Mengejar Cinta Casanova
Sebuah sepeda motor melaju di jalanan yang cukup ramai. Cukup cepat, tetapi terlihat, pengendaranya cukup ahli dan gesit. Sesekali dia melewati pengendara yang lain karena dia harus secepatnya mengantar pesanan pelanggan.
Motor itu berhenti disebuah toko makanan siap saji yang cukup terkenal. Pengendaranya turun dan melepaskan helm dengan perlahan. Rambutnya yang panjang dan diikat kepang kuda, serta aura wanita mandiri terpancar diwajahnya.
Namanya, Ainisha, gadis cantik dan sederhana yang bekerja sebagai seorang delivery makanan siap saji. Dengan gaji yang pas-pasan, dia menjalani profesinya dengan penuh ketekunan. Berharap semua berjalan lancar dan dia bisa menjalani hidup tanpa permasalahan yang berat.
Namun semua tidak sesuai harapannya. Sepulang kerja, Ainisha telah mendapati ayah dan ibunya ketakutan dibawah ancaman beberapa orang yang berbadan kekar dan terlihat sangar seperti penjahat.
Ainisha berlari ke arah ayah dan ibunya. Saat melihat wajah ayahnya bengkak dan berdarah seperti habis kena pukulan berkali-kali, Ainisha bertambah panik.
"Apa yang kalian lakukan pada ayahku!" teriak Ainisha.
"Oh, jadi kamu anaknya si tukang judi ini? Cantik juga," kata salah satu dari mereka.
Orang itu terlihat lebih berwibawa dan memakai pakaian yang sangat rapi. Dia adalah Ferdi, bos sekaligus pemilik tempat perjudian terbesar dikota J.
"Aini, pergilah!" teriak sang ayah.
Pak Ferdi memberi isyarat pada anak buahnya untuk menangkap Ainisha. Dua orang anak buah pak Ferdi bergerak cepat menangkap Ainisha yang tidak sempat lari.
"Lepaskan, lepaskan aku. Kalian ini siapa?" teriakan Ainisha yang tenggelam oleh suara tawa Pak Ferdi.
"Lepaskan anakku! Lakukan apa saja padaku, asal kamu lepaskan anakku," ucap ayah Ainisha memohon.
"Tidak bisa. Kalau kamu bisa membayar hutang kamu sekarang, kalian semua akan aku lepaskan. Cepat bayar sekarang!" gertak Pak Ferdi.
"Ayah, hutang apa? Ayah berhutang pada mereka?" tanya Ainisha.
Pak Harjo hanya menunduk dan terdiam mendengar pertanyaan putrinya. Dia sudah pernah berjanji tidak akan berjudi lagi, apalagi berhutang pada rentenir. Gaji Ainisha sudah di habiskan untuk melunasi pinjaman Pak Harjo Sebulan yang lalu. Kini malah dia berhutang lagi karena kalah judi lagi.
"Ayo, jawab saja Harjo. Kalau kamu kalah berjudi dan berhutang 100 juta padaku," kata Pak Ferdi sambil tertawa.
"Aini, maafkan ayah, nak," ucap pak Harjo sedih.
"Ayah ...," Aini tampak kecewa.
Pak Ferdi menyuruh anak buahnya mengumpulkan mereka bertiga dan disuruh duduk dilantai. Disekitar mereka berdiri berjajar 5 anak buah pak Ferdi.
"Karena kalian tidak bisa membayar hutang, aku akan memenjarakan kamu Harjo. Disini, ada tanda tangan dan cap jempol kamu diatas materai sebagai bukti surat hutang yang tidak bisa kamu bayar. Aku pastikan kau akan dipenjara selama 5 tahun," kata Pak Ferdi mengancam.
"Jangan penjarakan ayah saya, pak. Beri kami waktu lagi untuk mengumpulkan uang untuk membayar hutang ayah," ucap Ainisha memohon.
"Tidak bisa. Kami sudah tidak percaya lagi dengan kalian."
"Aku berhutang karena tipuan kalian. Hutang aku tidak sebesar itu," kata pak Harjo.
"Namanya juga hutang, tentu ada bunganya. Ya kan, ya kan?"jawab Pak Ferdi sambil terkekeh.
"Cepat, bawa laki-laki itu kekantor polisi. Biar tahu rasa, menginap di penjara!" perintah Pak Ferdi.
"Tunggu, jangan bawa ayahku. Kalian jahat," teriak Ainisha.
"Jangan bawa suamiku. Lepaskan!" ucap ibu Semi sambil menangis.
Namun, mereka hanya mendengar perintah dari pak Ferdi. Anak buah pak Ferdi menjalankan tugasnya masing-masing. Satu orang memegangi Ainisha, satu orang lagi memegangi ibunya. Sedangkan dua orang menarik tubuh sang ayah hendak dibawa ke mobil. Satu orang lagi bertindak sebagai sopir.
