BAB 4 Sebuah rahasia

Cindy merasa sangat jengkel saat melihat layar ponselnya bahwa Roger yang mengirimi pesan. Dia terus mengingat kejadian semalam yang begitu mengerikan baginya.

Dulu Cindy sangat suka melihat wajah tampan Roger. Bahkan saat Roger berkunjung ke rumahnya diam-diam Cindy suka mencuri-curi pandang. Namun kini mendengar namanya saja Cindy merasa takut. Pria yang dia kenal begitu menyenangkan ternyata mempunyai sisi liar yang bahkan seperti hewan menurutnya. Memperlakukan Cindy begitu kasar dan tak punya ampun.

Roger mengajak Cindy bertemu di salah satu kafe dekat rumahnya karena dia tahu Cindy saat ini pasti sedang kesakitan.

Cindy berpamitan kepada ayahnya untuk keluar sebentar membeli makanan ringan.

"Ayah aku mau ke minimarket sebentar beli snack" ucap Cindy kepada Ayahnya.

"Kamu sudah baikan? mau Ayah antar?" balas Pak Tirta.

"tidak usah ayah. Aku sudah baikan hanya bosan saja di rumah. Ayah lanjutkan istirahat saja. Pasti mengantuk karena semalam di rumah sakit" tolak Cindy.

Cindy berjalan ke kafe yang jaraknya 50 meter dari rumahnya. Kakinya masih terasa lemas ditambah sakit yang masih terasa di dalam tubuhnya tetap dipaksa untuk menemui Roger.

Terlihat Roger sedang duduk di sudut kafe. Cindy mendekati pria itu dengan gemetar. Dia masih ingat wajah Roger yang mengobrak-abrik dirinya membuat bulu kuduknya merinding.

"Cindy, silahkan duduk" Ucap Roger seraya berdiri menggeser kursi untuk Cindy.

Cindy duduk dengan hati-hati karena badannya yang masih ngilu.

"Tadi kamu jalan kaki? kenapa tidak beri tahu kakak untuk jemput kamu"

"Mau apa kakak menemuiku?" jawab Cindy sinis.

Roger mendekati Cindy dan secara reflek Cindy langsung menjaga jarak darinya. Rasa trauma terus menghantuinya.

"Cindy maafkan aku, aku sungguh di luar kendali. Aku minta maaf"

Terlihat Cindy mulai berkaca-kaca dan segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia mulai terisak. Hatinya sangat sakit. Mahkota yang dia jaga selama ini dirusak begitu saja oleh sahabat kakaknya.

Roger sangat bingung melihat Cindy yang menangis. Untung saja saat ini kafe sedang sepi dan baru buka jadi mereka bisa leluasa berbicara empat mata.

"Kak kau menyakitiku. Aku benar-benar kesakitan karnamu" ucap Cindy sambil terisak.

"Maafkan aku Cindy. Aku berjanji tidak akan melakukan ini lagi kepadamu" bujuk Roger.

"Bagaimana jika aku hamil?"

Roger terdiam. Dia tidak berfikir sejauh itu.

"Ak-aku akan bertanggung jawab Cindy" terdengar ada keraguan dari ucapan Roger.

"Tapi tolong rahasiakan dulu hal ini dari siapapun terutama dari Aldho. Kamu kan masih sekolah jangan sampai rahasia ini bocor ke orang lain apalagi sampai teman-temanmu tahu bisa kacau. Aku akan menikahimu setelah lulus sekolah" Roger terus merayu Cindy.

"Janji ya.." Balas Cindy penuh harap.

Gadis polos itu menurut saja dengan rayuan Roger. Padahal Roger adalah pria yang benci dengan komitmen pernikahan.

.

Cindy pulang ke rumah dengan diantar Roger. Dia langsung pulang dan tidak mampir.

Rumah masih dalam keadaan sepi. Aldho dan Mama Grace sepertinya belum pulang serta Ayah yang tertidur karena kelelahan setelah berjaga malam

Cindy merebahkan dirinya di atas ranjang. Perasaannya terus gelisah. Bagaimana dia harus menyembunyikan semua ini seperti kata Roger. Lalu bagaimana jika dia hamil sebelum lulus sekolah, apakah Roger akan tetap bertanggung jawab.

Cindy berniat menelepon Roger namun tidak bisa dihubungi. Sesaat kemudian terdengar suara mobil. Cindy berlari ke depan rumah dan benar saja Aldho dan Mama Grace sudah datang.

"Mama" Cindy berlari dan memeluk wanita yang melahirkannya itu. Perasaan gundahnya menumpuk namun tidak berani mengatakan kepada Mama Grace.

"Sayang baru ditinggal sehari sudah kangen?" Goda Mama Grace.

Cindy tidak menjawab. Dia hanya ingin memeluk ibunya.

Aldho yang semalaman terus memikirkan Cindy merasa lega karena adiknya baik-baik saja.

"Cindy kau baik-baik saja kan? Semalaman aku terus kepikiran kamu dirumah sendiri. Syukurlah jika baik-baik saja" Aldho mengusap kepala Cindy dengan penuh kasih sayang.

Dalam hatinya Cindy ingin sekali mengatakan bahwa dia tidak baik-baik saja. Semalam adalah mimpi buruk yang jadi kenyataan bagi Cindy namun dia takut untuk mengatakan kebenarannya. Cindy takut perkataan Roger menjadi kenyataan.

.

Seminggu sejak kejadian itu Cindy menjadi lebih pendiam. Dia sering melamun dan menyendiri di kamar. Aldho menyadari perubahan pada Cindy dan dia mencoba untuk mencari tahu alasannya.

Hari ini seperti biasa Cindy pulang sekolah dijemput oleh Aldho. Biasanya Cindy akan bercerita sepanjang perjalanan pulang mengenai kejadian di sekolahnya namun kali ini dia hanya terdiam dan menatap ke luar jendela. Tatapan itu nampak kosong. Rupanya Cindy sedang melamun.

"Cindy, kakak haus. Bisa kita cari minum dulu?" Aldho mencoba mencairkan suasana.

"emm.. terserah" Cindy menjawab seadanya.

Aldho berhenti di sebuah kafe lalu mengajak Cindy untuk masuk ke cafe tersebut. Awalnya dia menolak tapi Aldho terus memaksanya.

Mereka duduk di kursi dekat jendela. Sambil menunggu pesanan siap Aldho berusaha menanyai Cindy.

"Cindy, ada yang ingin kakak tanyakan kepadamu" Aldho berusaha memulai pembicaraan.

"Ada apa kak?" jawab Cindy sembari menyandarkan bahunya ke kursi.

"Akhir-akhir ini ada yang berubah denganmu, kamu lebih pendiam dan sering mengurung diri di kamar. Ada masalah apa Cindy? Coba ceritakan ke kakak siapa tahu bisa bantu"

Cindy terdiam dan menundukkan pandangannya.

"maafkan aku kak" Cindy menitikkan air matanya namun segera dihapus sebelum menatap Aldho.

"Jika kamu tidak ingin cerita sekarang tidak apa-apa. Aku akan menunggu" Aldho tersenyum dan mengusap punggung tangan Cindy.

Kini Cindy sudah mulai bisa tersenyum. Perasaan gundahnya perlahan mulai berkurang saat Aldho bersamanya. Namun Cindy juga merasa was-was bagaimana jika Aldho pergi ke Amerika. Siapa nanti yang akan menghibur Cindy saat dia mendapat masalah.

.

Malam ini Cindy dan keluarganya sedang menikmati makan malam bersama. Mereka melakukan pesta kecil dengan membuat barbeque di taman belakang rumah. Suasana hangat keluarga ini sangat terasa. Mereka bercengkrama dan saling bercanda.

"Aldho, akhir-akhir ini kenapa Roger jarang sekali ke rumah?" tanya Mama Grace sembari menyajikan daging yang sudah matang.

Mendengar nama Roger sontak membuat Cindy terkejut. Dia langsung tersedak makanan yang dia kunyah.

"Cindy pelan-pelan" Aldho menepuk-nepuk bahu Cindy. Setelah batuk Cindy reda barulah Aldho menjawab pertanyaan Mamanya.

" Roger sedang sibuk Ma, beberapa waktu lalu dia bilang akan ke Australia menjenguk ayahnya"

Mendengar perkataan Aldho membuat Cindy semakin kalut. Sudah seminggu ini Roger sama sekali tidak menghubunginya. Bagaimana jika nanti Roger kabur dan tidak jadi menikahinya. Sedangkan Cindy dibuat gundah karna sampai saat ini dia belum datang bulan.

.

.

.

nihh si Roger niihh....

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

takut nya Roger tak bertanggung jawap.

2023-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keluarga Harmonis
2 BAB 2 Malam petaka
3 BAB 3 Ternoda
4 BAB 4 Sebuah rahasia
5 BAB 5 Hamil
6 Bab 6 pengakuan
7 Bab 7 Putus sekolah
8 Bab 8 rencana pernikahan
9 Bab 9 perasaan yang belum disadari
10 Bab 10 i love you
11 bab 11 perlakuan manis
12 bab 12 ketidaksengajaan
13 bab 13 Persiapan pernikahan
14 bab 14 hari yang ditunggu
15 bab 15 berkorban
16 bab 16 Harus memilih
17 bab 17 beban keluarga
18 bab 18 pengagum rahasia
19 bab 19 salah paham
20 bab 20 hari bersamanya
21 bab 21 mengidam
22 bab 22 cemburu
23 bab 23 aku menyukaimu
24 bab 24 minta maaf
25 bab 25 trauma
26 bab 26 cemas
27 bab 27 konseling
28 bab 28 pesta
29 bab 29 mantan kekasih
30 bab 30 malam terindah
31 bab 31 sakit perut
32 bab 32 gosip
33 bab 33 kelulusan
34 bab 34 kejutan
35 Bab 35 mimpi
36 bab 36 baby shower
37 bab 37 kenyataan yang tak terduga
38 bab 38 berdamai
39 bab 39 orang baru
40 bab 40 baby blues
41 bab 41 Tes DNA
42 bab 42 Hasilnya
43 bab 43 saudara sekandung
44 Bab 44 kunang-kunang
45 Bab 45 pengabdian
46 bab 46 melahirkan
47 bab 47 rokok
48 bab 48 rumor
49 bab 49 pulang
50 bab 50 nama
51 bab 51 secercah harapan
52 Bab 52 Sentuhan pertama
53 Bab 53 kejutan
54 Bab 54 memaafkan
55 bab 55 telepon
56 bab 56 jujur
57 bab 57 ulang tahun
58 bab 58 lamaran
59 bab 59 kecelakaan
60 Bab 60 menyesal
61 bab 61 mobil baru
62 bab 62 cemburu lagi
63 Bab 63 cincin kawin
64 bab 64 rencana jahat Viona
65 bab 65 mulai mengusik
66 Bab 66 pertengkaran
67 Bab 67 berkencan
68 bab 68 keguguran
69 bab 69 menyakitkan hati
70 bab 70 ulang tahun Selina
71 bab 71 harus pergi
72 bab 72 tempat baru
73 bab 73 Tersesat
74 bab 74 enam tahun
75 bab 75 tak terduga
76 bab 76 malam yang pahit
77 bab 77 bertemu kembali
78 bab 78 Bertemu kedua orang tua
79 bab 79 perasaan yang belum usai
80 bab 80 jangan pergi
81 bab 81 aku masih istrimu
82 bab 82 Tragis
83 bab 83 Selina diculik
84 bab 84 panggil aku Daddy
85 bab 85 Papa terbaik
86 bab 86 berdamai
87 bab 87 pergi dengan Daddy
88 bab 88 bertemu nenek
89 bab 89 peragaan busana
90 bab 90 pernikahan Roger
91 bab 91 kamu hanya milikku
92 Bab 92 akhirnya Honey Moon
93 bab 93 jangan tinggalin Selina
94 bab 94 ketidakadilan
95 bab 95 kado terindah
96 bab 96 kebahagiaan tak terkira
97 bab 97 masih mencintai
98 bab 98 perjalanan pulang
99 bab 99 Rebecca kecewa
100 bab 100 maafkan aku
101 Bab 101 ceraikan aku
102 bab 102 Rebecca Kritis
103 103 Bertemu teman SMA Cindy
104 bab 104 Cindy selingkuh?
105 bab 105 Salah paham berujung penyesalan
106 bab 106 positif
107 bab 107 Perasaan Canggung
108 bab 108 resah
109 bab 109 keadaan darurat
110 bab 110 malaikat kecil
111 bab 111 mempersiapkan sejak dini
112 bab 112 pilihan Selina
113 bab 113 Takdir Pertemuan
114 Bab 114 melepas rindu
115 bab 115 bertemu lagi
116 bab 116 Akhir bahagia
117 INFO KARYA BARU...!!! JANGAN LUPA MAMPIR YA...
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 Keluarga Harmonis
2
BAB 2 Malam petaka
3
BAB 3 Ternoda
4
BAB 4 Sebuah rahasia
5
BAB 5 Hamil
6
Bab 6 pengakuan
7
Bab 7 Putus sekolah
8
Bab 8 rencana pernikahan
9
Bab 9 perasaan yang belum disadari
10
Bab 10 i love you
11
bab 11 perlakuan manis
12
bab 12 ketidaksengajaan
13
bab 13 Persiapan pernikahan
14
bab 14 hari yang ditunggu
15
bab 15 berkorban
16
bab 16 Harus memilih
17
bab 17 beban keluarga
18
bab 18 pengagum rahasia
19
bab 19 salah paham
20
bab 20 hari bersamanya
21
bab 21 mengidam
22
bab 22 cemburu
23
bab 23 aku menyukaimu
24
bab 24 minta maaf
25
bab 25 trauma
26
bab 26 cemas
27
bab 27 konseling
28
bab 28 pesta
29
bab 29 mantan kekasih
30
bab 30 malam terindah
31
bab 31 sakit perut
32
bab 32 gosip
33
bab 33 kelulusan
34
bab 34 kejutan
35
Bab 35 mimpi
36
bab 36 baby shower
37
bab 37 kenyataan yang tak terduga
38
bab 38 berdamai
39
bab 39 orang baru
40
bab 40 baby blues
41
bab 41 Tes DNA
42
bab 42 Hasilnya
43
bab 43 saudara sekandung
44
Bab 44 kunang-kunang
45
Bab 45 pengabdian
46
bab 46 melahirkan
47
bab 47 rokok
48
bab 48 rumor
49
bab 49 pulang
50
bab 50 nama
51
bab 51 secercah harapan
52
Bab 52 Sentuhan pertama
53
Bab 53 kejutan
54
Bab 54 memaafkan
55
bab 55 telepon
56
bab 56 jujur
57
bab 57 ulang tahun
58
bab 58 lamaran
59
bab 59 kecelakaan
60
Bab 60 menyesal
61
bab 61 mobil baru
62
bab 62 cemburu lagi
63
Bab 63 cincin kawin
64
bab 64 rencana jahat Viona
65
bab 65 mulai mengusik
66
Bab 66 pertengkaran
67
Bab 67 berkencan
68
bab 68 keguguran
69
bab 69 menyakitkan hati
70
bab 70 ulang tahun Selina
71
bab 71 harus pergi
72
bab 72 tempat baru
73
bab 73 Tersesat
74
bab 74 enam tahun
75
bab 75 tak terduga
76
bab 76 malam yang pahit
77
bab 77 bertemu kembali
78
bab 78 Bertemu kedua orang tua
79
bab 79 perasaan yang belum usai
80
bab 80 jangan pergi
81
bab 81 aku masih istrimu
82
bab 82 Tragis
83
bab 83 Selina diculik
84
bab 84 panggil aku Daddy
85
bab 85 Papa terbaik
86
bab 86 berdamai
87
bab 87 pergi dengan Daddy
88
bab 88 bertemu nenek
89
bab 89 peragaan busana
90
bab 90 pernikahan Roger
91
bab 91 kamu hanya milikku
92
Bab 92 akhirnya Honey Moon
93
bab 93 jangan tinggalin Selina
94
bab 94 ketidakadilan
95
bab 95 kado terindah
96
bab 96 kebahagiaan tak terkira
97
bab 97 masih mencintai
98
bab 98 perjalanan pulang
99
bab 99 Rebecca kecewa
100
bab 100 maafkan aku
101
Bab 101 ceraikan aku
102
bab 102 Rebecca Kritis
103
103 Bertemu teman SMA Cindy
104
bab 104 Cindy selingkuh?
105
bab 105 Salah paham berujung penyesalan
106
bab 106 positif
107
bab 107 Perasaan Canggung
108
bab 108 resah
109
bab 109 keadaan darurat
110
bab 110 malaikat kecil
111
bab 111 mempersiapkan sejak dini
112
bab 112 pilihan Selina
113
bab 113 Takdir Pertemuan
114
Bab 114 melepas rindu
115
bab 115 bertemu lagi
116
bab 116 Akhir bahagia
117
INFO KARYA BARU...!!! JANGAN LUPA MAMPIR YA...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!