“Karena kalian sudah datang, jangan harap bisa pergi dengan mudah!” Ye Yang Zen menatap mereka yang sedang kebingungan dengan tajam.
Di tengah kebingungan, Qiu Feng menyadari ada yang aneh dengan tindakan Ye Yang Zen. Merasakan keanehan itu, Qiu Feng berteriak kepada yang lainnya “Cepat, hentikan dia!”
Mendengar perintah Qiu Feng. Mereka bergegas menghentikan Ye Yang Zen, namun sudah terlambat.
Mana yang sangat besar telah berkumpul di sekitar pedang yang di pegang Ye Yang Zen. Semakin lama, mana yang terkumpul semakin banyak. Seakan pedang Ye Yang Zen menghisap semua mana di sekitarnya. Siapapun yang mendekat mananya akan terhisap lalu pingsan, bahkan bisa mati.
Terkejut dengan fenomena itu. 9 Penyihir Agung melompat mundur ke belakang beberapa meter. Di tengah keterkejutannya, Feng Lin memikirkan sebuah rencana. Dia berusaha keras memutar otak. Akhirnya dia menemukan beberapa rencana.
“Karena serangan jarak dekat tidak mungkin, lakukan serangan jarak jauh. Gunakan sihir jarak jauh paling kuat yang kalian miliki!” Feng Lin berteriak sangat keras.
“Sihir Api Tingkat Semesta Tinggi: Seribu Hujan Meteor.” Feng Lin mengeluarkan sihir terkuatnya. Dari atas kepalanya turun Seribu Meteor yang mengarah ke Ye Yang Zen.
“Sihir Angin Tingkat Semesta Tinggi: Badai Tebasan Pisau.” Zhen Yan mengeluarkan sihir terkuatnya juga. Dari belakang badanya muncul hembusan angin yang sangat cepat dan kuat mengarah ke Ye Yang Zen. Setelah mengenai target maka angin itu membentuk badai lalu menggores target hingga mati.
Li bersaudara tidak ingin kalah dengan mereka berdua. Li Yin mengeluarkan sihir air, lalu disusul Li Yun yang mengeluarkan sihir petir. “Sihir Air dan Petir Tingkat Semesta Tinggi: Ombak Petir.” Mereka mengatakan sihirnya secara bersamaan. Dari depan mereka muncul ombak yang besar disertai aliran petir.
“Sihir Cahaya Tingkat Semesta Tinggi: Cahaya penghakiman.” Yun Zhao menyusul setelah Li bersaudara. Sihirnya akan menyerang dari atas target lalu membakar si target menjadi abu.
Karena Qin Mu sihir terkuatnya adalah sihir pendukung. Dia tidak mengeluarkan sihir serangan, melainkan sihir pendukung untuk mendukung serangan Lu Chen.
“Sihir Cahaya Tingkat Semesta Tinggi: Berkat Dewi Cahaya.”
Setelah Qin Mu menggunakan sihirnya. Kekuatan Lu Chen menjadi seratus kali lebih kuat. “Sihir Tumbuhan Tingkat Semesta Tinggi: Akar Kejahatan.” Lu Chen segera mengeluarkan sihirnya. Dari bawah tanah muncul ratusan akar yang bergerak dengan tujuan melilit si target lalu menghisap aura kehidupannya.
Jika yang lain tidak menggunakan senjata. Berbeda dengan Sima Ji yang mengeluarkan senjata andalannya, yaitu busur panah. Setelah mengeluarkan senjatanya, Sima Ji mengambil posisi memanah yang di arahkan ke Ye Yang Zen. Dia menarik tali busur tanpa anak panah.
“Sihir Angin Tingkat Semesta Tinggi: Sejuta Panah Angin.” Sima Ji lalu melepaskan tali busurnya. Muncul angin yang berbentuk anak panah dengan kecepatan tinggi.
Belum selesai dengan satu serangan, Sima Ji dengan cepat mengambil posisi lalu menarik tali busurnya seraya berkata, “Sihir Cahaya Tingkat Semesta Menengah: Seribu Panah Petir.” Dia mengeluarkan serangan kedua.
Tidak lama setelah itu, Sima Ji meluncurkan serangan ketiga, keempat, dan kelima. Setelah itu dia tersenyum jahat, dia orang kedua setelah Qiu Feng yang sangat menginginkan nyawa Ye Yang Zen.
Yang terakhir adalah Qiu Feng, pemimpin 9 Penyihir Agung. Dia memejamkan matanya, mengambil napas panjang, lalu berteriak dengan sangat keras, “Sihir Kegelapan Tingkat Surga Rendah: Pedang Hitam Membelah Langit.” Dia membuka matanya setelah selesai mengucapkan sihirnya. Ada rasa bangga saat Qiu Feng meneriakan sihirnya. Seketika langit menjadi gelap lalu muncul pedang besar berwarna hitam yang membelah langit. Pedang itu mengarah ke Ye Yang Zen.