Ainisha berusaha berontak dan menginjak kaki anak buah pak Ferdi dengan kuat. Dia bisa terlepas dan kini mencoba membantu sang ibu. Akan tetapi, pak Ferdi dengan cepat mengeluarkan sebuah pisau dan ditodongkan ke wajah ibunya.
"Berhenti bertingkah anak manis, jika tidak ingin melihat pisau ini menyayat wajah ibumu," ucap pak Ferdi dengan wajah kesal.
Ainisha terdiam, dia ingin bergerak menendang dan memukul pak Ferdi dan anak buahnya. Akan tetapi, niatnya dibatalkan karena melihat pisau yang dipegang pak Ferdy mulai menggores sedikit wajah ibunya hingga mengeluarkan darah. Ibunya berusaha menahan sakit dan membuat hati Ainisha sangat sedih dan marah.
"Cukup, jangan sakiti ibuku," ucap Ainisha parau.
"Baiklah. Mengingat kamu sangat berbakti pada kedua orangtuamu, aku beri kamu satu kesempatan untuk menunjukan rasa baktimu dengan membantu mereka," kata pak Ferdi sambil mengelap pisaunya yang terkena darah ibunya.
"Katakan, apakah anda akan membebaskan ayah dan ibu saya?" tanya Ainisha penuh harap.
"Tapi ada syaratnya. Kamu harus mau melakukan satu misi untukku."
"Misi, misi apa?"
"Membatalkan pertunangan anakku dengan kekasihnya."
"Apa?"
"Buat tunangan anakku, meninggalkannya. Buat dia jatuh cinta padamu. Atau lakukan apapun asal mereka bisa berpisah."
"Bukankah seharusnya anda senang karena anak anda bertunangan?"
"Laki-laki itu seorang Cassanova yang sudah terkenal di kota ini. Aku tidak akan membiarkan hidup putriku hancur ditangannya. Putriku akan sangat menderita jika menikah dengannya karena tidak menutup kemungkinan dia bisa selingkuh dengan banyak wanita."
Ainisha berpikir sejenak, memisahkan mereka berarti dia harus bertindak sebagai pelakor. Apa bisa dia melakukannya?
"Bagaimana, jika kamu menolak, ayahmu akan segera dipenjara hari ini juga. Kamu tidak ada waktu untuk berpikir terlalu lama. Putuskan sekarang, aku memberimu waktu 5 menit. Setelah 5 menit, kamu masih tetap diam, jangan salahkan kami jika kami akan membawa ayahmu segera ke kantor polisi."
Ainisha bingung, dan dia menatap ayah dan ibunya bergantian. Keputusannya hari ini, akan menentukan masa depan keluarganya. Jika dia menerima, dia bakalan menjadi wanita jahat yang memisahkan dua orang yanga saling mencintai. Jika dia menolak ayahnya akan masuk penjara dan akan menderita.
Katanya, laki-laki itu seorang Cassanova, jadi dia tidak akan terlalu merasa bersalah. Bahkan dia bisa dikatakan menyelamatkan putri pak Ferdy dari kesalahan memilih pasangan.
"Bawa, laki-laki itu pergi!" teriak pak Ferdi setelah lebih dari 5 menit, Ainisha tidak memberi jawaban.
"Tunggu. Saya terima tawaran anda, Pak."
"Bagus, lepaskan dia. Mari kita bicara bisnis," kata pak Ferdi pada Ainisha.
Pak Harjo dan Bu Semi saling berpelukan. Mereka sangat ketakutan hari ini. Mereka kali ini terbebas dari pak Ferdi, tetapi kini giliran putri mereka yang harus menanggung kesalahan pak Harjo.
"Ambil dokumen yang ada didalam mobil dan pulpen!" perintah pak pada salah satu anak buahnya.
Tidak lama kemudian, pria itu sudah datang membawa dokumen dan pulpen. Selembar kertas perjanjian dan sebuah amplop besar berisi identitas laki-laki yang harus dia rayu dan foto putri dari pak Ferdi sendiri.
Ainisha menanda tangani surat perjanjian tersebut sebagai syarat pelunasan hutang sang ayah. Surat perjanjian itu otomatis berakhir, saat Ainisha berhasil memisahkan putri pak Ferdi dengan tunangannya. Ini menjadi rahasia antara Ainisha dan pak Ferdi. Dan Resia, putrinya tidak boleh tahu jika Ainisha wanita suruhan ayahnya.
Lalu apa yang akan di lakukan Ainisha untuk bisa menjalankan tugasnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
andi hastutty
menyimak
2023-04-04
1
Mama Una
tinggalkan jejak dulu😘😘😘😘
2022-11-26
2
Nurhayati
mampir kak
2022-10-13
0