Lahirnya Penyihir Terhebat Sepanjang Masa
Duarrr.
Suara petir menyambar. Malam itu cuaca terlihat sangat buruk. Hujan disertai angin kencang dan petir melanda seluruh kota.
Terlihat kediaman yang besar dan megah di tengah kota tersebut. Tidak lama kemudian kediaman itu telah dikepung oleh ratusan orang. Sembilan dari ratusan orang itu maju ke depan, seakan mereka adalah pemimpin.
“Keluarlah, hadapi ajalmu!” salah satu dari sembilan orang berteriak ke dalam kediaman itu.
Tidak selang beberapa menit seorang pria dari dalam kediaman itu menjawab “Apakah ini keputusan kalian?”
“Ya, ini keputusan kami, sekarang keluarlah hadapai ajalmu YE YANG ZEN!”
Pria dalam kediaman itu keluar tanpa memedulikan hujan yang menerpa tubuhnya seraya berkata, “Kau begitu arogan, Qiu Feng.”
“Bagaimana dengan kalian Yun Zhao, Feng Lin, Zhen Yan, Sima Ji, Lu Chen, Qin Mu, Li bersaudara?” Ye Yang Zen menatap mereka berdelapan secara bergantian.
Beberapa menit telah berlalu, tapi mereka tidak menjawab. Menandakan mereka setuju dengan keputusan Qiu Feng.
“Tidak kusangka 9 orang yang telah kuanggap sebagai saudara, tiba saatnya akan mengkhianatiku.”
“Heh, kau sudah bukan pemimpin kami lagi!” Qiu Feng menanggapi dengan nada meremehkan.
“Sekarang hanya ada 9 Penyihir Agung!” Qiu Feng melanjutkan kata-katanya.
Sambil tertawa kecil, Ye Yang Zen berkata, “Hahaha, Beginikah kelakuan 9 Penyihir Agung? Aku menyesal telah bergabung dan memimpin kelompok sampah seperti kalian.”
“Jika nyawaku yang kalian inginkan, kemarilah dan ambil apa yang kalian mau.” Ye Yang Zen berkata dengan nada tinggi, amarah telah menyebar ke seluruh tubuhnya.
“Jangan terlalu memandang tinggi dirimu, kau sudah tidak kuat seperti yang dulu!” terdengar dari kata-katanya, bahwa Qiu Feng sangat meremehkan Ye Yang Zen yang sekarang.
“Lebih baik pemimpin menuruti apa yang Kak Qiu Feng mau, siapa tahu—” Yun Zhao mencoba membujuk Ye Yang Zen.
“DIAM! aku tak akan menyerahkan anakku pada kalian, sekalipun nyawaku taruhannya!” sebelum perkataan Yun Zhao selesai, Ye Yang Zen telah memberi jawaban.
“Berusaha merahasiakan penemuan kalian pada dunia agar bisa kalian gunakan sendiri, meracuni istriku saat sedang hamil anak ke-2, dan sekarang kalian mencoba mengambil anakku?”
“Aku sudah tak akan menahan diri pada kalian, akan ku pertaruhkan nyawaku dalam pertarungan ini.” Ye Yang Zen yang dari tadi diselimuti amarah telah membulatkan keputusan.
“Sepertinya kau telah mengambil keputusan.” Qiu Feng menatap tajam ke arah Ye Yang Zen.
“Sudah basa basinya, sekarang majulah!” Ye Yang Zen berteriak dengan penuh keyakinan.
Tidak lama setelah Ye Yang Zen berteriak, kesembilan orang itu hampir secara bersamaan meneriakan kata “MAJU!”
Ratusan orang yang telah mengepung kediaman Ye Yang Zen dengan cepat menyerbu ke arahnya. Sedangkan 9 Penyihir Agung hanya melihat dari kejauhan. Menunggu Ye Yang Zen kelelahan.
Dalam pertempuran melawan ratusan orang, Ye Yang Zen tidak gentar sedikitpun. Dia bisa mengungguli ratusan orang itu dengan sangat mudah. Hanya saja ketika beberapa orang mati selalu muncul orang yang menggantikannya, seakan tidak memberi istirahat kepada Ye Yang Zen.
Di tengah-tengah pertempuran, Ye Yang Zen memanggil sebilah pedang dengan sihirnya. Dia memasuki mode serius.
“Sepertinya Ye Yang Zen hampir kehabisan mana.” Ucap Qiu Feng dengan senyumnya.
“Disaat pemimpin sudah memanggil 'Black Hole' itu artinya dia serius dalam pertarungannya.” Yun Zhao menanggapi ucapan Qiu Feng.
Black Hole adalah nama pedang Ye Yang Zen. Dia menamai Black Hole karena setiap tebasan pedang itu dapat menimbulkan sebuah lubang hitam yang menarik benda yang di tebas dan mengirim benda tersebut entah kemana. Bahkan 9 Penyihir Agung waspada dengan pedang tersebut.