8 Penyihir Agung terkejut mengetahui bahwa Qiu Feng bisa menggunakan sihir tingkat surga walaupun hanya di tingkat rendah. Dulu ketika masih ada 10 Penyihir Agung tidak ada di antara mereka yang bisa menggunakan sihir tingkat surga termasuk Ye Yang Zen. Namun, sekarang Qiu Feng sebagai pemimpin 9 Penyihir Agung bisa menggunakan sihir tingkat surga. Mereka merasa senang karena berpihak kepada Qiu Feng. Andaikan mereka berpihak kepada Ye Yang Zen, entah bagaimana nasib mereka.
Ye Yang Zen tetap tenang saat 9 Penyihir Agung menyerang dia. Tidak ada gerakan menghindar atau tindakan yang berusaha menyelamatkan diri. Dia tetap diam di tempat.
Melihat Ye Yang Zen diam di tempat. 9 Penyihir Agung berpikir bahwa dia pasrah menghadapi kematian. Tapi, mereka tidak tahu bahwa Ye Yang Zen tidak akan mati menghadapi serangan mereka.
Ketika serangan mereka mengenai Ye Yang Zen. Bukannya meledak tapi serangan mereka hilang terserap oleh sesuatu yang mereka tidak tahu. Bahkan serangan tingkat surga milik Qiu Feng juga lenyap. Melihat pemandangan itu mereka tersungkur ke tanah karena tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.
Melihat ekspresi mereka, Ye Yang Zen tersenyum meremehkan mereka lalu berkata, “Heh, apakah ini serangan terkuat kalian? sangat lemah hahahaha.” Dia tertawa sangat puas.
Mereka melihat Ye Yang Zen seraya berkata dalam hati, ‘Bukan kami yang lemah, tapi kau yang seperti monster!’
9 Penyihir Agung masih belum bergerak selama beberapa menit karena kejadian tadi. Ye Yang Zen juga tetap diam. Kedua pihak sama-sama diam. Tapi keheningan pecah saat Feng Lin berteriak.
“Kenapa kalian melamun? cepat serang Ye Yang Zen lagi!” tiba-tiba Feng Lin berteriak memerintah mereka.
“Apa kau buta? serangan terkuat kita bahkan tidak bisa membunuhnya.” Sima Ji menanggapi perintah Feng Lin dengan nada sedikit marah.
“Apa kalian begitu bodoh? serangan terkuat kita tidak bisa membunuhnya karena terserap oleh sesuatu.” Feng Lin mencoba menjelaskan pada mereka.
“Ya, lalu?” Qiu Feng menanggapi dengan nada bodoh.
‘Kau sebagai pemimpin kenapa begitu bodoh?’ Feng Lin berkata dalam hati, tidak berani jika berkata langsung. Jika Qiu Feng masih belum bisa menggunakan sihir tingkat surga. Feng Lin tentu saja masih berani. Tapi, sekarang Qiu Feng sudah bisa menggunakan sihir tingkat surga. Kalau dia nekat berkata langsung di depannya, dia bisa di bunuh. Feng Lin masih sayang nyawa.
“Apakah kalian melupakan Black Hole? kekuatan unik pedang itu adalah setiap tebasan bisa menimbulkan lubang hitam lalu menarik benda di sekitarnya dan mengirim benda tersebut entah kemana.” Feng Lin mencoba menjelaskan.
“Kekuatan kita mungkin juga telah di tarik oleh lubang hitam lalu di kirimkan entah kemana, hanya bedanya kekuatan kita terserap bukan karena di tebas oleh pedangnya tapi mengenai tubuhnya.” Feng Lin melanjutkan penjelasannya.
Akhirnya mereka mengerti sesuatu yang menghisap serangan mereka.
“Lalu kenapa kau menyuruh kita terus menyerang walaupun sudah tahu kalau tidak berhasil?” tanya Lu Chen.
“Agar staminanya habis.” Feng Lin menjawab singkat.
Tanpa banyak pertanyaan. Mereka mulai menyerang Ye Yang Zen dengan membabi buta.
Ye Yang Zen hanya tersenyum.
30 menit telah berlalu.
Ye Yang Zen masih diam di tempat dengan posisi yang sama seperti dari awal. Serangan yang 9 Penyihir Agung luncurkan masih terserap oleh Ye Yang Zen. Mereka mulai panik karena Ye Yang Zen tidak kehabisan stamina. Selang beberapa menit, Ye Yang Zen batuk berdarah. Melihat Ye Yang Zen terluka, mereka kembali termotivasi.
“Uhuk uhuk uhuk.” Ye Yang Zen terbatuk. Darah keluar dari mulutnya saat terbatuk.
Melihat darah yang keluar saat dia batuk. Ye Yang Zen bergumam lirih “Sepertinya sudah waktunya.”
“Apakah kalian siap?” Ye Yang Zen berkata sambil menatap 9 Penyihir Agung.
