Baby Blues
"Cindy... bangun sayang waktunya siap-siap ke sekolah" Terdengar suara teriakan seorang wanita dari balik pintu kamar Cindy. Tak sedikitpun Cindy bergeming. Dia tetap menikmati tidurnya dengan sangat pulas. Berkali-kali alarm di ponselnya berbunyi namun tidak juga membantu.
Akhirnya Ibu Cindy membuka pintu kamar dan mendapati Cindy tengah tertidur di meja belajarnya bersama ceceran kertas bergambar desain-desain pakaian serta pensil warna yang berserakan diatas meja.
"Anak ini bisa-bisanya tertidur di sini sepanjang malam" Ibu Cindy menggoyang-goyangkan badannya berharap putrinya segera bangun.
"Hmmm.... badanku sakit sekali" Cindy menggeliat sembari memegang pinggangnya.
"Mana mungkin tidak sakit semua. Mama sudah belikan kasur untukmu tapi selalu tidur di kursi"dengus Ibunya kesal.
"Pasti kamu tidur sampai larut lagi kan?"
"Hehe.. iya ma, aku tidak bisa tidur. Tapi biasanya Kak Aldho memindahkanku ke kasur" ucap Cindy sembari melenggangkan kaki mencari handuk mandinya.
"Kakakmu ada kegiatan di kampus bersama teman-temannya dari kemarin sore. Ayo cepat mandi nanti telat sekolahnya"
.
Cindy Julieta Gunawan adalah gadis cantik yang baru saja duduk di kelas 3 SMA. Dia amat terobsesi dengan dunia fashion membuat dirinya bertekad untuk menjadi model dan desainer.
Tumbuh di lingkungan keluarga yang saling menyayangi Ayahnya Pak Tirta Gunawan adalah dokter spesialis syaraf, Ibunya nyonya Grace Gunawan selalu memperhatikan dia serta kakak angkatnya Aldho Dimitri Gunawan sosok anak laki-laki yang sangat menyayangi keluarga.
Aldho sangat menyayangi Cindy melebihi dirinya sendiri. Walaupun dia anak angkat di keluarga ini tetapi selalu dianggap seperti anak kandung.
Sebenarnya Aldho adalah anak dari sahabat pak Gunawan di Irlandia. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat membuat Pak Gunawan bertekad untuk membesarkan dan menyayangi Aldho yang saat itu masih berumur 2 bulan. Wajah tampan khas pria Eropa membuatnya selalu jadi pusat perhatian di lingkungan tempat tinggalnya terutama para kaum hawa. Aldho mengikuti jejak ayahnya bersekolah di bidang ilmu kedokteran hasil beasiswa karena prestasinya sejak duduk di bangku SMA.
Cindy sangat dimanjakan oleh Aldho hingga terkadang mendapat protes dari Ibu Grace.
Bisa dibilang kehidupan Cindy nyaris sempurna. Semua berjalan seperti apa yang ia harapkan.
.
Bel tanda pulang telah berbunyi. Cindy berkemas untuk pulang. Dia menelepon kakaknya untuk minta dijemput.
Saat menunggu Aldho teman-teman Cindy menghampirinya.
"Cindy bagaimana jika kita mengerjakan tugas kelompok di rumahmu saja?" ucap Tika bersemangat.
"Kenapa selalu dirumahku? Kenapa tidak gantian di rumah kalian. Aku kan juga ingin punya alasan untuk keluar rumah" balas Cindy.
"Karena dirumahmu kita bisa melihat kak Aldho" Jawab Windy seraya tersenyum.
Cindy mendengus kesal. Teman-temannya selalu mengunjungi rumah karena ingin melihat kakaknya. Memang wajah tampan Aldho selalu menjadi primadona untuk teman-teman Cindy.
Tak lama kemudian sebuah mobil menepi di dekat Cindy berdiri. Seorang membuka kaca mobil yang ternyata adalah Aldho.
"Cindy ayo masuk," teriak Aldho.
Cindy melirik ke dalam mobil penasaran siapa yang ada di dalam. Setelah memastikan Cindy membuka pintu belakang dan duduk.
"Hai Cindy, apa kabar" sapa teman Aldho.
"Hai kak Roger.. kalian dari mana tumben bawa mobil" balas Cindy.
"Kakak selesai acara diklat di kampus"jawab Aldho.
Aldho dan Roger adalah sahabat sejak SMP. Keluarga Cindy juga sudah mengenal Roger dengan sangat akrab. Wajahnya yang mirip dengan Aldho selalu disangka mereka bersaudara.
Ayah Roger merupakan orang keturunan Jerman. Dan ibunya berasal dari Bali namun kedua orang tuanya telah berpisah dan hidup masing-masing membuat Roger lebih sering di rumah Aldho untuk mengobati rasa rindunya kepada sosok orang tua.
Mereka sudah sampai di rumah. Ibu grace menyambut anak-anaknya yang baru pulang beraktifitas.
"Ayo ganti baju kalian lalu makan siang bersama, Roger ayo sekalian ikut makan siang bersama" ucap Ibu Grace.
"Terimakasih tante," Roger mengikuti ibu Grace ke ruang makan.
"Masakan Tante selalu luar biasa. Mencium aromanya saja sudah membuatku lapar" puji Roger.
"Makan yang banyak Roger, tante akan sangat senang"
Cindy dan Aldho bergabung bersama. Mereka menyantap makan siang bersama.
"Ma, nanti teman-temanku akan belajar kelompok di sini" Cindy memberi tahu ibunya.
