelfonmu.” Ucap bibi Feng padanya dengan nada sedikit khawatir.

“Nah... ini dia anakku, Feng Jinyi.” Paman Feng memperkenalkan anaknya pada kami.

Pria bernama Jinyi itu tersenyum membungkuk ke arah kami dan kemudian menyapa ayah ibuku. Aku masih berkutat dengan pikiranku yang berusaha mencoba untuk mengingat-ingat apakah aku pernah bertemu dengannya atau tidak? atau aku pernah kenal dengan dia atau belum? selain karena dia mirip Yang Yang tentunya.

“Terakhir bertemu denganmu adalah saat kau masih berumur satu tahun dan kami baru saja menikah waktu itu. Sekarang kau tumbuh menjadi pria yang tampan.” Ucap Ayahku sembari tertawa.

“Tetapi Mei, apa kau tak kenal dengannya?” ayahku bertanya padaku.

“Maaf?” Aku terkejut dan tersadar dari lamunanku yang masih mencoba-coba mengingatnya, dengan segera aku menatap ayahku bingung.

“Bukankah kalian dulu satu sekolah sewaktu SMA?” tanya paman Feng dengan tatapan menyelidik.

“Ahh.... begitu???" Aku malah nyengir canggung. "Tapi... maaf... aku sama sekali tak mengingatnya.” Aku berkata dengan senyum yang masih canggung namun berusaha terlihat sesopan mungkin.

Satu sekolah saat SMA? Mengenalnya? Aku mencoba mengingat lagi. Sejak aku lulus SMA ini sudah 8 tahun berlalu. Umurku saja sudah 25 tahun, bagaimana aku bisa mengingat kenal dia atau tidak. Lagi pula dulu aku terlalu acuh dengan sekitar dan hanya mengenal teman sekelasku saja. Di antara teman sekelasku sepertinya tidak ada yang bernama Feng Jinyi bahkan setampan dia.

Aku tersenyum canggung lagi karena Jinyi terus saja menatapku menyelidik. Sehingga membuatku merasa semakin tak nyaman. Aneh kan? kenapa dia terus saja menatapku seperti itu.

Aku jadi merasakan hawa disekitarku berubah menjadi hawa yang sangat mencekam setelah kedatangannya. Auranya menjadi sangat berbeda dan lebih membuat tak nyaman lagi.

“Ah... maklum saja, kalau dihitung tentang tahun kelulusannya, waktu itu Mei masih kelas satu kan? Jadi aku kira wajar saja kalau dia tidak mengenal siapa Jin? Mungkin nak Jin juga demikian?” ibuku menimpali dan balik melemparkan pertanyaan padanya.

Ibuku memanggilnya dengan nama Jin saja? Sok akrab sekali ibuku ini. Mentang-memtang dia tampan ibuku jadi terlena. Dan... pantas saja aku tak mengingat ataupun mengenalnya. Ternyata dia adalah kakak tingkatku. Dan dia ternyata dua tahun dia atasku. Jadi dia tingkat tiga dan aku tingkat satu. Jika memang seperti itu, Mana mungkin aku mengenalnya. Selain itu... seperti yang aku katakan sebelumnya, aku dulu adalah anak yang super cuek yang tidak begitu memperhatikan sekitarku dan tak mau tau tentang siapa-siapa kecuali teman sekelas dan para guruku.

“Maaf, sepertinya saya juga tak mengenalnya.” Jinyi menjawab pertanyaan ibuku. Akan tetapi matanya yang tajam menatap ke arahku menusuk paru-paruku hingga membuatku merasa sulit bernafas.

Tapi meskipun begitu aku melihat ada keteduhan dalam tatapannya. Dan tatapan itu... sepertinya tak begitu asing bagiku.

“Ah... pantas saja kalian sangat canggung sekali.” Ucap bibi Feng kemudian tertawa lirih.

Satu jam berlalu dan mereka mengobrol ngalor ngidul yang aku tak mengerti sama sekali apa yang tengah mereka bicarakan. Anehnya, Jinyi bisa mengikuti pembicaraan mereka dengan baik. Mungkin karena Jinyi sudah sangat berpengalaman jadi mereka bisa sangat nyambung. Aku sesekali hanya tersenyum saat ditanya mengenai sesuatu hal karena aku bingung harus menjawabnya bagaimana.

