2. Bertemu Calon Mertua

Tiga hari berlalu setelah kejadian yang menimpa keluarga Cahya, membuat keluarga itu tampak murung dan berperilaku lain dari biasanya.

Fajar mulai menghilang digantikan dengan pancaran sinar megah milik sang mentari.

Namun hal tersebut tampaknya belum mampu menyalurkan kehangatan hati dihati sang gadis.

Bahkan senyuman tak terlukis dibibir manisnya. Pandangannya tampak kosong, entah seberapa berat beban yang harus ditanggungnya.

Saat sedang menikmati udara pagi, ketukan pintu membuatnya menoleh kearah dimana pintu itu berada.

Tok Tok Tok...

"Iya sebentar." Jawab suara yang diketahui berasal dari mulut Cahya.

Saat pintu dibuka telah berdiri sang bibi yang menatapnya sedih.

"Ada apa, bi?"

Cahya menatap bibinya bingung, sebab bibinya telah berdiri didepan kamarnya pada pagi ini. Biasanya kalau hari minggu, bibinya itu tidak membangunkannya, jadi ada apa gerangan.

"Bibi ingin menyampaikan bahwa pemilik perusahaan memintamu datang hari ini ke kediamannya."

Lagi lagi perkataan bibinya membuat Cahya syok.

"Hari ini, bi? Kenapa mendadak?".

Pertanyaan dari sang keponakan membuat Risma bingung.

"Bibi juga tidak tahu, ini perintah dari penagih hutang itu".

"Baiklah, setelah mandi Cahya akan pergi kesana. Tetapi Cahya tidak tahu alamatnya dimana?"

"Bibi punya alamatnya. Ini" katanya sambil menyerahkan selembar kertas kepada Cahya.

Cahya menerima kertas tersebut sambil menatap sederet kata yang tertera di kertas tersebut.

"Baiklah, bibi mau ke dapur dulu" pamit Risma pada keponakannya itu.

Setelah peninggalan sang bibi, Cahya menutup pintu kamarnya, dan melangkah menuju ke ranjangnya.

"Apa yang harus kulakukan? Aku bingung dan rasanya belum siap!!". Jujur saja Cahya belum siap.

"Tapi kalau tidak kesana maka..." ucapan itu terhenti kala pikirannya membayangkan hal yang tidak tidak.

"Mungkin aku harus kesana".

Perdebatan kecil dengan hatinya membuat Cahya memutuskan untuk pergi ke alamat yang tertulis dalam kertas tersebut.

Cahya Pov.

Dalam genggaman tangan ku telah ada sebuah kertas, dimana aku telah berada di alamat yang tertera dalam kertas tersebut.

Kulihat sebuah bangunan tinggi bertingkat, luas terbentang dan indah memandang. Aku bahkan tak yakin kalau rumah..Eh bukan, tapi istana ini adalah milik calon mertuaku sampai aku ingat bahwa calon mertuaku adalah pemilik perusahaan terkenal di negara ini.

Sambil membuang nafas, aku melangkah menuju gerbang yang sedang dijaga satpam didepannya.

Normal Pov.

"Permisi" ucap Cahya begitu mendekat kearah satpam tadi.

"Ada perlu apa?" Pertanyaan dari satpam itu, membuat Cahya mengutarakan maksud dan tujuannya datang kemari.

"Saya ingin menemui Pak Sanjaya Wirautama".

Satpam tadi kembali menatap Cahya begitu tahu nama majikannya disebut.

"Apa sudah ada janji?" Mendengar pertanyaan itu, membuat Cahya bingung harus jawab apa.

Soalnya ia diminta datang oleh Pak Sanjaya sendiri, tapi mengenai janji ia sendiri pun ragu akan hal tersebut.

"Sudah, pak" Jawab Cahya akhirnya.

"Baiklah kau boleh masuk"

Setelah mengatakan itu, pintu gerbang itupun terbuka dengan sendirinya.

"Memang orang kaya" batin Cahya sambil mengamati pintu itu terbuka sendiri.

Setelah diperbolehkan masuk, Cahya berjalan kearah pintu masuk yang menempuh jarak hampir 100 meter dari pintu gerbang.

Sambil menghela nafas, saat mengetahui seberapa jauhnya ia harus berjalan menuju ke pintu utama.

Tapi perjalanan itu membuat rasa lelah Cahya terobati akibat pemandangan yang tersaji di sekelilingnya itu. Dimana banyak tanaman dan bunga yang sengaja ditanam guna mempercantik halaman.

Tak sadar Cahya telah sampai di pintu utama. Awalnya ia ragu mau mengetuk atau tidak, tapi dengan sedikit gemetaran ditangannya ia mulai mengetuk pintu berukiran indah itu.

Tok Tok Tok...

Tak lama setelah pintu itu ia ketuk, terbukalah pintu itu dengan menampilkan seorang maid yang tersenyum kearah Cahya.

"Apakah anda nona Cahya?"

Belum sempat Cahya bertanya, maid tadi sudah lebih dulu menanyainya.

"Iya." jawaban singkat dari Cahya.

"Kalau begitu ikut saya, Tuan dan Nyonya Besar telah menunggu anda."

Ucapan Sang maid tadi semakin membuat Cahya gugup.

"Bagaimana ini?" tanyanya dalam hati.

Setelah dituntun oleh sang pelayan, akhirnya Cahya sampai diruang keluarga yang telah terhuni 2 Orang yang tengah menonton TV.

"Permisi Tuan dan Nyonya, nona Cahya telah datang." ucap sang maid tadi.

Mendengar ucapan dari pelayannya itu membuat sang majikan menoleh kearah sumber suara.

Melihat sosok cantik dibelakang pelayannya itu membuat sang nyonya tersenyum simpul.

"Baiklah kau boleh pergi." suruhnya pada sang pelayan.

Sambil menunduk hormat, sang pelayan tadi pamit pergi.

Kepergian pelayan tadi tak lantas membuat Cahya tenang, malahan yang terjadi adalah sebaliknya.

"Silahkan duduk" titah sang tuan besar. Mendengar perintah itu, Cahya melangkah menuju kearah sova terdekat darinya itu.

"Apakah kau yang bernama Cahya?" Tanya wanita paruh baya itu didepan Cahya.

Walaupun hampir paruh baya, wajah wanita itu tidak tampak seperti umurnya. Bahkan ia terlihat lebih muda dari bibinya.

Sebuah anggukkan diberikan kepada kedua orang didepan Cahya itu.

Seutas senyum dari bibir wanita itu membuat Cahya sedikit tenang, walau tak menampik bahwa dirinya sangat gugup.

"Tak perlu tegang begitu. Kami tidak akan menggigit mu kok" Ucapan yang keluar dari mulut sang kepala keluarga itu membuat Cahya menatap ke arahnya.

"Iya tuan" jawab Cahya dengan menunduk. Sedangkan kedua orang didepan Cahya itu hanya saling pandang.

"Panggil kami Mama dan Ayah Cahya. Karena sebentar lagi kita akan menjadi keluarga, kan" Ucap wanita itu yang diketahui bernama Irena Guntoro.

Cahya hanya terdiam kaku, sebab panggilan itu sudah lama tidak disebut olehnya. Mendadak tubuhnya gemetar seolah merasa ketakutan bercampur kesedihan.

**********

🍀Terimakasih🍀

💞🍁💞

Terpopuler

Comments

Jung Taeyong

Jung Taeyong

kasihan bnget

2021-07-15

0

🐯upilnya bangtan🐰

🐯upilnya bangtan🐰

bagus thor. up terus y Thor

2020-10-18

0

Sept September

Sept September

jempol

2020-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 1' Prolog
2 2. Bertemu Calon Mertua
3 3. Kegugupan
4 4. Kaget
5 5. Jarum Suntik
6 6. Tertawa
7 7. Rencana Kepindahan
8 8. Malu Mengungkapkannya
9 9. Ketarik
10 10. Terkunci Berdua
11 11. Luluhkah?
12 12. Dirampas
13 13. Kim Taehyung
14 14. Jarak Dekat
15 15. Dihapus
16 16. Tidur Seranjang
17 17. Berubah Lagi
18 18. Makan Malam
19 19. Vino Kesakitan
20 20. Diperiksa
21 21. Diantar Pulang
22 22. Pemikiran
23 23. Obrolan Pagi
24 24. Godaan Sang Bibi
25 25. Cerita
26 26. Panggilan
27 27. Kenangan
28 28. Ucapan Selamat
29 29. Si Adam dan Rima
30 30. Ngambek
31 31. Pembicaraan
32 32. Salam Perpisahan
33 33. Foto Bareng
34 34. Manis
35 35. Membujuk
36 36. Gugup Luar Biasa
37 37. Games Land
38 38. Omongan Orang
39 39. Ribut dengan Ibu Ibu
40 40. Bianglala
41 41. Semburat Merah
42 42. Mendadak Berubah
43 43. Lingkup Amarah
44 44. Amarah
45 45. Gurat Ketakutan
46 46. Gemetaran
47 47. Bentakan
48 48. Ditinggal Sendiri
49 49. Kamar Siapa?
50 50. First Kiss
51 51. Semi Romantis
52 52. Second Kiss
53 53. Kejadian di Lift
54 54. Hampir Saja
55 55. Berdetak Abnormal
56 56. Pacar Itu Apa?
57 57. Ruangan Pribadi
58 58. Pa(k)man Kepala Sekolah
59 59. Itukan ? Ehem!
60 60. Gagal Berduaan
61 61. Mungkinkah Cemburu?
62 62. Kok Gini?
63 63. Tidak Pulang Bersama
64 64. Anak Volley SNB
65 65. Unknown
66 66. Kedatangan Tamu Tak Terduga
67 67. (Ng)ikut
68 68. Reuni XII IPA 3
69 69. Dibayari Bryan
70 70. Lamaran?
71 71. Permintaan Sang Putra
72 72. Pernyataan Bryan
73 73. Berantem
74 74. Babak Belur
75 75. Diobati
76 76. Dikerjai
77 77. Permintaan Maaf
78 78. Ke-Gep
79 79. Diaduin
80 80. Masalah Di Pagi Hari
81 81. Cincin
82 82. Romantis
83 83. Hotel?
84 84. Mengakhiri Semuanya?
85 85. Diprank
86 86. Kamar Hotel
87 87. Masa Pingitan
88 88. Pernikahan
89 89. Kejahilan Paman Bram
90 90. Tegang
91 91. Dipanggil Sayang
92 92. Arti Bahagianya Cahya
93 93. Gengsi Tapi Mau
94 94. Reuni Tim Volley Putri
95 95. Fansgirl Dadakan
96 96. Saling Cemburu
97 97. Di Isengin Mulu
98 98. Metode Belajar Ala BryanCahya
99 99. Keisengan Cahya
100 100. Tamparan
101 101. Cemburu Buta
102 102. Diganggu Lagi
103 103. Ternyata Oh Ternyata!
104 104. Perjalanan Karya Wisata
105 105. Di Culik?!
106 106. Sebuah Chat
107 107. Gara - Gara Foto
108 108. Naik Kapal
109 109. Tercebur ke Laut
110 111. Kelulusan
111 112. Hari Perpisahan
112 Pengumuman
113 Rencana Series Kedua.
114 115. Berita Bahagia
115 116. Kabar Buruk
116 117. Penjelasan Dokter
117 118. Ngidam
118 119. Air Mata Cahya
119 120. Kebersamaan
120 121. insiden di Pagi Hari
121 122. Bertemu Kenalan Lama
122 123. Bertemu Kenalan Lama
123 123. Hubungan
124 Pertemuan di Restoran
125 Ingatan yang Mulai Kembali
126 Datang ke Pesta Pernikahan
127 Menyerahkah?
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1' Prolog
2
2. Bertemu Calon Mertua
3
3. Kegugupan
4
4. Kaget
5
5. Jarum Suntik
6
6. Tertawa
7
7. Rencana Kepindahan
8
8. Malu Mengungkapkannya
9
9. Ketarik
10
10. Terkunci Berdua
11
11. Luluhkah?
12
12. Dirampas
13
13. Kim Taehyung
14
14. Jarak Dekat
15
15. Dihapus
16
16. Tidur Seranjang
17
17. Berubah Lagi
18
18. Makan Malam
19
19. Vino Kesakitan
20
20. Diperiksa
21
21. Diantar Pulang
22
22. Pemikiran
23
23. Obrolan Pagi
24
24. Godaan Sang Bibi
25
25. Cerita
26
26. Panggilan
27
27. Kenangan
28
28. Ucapan Selamat
29
29. Si Adam dan Rima
30
30. Ngambek
31
31. Pembicaraan
32
32. Salam Perpisahan
33
33. Foto Bareng
34
34. Manis
35
35. Membujuk
36
36. Gugup Luar Biasa
37
37. Games Land
38
38. Omongan Orang
39
39. Ribut dengan Ibu Ibu
40
40. Bianglala
41
41. Semburat Merah
42
42. Mendadak Berubah
43
43. Lingkup Amarah
44
44. Amarah
45
45. Gurat Ketakutan
46
46. Gemetaran
47
47. Bentakan
48
48. Ditinggal Sendiri
49
49. Kamar Siapa?
50
50. First Kiss
51
51. Semi Romantis
52
52. Second Kiss
53
53. Kejadian di Lift
54
54. Hampir Saja
55
55. Berdetak Abnormal
56
56. Pacar Itu Apa?
57
57. Ruangan Pribadi
58
58. Pa(k)man Kepala Sekolah
59
59. Itukan ? Ehem!
60
60. Gagal Berduaan
61
61. Mungkinkah Cemburu?
62
62. Kok Gini?
63
63. Tidak Pulang Bersama
64
64. Anak Volley SNB
65
65. Unknown
66
66. Kedatangan Tamu Tak Terduga
67
67. (Ng)ikut
68
68. Reuni XII IPA 3
69
69. Dibayari Bryan
70
70. Lamaran?
71
71. Permintaan Sang Putra
72
72. Pernyataan Bryan
73
73. Berantem
74
74. Babak Belur
75
75. Diobati
76
76. Dikerjai
77
77. Permintaan Maaf
78
78. Ke-Gep
79
79. Diaduin
80
80. Masalah Di Pagi Hari
81
81. Cincin
82
82. Romantis
83
83. Hotel?
84
84. Mengakhiri Semuanya?
85
85. Diprank
86
86. Kamar Hotel
87
87. Masa Pingitan
88
88. Pernikahan
89
89. Kejahilan Paman Bram
90
90. Tegang
91
91. Dipanggil Sayang
92
92. Arti Bahagianya Cahya
93
93. Gengsi Tapi Mau
94
94. Reuni Tim Volley Putri
95
95. Fansgirl Dadakan
96
96. Saling Cemburu
97
97. Di Isengin Mulu
98
98. Metode Belajar Ala BryanCahya
99
99. Keisengan Cahya
100
100. Tamparan
101
101. Cemburu Buta
102
102. Diganggu Lagi
103
103. Ternyata Oh Ternyata!
104
104. Perjalanan Karya Wisata
105
105. Di Culik?!
106
106. Sebuah Chat
107
107. Gara - Gara Foto
108
108. Naik Kapal
109
109. Tercebur ke Laut
110
111. Kelulusan
111
112. Hari Perpisahan
112
Pengumuman
113
Rencana Series Kedua.
114
115. Berita Bahagia
115
116. Kabar Buruk
116
117. Penjelasan Dokter
117
118. Ngidam
118
119. Air Mata Cahya
119
120. Kebersamaan
120
121. insiden di Pagi Hari
121
122. Bertemu Kenalan Lama
122
123. Bertemu Kenalan Lama
123
123. Hubungan
124
Pertemuan di Restoran
125
Ingatan yang Mulai Kembali
126
Datang ke Pesta Pernikahan
127
Menyerahkah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!