"Kenapa teman-temanmu sangat suka belajar kelompok di sini?" tanya Roger.
Cindy hanya menjawab dengan isyarat. Dia menunjuk Aldho yang sedang menikmati makan siang.
"Kenapa aku?" tanya Aldho heran.
"Mereka tergila-gila kepadamu kak" jawab Maia kesal.
Aldho tertawa geli diikuti ibu Grace dan Roger.
Teman-teman Cindy sudah datang. Mereka adalah Windy, Tika dan Zara. Tugas yang dikerjakan cukup mudah sehingga selesai dengan cepat. Setelah selesai mengerjakan tugas mereka tidak langsung pulang melainkan duduk santai di taman samping rumah Cindy sembari memperhatikan Aldho yang sedang mencuci mobil.
"Cin, apa kakakmu itu jomblo?" tanya Windy.
"Hmm.. kelihatannya seperti itu" jawab Cindy malas.
"Memangnya tidak pernah membawa pacarnya ke rumah?" tanya Zara.
"Pernah dulu, Kak Aldho punya kekasih bernama Renata. Mereka berpacaran sejak SMA tetapi putus setahun lalu karena Renata dijodohkan oleh orang tuanya" jawab Cindy sembari mengingat-ingat kisah kakaknya.
"Lalu tipe perempuan seperti apa yang disukai kak Aldho?" tanya Tika.
Ketiga temannya terus bertanya bergantian tentang Aldho membuat Cindy merasa kesal.
"Yang jelas bukan seperti kamu Tik, kenapa sih topik pembicaraan kalian selalu seputar Kak Aldho?" jawab Cindy kesal.
Akhirnya mereka berhenti membicarakan Aldho karena tidak ingin membuat Cindy marah.
.
Malam ini Cindy beserta keluarganya sedang melakukan makan malam bersama. Kegiatan rutin yang selalu dilakukan keluarga Gunawan yaitu makan selalu bersama-sama.
Ibu Grace sudah menyiapkan hidangan di meja makan. Mereka menikmati makan malam dengan bahagia.
Selesai makan malam mereka menikmati waktu bersama keluarga. Bercengkrama sambil menonton tv. Menceritakan kegiatan masing-masing hari ini. Memang keluarga ini sangat harmonis. Pak Gunawan beruntung memiliki anak-anak yang sangat penurut dan berbakti kepada orang tua.
"Aldho punya kabar gembira hari ini"
"Kabar gembira apa Al?" tanya Pak Gunawan penasaran.
Aldho mengeluarkan sebuah amplop putih besar lalu membukanya dan memberitahukan isi Undangan tersebut.
"Aldho dapat beasiswa ke Amerika Yah.." jawab Aldho dengan nada gembira.
"Benarkah sayang?" Ibu Grace tak percaya. Lalu Aldho menunjukkan surat iru kepada mamanya dan Cindy ikut melihatnya.
"Selamat anakku, akhirnya mimpimu terwujud" Pak Gunawan memeluk Aldho dengan penuh kasih sayang.
"Mama turut bangga padamu Aldho" Ibu Grace juga memeluk Aldho. Dan tak lupa Cindy memberi ucapan selamat kepada kakaknya. Mereka berempat saling berpelukan.
Aldho sedang sibuk dengan laptopnya di kamar tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya.
"Kak Al, boleh aku masuk?" Cindy berteriak dari balik pintu kamar Aldho.
"Masuklah Cin.." jawab Aldho.
Cindy memasuki kamar Aldho. Kamarnya begitu rapi, terdapat banyak medali dan trofi berjajar di sudut kamar dengan rapi. Semua itu adalah beberapa kejuaraan yang dimenangkan oleh aldho selama mengikuti olimpiade sejak SMP.
Maia duduk di atas ranjang milik Aldho sembari memperhatikan Aldho mengetik sesuatu di laptopnya.
"Ada apa Cin? Kenapa belum tidur?" tanya Aldho.
"Kak Aldho sungguh akan pergi ke Amerika?" tanya Cindy memelas.
"Iya, mungkin 6 bulan lagi. Memangnya kenapa?" tanya Aldho.
"Jika Kak Aldho pergi lalu aku harus bagaimana jika butuh bantuan kak Aldho? Siapa yang akan mengajariku mengerjakan PR? Siapa yang menjeputku sekolah? Bagaimana jika aku merindukanmu?" Suara Cindy berubah menjadi parau. Tak terasa air mata menumpuk di sudut mata cantiknya lalu perlahan mengalir membasahi pipi.
Melihat Cindy yang bersedih membuat Aldho menghentikan aktifitasnya. dia menutup laptopnya dan berjalan menghampiri Cindy.
"Kakak hanya pergi sebentar. Ijinkan kakak menuntut ilmu ya, kakak akan selalu ada untukmu kita bisa videocall setiap saat" Aldho memeluk Cindy dan berusaha membujuknya.
"Tapi dua tahun itu lama kak, Aku tidak mau jauh dari kakak. Aku mau kakak bersamaku" Sambil terisak Cindy berusaha menahan kakaknya agar tidak pergi. Hal itu membuat Aldho semakin tidak tega untuk meninggalkan Cindy.
"Maafkan Kakak"
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
hadir kak.. menarik,
2024-03-22
0
վմղíα | HV💕
salam kenal Thor mampir juga kecerita ku.👃👃
2023-03-16
0
AdindaRa
Awal ceritanya menarik kak
2023-02-01
1