9 Penyihir Agung yang di buat bingung lagi oleh perkataan Ye Yang Zen memilih untuk diam.
Ye Yang Zen hanya tersenyum lalu dia mengucapkan sebuah mantra yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian, Ye Yang Zen selesai mengucapkan mantranya. Dia menghadap ke langit dan berteriak “GERBANG PERSEMBAHAN!”
Tidak lama setelah Ye Yang Zen mengucapkan 2 kata itu. Langit menjadi gelap, lebih gelap dari fenomena yang di timbulkan saat Qiu Feng meluncurkan sihir tingkat surga. Hujan menjadi semakin deras. Suasana menjadi mencekam.
Tiba-tiba dari langit turun sebuah gerbang. Gerbang itu berkata “Siapa yang memanggilku?”
9 Penyihir Agung merasa dalam bahaya ketika melihat gerbang yang baru saja turun itu. Mereka mencoba kabur, tapi badan mereka tidak bisa bergerak. Sekedar berbicarapun tak bisa.
“Aku yang telah memanggilmu!” sahut Ye Yang Zen.
“Apa yang akan kau berikan padaku?” Gerbang itu langsung bertanya.
“Aku telah memberikanmu beberapa Mana, aku juga akan menyerahkan nyawaku jika kau bisa mengabulkan permintaanku.”
“Apa permintaanmu?” Tanya gerbang itu.
“Dengan seluruh persembahanku. Apa yang bisa kau lakukan pada mereka?” Ye Yang Zen menunjuk 9 Penyihir Agung.
“Aku bisa mengambil 50% kekuatan dari setiap orang!” jawab gerbang itu.
9 Penyihir Agung yang mendengar kalimat gerbang itu seketika panik, marah, ingin rasanya pergi dan meninggalkan tujuan untuk membunuh Ye Yang Zen. Tapi, mereka tidak bisa bicara atau bergerak. Pasrah adalah hal yang bisa mereka lakukan saat ini.
“Baiklah, itu sudah cukup!” Ye Yang Zen menyetujui kontrak itu. Dia sepenuh hatinya yakin kepada anak-anaknya. Jika 9 Penyihir Agung mencoba mencari anaknya, mungkin diperlukan 15 tahun lebih untuk menemukan mereka. Jika sang anak ingin balas dendam, kemungkinan mereka berhasil meningkat. Semua tergantung keputusan sang anak. Apakah dirinya mau balas dendam atau tidak, Ye Yang Zen akan menghargai keputusan sang anak.
“Baiklah, kontrak tercapai!”
Setelah itu Gerbang Persembahan membuka gerbangnya. Dari dalam gerbang itu muncul 9 ular yang menghampiri 9 Penyihir Agung. Mereka menggigit leher 9 Penyihir Agung. 9 Penyihir Agung merasa sangat kesakitan, tapi mereka masih tidak bisa bergerak. Semenit telah berlalu ular yang menggigit 9 Penyihir Agung mulai melepaskan gigitan mereka dan kembali masuk ke dalam gerbang.
“Kontrak selesai!”
Setelah mengucapkan kata tersebut. Gerbang Persembahan mulai menghilang dari hadapan 9 Penyihir Agung. Bersamaan dengan Gerbang Persembahan yang menghilang, Ye Yang Zen juga menghilang bagai di telan bumi. 9 Penyihir Agung mulai bisa bergerak. Mereka sangat marah ketika menyadari bahwa kekuatan mereka telah menurun 50%.
“SIALANNN!” Qiu Feng berteriak sangat marah.
Sebenernya semua 9 Penyihir Agung sangat marah tapi tidak ada yang berteriak seperti Qiu Feng. Mereka masih takut dengan sosok gerbang itu.
“DENDAM INI AKAN SELALU KU INGAT YE! YANG! ZEN!” kali ini Qiu Feng berteriak sangat keras.
“WALAU KAU SUDAH MATI, AKAN KU BALAS DENDAM INI KE ANAKMU!” sepertinya Qiu Feng telah membulatkan keputusan.
Setelah tenang, Qiu Feng mulai memberikan perintah kepada angota 9 Penyihir.
“Mulai detik ini, kalian wajib mencari anak Ye Yang Zen sampai ketemu!” Qiu Feng memberikan perintah dengan nada agak marah.
“Baik...” mereka menjawab Qiu Feng dengan lirih.
Qiu Feng tidak memedulikan sikap mereka. Dia langsung pergi meninggalkan kediaman Ye Yang Zen yang telah hancur. Satu per satu 9 Penyihir Agung juga meninggalkan tempat itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
keren banget ini kekuatan nya
2023-02-28
1
ㅤ
Agak susah ngebaca nama nya Ye Yang Zen hehe
2023-02-28
2
Jhuwee Bunda Na Alfaa
sihir jrak jauh, santet dong 🤔
2023-02-04
1