Perubahan yang ditampilkan membuat Cahya membulatkan matanya kaget.
Orang di depannya itu bisa bersikap seolah tak terjadi apa apa. Satu kata untuk orang itu adalah Aneh.
Kekagetan masih berlanjut kala orang yang dipanggilnya Vino itu kembali berucap.
"Kenapa masih disitu, duduklah disamping Vino." ujarnya sambil menatap kearah Cahya.
Seakan tersadar dari lamunannya, perlahan Cahya berjalan mendekati Vino yang berada di ranjang itu.
Setelah sampai ia pun berdiri didepan Vino. Sedangkan Vino hanya menatapnya bingung.
Tanpa mengatakan apa apa tarikan ditangan Cahya membuatnya jatuh terduduk di ranjang.
"Kena--"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, lebih dulu di potong oleh Vino.
"Ayo kita main."
"Hah." respon Cahya bingung.
"Kita main. Masa kamu nggak ngerti." ucap Vino sambil memasang wajah cemberut.
Melihat wajah cemberut yang tersaji di depannya membuat Cahya menahan tawanya.
Mendapatkan respon begitu, membuat Vino tambah kesal. "Kau menertawakan ku!"
Entah kenapa setelah mendengar ucapan itu lantas membuat Cahya meneguk air ludahnya.
"Kau menertawakan aku!!"
Intonasi kali inipun terdengar seram di telinga Cahya.
"Ti..dak." sambil terbata bata Cahya menjawabnya.
"Lalu kenapa menahan tawa, hah?!" suara itu kian menambah rasa ketakutan di wajah Cahya.
"I..tu ta..di wajahmu lucu dan menggemaskan." Selesai mengatakan hal itu, Cahya tertunduk tak berani menatap Vino di depannya.
Mendengar jawaban dari Cahya membuat seulas senyuman terpatri diwajah Vino.
"Benarkah? Apa aku menggemaskan sampai sampai kau tak mau menatap ku." Sindir Vino yang masih tetap memperhatikan Cahya.
Dengan segera Cahya menatap kearah Vino yang ternyata menatap kearahnya.
Deg Deg Deg
Bunyi detak jantung Cahya berpacu dengan cepat, membuat Cahya memundurkan kepalanya.
.........
Cahya Pov
Ada apa dengan jantungku, rasanya cepat sekali dalam berdetak. Padahal biasanya biasa saja. Ini aneh Sekali.
Dia itu kenapa dekat sekali dengan wajahku. Tak taukah ia bahwa aku merasa gugup.
Ku dorong sedikit badannya agar tak terlalu dekat denganku. Kulihat ia menatapku intens.
"Bisakah kau sedikit lebih jauh dariku." kataku sambil berusaha duduk tenang.
"Emangnya kenapa kalau aku ada didekatmu?" Tanyanya dengan polos.
"Aku merasa sulit bernafas. Jadi bisakah." mohonku memelas.
Setelah mendengar ucapanku barusan, ia sedikit memundurkan wajahnya dan duduk tenang di sampingku.
Normal Pov.
Setelah duduk dengan posisi yang agak jauh dari cahya, Vino pun mengajak Cahya main. Namun cahya bingung dengan permainan apa yang dimaksud oleh Vino.
"Jadi permainan apa yang ingin kau mainkan?"
"Hem, apa ya?" Jawab Vino sambil meletakan jari telunjuknya di dagunya.
Aha!!
Setelah beberapa menit, akhirnya nampak Vino menemukan sebuah ide.
"Bagaimana kalau ini." jawabnya sambil menunjukan sebuah alat yang membuat Cahya melongo.
"Mak..maksud..mu me..nggu..nakan A..alat suntik itu!" Ucap Cahya dengan terbata-bata.
"Iya." ucap Vino tersenyum polos.
"Ini mengasyikkan loh, mau coba?" Tawar Vino sambil mendekati Cahya.
"Ti..tidak. Apa yang kau lakukan?" Cahya kembali memundurkan tubuhnya untuk menghindari Vino.
"Kenapa jauh-jauh. Kamu tidak mau main dengan Vino ya?" Tanyanya dengan raut wajah yang nampak sedih, sebab dipikirnya, ia mengira bahwa Cahya tidak ingin bermain dengannya.
"Bukan begitu, hanya saja kenapa harus mainan itu. Tidakkah ada permainan yang lain?" Sahut Cahya sambil menunjuk jarum suntik yang dipegang oleh Vino.
"Vino lagi pengen mainan ini." Sentak Vino pada Cahya.
Terasa tak memiliki ide yang tepat untuk menolak, akhirnya Cahya menghembuskan nafas pasrah.
"Baiklah, kita main itu." Ujar Cahya pada akhirnya.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Fa Rel
ini alter ego bukan bipolar deh sejauh yg q tau soal bipolar
2022-02-12
0
Sulistiani
bipolar gk Gini kale....
2021-07-13
1
Fithe IK
bipolar atau gila ini Thor? jadi takut
2021-02-10
0