Aku memainkan kakiku mengayunkannya maju mundur tanpa suara, hal ini menandakan bahwa aku merasa sudah sangat jenuh sekali. Aku tak bisa mengikuti obrolan dewasa di antara mereka. maksudku obrolan bisnis.

Aku melirik Huan tengah asik bercengkerama dengan Jinyi. Apa yang mereka bicarakan aku tak begitu mendengarkan. Yang jelas, mereka sangat menikmati obrolan itu. Jadi.... hanya aku di sini yang merasa bosan??

Aku berusaha menguping pembicaraan mereka, namun karena berbaur dengan obrolan orang tua kami, aku hanya bisa menangkap sedikit saja isi pembicaraan mereka. Intinya adalah, bahwa si Jin ini sudah 2 tahun terakhir ini telah mengambil alih perusahaan elektronik milik ayahnya karena ayahnya sering sakit-sakitan. Pantas saja paman Feng terlihat sangat pucat sekali. Ternyata dia tengah sakit.

“Ah... Xiumei...” paman Feng memanggilku pelan membuatku tergeragap.

“Ya paman.” Jawabku sedikit terkejut kemudian menatapnya sembari tersenyum seramah yang aku bisa.

Namun paman Feng tidak bergegas menjawab dan semuanya kini malah terdiam dan menatap ke arahku lekat.

'Ada apa ini?' Hatiku bertanya-tanya.

Hatiku mulai berdetak kacau karena menyadari ada sesuatu yang tidak beres sekarang. Aromanya sudah mulai tercium.

“Mungkin ini terlalu cepat, tapi... Aku dan ayahmu telah sepakat dan memikirnya dengan waktu yang lama, bahwa kami telah mempertimbangkan semuanya dengan baik... kami... sudah sangat lama sekali berharap untuk keluarga kita agar menjadi keluarga yang sebenarnya.” Perkataan paman Feng sangat panjang.

Apa yang aku tangkap seprtinya bukan maksud paman Feng. Jantungku semakin berdegub cepat, darahku serasa berdesir.

Aku menatap menyelidik menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut paman Feng. Aku tak mau menyelanya untuk bertanya lebih lanjut.

 

“Kupikir sekarang adalah saat yang tepat untuk mewujudkan harapan kami. Kami... menginginkanmu dan Jin untuk mewujudkan harapan itu.” pungkasnya membuatku semakin bingung.

“A...aa... apa Maksud paman Feng? Ak... aku... benar-benar tak mengerti dan bingung.” aku terkejut bukan main, jantungku yang berdegub kencang dan kacau kini serasa seakan-akan ingin melompat dari tempatnya.

Darahku serasa berhenti mengalir. Otakku serasa tersengat jutaan kilatan petir sehingga membuatku merasa tercekat. Aku masih berusaha mencoba untuk mencerna perkataan paman Feng.

Apa ini artinya salah satu di antara kami akan diadopsi???'Atau.... kami harus menikah? Oh tidak... jangan bercanda? Pikiran macam apa ini? Mana mungkin aku akan menikah dengannya?

Ku mohon... ini bukanlah sebuah drama atau novel yang tengah ku baca. Hal yang sama sekali tak pernah ku bayangkan sebelumnya? Menikah dengan orang yang baru 1,5 jam ku kenal?

Tidak... paman Feng belum mengklarifikasi tentang pernyataannya. Bisa jadi mau mengadopsiku? Atau ayahku yang akan mengadopsi Jin? kita kembali pada opsi itu.

“Jin telah menyetujuinya sayang.” Ayahku menimpali dan mencoba meraih tanganku untuk digenggamnya.

“Menyetujui???” dengan bodohnya aku bertanya pada ayahku... menyetujui apa maksudnya ini? Dunia seakan mau runtuh saja.