Zhen Yan mengelus dagunya lalu berkata “Untuk menggunakan pedang tersebut membutuhkan banyak mana, dia akan segera kelelahan karena kehabisan mana!”
Sima Ji tersenyum lebar seraya berkata “Saat dia kelelahan, waktunya kita bertindak membunuhnya!”
Beberapa menit berlalu, ratusan orang yang mengepung kediaman Ye Yang Zen telah binasa. Tersisa 9 Penyihir Agung yang mengepung Ye Yang Zen.
Walaupun keadaan Ye Yang Zen tidak terlalu buruk, akan tetapi mana di tubuhnya tersisa sedikit. Tidak cukup untuk mengalahkan 9 Penyihir Agung.
Ye Yang Zen yang kedua lututnya menyentuh tanah. Dua tangan memegang pedang yang menghadap ke bawah. Kepala yang menunduk ke bawah. Saat sadar bahwa dirinya telah di kepung oleh 9 Penyihir Agung dan sadar tidak bisa mengalahkan mereka. Dia mulai merencanakan sesuatu.
“Melihat dirimu yang sekarang membuatku ingin segera membunuhmu, tetapi ini bukan saatnya!” Qiu Feng berteriak dengan gembira.
“Sebelum aku membunuhmu. Aku akan mengambil kekuatan kedua anakmu, menyiksa mereka lalu membunuhnya di hadapanmu Hahahahaha.” Qiu Feng tertawa sangat keras.
Ye Yang Zen yang mendengar itu hanya tersenyum lalu berkata “Kebodohanmu tidak berkurang malah semakin bertambah Qiu Feng!”
“Kalian juga.” Ye Yang Zen melanjutkan kalimatnya yang diarahkan ke 9 Penyihir Agung.
“Apakah kalian yakin anakku masih di dalam kediaman?” Ye Yang Zen berusaha mengalihkan perhatian mereka.
9 Penyihir Agung terkejut dengan perkataan Ye Yang Zen. Mereka saling menatap dengan kebingungan. Selang beberapa detik, Qiu Feng dengan panik berkata “Cepat cari anaknya di dalam rumah!”
Lu Chen, Qin Mu, Li bersaudara, keempat orang itu bergegas mencari ke dalam kediaman Ye Yang Zen. Sedangkan, yang lain tetap menahan Ye Yang Zen di luar.
5 menit kemudian, mereka kembali dengan tangan kosong. Qiu Feng tanpa bertanya sudah mengetahui hasilnya. ‘Sial, sial, sialan!’ Qiu Feng mengumpat dalam hatinya.
Ye Yang Zen tertawa sangat keras saat melihat ekspresi Qiu Feng dan yang lainnya.
Melihat Ye Yang Zen tertawa, Qiu Feng semakin marah lalu berkata “Aku berubah pikiran. Aku akan membunuhmu sekarang lalu mencincang mayatmu menjadi seratus bagian!”
“Tunggu!” Feng Lin mencoba menenangkan Qiu Feng.
Qiu Feng melotot ke arah Feng Lin. Tapi Feng Lin tidak menghiraukan tatapan Qiu Feng. “Lebih baik dua atau tiga orang dari kita mencari anaknya, sedangkan yang lain mengurus Ye Yang Zen.” Feng Lin memberi masukan seraya melihat kedelapan orang lainnya.
Qiu Feng dan yang lainnya mengangguk setuju dengan masukan Feng Lin. Ketika mereka akan membagi tugas. Ye Yang Zen berkata, “Apakah aku mengizinkan kalian pergi?”
Setelah itu Ye Yang Zen berdiri lalu mengangkat pedangnya dengan satu tangan. Entah bagaimana Ye Yang Zen bisa mengisi mana kembali dan mendapatkan energi untuk kembali bertarung. Apakah itu tekad? semangat? kasih sayang seorang ayah kepada anaknya?. Hanya Ye Yang Zen yang tau.
9 Penyihir Agung yang melihat tindakan Ye Yang Zen hanya berkata dalam hati 'Apa yang dilakukan orang ini?'
“Karena kalian sudah datang, jangan harap bisa pergi dengan mudah!” Ye Yang Zen menatap mereka yang sedang kebingungan dengan tajam.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
luna violet☆
sakit sih digituin sama org yang udah kita anggap sodara
2023-11-09
2
luna violet☆
wow keluarga besar
yang nama namanya bikin lidah ku keseleo🗿🗿/Frown/
2023-11-09
2
luna violet☆
yaaa ndak mau lah
minimal iming imingin mobil lamborghini kek kalau keluar
bukanya ajal🗿🗿
2023-11-09
1