My Bipolar Boy

My Bipolar Boy

1' Prolog

Aku ingin terbang...

Terbang tinggi diawan...

Ingin ku pergi...

Jauh dan sendiri...

Walau kadang rasa takut

Hadir dalam hati...

Kurasa sudah cukup kuberjalan...

Walau kaki ini belum merasakan lelah...

Tapi hati ini seolah tak sanggup berpijak...

Saat ini seorang gadis tengah memperhatikan jalanan menuju kearah rumah paman dan bibinya. Entah kenapa ia sedikit merasa gelisah, apalagi perkataan bibinya selalu terngiang ditelingannya.

Flashback On

"Cahya, kemarin ada penagih hutang yang datang kemari. Dia menagih hutang atas insiden penipuan yang terjadi pada pamanmu".

Cahya menatap bibinya dengan pandangan tak mengerti.

"Penagih hutang? Penipuan? Apa maksudnya, bi? Cahya tidak paham?" Jawab Cahya bingung.

"Penagih itu mengancam. Apabila kita tidak membayar hutang tersebut kita akan masuk penjara" balas bibi lagi dengan wajah sedih.

Cahya hanya diam dan juga bingung harus berbuat apa.

"Tapi penagih itu memberikan penawaran apabila kita tak sanggup bayar".

Cahya bisa melihat wajah bibinya itu menatap lurus kearah matanya. Cahya balik menatapnya heran.

"Penawaran apa, bi?"

Pertanyaan dari Cahya membuat bibi terus menatapnya, membuat Cahya menaikan satu alis menandakan ia benar-benar bingung.

"Penawaran itu adalah menikahkan putra sulung dari pimpinan perusahaan yang memberikan pinjaman pada usaha pamanmu".

Cahya semakin dibuat bingung, pasalnya anak bibi hanya ada satu itupun laki-laki, jadi siapa yang mau dinikahkan?

Lamunan Cahya buyar saat ia merasakan usapan halus ditangannya. Cahya lihat bibinya itu menatapnya khawatir.

"Jadi siapa yang akan dinikahkan?" Tanya Cahya menanyakan pertanyaan yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

Sambil menatap Cahya, bibinya menjawab pertanyaan itu "Kamu Cahya".

Jawaban singkat itu mampu membuat Cahya menatap tak percaya pada ucapan bibinya itu.

"Maksudnya, bi?"

"Kau tahu sendiri kan? Bibi tidak memiliki anak perempuan dan hanya kaulah harapan bibi dan pamanmu."

"Memangnya berapa hutang paman pada perusahaan itu, bi?" Pertanyaan dari Cahya membuat arah pandang bibi kembali terarah pada Cahya.

"Paman mu bilang hutangnya adalah 1 Milyar."

Mata Cahya membulat mendengar jumlah nominal uang yang harus keluarganya tanggung itu.

Belum lagi Cahya masih shock atas keputusan menikahkannya diumurnya yang baru menginjak 18 tahun ini.

"Bagaimana bisa sebanyak itu, bi?" Cahya masih belum percaya dengan apa yang baru saja diketahuinya itu.

"Bibi juga tidak tahu, kata Paman mu uang itu untuk modal usaha yang akan didirikan bersama penipu itu." Kata bibi sambil menekankan kata penipu dalam nada bicaranya.

Sekarang Cahya benar benar bingung dengan keadaan ini. Membuatnya mengusap wajahnya kasar.

Cahya Pov.

Percakapanku kemarin bersama bibi membuat ku tak bisa tidur. Aku selalu memikirkan bagaimana nasibku kedepannya.

Apalagi bibi bilang penagih itu akan datang lusa.

Berarti dari pembicaraan ku kemarin bersama bibi, hari inilah penagih itu akan menagih jawaban atas penawarannya tempo hari. Hal itu semakin membuatku bingung tak karuan.

Dan kecemasanku terjawab saat aku melihat sebuah motor telah bertengger manis dihalaman rumah pamanku.

Kutatap sebentar motor tersebut sebelum memutuskan untuk masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum!" Seruku saat baru membuka pintu.

"Waalaikumsalam, kau sudah pulang." ujar bibi sambil menatapku.

"Duduklah dulu." Suruh paman Dimas padaku. Sedangkan aku hanya menurut dan melangkah kearah tempat kosong disamping bibinya.

"Baiklah, jadi bagaimana dengan penawaran yang kuajukan. Apakah kalian menerimanya?"

Lontaran pertanyaan itu membuatku diam menanti keputusan dari pamannya itu.

"Jadi bagaimana?".

"Kami berdua---"

Sang paman menatap istrinya dan beralih pada keponakannya itu.

"Kami menerima penawaran itu"

Jawaban dari Dimas membuat sang keponakan menatapnya sedih.

"Pilihan yang sangat bagus. Baiklah aku akan mengabari tuan besar tentang hal ini."

