Bab 4

"Tapi, Nona. Kita mau ke mana?" tanya Mbak Yuyun penasaran.

"Nanti Mbak Yuyun akan tahu sendiri," ujar Diska tidak memberitahukan tujuan mereka.

"Baiklah, Nona," lirih Mbak Yuyun.

Mbak Yuyun pun keluar dari kamar Diska, lalu dia pun melangkah menuju kamarnya yang berada di sebelah kamar Diska.

Dia mulai menyiapkan barang-barang miliknya.

"Beginilah, kalau kerja sama orang kaya. Ke mana pun dia pergi kita di bawa," gumam Mbak Yuyun senang.

Sementara itu, Diska langsung menghubungi pihak rumah sakit. Dia meminta izin cuti untuk berlibur selama 2 Minggu.

Diska ingin pergi ke suatu tempat untuk menghilangkan rasa sedih yang dirasakannya, serta dia ingin menenangkan suasana hati papanya saat ini yang bergemuruh.

Diska berharap di saat dia kembali, pria paruh baya yang sangat disayanginya itu sudah mulai menerima keputusan yang diambilnya.

Setelah itu, Diska pun bersiap-siap untuk berangkat, dia menyiapkan segala keperluan dirinya serta keperluan Farel selama di perjalanan nanti.

"Bun-nda," lirih Farel saat Diska baru saja selesai menyiapkan barang-barang bawaannya.

"Eh, anak Bunda sudah bangun." Diska menghampiri putra kesayangannya.

Dia menghujani pipi sang pangeran hatinya dengan ciuman di setiap sudut wajahnya.

"Bun-nda," lirihnya lagi.

"Ayo, kita mandi. Farel ikut sama bunda, ya," ujar Diska.

"Itut, aku itut, Bun-nda," balas Farel semangat.

"Ya udah, kalau mau ikut ayo kita mandi," ujar Diska.

Diska pun menggendong buah hatinya,lalu melangkah menuju kamar mandi.

Dia memandikan pangeran kecilnya, setelah itu menyiapkan segala barang-barangnya.

Diska keluar dari kamar setelah memastikan kedua orang tuanya sudah pergi ke rumah sakit.

Mama dan papa Diska merupakan seorang dokter juga yang bekerja di rumah sakit berbeda dengan Diska.

Mbak Yuyun sudah menunggu di depan kamarnya.

"Sudah siap, Mbak?" tanya Diska pada Mbak Yuyun.

"Sudah, Nona." Mbak Yuyun mengeluarkan sebuah koper dari kamarnya.

"Mbak tolong bantu aku bawa koper yang ada di kamar, ya," ujar Diska.

"Siap, Nona." Mbak Yuyun pun melangkah menuju kamar Diska dan mengeluarkan 2 koper berukuran sedang dari kamar Diska.

"Jangan lupa langsung bawa kunci kamarnya ya, Mbak," ujar Diska lagi sebelum menuruni anak tangga.

Diska menggendong Farel keluar dari rumahnya.

"Nona, Diska mau ke mana?" tanya Mbok Suti heran saat melihat Mbak Yuyun membawa barang-barang Diska.

"Aku mau liburan, Mbok," jawab Diska santai.

"Ke mana, Nona?" tanya Mbok Suti.

"Belum tahu, Mbok. Nanti kalau papa dan mama nanyain aku, Mbok jawab saja aku pergi liburan selama beberapa hari," ujar Diska.

Diska berharap Mbok Suti akan menyampaikan pesannya.

"Tapi, Nona mau ke mana?" tanya Mbok Suti penasaran.

"Aku juga belum tahu, Bi. Yang jelas sekarang aku mau pergi berlibur menghilangkan rasa suntuk dalam pikiranku," jawab Diska.

"Tapi, Nona,-"

"Mbok tenang aja, nanti aku kabari kalau udah tahu tujuanku ke mana," ujar Diska memotong ucapan Mbok Suti yang banyak tanya.

"Ya udah kalau begitu, tapi benaran ya, Non. Nona akan menghubungi Tian dan Nyonya," ujar Mbok Suti memastikan Diska tidak berbohong.

Mbok Suti tahu permasalahan yang kini tengah terjadi di rumah majikannya itu, tapi dia tidak ingin berpihak pada salah satu di antara mereka, Mbok Suti hanya bisa berdo'a semoga permasalahan di dalam keluarga Bayu selesai dengan cepat.

"Kami berangkat ya, Mbok," ujar Diska pamit dengan asisten rumah tangga di kediaman keluarga Bayu itu.

"Iya, Nona. Hati-hati, ya," ujar Mbok Suti.

Akhirnya mereka pun keluar dari rumah dengan 3 koper bawaan mereka.

Di depan rumah, Diska dan Mbak Yuyun menunggu taksi online yang sudah dipesannya.

