Kembar Cantiknya Sang Mafia
"Dor dor dor dor,dor dor dor dor..."
Dimalam hari,dijam yang dimana semua orang sedang asyik terlelap.Tapi berbeda dengan orang-orang yang saat ini sedang berada disebuah pelabuhan yang tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu kecil itu,orang-orang tersebut terus melakukan aksi saling tembak-menembak sedari 20 menit yang lalu,tanpa henti.
"Tuan,awas,,,,,,"
"Dor dor dor..."
Belum sempat anak buahnya menyelesaikan kalimat kaget sekaligus khawatirnya tersebut, karena melihat melihat Tuannya yang tiba-tiba muncul diantara mereka dan beberapa orang musuh yang sedang membidik kepala Tuannya mereka pada saat ini.
Tapi Tuan mereka telah lebih dulu menembak beberapa orang yang tersisa tersebut,dengan puluhan tembakan dan 2 buah pistol saja,karena setiap timah panas yang telah ia tembakkan, sangat jarang tidak mengenai sasarannya.
Lihatlah,padahal yang tersisa masih terhitung puluhan musuh tapi Tuan mereka telah berhasil menembaki mereka dalam beberapa kedipan mata dan menit saja.Bahkan Tuan mereka mengisi peluru kedua pistol itu dengan gerakan yang begitu lincah,hingga mereka semuapun hanya mendapatkan beberapa giliran menembak saja.
Bahkan bisa dikatakan,semua tembakan Tuan mereka memang hampir selalu tepat sasaran. Walaupun mereka semua tahu kalau Tuan mereka sangat jarang akan terluka disetiap penyerangan yang telah terjadi,tapi tetap saja, mereka semua tetap akan mengkhawatirkan keselamatannya Tuan arrogan mereka ini.
Hal tersebutpun berhasil membuat mereka menghela napas lega,dan mereka segera berjalan mendekat kearah Tuan mereka.
Dan ada juga yang segera berjalan kearah depan sana,untuk menyeret beberapa musuh mereka tadi yang masih bernyawa,untuķ dihadapkan kepada Tuan mereka.
"Tuan..." yang mendekat,langsung memanggil.Walaupun mereka tahu kalau Tuan mereka sangat ahli dalam hal tersebut,tapi perasaan mereka selalu merasa khawatir kalau Tuan mereka akan terluka,dan itu memang benar-benar tulus dari dalam lubuk hati mereka.
Padahal hal seperti ini cukup mereka saja yang mengatasinya walaupun tadinya mereka semua memang mulai kewalahan karena tidak adanya persiapan dan kurangnya anggota,tapi untungnya Tuan mereka segera membantu mereka.
"Kenapa kalian bisa ceroboh sekali,hah?" tanya Willy,dengan nada tinggi,kesal dan wajah marahnya,sambil menyimpan kembali pistolnya kesamping pinggangnya.
Malam ini,anak buahnya sedang melakukan transaksi senjata ilegal.Tadinya ia berniat ingin pergi bersenang-senang disalah satu club miliknya saja.
Tapi ia malah merasakan firasat buruk,dan benar saja,ia langsung mendengar suara tembaksn beruntun saat ia baru saja sampai disini tadi.
Karena ia selalu menganggap persaudaraan antara dirinya dan semua anak buahnya yang memang selalu setia itu sebagai keluarganya, iapun langsung membantu tanpa berpikir panjang lagi.
"Maafkan kami,Tuan..." jawab semua bawahannya secara serentak,sambil menunduk bersalah.
Mereka kurang waspada,hingga membuat mereka terjebak oleh musuh mereka tadi,tapi sekarang semuanya sudah diselesaikan oleh Tuan mereka dengan cepat dan baik.
"Lain kali,kalian harus berhati-hati.Kejadian seperti ini,tidak boleh sampai terulang lagi. Apakah kalian mengerti?" pesan Willy dengan nada dan wajah tegasnya,sambil menyimpan pistol keduanya dan menatap satu persatu anak buahnya,hingga tatapannya berhenti pada beberapa anak buahnya yang sedang membawa musuh yang sudah tidak berdaya tersebut kehadapannya.
"Baik,Tuan..." jawab mereka semua secara serentak lagi,mereka merasa sangat beruntung karena memiliki seorang majikan yang begitu perhatian dan selalu memikirkan keselamatannya mereka semua,walaupun ekspresi senyum tulusnya jarang terlihat tapi mereka semua tahu kalau Tuan mereka sangat menghargai nyawanya mereka semua.
