Cinta Sang Pemuda Desa 2

Cinta Sang Pemuda Desa 2

Bab 1

"Tidak!" teriak Diska.

Tanpa pikir panjang dia keluar dari restoran mahal itu.

Acara makan malam keluarga yang awalnya terasa begitu menggembirakan hatinya, kini menjadi neraka baginya.

Wanita dengan gaun berwarna merah, dengan hijab hitam itu kini berdiri di luar restoran.

Dia mengabaikan keberadaan putra kecilnya yang kini bersama kakek dan neneknya.

Dia pikir acara makan malam ini, acara yang biasa dilakukan olehnya keluarganya dengan keluarga Rezi, pria yang sudah dianggapnya sebagai sahabat.

Namun, ternyata acara makan malam kali ini, kedua orang tuanya meminta dirinya untuk menikah dengan pria yang sudah dianggap sebagai sahabat dan sebagai sosok kakak laki-laki baginya.

Rezi merupakan sosok pria tampan yang selalu ada di sampingnya selama tiga tahun ini.

Diska pun melangkah menyusuri trotoar jalanan kota Bandung dengan deraian air mata.

Dia yang selama ini berusaha tetap tegar menjalani sulitnya kehidupan yang harus dilalui bersama Rezi, selama ini dia hanya menganggap Rezi sebagai seorang kakak yang akan melindunginya dalam situasi apapun.

Hati Diska kini sudah tertutup untuk pria mana pun, cintanya hanya tertuju pada seorang pemuda desa yang sudah memberikannya seorang pangeran kecil yang menemani kehidupannya.

Diska terduduk di sebuah bangku panjang yang ada di pinggir jalanan yang mulai sepi.

"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan padamu," lirih Rama saat pagi datang.

Malam panjang mereka lewati dengan penuh gairah, cinta yang membara membuat mereka lupa akan dosa besar yang tak seharusnya dilakukan oleh seorang hamba.

"Bagaimana dengan pertunanganmu dengan Annisa, Bang?" tanya Diska.

Di saat seperti ini Diska masih memikirkan hati wanita lain, dia tidak ingin pernikahan Rama gagal dengan Annisa.

Diska tidak ingin melukai hati wanita lain demi kebahagiaan dirinya.

"Aku akan batalkan pertunangan itu, tapi kamu harus janji akan tetap berada di sini," ujar Rama ingin bertanggung jawab atas perlakuannya terhadap gadis kota yang sangat dicintainya.

"Tidak, Bang. Aku harus lanjutkan pendidikan kedokteranku, karena itu semua sudah menjadi mimpi dalam hidupku," bantah Diska.

Semua yang sudah direncanakan Diska tidak mungkin dirubah begitu saja.

Rama tertunduk, dia tidak bisa lagi membujuk Diska untuk tetap berada di desa terpencil itu.

Dia sadar diri, gadis yang dicintainya itu bukanlah orang desa, dia biasa hidup di tengah kota dan serba berkecukupan.

Diska menggenggam erat tangan pria yang dicintainya itu.

"Jika kita berjodoh, kita akan bertemu lagi," lirih Diska.

Saat ini dia berharap Tuhan akan mendukung hubungannya dengan pria yang sudah memadu kasih dengannya.

****

"Bang, aku merindukanmu," lirih Diska mengusap buliran bening yang sudah membasahi pipinya.

"Kamu, ngapain di sini?" Tiba-tiba Rezi datang menghampirinya.

Diska mendongakkan kepalanya yang tadi tertunduk menutupi kesedihan yang menyelimuti jiwanya.

Diska pun memalingkan wajahnya saat mengetahui pria yang datang menemuinya adalah Rezi.

"Hei, apa kamu marah padaku?" tanya Rezi pada Diska.

Dia menatap dalam pada gadis yang bertahun-tahun menjadi ratu di hatinya.

Demi dapat terus berada di samping Diska, Rezi rela memendam rasa cinta itu hingga hatinya sempat hancur saat mengetahui Diska mengandung benih cintanya dengan pemuda desa tempat dia mengabdi.

Meskipun dia kecewa dan hancur, dia tetap mendampingi wanita itu hingga 3 tahun berlalu, dengan hati kecewa dan terluka Rezi membesarkan hatinya untuk selalu ada untuk Diska kapan pun dan di mana pun dibutuhkannya.

Diska menatap dalam pria yang sudah dianggapnya sebagai kakak kandungnya.