Tak berapa lama menunggu, sebuah taksi berhenti di depan kediaman Tuan Bayu.

Mereka pun masuk ke dalam taksi, Diska menggendong putranya.

Meskipun dia memiliki seorang pengasuh, Diska tidak terlalu membebani pengasuhnya dalam menggendong Farel kecuali di saat dia bekerja.

"Kita langsung ke bandara ya, Pak," ujar Diska sebelum sang sopir melajukan mobilnya.

"Baik, Nona," sahut sang sopir.

Setelah itu, sang sopir pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Tuan Bayu menuju bandara Husein Sastranegara.

Sesampai di bandara, mereka turun dari taksi. Sang sopir membantu mereka untuk menurunkan barang-barang bawaan mereka.

Setelah itu Diska mengeluarkan satu lembar uang seratus ribu kepada sopir taksi.

"Kembaliannya ambil saja, Pak," ujar Diska.

Setelah itu mereka pun melakukan check-in, setelah check-in mereka menunggu keberangkatan pesawat di ruang tunggu.

"Mbak, mana ponsel Mbak Yuyun," ujar Diska pada Mbak Yuyun meminta ponsel milik pengasuhnya.

"Kenapa emangnya, Nona?" tanya Mbak Yuyun pada Diska.

"Sinikan aja, dulu," ujar Diska meminta ponsel Mbak Yuyun, bersyukur Farel sedang terlelap, sehingga dengan mudah dia mengotak-atik ponsel milik sang pengasuh.

Diska pun memblokir nomor ponsel kedua orang tuanya, para pelayan yang ada di rumahnya serta nomor ponsel Rezi, setelah itu Diska mengembalikan ponsel milik Mbak Yuyun.

Diska juga mengotak-atik ponselnya, dia pun memblokir nomor-nomor orang-orang yang menurutnya akan mencari dirinya selama dia melakukan perjalanan.

"Mbak, nanti kalau kita sudah jalan. Ponselnya di matikan, ya," ujar Diska mengingatkan sang pengasuh.

"Siap, Nona." Mbak Yuyun mengerti dengan apa yang dikatakan oleh majikannya.

"Nona, emangnya kita mau ke mana, sih?" tanya Mbak Yuyun lagi.

Dia masih penasaran ke mana majikannya itu akan membawa dirinya.

"Kenapa sih, Mbak? Mbak tenang aja jangan takut aku bawa kemana-mana yang jelas kita pergi liburan, Mbak," jawab Diska.

"Bukan gitu, Nona. Mbak Yuyun cuma pengen tahu aja," ujar Mbak Yuyun.

"Nanti, Mbak Yuyun akan tahu sendiri," ujar Diska lagi pada Mbak Yuyun.

Akhirnya Mbak Yuyun pun memilih untuk diam, dia pasrah akan dibawa ke mana oleh majikannya.

Dia juga berharap semoga Diska membawa dirinya ke suatu tempat yang indah.

"Bun-nda, num cucu," ujar Farel yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Mbak Yuyun bergegas membuatkan sebotol susu untuk Farel, lalu dia berikan botol susu itu pada Diska.

"Nah, ini susunya ya, Nak," ujar Diska sambil memberikan botol Dot pada putranya.

Setelah Farel menghabiskan susunya, terdengar sebuah pengumuman yang memberitahukan bahwa pesawat yang akan ditumpangi Diska akan segera berangkat.

Para penumpang diharapkan untuk masuk ke dalam pesawat.

"Ayo, Bi. Pesawatnya mau berangkat," ujar Diska.

"Duh, Nona. Mbak jadi grogi. Mbak Yuyun kan enggak pernah naik pesawat," ujar Mbak Yuyun cemas untuk menaiki pesawat.

"Bismillah, Mbak. Mbak, anggap saja kalau Mbak Yuyun sedang naik Bis." Diska memberi saran pada Mbak Yuyun.

"Emangnya sama rasa naik pesawat dengan naik bus, Nona?" tanya Mbak Yuyun gugup.

"Ayolah, Mbak. Nanti Mbak Yuyun juga bakal merasakan gimana naik pesawat," ujar Diska tersenyum lucu melihat Mbak Yuyun yang gugup.

Mereka pun menaiki pesawat, dan siap untuk berlibur.

Diska memejamkan matanya dan meminta Farel untuk kembali tidur. Agar dia tidak terlalu repot mengurusi Farel selama berada di dalam pesawat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

gimana Rama ya liat Diska dan Farel anak.mrk

2023-01-17

1

Cici Azhaa

Cici Azhaa

aku semakin penasaran dengan kelanjutan cinta mereka

2022-10-02

1

Agung Andria

Agung Andria

aduh si diska mau bawa ke mana itu si farel ma mbak yuyun

2022-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!