"Tuan,ternyata mereka dari geng King Latina..." beberapa anak buahnya langsung melapor dan menendang beberapa musuh tidak berdaya tersebut kehadapannya Tuan mereka saat mereka bisa melihat jelas tato pertanda kalau mereka benar-benar adalah geng King Latina, sebelum Tuan mereka kembali merasa kesal karena kecerobahannya mereka tadi.
"Cih,mereka lagi" Willy langsung berdecih kesal dan juga berkata kesal,sambil menatap kesal kearah beberapa anak buah dari geng King Latina tersebut.
Padahal geng miliknya yang telah dikenal dengan nama Cosa Nostra,kekejamannya sudah tersebar dimana-mana tapi ternyata mereka masih saja berani menganggunya.Mereka benar-benar ingin mati,pikirnya...
"Bereskan mereka semua,dan tidak boleh biarkan ada satupun yang hidup.Dan jangan lupa,kirimkan beberapa kepala mereka kepada Tuan mereka,sebagai hadiah dari keberanian mereka..." perintah Willy dengan nada dingin dan wajah tegasnya,lalu ia langsung berjalan pergi dari sana,setelah ia sudah mendengar jawaban serentak dari anak buahnya tersebut.
"Baik,Tuan..." jawab mereka semua,sambil menatap punggung lebar Tuan mereka yang mulai menjauh dari pandangannya mereka.
Jam sudah menunjukkan hampir jam 12 malam,didalam salah satu club malam yang terkenal disana,Willy baru saja selesai membersihkan diri.
Club tersebut adalah salah satu dari 6 club yang telah menjadi miliknya selama beberapa tahun ini,dan ia juga memiliki sebuah perusahaan yang lumayan besar.
Perusahaan manufaktur atau makanan miliknya, walapun tidak terlalu besar tapi tetap yang termasuk diurutan yang terkaya dan disegani, dan juga memiliki beberapa anak cabang.
Hanya saja,ia sangat jarang mengurus perusahaannya itu karena tidak begitu suka mengurus bisnis.Ia lebih suka mengurus tentang senjata,jadi semuanya ia serahkan kepada Asisten kepercayaannya.
Bawah pinggangnya masih belum memakai celana,hanya ditutup dengan handuk mandinya yang pendek itu saja,dadanya yang keras dan berbentuk tersebut juga terlihat begitu sempurna.
Ia segera mengeringkan rambut basahnya sambil menatap jam dinding,ternyata sudah hampir jam 12 malam,tapi ia belum merasa begitu mengantuk karena masih merasa kesal dengan kejadian jebakan yang anak buahnya dapatkan tadi.
Setelah 15 menit kemudian,Willypun sudah selesai memakai sepasang pakaian santai dan rambut yang sudah rapi kembali.Tapi walaupun ia hanya memakai pakaian santai,pesona dan aura kejamnya tidak berkurang sedikitpun.
"Sepertinya aku akan keluar saja,untuk melihat-lihat sebentar..." ia merasa kalau ia harus mencari seseorang untuk melampiaskan kekesalnya tersebut,atau mungkin sekedar untuk meminum sedikit bir saja.
Walaupun malam ini ia merasa sedikit lelah berkat penyerangan tiba-tiba tadi,tapi nyatanya ia tidak bisa tidur.
Tapi baru saja ia membuka pintu kamar pribadinya tersebut,dari arah luar pintu kamarnya,sesosok tubuh yang langsing dan juga seksi jatuh kedalam pelukannya begitu saja.
Untung saja,reflek ia segera menahan kedua kakinya dan menjaga keseimbangan tubuh kokohnya,hingga mereka berdua tidak perlu sampai jatuh keatas lantai.
"Tu Tuan,maafkan kelalaian kami..." beberapa bawahannya segera meminta maaf dan menunduk hormat,wajah tegasnya mereka tadi bahkan langsung terlihat berkeringat dingin saat mereka melihat permandangan tidak bagus tersebut.
Tadinya mereka ingin segera menangkap wanita seksi tersebut yang telah berani berjalan masuk kelantai pribadi milik Tuan mereka,tapi nyatanya langkah mereka terlambat beberapa langkah dari wanita seksi yang mereka kejar,yang sedang mabuk berat itu.