Jawaban yang terdengar enteng itu membuatku menatapnya tajam.

"Kurasa sudah tak ada hal yang perlu dibahas, lebih baik aku pergi." Kata penagih itu sambil tersenyum meremehkan.

Tak lama penagih itu pergi dan meninggalkan keheningan yang terjadi didalam ruang tamu itu.

"Maafkan kami Cahya, kami tak bermaksud begitu padamu, tapi keadaan harus membuat paman memilih keputusan itu" Ujar Dimas sambil menatap sedih kearah keponakan satu satunya itu.

Aku hanya menatap kosong kearah satu satunya saudara yang ku punya itu.

"Cahya tidak apa-apa paman, bibi. Cahya tahu ini adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah yang terjadi" ujarku sambil tersenyum.

"Kau memang anak baik Cahya. Semoga kau bahagia selamanya" ujar Dimas sambil memeluk Cahya diikuti sang istri yang menangis dalam pelukan hangat itu.

Tanpa sadar airmataku menetes seiring pelukan yang diterimanya itu.

"Cahya pasti kuat!!" Batinku.

Terpopuler

Comments

Ira

Ira

keren

2024-04-06

0

Arachan

Arachan

daebak

2021-07-18

0

LemonGirl

LemonGirl

menarik

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 1' Prolog
2 2. Bertemu Calon Mertua
3 3. Kegugupan
4 4. Kaget
5 5. Jarum Suntik
6 6. Tertawa
7 7. Rencana Kepindahan
8 8. Malu Mengungkapkannya
9 9. Ketarik
10 10. Terkunci Berdua
11 11. Luluhkah?
12 12. Dirampas
13 13. Kim Taehyung
14 14. Jarak Dekat
15 15. Dihapus
16 16. Tidur Seranjang
17 17. Berubah Lagi
18 18. Makan Malam
19 19. Vino Kesakitan
20 20. Diperiksa
21 21. Diantar Pulang
22 22. Pemikiran
23 23. Obrolan Pagi
24 24. Godaan Sang Bibi
25 25. Cerita
26 26. Panggilan
27 27. Kenangan
28 28. Ucapan Selamat
29 29. Si Adam dan Rima
30 30. Ngambek
31 31. Pembicaraan
32 32. Salam Perpisahan
33 33. Foto Bareng
34 34. Manis
35 35. Membujuk
36 36. Gugup Luar Biasa
37 37. Games Land
38 38. Omongan Orang
39 39. Ribut dengan Ibu Ibu
40 40. Bianglala
41 41. Semburat Merah
42 42. Mendadak Berubah
43 43. Lingkup Amarah
44 44. Amarah
45 45. Gurat Ketakutan
46 46. Gemetaran
47 47. Bentakan
48 48. Ditinggal Sendiri
49 49. Kamar Siapa?
50 50. First Kiss
51 51. Semi Romantis
52 52. Second Kiss
53 53. Kejadian di Lift
54 54. Hampir Saja
55 55. Berdetak Abnormal
56 56. Pacar Itu Apa?
57 57. Ruangan Pribadi
58 58. Pa(k)man Kepala Sekolah
59 59. Itukan ? Ehem!
60 60. Gagal Berduaan
61 61. Mungkinkah Cemburu?
62 62. Kok Gini?
63 63. Tidak Pulang Bersama
64 64. Anak Volley SNB
65 65. Unknown
66 66. Kedatangan Tamu Tak Terduga
67 67. (Ng)ikut
68 68. Reuni XII IPA 3
69 69. Dibayari Bryan
70 70. Lamaran?
71 71. Permintaan Sang Putra
72 72. Pernyataan Bryan
73 73. Berantem
74 74. Babak Belur
75 75. Diobati
76 76. Dikerjai
77 77. Permintaan Maaf
78 78. Ke-Gep
79 79. Diaduin
80 80. Masalah Di Pagi Hari
81 81. Cincin
82 82. Romantis
83 83. Hotel?
84 84. Mengakhiri Semuanya?
85 85. Diprank
86 86. Kamar Hotel
87 87. Masa Pingitan
88 88. Pernikahan
89 89. Kejahilan Paman Bram
90 90. Tegang
91 91. Dipanggil Sayang
92 92. Arti Bahagianya Cahya
93 93. Gengsi Tapi Mau
94 94. Reuni Tim Volley Putri
95 95. Fansgirl Dadakan
96 96. Saling Cemburu
97 97. Di Isengin Mulu
98 98. Metode Belajar Ala BryanCahya
99 99. Keisengan Cahya
100 100. Tamparan
101 101. Cemburu Buta
102 102. Diganggu Lagi
103 103. Ternyata Oh Ternyata!
104 104. Perjalanan Karya Wisata
105 105. Di Culik?!
106 106. Sebuah Chat
107 107. Gara - Gara Foto
108 108. Naik Kapal
109 109. Tercebur ke Laut
110 111. Kelulusan
111 112. Hari Perpisahan
112 Pengumuman
113 Rencana Series Kedua.
114 115. Berita Bahagia
115 116. Kabar Buruk
116 117. Penjelasan Dokter
117 118. Ngidam
118 119. Air Mata Cahya
119 120. Kebersamaan
120 121. insiden di Pagi Hari
121 122. Bertemu Kenalan Lama
122 123. Bertemu Kenalan Lama
123 123. Hubungan
124 Pertemuan di Restoran
125 Ingatan yang Mulai Kembali
126 Datang ke Pesta Pernikahan
127 Menyerahkah?
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1' Prolog
2
2. Bertemu Calon Mertua
3
3. Kegugupan
4
4. Kaget
5
5. Jarum Suntik
6
6. Tertawa
7
7. Rencana Kepindahan
8
8. Malu Mengungkapkannya
9
9. Ketarik
10
10. Terkunci Berdua
11
11. Luluhkah?
12
12. Dirampas
13
13. Kim Taehyung
14
14. Jarak Dekat
15
15. Dihapus
16
16. Tidur Seranjang
17
17. Berubah Lagi
18
18. Makan Malam
19
19. Vino Kesakitan
20
20. Diperiksa
21
21. Diantar Pulang
22
22. Pemikiran
23
23. Obrolan Pagi
24
24. Godaan Sang Bibi
25
25. Cerita
26
26. Panggilan
27
27. Kenangan
28
28. Ucapan Selamat
29
29. Si Adam dan Rima
30
30. Ngambek
31
31. Pembicaraan
32
32. Salam Perpisahan
33
33. Foto Bareng
34
34. Manis
35
35. Membujuk
36
36. Gugup Luar Biasa
37
37. Games Land
38
38. Omongan Orang
39
39. Ribut dengan Ibu Ibu
40
40. Bianglala
41
41. Semburat Merah
42
42. Mendadak Berubah
43
43. Lingkup Amarah
44
44. Amarah
45
45. Gurat Ketakutan
46
46. Gemetaran
47
47. Bentakan
48
48. Ditinggal Sendiri
49
49. Kamar Siapa?
50
50. First Kiss
51
51. Semi Romantis
52
52. Second Kiss
53
53. Kejadian di Lift
54
54. Hampir Saja
55
55. Berdetak Abnormal
56
56. Pacar Itu Apa?
57
57. Ruangan Pribadi
58
58. Pa(k)man Kepala Sekolah
59
59. Itukan ? Ehem!
60
60. Gagal Berduaan
61
61. Mungkinkah Cemburu?
62
62. Kok Gini?
63
63. Tidak Pulang Bersama
64
64. Anak Volley SNB
65
65. Unknown
66
66. Kedatangan Tamu Tak Terduga
67
67. (Ng)ikut
68
68. Reuni XII IPA 3
69
69. Dibayari Bryan
70
70. Lamaran?
71
71. Permintaan Sang Putra
72
72. Pernyataan Bryan
73
73. Berantem
74
74. Babak Belur
75
75. Diobati
76
76. Dikerjai
77
77. Permintaan Maaf
78
78. Ke-Gep
79
79. Diaduin
80
80. Masalah Di Pagi Hari
81
81. Cincin
82
82. Romantis
83
83. Hotel?
84
84. Mengakhiri Semuanya?
85
85. Diprank
86
86. Kamar Hotel
87
87. Masa Pingitan
88
88. Pernikahan
89
89. Kejahilan Paman Bram
90
90. Tegang
91
91. Dipanggil Sayang
92
92. Arti Bahagianya Cahya
93
93. Gengsi Tapi Mau
94
94. Reuni Tim Volley Putri
95
95. Fansgirl Dadakan
96
96. Saling Cemburu
97
97. Di Isengin Mulu
98
98. Metode Belajar Ala BryanCahya
99
99. Keisengan Cahya
100
100. Tamparan
101
101. Cemburu Buta
102
102. Diganggu Lagi
103
103. Ternyata Oh Ternyata!
104
104. Perjalanan Karya Wisata
105
105. Di Culik?!
106
106. Sebuah Chat
107
107. Gara - Gara Foto
108
108. Naik Kapal
109
109. Tercebur ke Laut
110
111. Kelulusan
111
112. Hari Perpisahan
112
Pengumuman
113
Rencana Series Kedua.
114
115. Berita Bahagia
115
116. Kabar Buruk
116
117. Penjelasan Dokter
117
118. Ngidam
118
119. Air Mata Cahya
119
120. Kebersamaan
120
121. insiden di Pagi Hari
121
122. Bertemu Kenalan Lama
122
123. Bertemu Kenalan Lama
123
123. Hubungan
124
Pertemuan di Restoran
125
Ingatan yang Mulai Kembali
126
Datang ke Pesta Pernikahan
127
Menyerahkah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!