"Kenapa, kenapa kamu menginginkan aku menjadi istrimu?" tanya Diska kecewa.

"Dis, aku hanya ingin menjadi ayah buat Farel. Aku kasihan padanya, dia butuh sosok seorang ayah," ujar Rezi memberi alasan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

"Tapi, tidak harus menikah, kan?" ujar Diska tegas.

Dia menunjukkan bahwa dirinya tak menginginkan Rezi menjadi suaminya karena cintanya hanya untuk satu nama yang tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

"Maafkan aku jika hal ini membuatmu terluka," ujar Rezi pasrah.

Dia tidak ingin memaksa kehendaknya pada Diska, karena rasa cintanya menginginkan dia untuk terus berada di dekat wanita yang dicintainya sudah cukup membuat hatinya bahagia.

"Kak, tolong pahami perasaanku. Kamu sudah mengetahui semua yang selama ini aku rasakan. Aku tidak sanggup menggantikan posisi Rama di hatiku dengan siapa pun," ujar Diska berharap Rezi mengerti dengan luka hatinya.

"Baiklah, aku akan mencoba untuk mengerti perasaanmu. Tapi, aku harap jangan pernah membenciku," lirih Rezi penuh harap.

Demi kebahagiaan Diska dia memilih untuk tidak memaksa pernikahan itu.

"Kak, aku yakin ada wanita yang lebih baik dan lebih pantas untuk mendampingimu," lirih Diska.

Rezi pun mendekati Diska lalu dia merangkul pundak wanita yang dicintainya itu.

"Aku janji, aku tidak akan memaksamu untuk menerima cintaku. Tapi, izinkan aku menunggu hatimu memilih aku untuk mendampingi hidupmu," ujar Rezi.

Diska pun memeluk tubuh kekar Rezi, dia membenamkan wajahnya di dada bidang milik pria yang sudah dianggapnya sebagai kakak.

"Ya udah, aku antar pulang, ya. Sudah malam, kasihan Farel, dia pasti tidak bisa tidur tanpa dirimu," ujar Rezi.

"Mhm," gumam Diska mengangguk.

Akhirnya Rezi pun mengantarkan Diska pulang.

Sesampai di rumahnya, Diska keluar dari mobil Rezi.

"Terima kasih, Kak," lirih Diska sebelum keluar mobil.

Dia sengaja melakukan hal itu agar Rezi tidak turun dari mobil.

"Sama-sama, tidurlah dengan nyenyak. Lupakan apa yang sudah terjadi hari ini," ujar Rezi.

Dia pun kembali melajukan mobilnya setelah memastikan Diska masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk rumah, Diska langsung menuju kamar. Dia melihat Farel yang kini berada dalam pelukan mamanya.

"Bunda," lirih Farel dengan manjanya.

Balita yang baru saja berumur 2 tahun lebih itu gembira saat melihat sosok yang dinantinya sudah berada di hadapannya.

Diska menitikkan air matanya, dia pun langsung menghampiri buah hatinya lalu memeluk pangeran kecil yang selalu menjadi pelipur laranya.

"Ya sudah, kamu tidurkan Farel dulu, mama keluar, ya," ujar Ibu Naina, Mama Diska.

"Iya, Ma. Terima kasih," ucap Diska.

Diska pun mendudukkan Farel di atas tempat tidur.

"Kamu tunggu di sini sebentar ya, Sayang. Bunda ganti baju dulu," ujar Diska.

Setelah itu Diska bergegas mengganti gaunnya dengan piyama.

Lalu Diska pun mengelus lembut punggung pangeran kecilnya yang kini berada di dalam pelukannya, hingga si pangeran kecilnya tertidur dengan pulas.

Diska menatap dalam wajah tampan pangerannya yang sudah tertidur dengan lelap.

Wajahnya menuruni wajah sang ayah, ketampanan dan kesederhanaan yang tersirat di wajah Farel sangat mirip dengan sosok Rama.

Diska pun teringat pada sosok pria yang kini sudah memenuhi relung hatinya.

"Bagaimana kabarmu sekarang, Bang?" lirih Diska mengingat rentetan kenangan indah yang sudah dilaluinya dengan Rama.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Marnita Rungsa

Marnita Rungsa

mantap

2022-10-22

0

Ri Ni

Ri Ni

yimak

2022-10-11

1

Yaya Nasution

Yaya Nasution

kasihan rezi....

cinta tidak berpihak oadanya

2022-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!