Dan tadinya wanita mabuk tersebut berniat ingin menerobos masuk kedalam ruang kamar Tuan mereka,dan Tuan mereka malah membuka pintu dari dalam terlebih dahulu,sehingga terjadilah permandangan yang sedang mereka khawatirkan tersebut.
"Jangan,jangan menarikku,aku ingin bersama Tuan kalian.Apakah kalian tidak tahu,kalau aku adalah wanitanya Tuan kalian..." 2 orang bawahan tersebut sampai langsung menghentikan tarik-menarik mereka barusan, sambil memperhatikan ekspresi wajah Tuan mereka yang mungkin bisa memberikan jawaban yang benar pada mereka.
"Kenapa kalian masih berani menarikku,apa aktingku kurang bagus?" lanjut wanita tersebut,ia bahkan menghempaskan tangan-tangan yang sedang menariknya tadi,lalu kembali memeluk erat tubuh kekarnya Willy.
Walaupun sedang mabuk dan bernada manja tapi nadanya masih terdengar jelas dipendengaran mereka,sedangkan bawahannya Willy,mereka hanya mampu berdiam diri dan menunggu perintah langsung dari Tuan mereka yang sedang mengernyit heran kearah wanita mabuk tersebut.
Mereka bahkan berpikir kalau sekarang mereka harus tertawa atau marah, saat mereka melihat tingkah dan cara bicaranya wanita tersebut yang terlihat bodoh karena sedang mabuk berat.
Sedangkan Willy,sedari wanita tersebut menjawab tadi,ia terlihat terus memerhatikan wajah kemerahannya wanita tersebut yang disebabkan karena sedang mabuk itu.
'Apa wanita ini sudah gila dan tidak takut mati?' beberapa bawahan yang ada disana,hanya mampu mengeluh didalam hati mereka dan terus menanti jawaban dari Tuannya dengan perasaan khawatir dan juga keringat dingin.
'Wanita ini berani juga...' Willy yang sedari tadi memperhatikan sikap mabuknya wanita tersebutpun,semakin mengernyitkan keningnya tapi kedua tangannya masih bergantung diudara.
"Apakah dia ini wanita penghibur? tanya Willy dengan nada serius dan wajah tegasnya,tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah kemerahannya wanita yang sedang bermanja-manja didada kekarnya sedari tadi.
"Kami baru pertama kali melihatnya datang kesini,Tuan.Hanya kakaknya yang sering datang kesini,dan sepertinya adiknya ini masih belum begitu pengalaman tentang bagaimana caranya meminum yang baik,hingga membuat dia mabuk sampai seperti ini" jawab salah satu bawahannya yang ikut mengejar sampai kelantai atas tadi,karena ia telah memerhatikannya sedari wanita tersebut masuk kedalam bar ini tadi.
'Dasar...' Willy langsung merasa kesal saat ia mendengar jawaban dari bawahannya tersebut, ternyata wanita ini berlagak bisa minum,atau mungkin sengaja ingin menggodanya.
Lalu beberapa detik kemudian iapun tersenyum dingin sambil mengibaskan tangannya kearah beberapa bawahannya tersebut.
Beberapa bawahannya tersebutpun langsung mengerti dan berjalan pergi setelah selesai menunduk hormat kearah Tuan mereka,sambil melirik sekilas kearah wanita muda yang mabuk itu.
Walaupun mereka merasa agak kasihan dan tahu kalau wanita muda yang sama sekali belum berpengalaman itu akan mendapatkan akibat atas perbuatannya sendiri setelah ini,tapi mereka lebih memikirkan keselamatan mereka dari pada wanita tersebut.
Apa lagi saat mereka melihat senyum dinginnya Tuan mereka barusan,mereka berpikir kalau wanita tersebut sudah pasti akan berakhir menyakitkan.
Setelah mereka semua pergi...
"Apakah kamu benar-benaran sedang mabuk,hm?" Willy bertanya dengan dengan gumaman pelan sambil menahan rasa kesalnya dan juga menatap datar,dingin kearah wajah mabuk wanita tersebut yang masih sibuk berani bersandar manja didada kekarnya.