“Baiklah... akan aku jelaskan jadi dengarkan ayah baik-baik.” Ayahku memegang tanganku lembut sembari tersenyum seakan menguatkan. “Paman Feng dan ayah sangat berharap agar kamu dan Jin segera menikah.” pungkas ayah yang membuatku langsung merasa lemas.

Duar!!

Serasa jutaan petir kini menyambar tepat di jantungku. Dan terasa benar-benar menyambarnya. Dadaku terasa sesak... pikiranku serasa hilang dan kosong... darah ku serasa telah berhenti mengalir. Dan hatiku terasa tersengat listrik ribuan volt.

Aku merasa lemas sekali, namun sebisa mungkin ku coba untuk terus bertahan agar aku tak terjatuh.

Tiba-tiba tanganku yang terkulai lemas di atas meja direngkuh oleh jemari lembut bibi Feng yang entah sejak kapan sudah berada di sampingku.

“Kami akan sangat tenang jika Jin memperistri gadis sepertimu nak. Kau lah harapan kami nak! Dan.... Mengingat ayah Jin harus segera berobat ke luar negeri, serta... Jin membutuhkan seseorang yang selalu berada di sampingnya untuk mendukungnya. Maka... Kami sangat mengharapkanmu mau menjadi istri Jin.” Ucapnya keibuan.

Aku masih tak bisa berkata apa-apa. Mulutku serasa terkunci. Bagaimana ini? Aku memang tidak sedang dalam berkencan dengan seseorang, tapi... aku mulai menyukai seniorku di tempatku bekerja.

Aku menyukainya... Lagi pula... aku juga hanya seorang anak dari pengusaha properti biasa yang sederhana. Tidak seperti keluarga Feng yang bergelimang harta.

Aku hanya seorang wanita yang bekerja di sebuah kantor advertising biasa. Dengan gaji UMR umum. Mana mungkin aku menikah dengan putra seorang pengusaha besar sepertinya. CEO menikah dengan pegawai advertising? konyol kan?

Aku merasa begitu tertekan dengan berita yang sangat tiba-tiba ini. Aku bahkan sampai tak bisa menangis saking merasa kaget dan bingungnya.

“Aku sudah semakin melemah... Kami juga sudah sangat menyukaimu sejak kau masih bayi. Aku hanya ingin melihat putraku menikahi gadis yang benar-benar baik sepertimu sebelum aku pergi. Aku juga sudah meminta kepada ayahmu sejak kau masih bayi bahwa aku ingin menjadikanmu sebagai menantuku. Mungkin hanya ini permintaan terakhirku sebelum masa ku berakhir.” Paman Feng berkata lembut naun sepertinya dia menahan tangis karena suaranya terdengar berat dan pecah tak seprti saat awal bertemu tadi.

Mensengarnya ibu dan bibi Feng mulai menangis. Aku tak memperhatikan ekspresi Jin sama sekali. Kalau seperti ini... aku bisa apa? Ini sama saja dengan wasiat. Dan hatiku... aku sama sekali tak bisa membiarkan orang lain menangis seperti ini. Karena melihat orang yang kita sayang menangis, itu adalah hal yang lebih menyakitkan untukku. Dan ini benar-benar menyerang hatiku.

“Baiklah... mungkin kalian perlu waktu berdua untuk berkenalan terlebih dahulu....” ibu ku berkata pelan di sela isakannya.

Detik berikutnya aku menatap kosong vas bunga di tengah meja. Linglung.

***

Terpopuler

Comments

Pecinta Halu

Pecinta Halu

Deg deg deeeg

2022-05-12

1

Pecinta Halu

Pecinta Halu

ikut tegang bacanya

2022-01-29

1

Leonita Ainingrum

Leonita Ainingrum

ohhh...apa ini cwo misterius yg s mei suka waktu SMA ya...mungkin...🤔🤔🤔

2020-05-11

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2 Chapter 2 TAMU KELUARGA
3 Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4 Chapter 4 KEPUTUSAN
5 Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6 Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7 Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8 Chapter 8 MEMERGOKINYA
9 Chapter 9 PERASAAN KACAU
10 Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11 Chapter 11 GOYAH
12 Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13 Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14 Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15 Chapter 15 PERHATIAN
16 Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17 Chapter 17 KONYOL
18 Chapter 18 PESTA LAJANG
19 Chapter 19 PERNIKAHAN
20 Chapter 20 MALAM PERTAMA
21 Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22 Chapter 22 MESUM
23 Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24 Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25 Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26 Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27 Chapter 27 RAPUH (part I)
28 Chapter 28 RAPUH (part II)
29 Chapter 29 HEART BEAT
30 Chapter 30 JEALOUS
31 Chapter 31 JEALOUS (part II)
32 Chapter 32 KELUAR KOTA
33 Chapter 33 PSIKIATER
34 Chapter 34 MALAM BIRU
35 Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36 Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37 Chapter 37 KODE KERAS!
38 Chapter 38 DIA SUAMIKU
39 Chapter 39 MERAYU
40 Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41 Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42 Chapter 42 KENANGAN
43 Chapter 43 RIVAL
44 Chapter 44 PERANG DIMULAI
45 Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46 Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47 Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48 Chapter 48 FEELING (part I)
49 Chapter 49 FEELING (part II)
50 Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51 Chapter 51 AKU MILIKMU
52 Chapter 52 INGATAN
53 Chapter 53 INGATAN (part II)
54 Chapter 54 INGATAN (part III)
55 Chapter 55 PERLAWANAN
56 Chapter 56 TERKEJUT
57 Chapter 57 SABOTASE
58 Chapter 58 KONFLIK BARU
59 Chapter 59 JATUH SAKIT
60 Chapter 60 TAKUT
61 Chapter 61 DOKTER
62 Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63 Chapter 63 MAAFKAN AKU
64 Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65 Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66 Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67 Chapter 67 PROTEKTIF
68 Chapter 68 KEJUTAN
69 Chapter 69 KETAKUTAN
70 Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71 Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72 Chapter 72 KETEGASAN
73 CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74 Chapter 74 PERUSUH
75 Chapter 75 BADAI
76 Chapter 76 PERTENGKARAN
77 Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78 Chapter 78 BERITA
79 Chapter 79 MENYELINAP
80 Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81 Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82 Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83 Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84 Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85 Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86 Chapter 86 MENGERTI
87 Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88 Chapter 88 PENGAKUAN
89 Chapter 89 MEMAHAMIKU
90 Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91 CHAPTER 91 FIRASAT
92 Chapter 92 KECELAKAAN
93 Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94 Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95 Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96 Chapter 96 STARVING
97 Chapter 97 MERASA SIMPATI
98 Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99 Chapter 99 MENGACAU
100 Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101 Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102 Chapter 102 TERANCAM
103 Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104 Chapter 104 EMERGENCY
105 Chapter 105 START A NEW DAY
106 Chapter 106 SEBUAH NAMA
107 Chapter 107 MALAIKAT
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1 RENCANA MAKAN MALAM KELUARGA
2
Chapter 2 TAMU KELUARGA
3
Chapter 3 TERNYATA INI PERJODOHAN
4
Chapter 4 KEPUTUSAN
5
Chapter 5 MENTAL BREAK DOWN
6
Chapter 6 JAWABAN YANG JELAS
7
Chapter 7 PERTUNANGAN DADAKAN
8
Chapter 8 MEMERGOKINYA
9
Chapter 9 PERASAAN KACAU
10
Chapter 10 CIUMAN PERTAMA
11
Chapter 11 GOYAH
12
Chapter 12 MEMASAK DIRUMAHNYA
13
Chapter 13 WANITA ITU DATANG BERSAMANYA
14
Chapter 14 INGIN MEMBATALKAN PERNIKAHAN
15
Chapter 15 PERHATIAN
16
Chapter 16 PERHATIAN (part II)
17
Chapter 17 KONYOL
18
Chapter 18 PESTA LAJANG
19
Chapter 19 PERNIKAHAN
20
Chapter 20 MALAM PERTAMA
21
Chapter 21 PAGI YANG PANAS
22
Chapter 22 MESUM
23
Chapter 23 PULANG KE RUMAH MERTUA
24
Chapter 24 MENGANTAR MERTUA
25
Chapter 25 CUTI TELAH BERAKHIR
26
Chapter 26 APA HARUS BERBOHONG?
27
Chapter 27 RAPUH (part I)
28
Chapter 28 RAPUH (part II)
29
Chapter 29 HEART BEAT
30
Chapter 30 JEALOUS
31
Chapter 31 JEALOUS (part II)
32
Chapter 32 KELUAR KOTA
33
Chapter 33 PSIKIATER
34
Chapter 34 MALAM BIRU
35
Chapter 35 THE REAL HONEYMOON
36
Chapter 36 EFEK DENTUMAN SUPERNOVA
37
Chapter 37 KODE KERAS!
38
Chapter 38 DIA SUAMIKU
39
Chapter 39 MERAYU
40
Chapter 40 LIFE AS A NEWLY WED
41
Chapter 41 UNGKAPAN CINTA YANG TAK TERDUGA
42
Chapter 42 KENANGAN
43
Chapter 43 RIVAL
44
Chapter 44 PERANG DIMULAI
45
Chapter 45 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part I)
46
Chapter 46 BERENANG DI ANTARA DUA KUTUB (part II)
47
Chapter 47 MAAF AKU MENYUKAI MANAGER WANG
48
Chapter 48 FEELING (part I)
49
Chapter 49 FEELING (part II)
50
Chapter 50 JIKA PERASAANKU PUDAR....
51
Chapter 51 AKU MILIKMU
52
Chapter 52 INGATAN
53
Chapter 53 INGATAN (part II)
54
Chapter 54 INGATAN (part III)
55
Chapter 55 PERLAWANAN
56
Chapter 56 TERKEJUT
57
Chapter 57 SABOTASE
58
Chapter 58 KONFLIK BARU
59
Chapter 59 JATUH SAKIT
60
Chapter 60 TAKUT
61
Chapter 61 DOKTER
62
Chapter 62 KEJUTAN YANG GAGAL
63
Chapter 63 MAAFKAN AKU
64
Chapter 64 TEKA TEKI BARU
65
Chapter 65 TAMU MENGEJUTKAN
66
Chapter 66 KETEGANGAN DUA KUBU
67
Chapter 67 PROTEKTIF
68
Chapter 68 KEJUTAN
69
Chapter 69 KETAKUTAN
70
Chapter 70 KESALAHPAHAMAN
71
Chapter 71 SURAT PENGUNDURAN DIRI
72
Chapter 72 KETEGASAN
73
CHAPTER 73 RINDU SETENGAH MATI
74
Chapter 74 PERUSUH
75
Chapter 75 BADAI
76
Chapter 76 PERTENGKARAN
77
Chapter 77 SARAN DARI WANG TIAN
78
Chapter 78 BERITA
79
Chapter 79 MENYELINAP
80
Chapter 80 (FLASH BACK STORY part I)
81
Chapter 81 (FLASH BACK STORY part II)
82
Chapter 82 (FLASH BACK STORY part III)
83
Chapter 83 (FLASH BACK STORY part IV)
84
Chapter 84 (FLASH BACK STORY part V)
85
Chapter 85 (FLASH BACK STORY END)
86
Chapter 86 MENGERTI
87
Chapter 87 KEJUTAN LAIN
88
Chapter 88 PENGAKUAN
89
Chapter 89 MEMAHAMIKU
90
Chapter 90 MEMAHAMIKU part II
91
CHAPTER 91 FIRASAT
92
Chapter 92 KECELAKAAN
93
Chapter 93 SEPERTI MIMPI
94
Chapter 94 PENGHORMATAN TERAKHIR
95
Chapter 95 IDENTITAS PELAKU
96
Chapter 96 STARVING
97
Chapter 97 MERASA SIMPATI
98
Chapter 98 PENGAKUAN HUAN
99
Chapter 99 MENGACAU
100
Chapter 100 HUAN SI BAYI KECIL TELAH DEWASA
101
Chapter 101 PENGAKUAN HUAN (Part II)
102
Chapter 102 TERANCAM
103
Chapter 103 TERANCAM (Part II)
104
Chapter 104 EMERGENCY
105
Chapter 105 START A NEW DAY
106
Chapter 106 SEBUAH NAMA
107
Chapter 107 MALAIKAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!