"Aku tidak mabuk,sayang.Aku hanya sedang merindukanmu,sayang" tapi baru saja Willy selesai bertanya,wanita mabuk tersebut malah menjawab sambil mendorongnya masuk kedalam kamar pribadinya tersebut hingga membuat kedua tangannya Willy yang masih mengudara tadi harus memeluk pinggulnya wanita tersebut dan juga mau tidak mau ikut melangkah mundur.
'Baiklah.Kalau memang itu maunya kamu,cantik' ucap Willy didalam hatinya dengan wajah tersenyum jahat,sambil mendorong pelan pintu kamarnya yang langsung terkunci.
Jarang-jarang dirinya memuji wanita,tapi karena wajahnya wanita mabuk tersebut memang terlihat cantik,imut dan juga menggoda.
Ditambah lagi dengan wajah memerah mabuknya itu,dan juga tubuh langsing yang seksi itu,kata cantik dari mulutnya yang untuk pertama kalinya dalam hidupnya itupun keluar begitu saja.
Apa lagi dengan tubuh langsing dan juga dress selutut yang dipakai oleh wanita ini terlihat begitu menggoda,hingga membuat pikiran nakalnya mulai bertebangan didalam kepalanya.
Tapi sebagai pria yang selalu waspada terhadap apapun,ia harus memastikan terlebih dahulu kalau wanita ini tidak sedang sengaja meggodanya atau mungkin saja memiliki sesuatu yang jahat untuk dirinya.
"Nona,apakah kamu begitu merindukan aku sampai tidak sabaran seperti ini?" tanya Willy dengan nada kesalnya karena sekarang tubuh kekarnya sudah terdampar diatas kasurnya sendiri,dan wanita ini juga langsung menindih dan membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Tentu saja aku sangat merindukan kamu,sayang.Apakah kamu tidak merindukan diriku,hm? Sepertinya kamu memang tidak akan pernah merindukan diriku yang bodoh ini" jawab wanita tersebut dengan nada manja mabuknya tanpa menghentikan tangannya yang begitu sibuk membuka kancing kemejanya pria yang sebenarnya tidak ia kenal sama sekali.
Hingga kemeja yang tadi masih rapi,sekarang sudah terlepas semua,bahkan kemejanya telah terlepas dari tubuh kekarnya Willy dalam sekejab mata.
Willy masih belum bergerak,ia hanya terus memerhatikan pergerakan mabuknya wanita tersebut dari bawah sana dengan kening yang mengernyit heran dan kedua tangan yang terentang dikiri kanan kepalanya.
Ia tidak mampu berkata apa-apa selama beberapa detik karena baru kali ini ada wanita yang berani sekali mengambil inisiatif yang tidak pernah ia sukai ini,sekarang dirinya seperti sedang diperkosa oleh wanita saja.
"Erik sayang,apakah wanita itu lebih baik dari diriku? Ya,,,tentu saja wanita itu lebih baik dari diriku.Jika tidak,mana mungkin kamu akan berpaling dari diriku yang bod*h ini" lanjut wanita tersebut dengan nada kesalnya,sambil membelai pelan wajah tampannya pria yang ia sangka hanya halusinasinya saja.
Dan lebih parahnya lagi,ia menganggap kalau pria tampan yang ia sangka hanya halusinasinya itu adalah kekasihnya,salah tapi mantan kekasihnya yang baru saja mengkhianati cinta tulusnya pada beberapa jam yang lalu.
'Erik...' gumam Willy dengan nada pelannya, keningnya yang mengernyit heran tadi menjadi semakin menukik tajam kearah wajah mabuk memerahnya wanita tersebut.
'Ternyata wanita ini sedang dalam suasana patah hati,jadi minum hingga mabuk seperti ini.Lalu datang kekamarku,,,' Willy bergumam kesal didalam hatinya,tapi ia masih ingin melihat akan sejauh mana tingkah mabuknya wanita cantik ini akan berlanjut.
Ia tidak suka memanfaatkan,dimanfaatkan ataupun dijadikan sebagai pelampiasan dari wanita yang sedang patah hati ini,tapi ia tidak berniat ingin menghentikan gerakan wanita tersebut sedikitpun.
Lagi pula wanita ini sendiri yang telah berani mendekati dirinya terlebih dahulu,jadi iapun tidak keberatan jika ia harus bermain sebentar dengannya,dan sekalian untuk mengurangi rasa kesal dan lelahnya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments